Anda di halaman 1dari 9

Potensi Tanaman Meniran

(Phyllantus ninuri L) sebagai


Hepatoprotektor
Zahra Nur Azizah (01021259)
Kelas Alih Jenjang B
Taksonomi Meniran (Phyllantus ninuri L)
Berdasarkan BPOM RI (2008), meniran secara ilmiah memiliki klasifikasi sebagai berikut:

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Genus : Phyllanthus
Spesies : Phyllanthus niruri L.
Karakteristik Meniran
Meniran (Phyllanthus niruri L.) adalah tumbuhan yang tumbuh di
daerah dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian ±
1000 m di atas permukaan laut. Tumbuh secara liar di tempat
yang berbatu dan lembab seperti di tepi sungai, pantai, semak,
lahan bekas sawah atau tumbuh di sekitar pekarangan rumah,
baik di pedesaan maupun di perkotaan (BPOMRI, 2008). Meniran
memiliki daun majemuk berseling, warna hijau, anak daun 15-24
helai, bulat telur, tepi rata, pangkal membulat, ujung tumpul,
panjang sekitar 1,5 cm, lebar sekitar 7 mm. Dalam 1 tanaman ada
bunga betina dan bunga jantan. Bunga jantan keluar di bawah
ketiak daun, sedangkan bunga betina keluar di atas ketiak daun,
bunga berwarna kekuningan. Daun kelopak berbentuk bintang,
mahkota putih kecil. Buah kotak, bulat, licin, bergaris tengah 2-
2,5mm, berwarna hijau keunguan. Biji kecil, keras, bentuk ginjal,
dan cokelat (BPOMRI, 2008).
Kandungan Meniran
Meniran (Phyllanthus niruri L.) mengandung senyawa flavonoid yang tinggi
yaitu sebesar 123.9 ± 0.002 mg/g (Amin, et al., 2012). Flavonoid dalam
meniran terdiri dari quercetin, quercitrin, isoquercitrin, astragalin, rutine, dan
physetinglucoside. Flavonoid dipercaya sebagai antioksidan yang lebih efektif
daripada vitamin C, vitamin E, dan karotenoid. Uji fitokimia yang dilakukan
pada tanaman meniran menunjukkan meniran mengandung metabolit
sekunder dari golongan flavonoid, fenol hidroquinon, steroid, tanin, saponin
dan lignin. Flavonoid dalam tanaman meniran diidentifikasi sebagai quercetin,
quercitrin, isoquercitrin, astragalin dan rutin. Hasil penelitian farmakologi
menunjukkan bahwa meniran mempunyai aktivitas antihepatotoksik,
hipoglikemik, antibakteri, antioksidan, diuretika aktivitas antimicrobial dan
aktivitas antiplasmodial (Amin, et al., 2012)
Khasiat Meniran
Meniran (Phyllanthus niruri L.) memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan yaitu
sebagai antioksidan, antibiotik, hepatoprotektor, antipiretik, antitusif, antiinflamasi,
antivirus, diuretik, ekspektoran, antidiabet (menurunkan kadar glukosa darah) dan
immunostimulan (Kardinan & Kusuma, 2004).
Khasiat yang beragam dari tanaman meniran berhubungan erat dengan zat atau senyawa
yang dikandungnya. Niruri flavone merupakan senyawa antioksidan baru flavone sulfonic
acid dari ekstrak Phyllantus niruri. Senyawa flavonoid yang ada dalam meniran merupakan
senyawa anti oksidan yang lebih kuat dibandingkan dengan vitamin E. Senyawa ini mampu
merangsang kekebalan tubuh. Flavonoid rutine dan quercetin mampu menghambat sintesis
histamin yang merupakan mediator penting penyakit dermatitis alergika (eksim). Nirurin
dan quercetin yang terdapat dalam meniran berkhasiat sebagai peluruh air seni (diuretik).
Filantin, hipofilantin, tanin berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan
sebagai hepatoprotektor (Manjrekar, et al., 2008).
Meniran sebagai Hepatoprotektor
Meniran memiliki kandungan zat hepatoprotektif seperti filantin, hipofilantin dan ellagic acid yang dapat
mengikat ROS dan radikal bebas lainnya (Makoshi et al., 2013). Filantin dilaporkan sebagai konstituen
terapi aktif dan berfungsi sebagai agen hepatoprotektif (Aldi et al., 2013). Zat lain yang terkandung dalam
meniran yang bersifat hepatoprotektif adalah quercitrin (Windriyati et al., 2007). Quercitrin
memperlihatkan efek protektif yang poten terhadap kerusakan hati yang diinduksi etanol dengan cara
menurunkan kejadian stress oksidatif (Kim et al., 2015).
Beberapa penelitian in vitro dan in vivo telah dilakukan mengenai efek dari ekstrak meniran (Phyllanthus
niruri L.) terhadap berbagai macam paparan. Meniran dalam penelitian Manjrekar, et al., secara in vivo
terhadap tikus yang dipapar CCl4 secara histologis menunjukkan bahwa hepatosit kelompok tikus yang
diberi ekstrak meniran lebih sedikit menunjukkan inflamasi daripada kelompok kontrol normal.
Sementara itu, hasil penelitian yang lain menunjukkan pemberian meniran pada tikus Wistar yang
diinduksi etanol akan melindungi hati dari kerusakan, dan mencegah pelepasan penanda enzim hati.
Selain itu, meniran juga dapat menurunkan kadar kolesterol, trigliserida, dan asam lemak bebas secara
signifikan sehingga meniran diperkirakan memiliki potensi antihepatotoksik dan anti hiperlipidemia (Latha
et al., 2010).
Gambaran Umum Potensi Meniran sebagai
Hepatoprotektor
Produk Meniran sebagai Hepatoprotektor

