Anda di halaman 1dari 14

A.

PENGELOLAAN SAMPAH
1. Pemilahan Sampah
Pemilahan yaitu memisahkan menjadi kelompok sampah organik dan
non organik dan ditempatkan dalam wadah yang berbeda. Pemilahan
sampah menjadi sangat penting untuk mengetahui sampah yang dapat
digunakan dan dimamfaatkan.

Gambar Pemilahan sampah


Pemilahan sampah sebaiknya dilakukan sejak dari sumbernya, termasuk
sampah rumah tangga. Di bawah ini adalah contoh bagan pemilahan
sampah rumah tangga.

Gambar Bagan pemilahan sampah rumah tangga


2. Pengolahan Sampah
Pengolahan sampah dengan menerapkan konsep 3R yaitu:
 Reuse (penggunaan kembali) yaitu menggunakan sampah-
sampah tertentu yang masih memungkinkan untuk dipakai
(penggunaan kembali botol-botol bekas).
 Reduce (pengurangan) yaitu berusaha mengurangi segala
sesuatu yang dapat menimbulkan sampah serta
mengurangi sampah-sampah yang sudah ada.
 Recycle (daur ulang) yaitu menggunakan sampah- sampah
tertentu untuk diolah menjadi barang yang lebih berguna
(daur ulang sampah organik menjadi kompos atau sampah
anorganik menjadi aneka kerajinan).
Untuk sampah yang tidak dapat ditangani dalam lingkup
sekolah, dikumpulkan ke Tempat Penampungan Sementara (TPS)
yang telah disediakan untuk selanjutnya diangkut oleh petugas
kebersihan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

3. Nilai ekonomi sampah


Pada dasarnya, sampah merupakan sumber daya yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Artinya, sampah memiliki nilai
ekonomi jika manusia dapat mengolahnya dengan cara atau metode
tertentu.
Manfaat ekonomi sampah telah dirasakan oleh banyak kalangan, mulai
dari pemulung, industri rumah tangga sampai industri yang lebih besar.
Para pemulung mengumpulkan sampah dan menjualnya kepada agen tanpa
melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Lain halnya dengan industri
rumah tangga, yang mengolah sampah menjadi barang jadi atau setengah
jadi. Mereka memanfaatkan sisa-sisa produksi yang tidak terpakai menjadi
produk baru yang bernilai ekonomi.
4. Manfaat Mengelola Sampah.

Banyak sekali manfaat yang bisa kita dapat dari mengelola sampah,
diantaranya:
 Sebagai pupuk organik, sampah dapat menyuburkan
tanaman.
 Lingkungan yang bersih dapat mencegah terjangkitnya
berbagai macam bibit penyakit.
 Dengan tidak membuang sampah sembarangan seperti di sungai
atau saluran air, akan dapat mencegah terjadinya banjir.
 Dapat meningkatkan kesejahteraan dengan mendaur ulang
sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis.

B. PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK (KOMPOS)


Salah satu jenis pupuk organic adalah kompos. Kompos adalah bahan
bahan organic (sampah organic) yang telah mengalami proses pelapukan
karena adanya interaksi antara mikroorganisme (bakteri pembusuk) yang
bekerja di dalamnya. Bahan-bahan organik tersebut seperti dedaunan,
rumput, jerami, sisa-sisa ranting, kotoran hewan (padat/cair) dan lain-
lain.
Teknik pembuatan kompos ada tiga macam yaitu menggunakan
keranjang, komposter dan lahan luas.
a . Menggunakan Keranjang Takakura
Cara pembuatan kompos dengan menggunakan keranjang
takakura sebagai berikut:
1. Isi keranjang kompos
a. Dua buah bantal berisi sekam b. Karton
sebagai dinding
c. Mikroorganisma pengurai sebagai aktivator
/Stater : air leri/air beras, jus tape, E4
d. Sampah organik terutama daun/sisa sayuran
e. Kain gelap sebagai penutup

Gambar keranjang takakura

2. Cara Penggunaan
a. Keranjang dilapisi dengan karton dengan diikat menggunakan
bendrat/kawat sebagai dinding.
b. Bagian bawah/dasar bantal sekam/sabut.
c. Sampah organik dicacah/dipotong 2 – 4cm, dicampur
Mikroorganisma pengurai sebagai aktivator/Stater kemudian
dimasukkan kedalam keranjang.
d. Setelah hampir penuh ditutup dengan bantal sekam/sabut dan
ditutup dengan kain gelap kemudian keranjang ditutup kembali.

