PENDIDIKAN KESEHATAN
MASALAH 1.
I. Metode pendidikan :
a. Ceramah
b. Tanya jawab
Tinggi badan merupakan data ukuran tubuh manusia dalam sisi tingginya yang
diukur dalam keadaan murni tinggi badan dari tumit hingga ujung kepala tanpa ada benda
lain yang ikut terukur. Sedangkan berat badan merupakan ukuran tubuh dalam keadaan
berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun.
Mengukur berat dan tinggi badan merupakan salah satu upaya untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan diketahuinya tingkat pertumbuhan dan
perkembangan anak maka dapat memberikan masukan untuk peningkatan konsumsi
makanan yang bergizi bagi pertumbuhan anak.
Sedangkan untuk mengetahui pertumbuhan seorang anak normal atau tidak, bisa
diketahui melalui cara membandingkan ukuran tubuh anak yang bersangkutan dengan
ukuran tubuh anak seusia pada umumnya. Apabila anak memiliki ukuran tubuh melebihi
ukuran rata-rata anak yang seusia pada umumnya, maka pertumbuhannya bisa dikatakan
maju. Sebaliknya bila ukurannya lebih kecil berarti pertumbuhannya lambat.
Pertumbuhan dikatakan normal apabila ukuran tubuhnya sama dengan ukuran rata-rata
anak-anak lain seusianya.
Alasan siswa perlu ditimbang setiap bulan adalah untuk memantau pertumbuhan
berat badan dan tinggi badan normal siswa agar segera diketahui jika ada siswa yang
mengalami gizi kurang maupun gizi lebih.
Cara untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan siswa yaitu dengan
mencatat hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan maka akan telihat berat badan
atau tinggi badan naik atau tidak naik (terlihat perkembangannya).
B. Prosedur pengukuran berat dan tinggi badan
1. Perlengkapan
a. Stadiometer atau pita pengukur yang dilekatkan dengan kuat secara vertikal
di dinding, dengan tingkat ketelitian sampai 0,1 cm.
b. Sebaiknya dinding tidak mengandung papan yang mudah mengerut.
c. Apabila menggunakan pita pengukur, dipersiapkan pula segitiga sikusiku.
d. Permukaan lantai yang dipergunakan harus rata dan padat.
2. Prosedur pengukuran
a. Testi berdiri tegak tanpa alas kaki, tumit, pantat, dan kedua bahu menekan
pada stadiometer atau pita pengukur.
b. Kedua tumit sejajar dengan kedua lengan yang menggantung bebas
disamping badan (dengan telapak tangan menghadap kearah paha).
c. Dengan berhati-hati tester menempatkan kepala testi di belakang telinga agar
tegak, sehingga tubuh terentang secara penuh.
d. Pandangan testi lurus kedepan sambil menarik napas panjang dan berdiri
tegak.
e. Upayakan tumit testi tidak terangkat (jinjit).
f. Apabila pengukuran menggunakan stadiometer, turunkan platformnya
sehingga dapat menyentuh bagian atas kepala. Apabila menggunakan pita
pengukur, letakkan segitiga siku-siku tegak lurus pada pita pengukur di atas
kepala, kemudian turunkan ke bawah sehingga menyentuh bagian atas
kepala.
3. Penilaian pengukuran
a. Catatlah tinggi badan dalam posisi berdiri tersebut dengan ketelitian
mendekati 0,1 cm.
Prosedur pengukuran berat badan secara manual, yaitu.
1. Perlengkapan
a. Alat penimbang berat badan dengan ketelitian hingga 0,5 kg, ditempatkan
pada permukaan yang rata dan padat.
b. Pastikan skala penimbang harus ditera lebih dahulu agar alat tersebut
memenuhi standar.
2. Prosedur pengukuran
a. Testi tanpa alas kaki dan hanya mengenakan pakaian renang atau pakaian
yang ringan (seperti T-shirt dan celana pendek/skirt).
b. Alat penimbang distel pada angka nol.
c. Testi berdiri tegak dengan berat tubuh terdistribusi secara merata dibagian
tengah alat penimbang.
3. Penilaian pengukuran
a. Catatlah berat badan testi hingga ukuran 0,5 kilogram yang terdekat dan jika
diperlukan alat penimbang ditera lebih dahulu.
Laki-laki Perempuan
Usia Berat badan Tinggi tinggi Berat badan Tinggi badan
6 tahun 21 kg 116 cm 20 kg 115 cm
7 tahun 23 kg 122 cm 23 kg 122 cm
8 tahun 26 kg 128 cm 26 kg 128 cm
9 tahun 29 kg 134 cm 29 kg 133 cm
10 tahun 32 kg 139 cm 33 kg 138 cm
11 tahun 36 kg 144 cm 37 kg 144 cm
12 tahun 41 kg 149 cm 42 kg 152 cm
Namun status gizi anak tidak dilihat berdasarkan tinggi dan berat badan, anak
dengan tubuh kecil belum tentu tidak normal. Begitu juga sebaliknya, anak dengan tubuh
sangat besar belum tentu normal.
