Anda di halaman 1dari 11

PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591

(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X


Vol.19 No. 02 Desember 2022: 263-273

Potensi Gastroprotektif Fraksi Etil Asetat Daun Cincau Hijau (Cyclea


barbata Miers) terhadap Lambung Tikus yang Diinduksi Etanol

Gastroprotective Potential of the Ethyl Acetate Fraction from Green Leaf Jelly
(Cyclea barbata Miers) Leaves against Ethanol-Induced Gastric in Rat

Dyah Ratna Ayu Puspita Sari*1, Rezky Yanuarty2

1
Prog Studi D3 Farmasi, Akademi Kesehatan Bintang Persada
Jl. Gatot Subroto Barat No. 466A, Denpasar, Bali 80118, Indonesia.
2
Jurusan Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Pelita Mas Palu
Jl. Wolter Monginsidi No. 106 A, Palu, Sulawesi Tengah 94111, Indonesia

*Corresponding author email: ayupuspitadyah8@gmail.com

Received 25-04-2022 Accepted 21-11-2022 Available online 20-01-2023

ABSTRAK

Tukak lambung merupakan penyakit saluran cerna dengan prevalensi tinggi. Tukak
lambung ditandai oleh adanya kerusakan mukosa lambung. Salah satu tanaman yang
berpotensi sebagai gastroprotektor adalah daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers).
Tujuan penelitian adalah mengevaluasi efek gastroprotektif dari fraksi etil asetat daun
cincau hijau terhadap lambung tikus yang diinduksi etanol 80%. Hewan uji yang
digunakan sebanyak 36 tikus jantan yang dibagi kedalam 6 kelompok. kelompok I
merupakan kontrol normal, kelompok II (Na CMC 0,5%), kelompok III (ranitidin 13,5
mg/kg BB), kelompok IV, V, VI diberikan fraksi etil asetat daun cincau hijau 100 mg/kg
BB, 200 mg/kg BB, dan 400 mg/kg BB. Perlakuan diberikan selama 14 hari dan pada hari
ke 15 dilakukan pembedahan. Parameter pengukuran yang digunakan adalah jumlah
tukak, keparahan tukak, dan indeks tukak yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dosis 400 mg/kg BB fraksi etil asetat daun cincau hijau dapat menurunkan jumlah
tukak, keparahan dan indeks tukak lebih baik dibandingkan kelompok lainnya. Hasil
statistik juga menunjukkan skor jumlah dan keparahan tukak pada kelompok VI berbeda
nyata dari kelompok kontrol negatif (P<0.05).

Kata kunci: Cyclea barbata, fraksi etil asetat, gastroprotektor, tukak lambung

ABSTRACT

Gastric ulcer is a gastrointestinal disease with a high prevalence. Gastric ulcers are
characterized by mucous damage of the gastric. The green jelly leaf (Cyclea barbata
Miers) is a potential gastroprotective plant. This study aimed to evaluate the

263
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.19 No. 02 Desember 2022: 263-273

gastroprotective effect of ethyl acetate fraction of green jelly leaf on gastric rats
induced by 80% ethanol. The animal model used was 36 male rats divided into six
groups. Group I was a normal control, group II (Na CMC 0.5%), group III (ranitidine 13.5
mg/kg BW), and groups IV, V, and VI were given the ethyl acetate fraction of green jelly
leaf extract 100, 200, and 400 mg/kg BW. The treatment was given for 14 days, and on
the 15th day, rats were dissected. The measurement parameters used were the number
of ulcers, the severity of the ulcers, and the index of ulcers formed. The results showed
that a dose of 400 mg/kg BW of the ethyl acetate fraction of green grass jelly leaves
could reduce the number of ulcers and the severity and index of ulcers better than the
other groups. The statistical result showed that the score of the number and severity of
ulcers in group VI was significantly different from the negative control group (p<0.05).

