Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah, taufik, dan
inayahnya kepada kita semua. Sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan. Makalah yang
berjudul “ANGKA KECAKUPAN GIZI PADA REMAJA DAN DEWASA” ini dengan
tujuan untuk mengetahui teori tentang angka kecukupan gizi pada remaja dan dewasa.
Selanjutnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Nanda Norisa, SST,
M.Keb yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini hingga selesai.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kesalahan di dalamnya. Kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
makro, yaitu kecukupan kalori (energi) dan kecukupan protein, sedangkan standar kecukupan
gizi secara mikro seperti kecukupan vitamin dan mineral belum banyak diterapkan di
Indonesia. Kecukupan energi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin,
ukuran tubuh, status fisiologis, kegiatan, efek termik, iklim, dan adaptasi. Untuk kecukupan
protein dipengaruhi oleh faktor-faktor umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, status fisiologi,
Angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan pada masing-masing orang per hari
bervariasi tergantung pada umur, jenis kelamin, dan keadaan fisiologis individu tersebut. Pada
anak usia 0-6 bulan, kecukupan energi dan proteinnya masing-masing sebesar 550 Kalori dan
10 gram. Semakin bertambah umur, kecukupan gizi makro berupa energi dan protein serta zat
Allowances (RDA) adalah taraf konsumsi zat-zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan
ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat. Angka kecukupan
gizi adalah banyaknya zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing
kelompok umum, gender, aktivitas fisik, dan kondisi fisiologis tertentu seperti kehamilan dan
menyusui. Dalam penggunaannya, bila kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-
rata berat badan yang berbeda dengan patokan yang digunakan, maka perlu dilakukan
penyesuaian. Bila berat badan kelompok penduduk tersebut dinilai terlalu kurus, AKG dihitung
berdasarkan berat badan idealnya. AKG yang dianjurkan tidak digunakan untuk
Masa remaja amat penting diperhatikan karena merupakan masa transisi antara anak-
anak dan dewasa. Gizi Seimbang pada masa ini akan sangat menentukan kematangan mereka
dimasa depan. Perhatian khusus perlu diberikan kepada remaja perempuan agar status gizi dan
kesehatan yang optimal dapat dicapai. Alasannya remaja perempuan akan menjadi seorang ibu
yang akan melahirkan generasi penerus yang lebih baik. Kebutuhan energi dan zat gizi diusia
remaja ditunjukkan untuk deposisi jaringan tubuhnya. Total kebutuhan energi dan zat gizi
remaja juga lebih tinggi dibandingkan dengan rentan usia sebelum dan sesudahnya. Seorang
remaja laki-laki yang aktif membutuhkan 3.000 kalori atau lebih perhari untuk
mempertahankan berat badan normal. Seorang remaja putri membutuhkan 2.000kalori perhari
untuk mempertahankan badan agar tidak gemuk. Vitamin B1, B2 dan B3 penting untuk
metabolism karbohidrat menjadi energi, asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan sel
darah merah, dan vitamin A untuk pertumbuhan jaringan. Sebagai tambahan, untuk
pertumbuhan tulang dibutuhkan kalsium dan vitamin D yang cukup. Vitamin A, C dan E
2 Protein (g) 45 57 62 49 57 47
8 Vit. C (mg) 30 40 40 30 30 30
11 Besi (mg) 14 23 23 14 19 25
12 Seng (mg) 15 15 15 15 15 15
Kebutuhan gizi orang dewasa berbeda-beda bagi setiap orang. Kebutuhan zat-
zat gizi bergantung pada berbagai faktor yaitu umur, tinggi badan, berat badan, jenis
kelamin, dan aktivitas fisik. Oleh karena itu, dalam pemenuhan zat gizi harus
1. Kebutuhan energi
Kebutuhan energi pada usia dewasa menurun sesuai dengan bertambahnya usia,
berbeda-bebeeda bagi setiap orang. Anjuran kebutuhan energi ditetapkan dalam Angka
2. Kebutuhan karbohidrat
terutama dalam bentuk karbohidrat kompleks seperti yang terdapat dalam padia-padian
(beras, jagung, gandum dan hasil olahannya seperti roti) dan umbiumbian (kentang,
singkong dan ubi). Sedangkan untuk karbohidrat sederhana seperti gula maksimum
dikonsumsi 5 persen dari kebutuhan energi total atau paling banyak 4-5 sendok sehari
3. Kebutuhan protein
Konsumsi protein dianjurkan 15-30 persen atau dari kebutuhan total energi.