Jenis-jenis kondisi gizi tidak seimbang yang dapat diketahui setelah melakukan
penimbangan berat badan adalah:
a. Gizi buruk
Gizi buruk adalah bila kondisi gizi kurang berlangsung lama, maka akan
berakibat semakin berat tingkat kekurangannya. Pada keadaanya ini dapat menjadi
kwarshiorkor dan marasmus yang biasanya disertai penyakit lain seperti diare, infeksi,
penyakit pencemaan, infeksi saluran pernafasan bagian atas, dan anemia
Tanda-tanda gizi buruk yaitu:
1) Sangat kurus, tulang iga tampak jelas
2) Wajah terlihat lebih tua
3) Tidak bereaksi terhadap rangsangan (apatis)
4) Rambut tipis, kusam, warna rambut jagung, dan bila dicabut tidak sakit
5) Kulit keriput
6) Pantat kendur dan keriput
7) Perut cekung atau buncit
8) Bengkak pada punggung kaki yang berisi cairan dan bila ditekan lama kembali
9) Bercak merah kehitaman pada tungkai dan pantat.
b. Gizi lebih
Masalah ini disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi dari yang
dibutuhkan, terutama konsumsi lemak yang tinggi dan makanan dari gula murni. Pada
umumnya masalah ini banyak terdapat di daerah perkotaan dengan dijumpainya balita
yang kegemukan.
Tanda-tanda gizi lebih yaitu:
1) Berat badan jauh di atas berat normal
2) Bentuk tubuh terlihat tidak seimbang
3) Tidak dapat bergerak bebas
4) Nafas mudah tersengal-sengal jika melakukan kegiatan
5) Mudah lelah
6) Malas melakukan kegiatan.
c. Gizi kurang
Gizi kurang disebabkan karena konsumsi gizi yang tidak mencukupi kebutuhannya
dalam waktu tertentu.
1. Olah raga
Olah raga dapat membuat tulang menjadi kuat dan pertumbuhan menjadi lebih baik,
seperti berenang, basket.
2. Tidur yang cukup
Tidur berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan membangun sel-sel
tubuh yang baru, jika kebutuhan tidur tidak tercukupi maka pertumbuhan kita
terlambat, secara normal kita tidur 8 jam sehari.
3. Nutrisi
a. Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi pada anak usia 10-12 tahun lebih besar dibanding kan anak
usia 7-9 tahun, karena pertumbuhannya lebihcepat, terutama penambahan tinggi
badan. Mulai usia 10-12 tahun kebutuhan gizi anak laki-laki berbeda dengan
perempuan. Anak laki-laki lebih banyak melakukan aktivitas fisik sehingga
membutuhkan energi lebih banyak sedangkan perempuan biasanya sudah mulai haid
sehingga memerlukan protein dan zat besi lebih banyak.
b. Protein
Protein didefinisikan sebagai senyawa dalam pangan yang mengandung nitrogen.
Protein berfungsi sebagai sumber energy juga sebagai zat pembangun. Kebutuhan
protein pada anak usia sekolah dibedakan menurut jenis kelamin dan umur. Pada
umumnya kebutuhan protein pria sedikit lebih tinggi dibanding wanita. Angka
kebutuhan protein tergantung pula pada mutu protein. Semakin baik mutu protein,
semakin rendah angka kebutuhan protein. Protein hewani mempunyai mutu protein
yang kebih baik dibanding protein nabati, karena susunan asam aminonya lebih
lengkap.
Sumber protein hewani antara lain daging, hati, pancreas, jeroan,tahu, tempe dll.
Susu dan telur termasuk juga dalam sumber protein hewani berkualitas tinggi. Selain
itu, ikan, kerang, dan jenis udang merupakan kelompok sumber protein yang baik
karena mengandung sedikit lemak. Sumber protein nabati adalah kacang kedelai dan
kacang-kacangan.
c. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan unsur gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar
untuk menghasilkan energi atau tenaga. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber
energy utama bagi otak dan susunan syaraf terutama glukosa. Satu gram karbohidrat
menghasilkan 4 Kal. Sumber utama karbohidrat berasal dari tumbuh tumbuhan dan
hanya sedikit yang berasal dari hewani. Seperti nasi, singkong, kentang, gandum,
jagung.
d. Lemak
Kebutuhan lemak tidak dinyatakan dalam angka mutlak. Kebutuhan lemak yang
dianjurkan 15-20% jumlah energi total berasal dari lemak. Bayi dan anak dianjurkan
1-2% dari kebutuhan energi total berasal dari asam lemak esensial (asam linoleat).
Asam lemak esensial dibutuhkan untuk pertumbuhan dan untuk memelihara
kesehatan kulit.
Menurut sumbernya kita membedakan lemak nabati dan lemak hewani. Lemak
nabati berasal dari tumbuh-tumbuhan, sedangkan lemak hewani berasal dari hewan,
termasuk ikan, telur dan susu. Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan
energi dalam bentuk jaringan lemak yang ditimbun ditempat-tempat tertentu.
e. Vitamin
f. Mineral
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari
100 mg sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari.
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi
tubuh secara keseluruhan. Mineral juga berperan dalam berbagai tahap metabolisme,
terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim.
DAFTAR PUSTAKA
https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/berat-dan-tinggi-ideal-anak-usia-6-12-
tahun/
Proverawati dan Kusumawati. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan.
Nuha Medika. Yogyakarta