Anda di halaman 1dari 12

FORMAT SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN

MASALAH KESEHATAN SESUAI PRIORITAS

1. Tinggi badan dan berat badan anak

MASALAH 1.

A. Area / pesan pokok : Pentingnya menimbang berat badan dan mengukur


tinggi badan setiap bulan.
B. Tujuan pendidikan
a. TIU : Setelah dilaksanakannya promosi kesehatan ini diharapkan
sasaran promosi kesehatan (murid SD) di SD Fauziah Yarsi Mataram
dapat mengetahui dan memahami perihal pentingnya menimbang berat
badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
b. TIK : Setelah dilaksanakannya promosi kesehatan ini, murid-murid di
SD Fauziah Yarsi Mataram
Dapat memahami tentang :
1. Alasan pentingnya menimbang berat badan dan mengukur tinggi
badan
2. Prosedur menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
3. Menghitung status gizi anak
4. Manfaat menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
5. Jenis-jenis kondisi gizi tidak seimbang
6. Faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan
C. Sasaran : Siswa- siswi kelas 2 SD Fauziah Yarsi Mataram
D. Hari / tanggal :
E. Tempat : SD Fauziah Yarsi Mataram
F. Pelaksana : 1. M. Taobi
2. Mayani
3. Mugi Asrianti
4. Nailul Ashfiani
5. Nehajriyana
G. Waktu (durasi) : 40 menit
H. Isi / materi : Mengukur berat dan tinggi badan merupakan salah satu
upaya untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan
diketahuinya tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak maka dapat
memberikan masukan untuk peningkatan konsumsi makanan yang bergizi bagi
pertumbuhan anak. Alasan siswa perlu ditimbang setiap bulan adalah untuk
memantau pertumbuhan berat badan dan tinggi badan normal siswa agar segera
diketahui jika ada siswa yang mengalami gizi kurang maupun gizi lebih.
Cara untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan siswa yaitu
dengan mencatat hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan maka akan
telihat berat badan atau tinggi badan naik atau tidak naik (terlihat
perkembangannya) selain itu kita bisa mengetahui status gizi anak berdasarkan
berat dan tinggi badan dengan menggunakan rumus indeks masa tubuh (IMT).

I. Metode pendidikan :
a. Ceramah
b. Tanya jawab

J. Media yang digunakan :


a. LCD
b. Laptop
c. Powerpoint
d. Leaflet
e. Spidol
f. Stadiometer atau pita pengukur
g. Alat penimbang berat badan
h. Poster
i. Video
j. Speaker
K. Rencana kegiatan :

Tahap Kegiatan Pengajaran Kegiatan Sasaran Waktu


Kegiatan

 Memberi salam pembuka  Menjawab salam


 Memperkenalkan diri  Memperhatikan 5 menit
Pendahuluan  Menjelaskan pokok bahasan  Memperhatikan
dan tujuan penyuluhan

 Menjelaskan pentingnya  Memperhatikan


menimbang berat badan dan
mengukur tinggi badan
 Menjelaskan prosedur  Memperhatikan
Penyajian menimbang berat badan dan
mengukur tinggi badan
 Menjelaskan status gizi  Memperhatikan 25 menit
normal
 Menjelaskan manfaat  Memperhatikan
menimbang berat badan dan
mengukur tinggi badan
 Menjelaskan Jenis-jenis  Memperhatikan
kondisi gizi tidak Seimbang
 Menjelaskan faktor-faktor
 Memperhatikan
yang mendukung
pertumbuhan dan
perkembangan

 Mengucapkan terima kasih  Mendengarkan


atas peran serta peserta 5 menit
Penutup sasaran promosi kesehatan
 Mengucapkan salam penutup  Mengucap salam
L. Evaluasi : Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan
dan memberi hadiah kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan :
1. Jelaskan mengapa perlunya siswa ditimbang setiap bulan?
2. Sebutkan sumber makanan yang baik bagi pertumbuhan ?
3. Siapa yang bisa menimbang berat badan dan mengukur tinggi
badan?