Keywords: Cyclea barbata, Ethyl Acetate Fraction, Gastric Ulcer, Gastroprotector

Pendahuluan menimbulkan beberapa efek samping


Tukak lambung merupakan seperti polip fundus, perubahan
penyakit saluran cerna yang memiliki mikrobioma usus, infeksi patogen dan
prevalensi yang tinggi. Menurut WHO, osteoporosis (Kinoshita et al., 2018).
kejadian tukak lambung didunia Sehingga, dibutuhkan alternatif
mencapai 1,8-2,1 juta populasi tiap pengobatan dari sumber bahan alam.
tahun. Prevalensi penyakit tukak Salah satu tumbuhan yang dapat
lambung di Indonesia sebesar 274,396 digunakan adalah cincau hijau (Cyclea
kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk. barbata). Daun cincau hijau secara
Pada tahun 2011. tukak lambung tradisional digunakan untuk mengobati
termasuk kedalam 10 penyakit yang gastroenteritis, tifus, penyakit usus,
banyak dialami oleh pasien di Indonesia tekanan darah tinggi, diare, sariawan,
(Irianty et al., 2020). Tukak lambung dan tukak lambung (Kusmardiyani et al.,
ditandainya dengan rusaknya mukosa 2014).
lambung yang dapat disebabkan oleh Adapun kandungan fitokimia
penggunaan NSAID, konsumsi alkohol, daun cincau hijau antara lain flavonoid,
stress dan infeksi bakteri Helicobacter fenol, alkaloid, saponin, tanin (Islamiah
pylori (Hanafi et al., 2014; Widyaningsih dan Sukohar, 2017). Berdasarkan
dan Afdaliah, 2020). penelitian oleh Oktavia et al (2020)
Terapi medikamentosa seperti menunjukkan bahwa infusa dan ekstrak
Proton Pump Inhibitor (PPI) sebagai lini etanol 70% daun cincau hijau
pertama (omeprazol, lansoprazol), mengandung alkaloid, tanin, flavonoid,
antagonis reseptor H2 terpenoid, steroid dan saponin. Ekstrak
(Ranitidin,simetidin), sukralfat maupun etil asetat daun cincau hijau
antasida sering digunakan untuk mengandung terpenoid, glikosida, dan
mengobati tukak lambung. Penggunaan flavonoid (Handayani et al., 2018).
jangka panjang obat-obat tersebut dapat

264
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.19 No. 02 Desember 2022: 263-273

Daun cincau hijau terbukti disebabkan oleh adanya metabolit


memiliki aktivitas sebagai antioksidan sekunder yang terkandung dalam daun
yang berkorelasi dengan potensinya cincau hijau. Senyawa flavonoid
sebagai antiinflamasi. Perannya sebagai diketahui memiliki aktivitas
antioksidan dapat menekan produksi gastroprotektif yaitu sebagai agen anti
radikal bebas yang juga berpengaruh sekretori, antioksidan, dan sitoprotektif.
dalam proses terjadinya inflamasi (Katrin Efek flavonoid pada mukosa lambung
dan Bendra, 2015; Handayani et al., melibatkan blokade sekresi asam,
2018). Ekstrak daun cincau hijau mengatur prostaglandin E2-dependent
menunjukkan nilai indeks aktivitas dan sebagai antioksidan yang mengikat
antioksidan (IAA) lebih besar dari 2 yaitu ROS. Flavonoid juga mengurangi
6,3–7,2 sehingga dikategorikan sebagai motilitas dan sekresi usus menjadi
antioksidan sangat kuat (Islamiah dan mengurangi cedera inflamasi kronis
Sukohar, 2017). Penelitian lain (Pribadi et al., 2017).
menunjukkan bahwa Indeks aktivitas Pada penelitian Mahadi et al
antioksidan ekstrak etil asetat daun (2018) dan Pribadi et al (2017) telah
cincau hijau tertinggi yaitu 7,7 diikuti menunjukkan bahwa fraksi etil asetat
dengan ekstrak klorofom dan etanol daun cincau hijau berpotensi sebagai
(Mahadi et al.,2018). Ekstrak etanol antioksidan dan antiinflamasi. Oleh
daun cincau hijau juga terbukti dapat karena itu, pada penelitian ini dilakukan
menurunkan inflamasi dengan cara pengujian lebih lanjut mengenai potensi
meningkatkan konsentrasi COX-2 dan gastroprotektif fraksi etil asetat daun
SRF yang berperan dalam produksi dan cincau hijau terhadap lambung tikus
pertumbuhan faktor proliferasi epitel yang diinduksi etanol.
serta penyembuhan radang pada
pengobatan gastropati yang disebabkan Metode Penelitian
oleh penggunaan OAINS (Pribadi et al., Alat dan Bahan
2017). Alat yang digunakan antara lain
Infusa daun cincau pada dosis Waterbath (MEMMERT®), Rotary
2,5 mg/kg BB terbukti memiliki efek evaporator (BUCHI®), Corong pisah
perlindungan terhadap tukak lambung (IWAKI®), timbangan digital (KENKO®),
mencit yang diinduksi aspirin (20 mg/kg toples kaca, spoit 3 cc, kanula, pot organ,
BB) (Siregar dan Miladiyah, 2011). jangka sorong, kandang hewan uji.
Penelitian lain juga melaporkan bahwa Bahan yang digunakan yaitu daun cincau
pada dosis 20,25 mg dan 40,5 mg ekstrak hijau dari perkebunan di Desa Sintuwu,
air daun cincau hijau dapat Kecamatan Palolo, Sulawesi Tengah yang
meningkatkan kadar mukus dan diambil pada bulan April 2021 dipetik
memperbaiki kerusakan mukosa pada waktu pagi hari, etanol 70%
lambung tikus yang diinduksi aspirin (Brataco), aquades, etil asetat (Brataco),
(Trimurtini, 2015). Efek farmakologis ini n-heksan (Brataco), etanol 80%,

265
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.19 No. 02 Desember 2022: 263-273

ranitidin, NaCl 0,9%, eter teknis, kental daun cincau hijau dilarutkan
Buffered Neutral Formaline (BNF) 10%, dengan sedikit etanol, ditambahkan
Natrium Carboxymethyl Celullose akuades sebanyak 60 ml dan n heksan
(Natrium CMC 0,5%). Hewan uji adalah 60 ml lalu difraksinasi didalam corong
tikus putih (Rattus novergicus) jantan pisah. Fraksi air yang diperoleh
strain wistar, BB berkisar antara 180-200 ditampung dan ditambahkan dengan
g, umur 2-3 bulan. 70 ml etil asetat dan digojog. Lapisan
etil asetat dipekatkan untuk
Jalannya Penelitian memperoleh ekstrak kental.
1. Pengumpulan dan penyiapan sampel 4. Skrining fitokimia
Sampel yang digunakan Skrining fiokimia fraksi etil asetat
diperoleh dari Perkebunan di desa daun cincau hijau yang dilakukan
Sintuwu, Kecamatan Palolo, Sulawesi yaitu skrining senyawa golongan
Tengah. Determinasi tanaman alkaloid, fenolik, tanin, flavonoid,
dilakukan di UPT Sumber Daya Hayati saponin, terpenoid dan steroid.
Sulawesi (Herbarium Celebence). 5. Perlakuan hewan uji
Sampel daun hijau yang telah Perlakuan pada hewan uji
dikumpulkan dicuci, disortasi dan dilakukan setelah memperoleh
dilakukan pengeringan dengan cara persetujuan etik penelitian. Hewan uji
diangin-anginkan selama 5 hari. dibagi kedalam 6 kelompok, yang
Sampel yang telah kering, terdiri dari 5 ekor tikus. Dilakukan
diserbukkan menggunakan blender. aklimatisasi selama 14 hari. Kelompok
2. Pembuatan ekstrak I merupakan kontrol normal yang
Ekstraksi serbuk daun cincau hanya diberi pakan dan minum,
hijau dilakukan dengan metode kelompok II merupakan kontrol
maserasi, menggunakan pelarut negatif yang diberikan suspense Na
etanol 70% selama 3x 24 jam dan CMC 0,5%, kelompok III merupakan
dilakukan remaserasi selama 2x24. kontrol positif yang diberikan
Filtrat yang telah disaring, dipekatkan diberikan suspensi ranitidin 13,5
hingga diperoleh ekstrak kental mg/kg BB, kelompok IV, V, dan VI
menggunakan rotary evaporator pada diberi suspensi fraksi etil asetat daun
suhu 50oC. cincau hijau per oral dengan masing-
3. Pembuatan fraksi masing konsentrasi sebesar 100
Pembuatan fraksi dengan mg/kg BB, 200 mg/kg BB dan 400
metode partisi cair-cair. Pelarut yang mg/kg BB selama 14 hari, pemberian
digunakan merupakan pelarut dengan 1 kali sehari. Setelah 1 jam perlakuan
kepolaran yang berbeda, yaitu n- pada hari ke-14, hewan uji diinduksi
heksan dan etil asetat. Proses dengan etanol 80% per oral dengan
fraksinasi yang dilakukan dosis 1 ml/ 200 g BB kecuali kelompok
menggunakan corong pisah. Ekstrak I kontrol normal. Setelah induksi