Gambar Isi keranjang takakura


3. Cara Perawatan
Cara perawatan pembuatan kompos dengan
menggunakan keranjang antara lain:
a. Hindarkan dari terik sinar matahari langsung
b. Hindari dari air hujan/ditaruh ditempat yang teduh
c. 4-5 hari sekali keranjang dilihat apakah komposnya
sudah kering
Kalau sudah kering dibasahi lagi dengan air lakukan terus
sampai seluruh sampah menjadi hitam, hancur.

4. Cara Memanen
Cara memanen kompos dari keranjang takakura sebagai
berikut:
a. Kalau sudah menjadi seperti tanah
dipanaskan/dijemur sebentar kemudian diayak
b. Kemudian dipak dalam plasik sesuai dengan kebutuhan
c. Ditempatkan di tempat yang teduh
d. Bisa digunakan sebagai stater awal pembuatan kompos
b. Komposter

Cara pembuatan kompos dengan menggunakan komposter sangat


sederhana seperti gambar berikut ini:

Gambar Komposter dan Tahap-Tahap Pembuatan Kompos

c. Kompos Rumah Tangga Lahan Luas


Pembuatan kompos rumah tangga lahan luas sebagai berikut :
1. Bahan-bahan yang dipersiapkan
a. Sampah organik yang akan dikomposkan seperti sisa daun-
daunan, sisa sayuran, atau sampah dapur
b. Mikroorganisme pengurai sebagai aktivator /Stater : air leri/air
beras, jus tape, E4. Boleh juga dengan menggunakan
pupuk kandang atau pupuk buatan.
c. Lembaran plastik untuk alas dan tutup kompos
2. Proses persiapan dan menyusun tumpukan sampah
a. Pada lokasi tempat pembuatan kompos harus ditempat
yang teduh tau dibawah atap. Buat dua buah lubang
galian dengan ukuran panjang
2 meter; lebar 1 meter; dan dalam 0,5 meter. Galian kedua
dibuat sejajar dan disamping galian pertama, galian ini
diperluakan untuk memindah-mindahkan sampah sekali
seminggu dengan membalik-balik.

Gambar Lubang untuk pembuatan kompos

b. Cacah sampah organik untuk mempercepat


proses pengomposan.
c. Sampah dimasukkan dalam galian setinggi 30 cm,
dipadatkan dan disiram air untuk mempertahankankan
kelembaban kompos. Di atas sampah ditaburkan
mikroorganisme pengurai/stater (air leri/air beras, jus
tape, E4. Boleh juga dengan menggunakan pupuk kandang
atau pupuk buatan). Beri tanah setebal 5 cm di atas sampah.
d. Lapisan-lapisan seperti di atas dibuat terus sampai ketinggian sekitar
1,5 meter, akhirnya ditutup dengan plastik untuk mencegah
penguapan air.
e. Seminggu sekali dilakukan pembalikan kompos dengan cara
memindahkannya ke galian yang disebelahnya yang telah
disiapkan sebelumnya dengan susunan seperti semula, akan
tetapi tidak perlu ditambah mikroorganisme pengurai/stater lagi,
akhirnya tutup dengan plastik.
f. Sampah ini akan menjadi kompos setelah 4-6 minggu dan pada
saat tersebut bau kompos hilang, pH-nya sekitar 5,5 dan sudah
dapat digunakan sebagai pupuk
tanaman.

C. PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK (KERAJINAN


DARI BUBUR KERTAS)

a. Pembuatan Bubur Kertas


1. Alat dan Bahan
a. Baskom
b. Lem kanji
c. PVA (lem putih)
d. Koran Bekas
e. Air Secukupnya f. Blender
2. Cara Membuat
a. Timbanglah kertas dengan perbandingan berat kertas dan
lem 2 : 1. Jadi jika kita menggunakan lem (lem
kanji 50% dan PVA
50%) 600 gr, kita harus merendam kertas seberat 1.200
gr. Apabila menginginkan adonan lebih banyak atau lebih
sedikit, tetap dengan perbandingan 2 : 1.
b. Rendam kertas yang sudah disobek-sobek dalam
ember yang berisi air selama sehari semalam (lebih lama
dari itu juga tidak ada-
apa).

c. Hancurkan kertas dengan blender, sebaiknya dengan air yang


banyak agar blender tidak cepat panas atau berhenti karena tidak
kuat.

d. Pisahkan ampas kertas dari airnya menggunakan kain katun dengan


cara memerasnya.
e. Letakkan ampas yang tertinggal di kain katun ke dalam baskom.
Campur dengan lem kanji/PVA (lem putih).
f. Aduk rata dengan tangan. Bantu sedikit dengan air agar lebih
mudah mengaduknya. Aduk terus sampai ‘kalis’ atau lemnya tidak
lengket-lengket di tangan.
b. Aneka Kerajinan dari Bubur Kertas
1. Celengan
Alat dan Bahan
a. Toples bekas
b. Cat air / acrylic
c. Kuas
d. Solder
e. Cetakan kue
f. Bubur kertas
Cara Membuat
a. Bubur kertas kemudian sedikit demi sedikit
ditempelkan ke toples secara merata.
b. Lubang toples sementara ditutup dengan kertas karton
supaya lubang tidak tertutup dengan bubur kertas (lihat
gambar).
c. Bentuk tempelan dapat disesuaikan dengan permukaan.
d. Tambah dengan motif bintang ataupun bulatan sesuai kreasi
kita yang dicetak menggunakan cetakan kue.
e. Setelah itu, toples yang sudah ditempel bubur kertas
diangin-anginkan supaya kering. Waktu pengeringan agak
lama bisa sampai 2 hari baru kering dan sebaiknya tidak
dijemur langsung ke sinar matahari karena bubur kertas
dapat retak-
retak dan kelihatan tidak rapih.
f. Setelah kering baru diwarnai dengan cat air dengan warna-
warni sesuai dengan keinginan kita.
Bubur kertas yang tidak terpakai ternyata masih cukup banyak dan
bisa dibuat hiasan seperti bintang, kucing, dan bola. Prosesnya
sama yaitu dibentuk sesuai pola yang diinginkan kemudian
diangin-anginkan. Pada waktu masih basah warna agak gelap dan
bila telah kering warna akan menjadi putih. Setelah kering kita
beri warna dan sebagai hiasan tersebut ditunjukkan pada gambar
berikut ini.
Kerajinan (a) masih basah, (b) sudah kering, dan (c) sudah jadi.

2. Bros/Pin

Alat dan Bahan

a. Peniti untuk bros


b. Lem tembak
c. Cat air/acrylic d. Kuas
e. Palet

f. Cetakan kue

g. Sendok, garpu
h. Bubur kerta
Cara Membuat
a. Bentuk bubur kertas dengan menggunakan cetakan kue atau
sesuai dengan selera. Bisa menggunakan sendok dan garpu untuk
membuat bentuk bunga.

b. Jemur hasil cetakan selama dua hari.


c. Hias hasil cetakan menggunakan cat air.
d. Setelah hiasan kering tempelkan peniti bros dengan lem
tembak.

3. Gantungan Kunci
Alat dan Bahan
a. Gantungan/ kawat/ tali
b. Cat air/acrylic
c. Kuas
d. Palet
e. Cetakan kue/pudding
f. Bubur kertas
Cara Membuat
a. Siapkan cetakan kue, atau buat cetakan sendiri dengan bentuk
sesuai dengan keinginan.
b. Cetak bubur kertas ke dalam cetakan.
c. Lepaskan bubur kertas dari cetakan, lalu beri gantungan.
Gantungan dapat berupa tali atau kawat halus.
d. Angin-anginkan gantungan kunci dari bubur kertas hingga
kering. Hindari menjemur gantungan kunci di bawah sinar
matahari langsung karena bubur kertas
dapat retak-retak

e. Setelah kering, amplaslah agar permukaannya halus.


f. Agar gantungan kunci makin cantik, warnailah dengan cat
air/acrylic.

Anda mungkin juga menyukai