Nama Produk:
Sido Muncul Nature Blessing Hepacomb 30 Kapsul
Indikasi:
Membantu memelihara kesehatan fungsi hati.
Membantu pengobatan hepatitis dan sirosishati.
Menurunkan kadar SGOT / SGPT.
Komposisi:
Ekstrak Phyllanthi niruri Herba 20 mg, Curcumae
xanthorrhiza Rhizoma 50 mg, Silimarin 300 mg.
Dosis: 3 x 1 kapsul sehari atau sesuai petunjuk dokter.
Manufaktur: Sido Muncul
Daftar Pustaka
Aldi Y, Mahyudin, Handayani D (2013). Uji aktivitas beberapa subfraksi etil asetat dari herba meniran
(Phyllanthus niruri Linn.) terhadap reaksi hipersensitivitas kutan aktif. Jurnal Sains dan Teknologi
Farmasi, 18(1): 9- 16.
Kim JW, Yang H,Cho N, Kim B, Kim YC, Sung SH (2015). Hepatoprotective constituents of Firmiana
simplex stem bark against ethanol insult to primary rat hepatocytes. Pharmacogn Mag, 11(41): 55-
60.
Latha P, Chaitanya D, Rukkumani R (2010). Protective effect of Phyllanthus niruri on alcohol and
heated sun flower oil induce hyperlipidemia in Wistar rats. Toxicol Mech Methods. 20(8): 498-503.
Makoshi MS, Adanyeguh IM, Nwatu LI (2013). Hepatoprotective effect of Phyllanthus niruri aqueous
extract in acetaminophen sub-acutec exposure rabbits. Journal of Veterinary Medicine and Animal
Health, 5(1): 8-15.
Windriyati YN, Mihadi MM, Junita NR (2007). Aktivitas mukolitik in vitro ekstrak etanolik herba
meniran (Phyllanthus niruri L) terhadap mukosa usus sapi. Farmasi dan Farmasi Klinik, 4(1): 19-22.

Anda mungkin juga menyukai