Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN

PENYULUHAN PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi

Dosen pengampu: Ibu Ida Sugiarti, S. Kep., Ners., M.H. Kes

Disusun Oleh :
Hamda Gustian Azqia P2.06.30.1.18.007
Hasna Nabilah P2.06.30.1.18.008
Nissa Ramdian Azzahrah P2.06.30.1.18.020
Nujia Anjainah P2.06.30.1.18.022
Santi Muliawati P2.06.30.1.18.028
Siti Rohmah P2.06.30.1.18.031
Tanti Nuranis P2.06.30.1.18.034
Zahra Nur Azizah P2.06.30.1.18.040

PRODI DIII FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA

Jl. Cilolohan No.35, Kahuripan, Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat 46115

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada sumber segala kebenaran dan ilmu pengetahuan, Allah
SWT, karena atas segala rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah Biokimia. Makalah tentang metabolisme lipid ini saya susun sebagai salah satu
tugas mata kuliah Biokimia di program studi D3 Farmasi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Tasikmalaya.

Makalah Biokimia metabolisme lipid ini juga dapat terselesaikan dengan baik
berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin
menyampaikan terima kasih kepada Ibu Nunung Yulia, M.Si.,Apt selaku dosen mata
kuliah Biokimia di program studi D3 farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.

Saya menyadari bahwa dalam pembuatan Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan saran yang membangun.

Tasikmalaya,8 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
LAPORAN KEGIATAN
PENYULUHAN PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI
DI WILAYAH LINGKUNGAN SMP NEGERI 10 KOTA TASIKMALAYA

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan diyakini merupakan kunci masa depan bangsa. Peningkatan
intelektualitas, kecerdasan emosi dan penanaman karakter menjadi salah satu
prasyarat keberhasilan pengembangan sumber daya manusia indonesia.Kualitas
sumber daya manusia yang tinggi merupakan modal utama pembangunan untuk
mencapai kesejathteraan bangsa. Dalam hal ini pendidikan anti korupsi juga
merupakan pendidikan penting yang harus ditanamkan sejak dini.

Pendidikan anti korupsi perlu ditanamkan sejak dini, fokus awalnya adalah
siswa dikenalkan dengan memahami moral dan nilai lokal kemudian
pengenalan norma-norma atau nila yang danut di sosial kemasyarakatan.

Pendidikan yang dapat disampaikan kepada anak bisa dalam bentuk


pengenalan karakter, mencontohkan perilaku yang baik sesuai moral dan nilai.
Selanjutnya agar siswa diharapkan mampu menerapkan karakter moral tersebut
dalam kehidupannya sehari-hari.

Sebagai bekal hidup agar sukses di masa depan, membangun


karakter/kejujuran sejak dini karena usia SMP merupakan pendidikan formal
menengah pertama yang masih berpikir operasional/konkret. Umur 12-15 tahun,
anak sudah mulai berpikir transformasi reversible (dapat dipertukarkan) dan
kekalahan. Anak sudah dapat mengerti persoalan sebab akibat. Oleh karena itu,
dalam penanaman nilai pun sudah dapat dikenalkan suatu tindakan dengan
akibat yang baik dan tidak baik. Pendidikan anti korupsi ditanamkan sejak dini
agar memperbaiki kualitas moral untuk mencapai terbentuknya Indonesia bebas
korupsi.
Ada beberapa alasan mengapa pendidikan anti korupsi harus diberikan di
jenjang sekolah menengah pertama. Diantaranya adalah :

 Sudah mulai adanya kompetensi. Mulai timbulnya kepentingan pribadi yang


bersinggungan dengan kepentingan orang lain, sehingga adanya kompetensi
yang kurang sehat antar siswa, yang seharusnya dapat dihindari apabila
adanya pengawasan terus menerus dalam penerapan nilai yang sesuai norma
yang telah ada di masyarakat.

 Pembelajaran afektif hanya sebatas kognotof saja belum diaplikasikan


sehingga siswa tidak membiasakan diri berperilaku baik dan benar.

 Sekolah tidak menerapkan aturan yang jelas dan konsisten. Peraturan yang
dibuat hendaknya berdasarkan kesepakatan bersama sehingga siswa merasa
ikut serta membuat dan bertanggungjawab langsung atas tindakannya.

 Kurangnya keteladanan dari lingkungan (orangtua, guru, orang dewasa di


sekitar, media, dll). Keteladanan dari orang di sekitar sangat membantu
dalam proses penanaman nilai atau budi pekerti yang diharapkan untuk
dapat diterapkan dalam kegiatan mereka sehari-hari.

 Siswa belum mendapatkan informasi dan sosialisasi tentang anti korupsi.


Untuk tingkat sekolah dasar, siswa diharapkan mengenal terlebih dahulu
nilai yang diyakini akan dapat melawan tindakan korupsi.

Dari latar belakang diatas pendidikan budaya anti korupsi dirasa cukup
penting diberikan kepada siswa Sekolah Menengah Pertama agar dapat
menanamkan nilai-nilai anti korupsi sejak dini dan dapat mengamalkannya
dikehidupan sehari-hari.

B. TEMPAT/WAKTU KEGIATAN/PESERTA
a. Tempat : SMP NEGERI 10 KOTA TASIKMALAYA
b. Waktu Kegiatan : 30 Oktober 2019/10.00 WIB
c. Peserta : Siswa/i Kelas VIII

C. METODE PENYULUHAN
Penyuluhan dilakukan dengan mempresentasikan materi mengenai
PBAK di SMPN 10 Kota Tasikmalaya menggunakan media powerpoint.
Kegiatan Penyuluhan :

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Media


1. Pembukaan  Memberi salam  Siswa
(3 menit)  Memperkenalkan menjawab
diri salam
 Menyampaikan  Siswa
tujuan penyuluhan memahami
maksud dan
tujuan
2. Pelaksanaan  Menyampaikan  Mendengarkan  Power
(10 menit)
materi materi Point
 Sesi tanya jawab penyuluhan
yang di
sampaikan
 Siswa
memperhatikan
jalannya
penyuluhan.
 Siswa bertanya
dan menjawab
pertanyaan.
3. Penutup  Menyimpulkan dan  Siswa mampu
rencana tindak menjawab
lanjut ke depan pertanyaan
 Menutup dengan yang diajukan.
salam  Menjawab
salam.

D. MATERI PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

Korupsi adalah perbuatan yang buruk seperti menyealahgunakan


kepercayaan dalam suatu masalah atau organisasi untuk mendapatkan
keuntungan. Atau kegiatan publik dan masyarakat luas untuk kepentingan
pribadi atau kelompok tertentu. Contohnya seperti mengambil barang yang
bukan haknya, mencontek, mencuri. Untuk kasus yang lebih besar antara lain
penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan lain sebagainya untuk
memperkaya diri sendiri atau orang lain.
Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari perlunya menanamkan nilai-
nilai anti korupsi sejak dini, antara lain ;
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggungjawab
6. Kerja Keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil
PENUTUP

Segala puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan penyuluhan ini. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga
dan sahabatnya, amin.
Penyuluhan mengenai Pendidikan Budaya Anti Korupsi telah di lakukan di
wilayah Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Kota Tasikmalaya pada tanggal 30
Oktober 2019, peserta merupakan siswa kelas VIII.
Pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada guru
dan Kepala Sekolah SMPN 10 Kota Tasikmalaya yang telah memberikan
kesempatannya untuk memberikan penyuluhan Pendidikan Budaya Anti Korupsi
untuk siswa kelas VIII.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam tinjauan kepustakaan ini
banyak terdapat kejanggalan dan kekurangan. Oleh karenanya penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna perbaikan tinjauan kepustakaan
ini.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai