REVIEW ARTIKEL
OLEH :
KELAS :A
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2020
Review artikel, November 2020
Fakultas Farmasi, Universitas Halu oleo, Anduonohu, Kec. Kambu, Kota Kendari,
Sulawesi Tenggara 93232
E-mail : ayukumara4@gmail.com
Pendahuluan
Perkembangan penyakit hepatitis saat ini terus meningkat. Penyakit
hepatitis telah menjadi masalah kesehatan di dunia. Terdapat lima jenis virus yang
telah dikenal peneliti yaitu hepatitis A, B, C, D dan E. Upaya pencegahan yang
efektif dalam menangani hepatitis yang disebabkan oleh faktor makanan dan
lingkungan adalah dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat, sedangkan
hepatitis yang disebabkan oleh virus adalah melakukan imunisasi aktif dengan
memberikan vaksin hepatitis. Saat ini kita mengenal berbagai bahan yang
dinyatakan dapat mencegah dan mengobati penyakit hepatitis salah satunya adalah
buah mengkudu (Morinda citrifolia, L) (Yunarto, 2013).
Kandungan Kimia
Tanaman ini telah diketahui mengandung protein, polisakarida, β-karoten,
l-arginin, proxeronin, dan proxeroninase, khususnya pada bagian buah. Pada daun
mengkudu terkandung protein, zat kapur, zat besi, karoten, dan askorbin (Sasmito,
2014). Pada kulit akar terkandung senyawa morindin, morindon, aligarin-
metileter, dan soranjideol. Pada bunga mengkudu terkandung senyawa glikosida,
antrakinon, asam kapron, dan asam kaprilat (Yunarto, 2013).
Mekanisme
Buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) digunakan untuk menyembuhkan
berbagai penyakit diantaranya penyakit hati. Perasan buah mengkudu dilaporkan
dapat menurunkan kadar enzim glutamat oksaloasetat transaminase (GOT) dan
glutamat piruvat transaminase (GPT) serta dapat mengurangi nekrosis sel ginjal
tikus putih. Studi lain melaporkan bahwa pemberian ekstrak etanolik buah
mengkudu dapat mengurangi kerusakan sel hati yang diinduksi oleh CCl, dapat
menurunkan aktivitas enzim alanin aminotransferase (ALT) dan aspartat
aminotransferase (AST), kadar bilirubin serum dan dapat mengurangi nekrosis sel
hati tikus (Sunarni, 2013)
Buah mengkudu mengandung proxeronin merupakan prekursor dalam
biosintesis xeronin. Xeronin merupakan alkaloid yang bekerja pada tahap
molekuler, berjalan menuju tempat yang spesifik dalam sel-sel tubuh, misalnya
mitokondria, mikrosom, badan golgi. Xeronin juga berfungsi memperlebar pori-
pori membran sel sehingga membantu sel dalam menyuplai molekul-molekul
protein untuk menjaga keseimbangan dan meningkatkan efisiensi kerja sel. Selain
itu, dalam buah mengkudu mengandung Damnachantal yang merupakan senyawa
antrakuinon, senyawa ini berfungsi untuk memperbaiki struktur sel yang rusak
menjadi sel normal. Damnachantal memiliki mekanisme merangsang
pertumbuhan struktur normal dari sel-sel yang abnormal, sehingga dapat
memperbaiki sel-sel yang rusak (Sunarni, 2013).
Uji Preklinik
Berdasarkan hasil uji aktivitas hepatoprotektif diperoleh hasil pada ekstrak
buah mengkudu dosis 20 mg/200 g bb tikus dapat menurunkan aktivitas ALT,
AST dan kadar bilirubin serta menurunkan persentase nekrosis dari sel hati tikus
putih (Rattus norvegicus) (Sunarni, 2013).
Uji Klinik
Jus buah mengkudu telah diuji preklinis terhadap hewan uji coba tikus
putih dan uji klinis terhadap manusia yang telah dilakukan peneliti direktorat
teknologi farmasi dan medika, memperlihatkan bahwa jus buah mengkudu
ternyata dapat menurunkan tekanan darah. Hasil penelitian terhadap 32 responden
pada terapi jus buah mengkudu sebelum dilakukan terapi jus buah mengkudu
didapatkan rata –rata tekanan darah sebesar153/92 mmHgdan ternyata setelah
diberikan terapi jus buah mengkudu rata –rata tekanan darah menurun yaitu
menjadi 124/80mmHg (Prastika, 2018).
Uji klinik mengkudu sebagai antihepatitis sampai saat ini belum
dilakukan, banyak penelitian yang juga menyarankan untuk melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai uji klinis buah mengkudu sebagai antihepatitis.
Uji Toksisitas dan Efek Samping
Uji toksisitas di lakukan kali ini adalah uji toksisitas subkronik yang di
lakukan dengan waktu 31 hari dengan menggunakan hewan coba tikus (galur
wistar). Dari hasil penelitian, dapat di simpulkan bahwa ekstrak etanol herbal
Mengkudu yang di berikan selama 31 hari tidak menyebabkan efek toksisistas
subkronik terhadap hewan coba tikus (galur wistar) dengan parameter klinik
(SGOT, SGPT, BUN, dan Kreatinin), hematologi (hemoglobin, platelet, leukosit,
dan hitung jenis leokosit), serta histopatologi hati dan ginjal (Putra, 2015).
Uji toksisitas subkronis oral jus buah mengkudu yang dilakukan pada tikus
Sprague-Dawley (SD) membuktikan keamanan, ditunjukkan dengan tidak
menurunnya jumlah sel HepG2. Di samping itu, tidak ada perubahan
histopatologis tikus pada tiap dosis yang diberikan, termasuk dari uji fungsi hati
hasilnya baik (Yunarto, 2013).
Beberapa penelitian melaporkan tidak ditemukan efek samping dari
penggunaan buah maupun daun mengkudu. Hanya saja, disarankan untuk tidak
mengonsumsi dalam jumlah terlalu banyak karena dapat menimbulkan mual dan
pusing (Yunarto, 2013).
Contoh Produk
Produk obat tradisional dari tanaman ini sudah banyak di Indonesia baik
dalam bentuk kapsul, teh dan effervesent. Produk-produk dari mengkudu yang
beredar di pasaran yaitu golongan jamu.
DAFTAR PUSTAKA