266
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.19 No. 02 Desember 2022: 263-273

etanol tikus dipuasakan selama 20 tukak, Up = persentase hewan


jam, kemudian dihari ke 15 hewan uji dengan tukak
dieutanasia dengan cara dislokasi
pada leher tepat ditengkuk kepala Analisis Data
tikus. Selanjutnya hewan uji dibedah Data pengamatan makroskopik
dan diambil lambungnya untuk diskoring dan dianalisis dengan SPSS
pemeriksaan makroskopik. 26.0 menggunakan uji Kruskall-Wallis
6. Pengamatan makroskopik lambung dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney
Parameter yang dikur adalah
jumlah tukak, keparahan tukak dan Hasil dan Pembahasan
indeks tukak. Skoring jumlah tukak Skrining Fitokimia
lambung dan penilaian keparahan Pengujian fitokimia fraksi etil
tukak lambung menggunakan asetat daun cincau hijau secara kualitatif
modifikasi skor penilaian Hanafi et al., dengan pereaksi warna yang bertujuan
(2014). untuk mengetahui kandungan metabolit
sekunder seperti alkaloid, fenol,
Tabel 1. Skoring jumlah tukak flavonoid, tanin, saponin, steroid, dan
lambung terpenoid (Oktavia et al., 2020). Hasil
Skoring Keterangan pengujian fitokimia dapat dilihat pada
1 Normal Tabel 3. Fraksi etil asetat menunjukkan
2 Jumlah tukak 1
3 Jumlah tukak 2-4 adanya kandungan senyawa fenol,
4 Jumlah tukak 5-7 flavonoid, tanin, dan terpenoid. Hasil
5 Jumlah tukak 8-10 pengujian pada Tabel 3 membuktikan
6 Jumlah tukak > 10
bahwa senyawa yang fenol dan flavonoid
Tabel 2. Penilaian keparahan tukak terdapat dalam fraksi etil asetat.
lambung Flavonoid merupakan senyawa yang
Skoring Keterangan bersifat polar dan dapat larut dalam
1 Normal/ tidak ada tukak pelarut polar (Kemit et al., 2017).
2 Bercak pendarahan/ tukak dengan
Perlakuan terhadap hewan uji
diameter 0,5 mm
3 Tukak dengan diameter 0,5-1 mm yang digunakan telah mendapatkan
4 Tukak dengan diameter 1-1,5 mm persetujuan dari komisi etik penelitian
5 Tukak dengan diameter 1,5-2 mm kesehatan dengan nomor surat
6 Tukak dengan diameter > 2 mm
atau perforasi 152/EA/KEPK-BUB-2021. Berdasarkan
Gambar 1, menunjukkan bahwa kondisi
Indeks tukak dihitung dengan rumus: lambung tikus pada kelompok I (kontrol
U = (UN + US + Up) x 10-1 (1) normal) tidak menunjukkan adanya
pendarahan maupun tukak lambung,
Keterangan: U = indeks tukak, UN namun pada kelompok yang diinduksi
= rata-rata jumlah tukak setiap etanol 80% yaitu kelompok II (kontrol
hewan uji, US = rata-rata keparahan negatif) dan kelompok III (kontrol positif)