M. Lampiran materi selengkapnya


ISI PENYULUHAN

A. Pentingnya menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan

Tinggi badan merupakan data ukuran tubuh manusia dalam sisi tingginya yang
diukur dalam keadaan murni tinggi badan dari tumit hingga ujung kepala tanpa ada benda
lain yang ikut terukur. Sedangkan berat badan merupakan ukuran tubuh dalam keadaan
berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun.
Mengukur berat dan tinggi badan merupakan salah satu upaya untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan diketahuinya tingkat pertumbuhan dan
perkembangan anak maka dapat memberikan masukan untuk peningkatan konsumsi
makanan yang bergizi bagi pertumbuhan anak.
Sedangkan untuk mengetahui pertumbuhan seorang anak normal atau tidak, bisa
diketahui melalui cara membandingkan ukuran tubuh anak yang bersangkutan dengan
ukuran tubuh anak seusia pada umumnya. Apabila anak memiliki ukuran tubuh melebihi
ukuran rata-rata anak yang seusia pada umumnya, maka pertumbuhannya bisa dikatakan
maju. Sebaliknya bila ukurannya lebih kecil berarti pertumbuhannya lambat.
Pertumbuhan dikatakan normal apabila ukuran tubuhnya sama dengan ukuran rata-rata
anak-anak lain seusianya.
Alasan siswa perlu ditimbang setiap bulan adalah untuk memantau pertumbuhan
berat badan dan tinggi badan normal siswa agar segera diketahui jika ada siswa yang
mengalami gizi kurang maupun gizi lebih.
Cara untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan siswa yaitu dengan
mencatat hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan maka akan telihat berat badan
atau tinggi badan naik atau tidak naik (terlihat perkembangannya).
B. Prosedur pengukuran berat dan tinggi badan

Prosedur pengukuran tinggi badan secara manual, yaitu.

1. Perlengkapan
a. Stadiometer atau pita pengukur yang dilekatkan dengan kuat secara vertikal
di dinding, dengan tingkat ketelitian sampai 0,1 cm.
b. Sebaiknya dinding tidak mengandung papan yang mudah mengerut.
c. Apabila menggunakan pita pengukur, dipersiapkan pula segitiga sikusiku.
d. Permukaan lantai yang dipergunakan harus rata dan padat.
2. Prosedur pengukuran
a. Testi berdiri tegak tanpa alas kaki, tumit, pantat, dan kedua bahu menekan
pada stadiometer atau pita pengukur.
b. Kedua tumit sejajar dengan kedua lengan yang menggantung bebas
disamping badan (dengan telapak tangan menghadap kearah paha).
c. Dengan berhati-hati tester menempatkan kepala testi di belakang telinga agar
tegak, sehingga tubuh terentang secara penuh.
d. Pandangan testi lurus kedepan sambil menarik napas panjang dan berdiri
tegak.
e. Upayakan tumit testi tidak terangkat (jinjit).
f. Apabila pengukuran menggunakan stadiometer, turunkan platformnya
sehingga dapat menyentuh bagian atas kepala. Apabila menggunakan pita
pengukur, letakkan segitiga siku-siku tegak lurus pada pita pengukur di atas
kepala, kemudian turunkan ke bawah sehingga menyentuh bagian atas
kepala.
3. Penilaian pengukuran
a. Catatlah tinggi badan dalam posisi berdiri tersebut dengan ketelitian
mendekati 0,1 cm.
Prosedur pengukuran berat badan secara manual, yaitu.

1. Perlengkapan
a. Alat penimbang berat badan dengan ketelitian hingga 0,5 kg, ditempatkan
pada permukaan yang rata dan padat.
b. Pastikan skala penimbang harus ditera lebih dahulu agar alat tersebut
memenuhi standar.
2. Prosedur pengukuran
a. Testi tanpa alas kaki dan hanya mengenakan pakaian renang atau pakaian
yang ringan (seperti T-shirt dan celana pendek/skirt).
b. Alat penimbang distel pada angka nol.
c. Testi berdiri tegak dengan berat tubuh terdistribusi secara merata dibagian
tengah alat penimbang.
3. Penilaian pengukuran
a. Catatlah berat badan testi hingga ukuran 0,5 kilogram yang terdekat dan jika
diperlukan alat penimbang ditera lebih dahulu.

