ADVOKASI MASALAH

KEKURANGAN VIT A/ GARAM

BERYODIUM YANG
MENGANCAM KECERDASAN

OLEH :
KELOMPOK 1
 IDENTIFIKASI MASALAH
MASALAH YANG DIAMBIL ADALAH KEKURANGAN
VITAMIN A DAN GARAM BERYODIUM YANG DAPAT
MENGANCAM KECERDASAN ANAK BANGSA.
 TINGKAT URGENSI MASALAH
Intervensi Yang harus dilakukan untuk
mengatasi masalah yaitu :
Melakukan skrining untuk mengetahui
seberapa banyak balita yang harus
mendapat vitamin A/yodium
Pemberian edukasi dan informasi dalam
bentuk penyuluhan, siaran radio, pembagian
leaflet.
Pengorganisasian untuk mengajak datang
 PENENTUAN TUJUAN DAN JENIS HASIL
ADVOKASI

TUJUAN
meningkatkan angka cakupan pemberian vitamin A pada
anak anak usia 6 – 59 bulan (Balita) di Kota Kupang tahun
2020 dari 68,5% (2018) menjadi 85% (2020)
JENIS HASIL ADVOKASI
Jenis advokasi yang diambil yaitu:
Membuat kebijakan (aturan) yang mendukung intervensi
program
Membuat berita (menyiarkan informasi) yang mendukung
intervensi program
Tokoh masyarakat berpartisipasi aktif dalam mengajak
 KELOMPOK SASARAN
ADVOKASI
Kelompok sasaran dalam advokasi masalah
kekurangan vitamin A/ garam yodium yang dapat
berpengaruh terhadap kecerdasan anak yaitu:
Walikota dan DPRD
Media Massa (Radio, koran, TVRI)
Tokoh masyarakat (pemuka agama,
Camat,lurah,RW,RT)
 PENENTUAN DAN
PERENCANAAN TEKHNIK
ADVOKASI
Walikota dan DPRD ` Dengan teknik melobi
Media massa Membuat janji temu dan
melakukan presentase
Tokoh masyarakat Membuat janji temu dan
melakukan dialog
PERSIAPAN BAHAN MATERI
ADVOKASI
Bahan materi yang disiapkan berkaitan
dengan pertumbuhan dan perkembangan zat
gizi pada anak dan dampak kekurangan
vitamin A pada anak.
 IMPLEMENTASI
,MONITORING DAN
EVALUASI KEGIATAN
ADVOKASI
Implementasi, melakukan persiapan yang matang oleh
orang yang tepat dan memiliki komitmen terhadap
program yang akan dijalankan.
Monitoring , dilakukan setelah pertama kali advokasi
untuk mengamati efek dari advoksi pertama setelah itu
dilakukan advokasi kedua monitoring proses ini terus
berulang sampai tujuan advokasi tercapai.
Evaluasi , Evaluasi dilakukan setelah melakukan
monitoring, evaluasi ini disebut evaluasi proses untuk
menilai efek advokasi sebelumnya dan memperbaiki
metode yang kurang agar saat advokasi kedua lebih baik
dalam hal advokasi dan efek yang diinginkan