267
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.19 No. 02 Desember 2022: 263-273

dan kelompok perlakuan fraksi etil


asetat daun cincau hijau (IV, V, VI)
menunjukkan warna lambung yang
tampak kemerahan, terdapat
pendarahan dan tukak lambung dengan
tingkat keparahan yang berbeda.
Hasil pengukuran jumlah tukak
lambung pada masing-masing kelompok
dapat dilihat pada Tabel 4 Jumlah dan
keparahan tukak lambung pada
kelompok II berbeda signifikan dengan
kelompok kontrol normal (P<0,05).
Jumlah tukak lambung yang paling
banyak dengan tingkat keparahan yang
cukup tinggi terdapat pada kelompok II
(kontrol negatif), sedangkan yang paling
sedikit terdapat pada kelompok VI (fraksi
etil asetat 400 mg/kg BB) P<0.05.

Tabel 3. Hasil uji fitokimia fraksi etil


asetat
Senyawa Hasil Keterangan
Metabolit
Sekunder
Alkaloid - Warna kuning,
Gambar 1. Hasil pengamatan
tidak terbentuk
endapan makroskopik lambung tikus
Fenol + Warna hijau
kecoklatan
Tukak lambung yang ditemukan
Flavonoid + Warna kuning
orange pada kontrol negatif diakibatkan oleh
Tanin + Terdapat endapan agen penginduksi etanol 80% per oral
putih
diberikan sebanyak 1 ml/200 g BB yang
Saponin - Tidak terdapat
busa dapat memberikan nilai indeks ulkus
Steroid - Tidak terdapat tertinggi dan gambaran lesi yang paling
cincin biru jelas dibandingkan dengan aspirin
kehijauan
Terpenoid + Terdapat cincin (Saputri et al., 2012). Daerah yang
kecoklatan mengalami tukak terlihat lebih
kemerahan dibandingkan lambung
normal. Pemberian etanol secara oral
mengakibatkan peningkatan
permeabilitas mukosa lambung dan

268
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.19 No. 02 Desember 2022: 263-273

sawar epitel yang dapat merusak


mukosa lambung (Suhatri et al.,2015).
Hewan uji terlebih dahulu dipuasakan
selama 20 jam sebelum diinduksi etanol.
Hal ini bertujuan untuk mempermudah
terbentuknya tukak karena lambung
kosong memiliki pertahanan yang lemah
dan lebih mudah dirusak oleh getah
lambung.
Seluruh tikus pada kelompok III
Gambar 3. Diagram rata-rata skoring
yang diberikan ranitidin menunjukkan
jumlah tukak lambung
jumlah tukak yang tidak berbeda
signifikan dengan jumlah tukak pada
kelompok II (P>0.05). namun
berdasarkan skor tingkat keparahan
tukak kelompok III lebih rendah
dibanding kelompok II dan terlihat
perbedaan yang signifikan (P<0.05). Pada
kelompok IV dan V (dosis 100 dan 200
mg/kg BB) tidak terdapat perbedaan
signifikan dengan kelompok II (P>0.05).
Hal ini menunjukkan bahwa pada dosis
100 dan 200 mg/kg BB fraksi etil asetat
daun cincau hijau belum mampu
melindungi mukosa lambung dari
Gambar 4. Diagram rata-rata skoring
kerusakan yang diakibatkan oleh induksi
keparahan tukak lambung
etanol 80%. Sedangkan, pada kelompok
VI, pemberian fraksi etil asetat dosis 400
Indeks Tukak Lambung
mg/kg BB menunjukkan perbedaan yang
Berdasarkan data indeks tukak
signifikan dengan kelompok II baik dalam
lambung pada Gambar 5 menunjukkan
jumlah maupun keparahan tukak
pada dosis 400 mg/kg BB fraksi etil
(P<0.05). Namun tidak berbeda
asetat daun cincau hijau dapat bertindak
signifikan dengan kelompok III. Fraksi etil
sebagai gastroprotektor yang mampu
asetat daun cincau hijau (400 mg/kg BB)
melindungi mukosa lambung dari
memiliki potensi mencegah kerusakan
kerusakan yang diakibatkan oleh induksi
mukosa lambung, baik dalam
etanol 80%. Indeks tukak fraksi etil
mengurangi jumlah tukak yang
asetat daun cincau hijau (400 mg/kg BB)
terbentuk serta meminimalisir tingkat
lebih kecil dibandingkan indeks tukak
keparahan tukak.
kontrol positif.

269
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.19 No. 02 Desember 2022: 263-273

Tabel 4. Rata-rata skoring jumlah dan keparahan tukak lambung


Kelompok Perlakuan Skor jumlah Skor keparahan
tukak tukak
I Kontrol normal 1 ± 0,00 1 ± 0,00
II Kontrol negatif (Na CMC 0,5% 2,8 ±0,97 3,8 ± 0,74
III Kontrol positif (ranitidin 13,5 mg/kg BB) 2,2 ±0,74 2.2 ± 0,74
IV Fraksi etil asetat daun cincau hijau 100 3,2 ± 0,4 3.4 ± 0,48
mg/kg BB
V Fraksi etil asetat daun cincau hijau 200 2 ± 0,6 1.8 ± 0,4
mg/kg BB
VI Fraksi etil asetat daun cincau hijau 400 1,6 ± 0,4 1,6 ± 0,4
mg/kg BB

Hal ini dapat disebabkan oleh mukosa lambung yang diinduksi etanol
beberapa faktor seperti dosis ranitidin terjadi melalui mekanisme produksi
yang kurang tepat dan ranitidin yang radikal bebas yaitu ROS (Reactive
kurang efektif terhadap tukak lambung Oxygen Species) sebagai produk
yang diinduksi etanol 80%. Menurut metabolisme. Akumulasi produksi ROS
Widyaningsih dan Siti (2020) ranitidin menyebabkan terjadinya kegagalan
kurang efektif dalam mengatasi tukak sistem antioksidan endogen. Etanol juga
lambung, dikarenakan penekanan asam secara cepat dan kuat dapat
lambung yang terjadi tidak pada daerah berpenetrasi kedalam lapisan mukosa
basal lambung. Ranitidin dapat menekan lambung dan mengakibatkan kerusakan
kadar dan menghambat sekresi asam epitel. Selain itu etanol juga
lambung, namun tidak dapat melindungi mengaktifkan mediator TNF- dan
dan memperbaiki kerusakan mukosa menyebabkan penurunan produksi
lambung yang diinduksi etanol 80%. prostaglandin yang merupakan agen
Pada penelitian kontrol positif tidak sitoproteksi mukosa lambung (Usman,
digunakan PPI karena memiliki 2016).
mekanisme yang berbeda dengan
senyawa flavonoid. Penggunaan
antagonis reseptor H2 yaitu ranitidin
dikarenakan persamaan mekanisme
kerja antara golongan senyawa flavonoid
dengan ranitidine. Flavonoid memiliki
sifat antihistamin, sehingga mampu
menurunkan kadar histamin serta
mencegah pelepasan histamin dan
menghambat pompa proton H+/K+
lambung dari sel mast lambung dan
mengurangi sekresi asam lambung
Gambar 5. Diagram indeks tukak
(Islamiah dan Sukohar 2017). Kerusakan
lambung

270
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.19 No. 02 Desember 2022: 263-273