C. Status gizi anak

Menurut CDC (setara dengan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di


Amerika Serikat), berat dan tinggi ideal anak laki-laki dan perempuan usia 6-12 tahun
adalah sebagai berikut.

Laki-laki Perempuan
Usia Berat badan Tinggi tinggi Berat badan Tinggi badan
6 tahun 21 kg 116 cm 20 kg 115 cm
7 tahun 23 kg 122 cm 23 kg 122 cm
8 tahun 26 kg 128 cm 26 kg 128 cm
9 tahun 29 kg 134 cm 29 kg 133 cm
10 tahun 32 kg 139 cm 33 kg 138 cm
11 tahun 36 kg 144 cm 37 kg 144 cm
12 tahun 41 kg 149 cm 42 kg 152 cm
Namun status gizi anak tidak dilihat berdasarkan tinggi dan berat badan, anak
dengan tubuh kecil belum tentu tidak normal. Begitu juga sebaliknya, anak dengan tubuh
sangat besar belum tentu normal.

D. Manfaat menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan

Manfaat penimbangan BB dan pengukuran tinggi badan siswa setiap bulan di


sekolah (Depkes, 2001) antara lain:
a. Untuk mengetahui apakah siswa tumbuh sehat.
b. Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan siswa.
c. Untuk mengetahui siswa yang dicurigai gizi kurang dan gizi lebih, sehingga
jika ada kelainan yang berpengaruh langsung dalam proses belajar di sekolah,
dapat segera dirujuk ke Puskesmas.

E. Jenis-jenis kondisi gizi tidak seimbang

Jenis-jenis kondisi gizi tidak seimbang yang dapat diketahui setelah melakukan
penimbangan berat badan adalah:

a. Gizi buruk

Gizi buruk adalah bila kondisi gizi kurang berlangsung lama, maka akan
berakibat semakin berat tingkat kekurangannya. Pada keadaanya ini dapat menjadi
kwarshiorkor dan marasmus yang biasanya disertai penyakit lain seperti diare, infeksi,
penyakit pencemaan, infeksi saluran pernafasan bagian atas, dan anemia
Tanda-tanda gizi buruk yaitu:
1) Sangat kurus, tulang iga tampak jelas
2) Wajah terlihat lebih tua
3) Tidak bereaksi terhadap rangsangan (apatis)
4) Rambut tipis, kusam, warna rambut jagung, dan bila dicabut tidak sakit
5) Kulit keriput
6) Pantat kendur dan keriput
7) Perut cekung atau buncit
8) Bengkak pada punggung kaki yang berisi cairan dan bila ditekan lama kembali
9) Bercak merah kehitaman pada tungkai dan pantat.
b. Gizi lebih

Masalah ini disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi dari yang
dibutuhkan, terutama konsumsi lemak yang tinggi dan makanan dari gula murni. Pada
umumnya masalah ini banyak terdapat di daerah perkotaan dengan dijumpainya balita
yang kegemukan.
Tanda-tanda gizi lebih yaitu:
1) Berat badan jauh di atas berat normal
2) Bentuk tubuh terlihat tidak seimbang
3) Tidak dapat bergerak bebas
4) Nafas mudah tersengal-sengal jika melakukan kegiatan
5) Mudah lelah
6) Malas melakukan kegiatan.

c. Gizi kurang

Gizi kurang disebabkan karena konsumsi gizi yang tidak mencukupi kebutuhannya
dalam waktu tertentu.

F. faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan

1. Olah raga
Olah raga dapat membuat tulang menjadi kuat dan pertumbuhan menjadi lebih baik,
seperti berenang, basket.
2. Tidur yang cukup
Tidur berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan membangun sel-sel
tubuh yang baru, jika kebutuhan tidur tidak tercukupi maka pertumbuhan kita
terlambat, secara normal kita tidur 8 jam sehari.
3. Nutrisi
a. Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi pada anak usia 10-12 tahun lebih besar dibanding kan anak
usia 7-9 tahun, karena pertumbuhannya lebihcepat, terutama penambahan tinggi
badan. Mulai usia 10-12 tahun kebutuhan gizi anak laki-laki berbeda dengan
perempuan. Anak laki-laki lebih banyak melakukan aktivitas fisik sehingga
membutuhkan energi lebih banyak sedangkan perempuan biasanya sudah mulai haid
sehingga memerlukan protein dan zat besi lebih banyak.

b. Protein
Protein didefinisikan sebagai senyawa dalam pangan yang mengandung nitrogen.
Protein berfungsi sebagai sumber energy juga sebagai zat pembangun. Kebutuhan
protein pada anak usia sekolah dibedakan menurut jenis kelamin dan umur. Pada
umumnya kebutuhan protein pria sedikit lebih tinggi dibanding wanita. Angka
kebutuhan protein tergantung pula pada mutu protein. Semakin baik mutu protein,
semakin rendah angka kebutuhan protein. Protein hewani mempunyai mutu protein
yang kebih baik dibanding protein nabati, karena susunan asam aminonya lebih
lengkap.
Sumber protein hewani antara lain daging, hati, pancreas, jeroan,tahu, tempe dll.
Susu dan telur termasuk juga dalam sumber protein hewani berkualitas tinggi. Selain
itu, ikan, kerang, dan jenis udang merupakan kelompok sumber protein yang baik
karena mengandung sedikit lemak. Sumber protein nabati adalah kacang kedelai dan
kacang-kacangan.

c. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan unsur gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar
untuk menghasilkan energi atau tenaga. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber
energy utama bagi otak dan susunan syaraf terutama glukosa. Satu gram karbohidrat
menghasilkan 4 Kal. Sumber utama karbohidrat berasal dari tumbuh tumbuhan dan
hanya sedikit yang berasal dari hewani. Seperti nasi, singkong, kentang, gandum,
jagung.

d. Lemak

Kebutuhan lemak tidak dinyatakan dalam angka mutlak. Kebutuhan lemak yang
dianjurkan 15-20% jumlah energi total berasal dari lemak. Bayi dan anak dianjurkan
1-2% dari kebutuhan energi total berasal dari asam lemak esensial (asam linoleat).
Asam lemak esensial dibutuhkan untuk pertumbuhan dan untuk memelihara
kesehatan kulit.
Menurut sumbernya kita membedakan lemak nabati dan lemak hewani. Lemak
nabati berasal dari tumbuh-tumbuhan, sedangkan lemak hewani berasal dari hewan,
termasuk ikan, telur dan susu. Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan
energi dalam bentuk jaringan lemak yang ditimbun ditempat-tempat tertentu.

e. Vitamin

Vitamin didefinisikan sebagai bahan-bahan organik, yang dibutuhkan tubuh


dalam jumlah sangat sedikit, yang melakukan paling sedikit satu fungsi metabolik
spesifik dan harus diberikan dalam makanan. Terdapat dua golongan vitamin, yaitu
vitamin larut lemak dan vitamin larut air.Vitamin yang larut lemak adalah vitamin A,
D, E, dan K, sedangkan vitamin yang larut air adalah vitamin B kompleks (tiamin,
riboflavin, niasin, asamfolat, dan vitamin B12) dan C.
Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan,
dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari
enzim. Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim, yaitu vitamin yang
terikat dengan protein.

f. Mineral

Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari
100 mg sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari.
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi
tubuh secara keseluruhan. Mineral juga berperan dalam berbagai tahap metabolisme,
terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim.
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/berat-dan-tinggi-ideal-anak-usia-6-12-
tahun/

Departemen Kesehatan RI. 2001. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 1239/MENKES/SK/III/2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat. Jakarta:
Depkes RI.

Proverawati dan Kusumawati. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan.
Nuha Medika. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai