Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah, taufik, dan

inayahnya kepada kita semua. Sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan. Makalah yang

berjudul “ANGKA KECAKUPAN GIZI PADA REMAJA DAN DEWASA” ini dengan

tujuan untuk mengetahui teori tentang angka kecukupan gizi pada remaja dan dewasa.

Selanjutnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Nanda Norisa, SST,

M.Keb yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini hingga selesai.

Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini terdapat

banyak kesalahan di dalamnya. Kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

tercapainya kesempurnaan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca

umumnya.

Meulaboh, november 2019

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Angka Kecukupan Gizi ..................................................................... 3

2.2 Kegunaan Angka Kecukupan Gizi ...................................................................... 3

2.3 Angka Kecukupan Gizi Kelompok Khusus ........................................................ 4

2.4 Angka Kecukupan Gizi Kelompok Lain ............................................................. 5

2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Kecukupan Gizi .................................................... 5

2.6 Angka Kecukupan Gizi (AKG) Orang Indonesia ............................................... 5

2.7 Cara Mengukur Angka Kecukupan Gizi ............................................................. 6

BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 9

3.2 Saran .................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 10


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Standar kecukupan gizi di Indonesia pada umumnya masih menggunakan standar

makro, yaitu kecukupan kalori (energi) dan kecukupan protein, sedangkan standar kecukupan

gizi secara mikro seperti kecukupan vitamin dan mineral belum banyak diterapkan di

Indonesia. Kecukupan energi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin,

ukuran tubuh, status fisiologis, kegiatan, efek termik, iklim, dan adaptasi. Untuk kecukupan

protein dipengaruhi oleh faktor-faktor umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, status fisiologi,

kualitas protein, tingkat konsumsi energi dan adaptasi.

Angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan pada masing-masing orang per hari

bervariasi tergantung pada umur, jenis kelamin, dan keadaan fisiologis individu tersebut. Pada

anak usia 0-6 bulan, kecukupan energi dan proteinnya masing-masing sebesar 550 Kalori dan

10 gram. Semakin bertambah umur, kecukupan gizi makro berupa energi dan protein serta zat

gizi mikro juga bertambah.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Angka Kecukupan Gizi

Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkaan (AKG) atau Recommended Dietary

Allowances (RDA) adalah taraf konsumsi zat-zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan

ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat. Angka kecukupan

gizi adalah banyaknya zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan

status gizi adekuat (Almatsier 2009).

AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing

kelompok umum, gender, aktivitas fisik, dan kondisi fisiologis tertentu seperti kehamilan dan

menyusui. Dalam penggunaannya, bila kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-

rata berat badan yang berbeda dengan patokan yang digunakan, maka perlu dilakukan

penyesuaian. Bila berat badan kelompok penduduk tersebut dinilai terlalu kurus, AKG dihitung

berdasarkan berat badan idealnya. AKG yang dianjurkan tidak digunakan untuk

perorangan (Almatsier 2009).

B. AKG Pada Remaja

Masa remaja amat penting diperhatikan karena merupakan masa transisi antara anak-

anak dan dewasa. Gizi Seimbang pada masa ini akan sangat menentukan kematangan mereka

dimasa depan. Perhatian khusus perlu diberikan kepada remaja perempuan agar status gizi dan

kesehatan yang optimal dapat dicapai. Alasannya remaja perempuan akan menjadi seorang ibu

yang akan melahirkan generasi penerus yang lebih baik. Kebutuhan energi dan zat gizi diusia

remaja ditunjukkan untuk deposisi jaringan tubuhnya. Total kebutuhan energi dan zat gizi

remaja juga lebih tinggi dibandingkan dengan rentan usia sebelum dan sesudahnya. Seorang
remaja laki-laki yang aktif membutuhkan 3.000 kalori atau lebih perhari untuk

mempertahankan berat badan normal. Seorang remaja putri membutuhkan 2.000kalori perhari

untuk mempertahankan badan agar tidak gemuk. Vitamin B1, B2 dan B3 penting untuk

metabolism karbohidrat menjadi energi, asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan sel

darah merah, dan vitamin A untuk pertumbuhan jaringan. Sebagai tambahan, untuk

pertumbuhan tulang dibutuhkan kalsium dan vitamin D yang cukup. Vitamin A, C dan E

penting untuk menjaga jaringan-jaringan baru, agar berfungsi optimal.

C. Tabel. AKG Pada Remaja

Pria (Tahun) Wanita (Tahun)


No. Zat Gizi
10-12 13-15 16-19 10-12 13-15 16-19

1 Energi (Kal) 1950 2200 2360 1759 1900 1850

2 Protein (g) 45 57 62 49 57 47

3 Vit. A (RE) 450 600 600 500 500 500

4 Vit. B1 (mg) 0.8 0.9 1.0 0.7 0.8 0.8

5 Vit B2 ( mg) 1.0 1.1 1.2 0.9 1.0 0.9

6 Vit. B12 (mg) 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0

7 A. Folat (ug) 90 125 165 100 130 150

8 Vit. C (mg) 30 40 40 30 30 30

9 Kalsium (mg) 700 600 600 700 700 600

10 Fosfor (mg) 500 500 500 450 450 450

11 Besi (mg) 14 23 23 14 19 25

12 Seng (mg) 15 15 15 15 15 15

13 Lodium (ug) 150 150 150 150 150 150


D. AKG Pada Dewasa

Kebutuhan gizi orang dewasa berbeda-beda bagi setiap orang. Kebutuhan zat-

zat gizi bergantung pada berbagai faktor yaitu umur, tinggi badan, berat badan, jenis

kelamin, dan aktivitas fisik. Oleh karena itu, dalam pemenuhan zat gizi harus

disesuaikan dengan kebutuhannya.

1. Kebutuhan energi

Kebutuhan energi pada usia dewasa menurun sesuai dengan bertambahnya usia,

ini dikarenakan menurunnya metabolisme basal dan berkurangnya aktivitas fisik.

Kebutuhan asupan energi akan menyebabkan kenaikan berat badan.Kebutuhan energi

berbeda-bebeeda bagi setiap orang. Anjuran kebutuhan energi ditetapkan dalam Angka

Kecukupan Gizi (AKG).

2. Kebutuhan karbohidrat

Konsumsi karbohidrat dianjurkan 50-60 persen dari total kebutuhan energi,

terutama dalam bentuk karbohidrat kompleks seperti yang terdapat dalam padia-padian

(beras, jagung, gandum dan hasil olahannya seperti roti) dan umbiumbian (kentang,

singkong dan ubi). Sedangkan untuk karbohidrat sederhana seperti gula maksimum

dikonsumsi 5 persen dari kebutuhan energi total atau paling banyak 4-5 sendok sehari

(Almatsier dkk, 2013).

3. Kebutuhan protein

Konsumsi protein dianjurkan 15-30 persen atau dari kebutuhan total energi.

Kebutuhan konsumsi protein pada kelompok usia dewasa digunakan untuk

menggantikan protein yang hilang akibat rutinitas sehari-hari melalui urin, feses, kulit

dan rambut, serta untuk mengganti sel-sel yang rusak. Konsumsi protein yang terlalu

tinggi dapat meningkatkan hilangnya kalsium melalui urin, sehingga resiko menderita
osteoporosis bertambah. Asupan protein lebih dari 2 kali jumlah yang dianjurkan dapat

meningkatkan terjadinya penyakit jantung koroner terutama sebagai akibat dari

tingginya asupan lemak jenuh dan kolesterol yang terdapat dalam makanan hewani

Asupan lemak jenuh dianjurkan mengkonsumsi protein yang berasal dari makanan

nabati seperti tahu, tempe dan sebagainya.

4. Kebutuhan lemak

Konsumsi lemak dianjurkan 25 persen dari total kebutuhan energi. Konsumsi

lemak pada usia dewasa dianjurkan mengkonsumsi daging tanpa lemak, ayam tanpa

kulit, ikan, susu tanpa lemak (skim) serta mengurangi santan dan goreng-gorengan.