Stress oksidatif berperan penting katekin, memiliki efek gastroprotektif


dalam patogenesis berbagai penyakit dengan mekanisme regulasi jalur sekresi
termasuk tukak lambung, sehingga lambung (Zhang et al., 2020). Salah satu
antioksidan berperan penting dalam jenis flavonoid yang dimiliki oleh
melindungi mukosa lambung dari agen tanaman lain yaitu buah jeruk yaitu
nekrotik (AlRashdi et al, 2012). hesperidin juga terbukti dapat
Berdasarkan hasil skrining fitokimia, meningkatkan pH dan mengurangi total
fraksi etil asetat terbukti memiliki asam pada cairan lambung dan
kandungan kimia antara lain senyawa mengurangi indeks tukak pada tikus yang
fenol, flavonoid, tanin, dan terpenoid. diinduksi indometasin (Bigoniya dan
Penelitian oleh Mahadi et al (2018) juga Singh, 2014). Tanin memiliki protein
membuktikan bahwa fraksi etil asetat yang bersifat sebagai astringen, dan
daun cincau hijau memiliki indeks dapat mengendapkan protein membran
aktivitas antioksidan tertinggi dibanding mukosa. Selain itu, tanin juga dapat
ekstrak etanol. Aktivitas antioksidan memproteksi mukosa lambung dan
pada fraksi etil asetat disebabkan oleh menghambat sekresi lambung (Pertiwi
kandungan kimia senyawa fenol seperti dan Saputra, 2018).
flavonoid maupun tanin. Kandungan Pada penelitian ini menunjukkan
senyawa fenol yang bersifat sebagai fraksi etil asetat daun cincau hijau
antioksidan mampu menghambat radikal dengan dosis 400 mg/kg BB memberikan
bebas serta memicu peningkatan efek perlindungan paling baik terhadap
antioksidan didalam tubuh. Antioksidan tukak lambung diduga disebakan oleh
dapat memberikan perlindungan kandungan metabolit sekundernya yang
terhadap membran mukosa dari memiliki aktivitas sebagai antioksidan
kerusakan oleh agen inflamasi dan antiinflamasi. Seperti senyawa
(Widyaningsih et al., 2018). Flavonoid polifenol, flavonoid, tanin dan juga
memiliki mekanisme menjaga terpenoid.
keseimbangan antara faktor protektor
dan faktor agresif. Flavonoid memiliki Kesimpulan
efek anti tukak dengan memperkuat Penelitian ini membuktikan
faktor protektor seperti mukus, fraksi etil asetat daun cincau hijau
bikarbonat, prostaglandin, enzim dengan dosis 400 mg/kg BB
antioksidan serta dapat melawan faktor menunjukkan efek perlindungan yang
agresif yaitu asam lambung, pepsin, paling baik dalam mengurangi jumlah
H.Pylori, dan stress oksidatif. Flavonoid tukak, meminimalisir keparahan tukak
dapat memberikan efek anti-tukak dan menurunkan indeks tukak pada
dengan menghambat sekresi asam mukosa lambung tikus yang diinduksi
lambung, mirip dengan cara kerja oleh etanol 80%.
antagonis reseptor histamin (H2). Salah
satu senyawa golongan polifenol yaitu

271
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.19 No. 02 Desember 2022: 263-273

Daftar Pustaka Kemit, N., Widarta, I. W. R., Nocianitri, K.