menggantikan protein yang hilang akibat rutinitas sehari-hari melalui urin, feses, kulit
dan rambut, serta untuk mengganti sel-sel yang rusak. Konsumsi protein yang terlalu
tinggi dapat meningkatkan hilangnya kalsium melalui urin, sehingga resiko menderita
osteoporosis bertambah. Asupan protein lebih dari 2 kali jumlah yang dianjurkan dapat
tingginya asupan lemak jenuh dan kolesterol yang terdapat dalam makanan hewani
Asupan lemak jenuh dianjurkan mengkonsumsi protein yang berasal dari makanan
4. Kebutuhan lemak
lemak pada usia dewasa dianjurkan mengkonsumsi daging tanpa lemak, ayam tanpa
kulit, ikan, susu tanpa lemak (skim) serta mengurangi santan dan goreng-gorengan.
5. Kebutuhan mineral
Angka kebutuhan mineral pada usia dewasa umumnya dapat dipenuhi apabila
makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang (PGS). Beberapa mineral
yang perlu diperhatikan yaitu garam natrium, besi dan kalsium. Garam natrium terdapat
dalam garam dapur (NaCl) dan monosodium glutamat (MSG). Konsumsi garam
natrium dibatasi hingga 6 g per hari ( 2400 mg per hari). Selain itu dianjurkan untuk
membatasi makanan yang diawetkan menggunakan garam seperti ikan asin, ikan asap,
makanan kaleng, serta acar begitupula dengan MSG. AKG besi pada perempuan
dewasa muda lebih tinggi dibandingkan dewasa setengah tua karena pada usia tersebut
perempuan kehilangan besi setiap bulan melalui menstruasi. Makanan sumber zat besi
yang dianjurkan adalah daging merah, hati, kuning telur, sayuran hijau, serta kacang-
kacangan dan hasil olahannya sepertu tahu dan tempe. Kalsium penting untuk
pembentukan tulang dan menjaga agar tulang tetap kuat. Asupan kalsium yang cukup
setiap hari dapat mencegah terjadinya osteoporosis dikemudian hari. Makanan kaya
kalsium yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah susu dan hasil olahannya.
6. Kebutuhan vitamin
Angka kebutuhan vitamin pada kelompok usia dewasa umumnya dapat
dipenuhi apabila makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang (PGS).
Angka Kecukupan Gizi (AKG) dianjurkan untuk digunakan sebagai standar guna
mencapai status gizi yang optimal. Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended
Dietary Allowances (DRA) merupakan kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagi hampir
semua orang sehat (97,5 persen) menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh
aktifitas fisik, genetik dan keadaan fisiologis. AKG ini mencerminkan asupan rata-rata
2 Protein (gr) 48 55
6 Vitamin E (mg) 8 10
8 Vitamin C (mg) 60 60
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nutrisi adalah proses dimana tubuh menggunakan makanan untuk membentuk energi,
organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisiNutrisi merupakan Kebutuhan
nutrisi harian tiap orang berbeda-beda, dilihat dari jenis kelamin, aktifitas harian, faktor
penyakit. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka
B. Saran
Remaja dan orang dewasa harus memperhatikan asupan gizi yang tepat sesuai dengan
aktivitas yang dilakukan agar tidak terjadi ketidak seimbangan gizi yang akan
mempengaruhi kesehatan diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, S. 2010. Identifikasi Angka Kecukupan Gizi dan Strategi Peningkatan Gizi Keluarga
(1).
Atmarita, Tatang S. Fallah. 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat dalam
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Jakarta.
Yogyakarta.
Retnaningsih., Putra,B., Sumardi. 2011. Penilaian Status Gizi Berdasarkan Kecukupan Energi
(Kalori) dan Protein pada Balita (Usia 3 – 5 Tahun) di Desa Gogik Kecamatan