5. Kebutuhan mineral

Angka kebutuhan mineral pada usia dewasa umumnya dapat dipenuhi apabila

makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang (PGS). Beberapa mineral

yang perlu diperhatikan yaitu garam natrium, besi dan kalsium. Garam natrium terdapat

dalam garam dapur (NaCl) dan monosodium glutamat (MSG). Konsumsi garam

natrium dibatasi hingga 6 g per hari ( 2400 mg per hari). Selain itu dianjurkan untuk

membatasi makanan yang diawetkan menggunakan garam seperti ikan asin, ikan asap,

makanan kaleng, serta acar begitupula dengan MSG. AKG besi pada perempuan

dewasa muda lebih tinggi dibandingkan dewasa setengah tua karena pada usia tersebut

perempuan kehilangan besi setiap bulan melalui menstruasi. Makanan sumber zat besi

yang dianjurkan adalah daging merah, hati, kuning telur, sayuran hijau, serta kacang-

kacangan dan hasil olahannya sepertu tahu dan tempe. Kalsium penting untuk

pembentukan tulang dan menjaga agar tulang tetap kuat. Asupan kalsium yang cukup

setiap hari dapat mencegah terjadinya osteoporosis dikemudian hari. Makanan kaya

kalsium yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah susu dan hasil olahannya.

6. Kebutuhan vitamin
Angka kebutuhan vitamin pada kelompok usia dewasa umumnya dapat

dipenuhi apabila makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang (PGS).

Angka Kecukupan Gizi (AKG) dianjurkan untuk digunakan sebagai standar guna

mencapai status gizi yang optimal. Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended

Dietary Allowances (DRA) merupakan kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagi hampir

semua orang sehat (97,5 persen) menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh

aktifitas fisik, genetik dan keadaan fisiologis. AKG ini mencerminkan asupan rata-rata

sehari yang dikonsumsi oleh populasi dan bukan merupakan perorangan/individu.

E. Tabel. AKG Pada Dewasa

Pria (Tahun) Wanita (Tahun)


No. Zat Gizi
20-45 20-45

1 Energi (Kkal) 220 2800

2 Protein (gr) 48 55

3 Kalsium (mg) 600 500

4 Besi (mg) 26 1.3

5 Vitamin A (RE) 500 700

6 Vitamin E (mg) 8 10

7 Vitamin B (mg) 1.0 1.2

8 Vitamin C (mg) 60 60
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Nutrisi adalah proses dimana tubuh menggunakan makanan untuk membentuk energi,

mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap

organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisiNutrisi merupakan Kebutuhan

nutrisi harian tiap orang berbeda-beda, dilihat dari jenis kelamin, aktifitas harian, faktor

penyakit. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka

tidak ada gizi dalam tubuh.

B. Saran

Remaja dan orang dewasa harus memperhatikan asupan gizi yang tepat sesuai dengan
aktivitas yang dilakukan agar tidak terjadi ketidak seimbangan gizi yang akan
mempengaruhi kesehatan diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, S. 2010. Identifikasi Angka Kecukupan Gizi dan Strategi Peningkatan Gizi Keluarga

di Kota Probolinggo (Studi Kasus di Kecamatan Kedopok dan Mayangan). SEPA, 7

(1).

Atmarita, Tatang S. Fallah. 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat dalam

Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Jakarta.

Azwar, S. 2004. Pengantar Psikologi Intelegensi. Cetakan Kelima. Pustaka pelajar.

Yogyakarta.

Retnaningsih., Putra,B., Sumardi. 2011. Penilaian Status Gizi Berdasarkan Kecukupan Energi

(Kalori) dan Protein pada Balita (Usia 3 – 5 Tahun) di Desa Gogik Kecamatan

Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Seri Kajian Ilmiah,14 (2).

Anda mungkin juga menyukai