AlRashdi, A.S., Salama, S.M., Alkiyumi, A. 2017. Pengaruh jenis pelarut dan
S.S., Abdulla, M.A., Hadi, A.H.A., waktu maserasi terhadap
Abdelwahab, S.I., Taha, M.M., kandungan senyawa flavonoid dan
Hussiani, J., Asykin, N. 2012. aktivitas antioksidan ekstrak daun
Mechanisms of gastroprotective alpukat (Persea americana
effects of ethanolic leaf extract of Mill). Itepa: J. Ilmu Tek. Pangan
Jasminum sambac against 5(2): 130-141.
HCl/ethanol-induced gastric
mucosal injury in rats, Evid. Based Kinoshita, Y., Ishimura, N. and Ishihara,
Complement. Alternat. Med. S. 2018. Advantages and
2012:1–15. disadvantages of long-term proton
pump inhibitor use.
Bigoniya, P., Singh, K. 2014. Ulcer J.Neurogastroenterol Motil. 24(2):
protective potential of standardized 182-196.
hesperidin, a citrus flavonoid
isolated from Citrus sinensis, Rev. Kusmardiyani, S., Insanu, M. Asyhar,
Bras. Farmacogn. 24: 330–340. M.A. 2014. Effect a glycosidic
flavonol isolated from green grass
Hanafi, N.A., Sutjiatmo, A.B., Vikasari, jelly (Cyclea barbata Miers) leaves,
S.N. 2014. Uji efek antitukak Procedia Chem. 13 :194–197.
lambung ekstrak air herba bayam
merah (Amaranthus tricolor L.) Mahadi, R., Rasyiid, M., Dharma, K. S.,
terhadap tikus wistar betina, Anggraini, L., Nurdiyanti, R.,
Kartika J. Ilm. Farm. 2(1): 44-49. Nuringtyas, T. R. 2018.
Immunomodulatory and
Handayani, E., Nuraini, P. 2018. Cyclea antioxidant activity of green grass
barbata leaf extract: Lipoxygenase jelly leaf extract (Cyclea barbata
inhibitory activity and Miers.) in vitro, J. Trop. Biodivers.
phytochemical screening, Int. J. Biotechnol. 3(3):73-9.
Appl. Pharm. 10.
Oktavia, S. N., Wahyuningsih, E.,
Islamiah, M.R., Sukohar, A. 2017. Andasari, S. D. 2020. Skrining
Efektivitas kandungan zat aktif daun fitokimia dari infusa dan ekstrak
cincau hijau (Cyclea barbata Miers) etanol 70% daun cincau hijau
dalam melindungi mukosa lambung (Cyclea barbata Miers), CERATA J.
terhadap ketidakseimbangan faktor Ilmu Farm. 11(1): 1-6.
agresif dan faktor defensif lambung,
J. Majority 7 (1): 42-48. Pertiwi, R., Saputra, H.M. 2018.
Pengaruh perasan umbi bengkuang
Katrin, K., Bendra, A. 2015. Aktivitas (Pachyrhizus erosus L.) terhadap
antioksidan ekstrak, fraksi dan gambaran histopatologi lambung
golongan senyawa kimia daun mencit (Mus musculus L.) dengan
Premna oblongata Miq, Pharm. Sci. model tukak lambung, J. Farm. Ilmu
Res. 2(1): 3. Kefarmasian Indones. 5(2): 56-61.

272
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.19 No. 02 Desember 2022: 263-273

Pribadi, F., Suhartati, S., Basori, A. 2017. galur wistar yang diinduksi aspirin,
Pharmacodynamic study of ethanol Medika Kartika. 4(1):1-15.
extract of Cyclea barbata (Miers.)
leaves on SRF and COX-2 gastric Usman, S. 2016, Tingkat kerusakan
mice with NSAID gastropathy, mukosa lambung pada tikus model
Indones. J. Pharm. 28(3). yang dinduksi etanol, Mutiara
Medika: J. Kedokteran dan
Saputri, F. C., Sari, S. P., Munim, A. 2012. Kesehatan 16(1):33-40.
Pengembangan metode induksi
tukak lambung. Pharm. Sci. Res. Widyaningsih, W., Sary, E. N., Halimah,
5(2): 84-90. D. N.,Jannah, W. O. M. 2018. Efek
gastroprotektif kombinasi perasan
Siregar, I. M., Miladiyah, I. 2011. daun cincau dan kulit manggis pada
Protective effects of cyclea barbata tikus yang diinduksi etanol, Trad.
miers leaves against aspirin-induced Med. J. 23(2):103-112.
gastric ulcer in mice, Universa
Med. 30(2):88-94. Widyaningsih, W., Afdaliah, S.N. 2020.
Gastroprotective effect of green
Suhatri, S., Rusdi, R., Sugesti, E. 2015. algae extract (Ulva lactuca L) on
Pengaruh pemberian sari wortel gastric rats, Indones. J. Pharm. Sci.
(Daucus carota L.) terhadap tukak Technol., 7 (2): 73-80.
lambung pada tikus putih jantan. J.
Sains Farm. Klinis 2(1): 99-103. Zhang, W., Lian, Y., Li, Q., Sun, L., Chen,
R., Lai, X., Lai, Z., Yuan, E., Sun, S.
Trimurtini, I. 2007. Efek anti ulkus 2020. Preventative and therapeutic
ekstrak air daun cincau hijau (Cyclea potential of flavonoids in peptic
barbata Miers) terhadap mukosa ulcers, Molecules 25(30): 4626.
dan kadar mukus gaster tikus jantan

273

Anda mungkin juga menyukai