Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan

1. Urine Colour Chart


Urine colour chart (grafik warna urin) adalah kartu yang berisi grafik warna air seni dengan
delapan tingkatan warna mulai dari warna air seni jernih hingga kuning pekat cenderung coklat.
Grafik warna urin ini berfungsi sebagai alat yang dapat digunakan sebagai indikator keadaan
hidrasi seseorang. Penggunaan grafik warna urin bertujuan untuk mencegah seseorang
mengalami dehidrasi sedini mungkin.
Penggunaan grafik warna urin ini mudah. Urin yang akan diperiksa, ditampung di suatu wadah
yang bersih dan bening/tidak berwarna. Kemudian warna urin dibandingkan dengan warna yang
ada pada grafik warna urin dan disimpulkan hasilnya. Pemeriksaan warna urin harus di tempat
yang pencahayaannya bagus, seperti di bawah sinar lampu neon putih atau di bawah matahari.
Pemeriksaan di bawah sinar lampu kuning atau di tempat gelap dapat menimbulkan bias
interpretasi warna.
Warna urin pada kisaran warna nomor 1-3 menunjukkan bahwa seseorang terhidrasi dengan
baik; nomor 4-5 berarti seseorang mengalami dehidrasi; dan nomor 6-8 menunjukkan bahwa
seseorang mengalami dehidrasi parah. Pada praktikum kali ini, sampel urin yang diperiksa
berada pada tingkatan warna 3. Ini menunjukkan bahwa responden terhidrasi dengan baik.
Meskipun begitu, responden disarankan untuk meningkatkan asupan cairan supaya tidak
dehidrasi. Hal ini disebabkan warna urin sudah berada pada ambang batas status terhidrasi
menuju dehidrasi.
Kelebihan dari metode ini yaitu prosedur sederhana dan tidak memerlukan biaya mahal. Namun
demikian metode penilaian warna cenderung subjektif karena bergantung pada persepsi dan
indera pengamat. Berikut adalah gambar urine color chart:

Sumber: Google.com
2. Formulir Subjective Hydration Assessment
Metode lain yang digunakan untuk mengetahui status hidrasi seseorang adalah dengan mengisi
formulir subjective hydration assessment. Formulir ini terdiri atas 8 pertanyaan ya/tidak (yes/no
questions). Dari delapan pertanyaan, responden praktikum menjawab ya untuk pertanyaan

apakah lidah anda terasa kering?; apakah anda merasa haus?; apakah berat badan anda
berubah? dan sisanya menjawab tidak.
Perubahan berat badan (BB) responden yaitu sebanyak 0,3 kg (dari 56,7 kg menjadi 56,4 kg)
atau sebanyak 0,5 % dari BB awal. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa
responden terhidrasi dengan baik. Indikator penurunan BB menurut Asmadi (2008) yaitu
sebagai berikut:
Penurunan Berat Badan
Akut
2-5%
5-10%
10-15%
15-20%

Keparahan Defisit Cairan


Tubuh
Ringan
Sedang
Berat
Fatal

Selain penurunan BB, responden merasa haus dan lidah kering. Lidah kering dan rasa haus
merupakan salah satu tanda dehidrasi ringan (Asmadi, 2008). Tanda-tanda dehidrasi antara
lain sebagai berikut
Penilaian

Lihat: keadaan umum

Baik, sadar

Gelisah, rewel

Normal

Cekung

Sanagt cekung dan


kering

Ada

Tidak ada

Tidak ada

Basah

Kering

Sangat kering

Rasa haus

Minum biasa, tidak


haus

Haus, ingin minum


banyak

Malas minum atau


tidak bisa minum

Periksa: Turgor kulit

Kembali cepat

Kembali lambat

Kembali sangat
lambat

Dehidrasi
ringan/sedang
Bila da 1 tanda.
Ditambah 1 atau lebih
tanda lain

Dehidrasi berat,
Bila ada 1 tanda,
ditambah 1 atau lebih
tanda lain

Mata
Air mata
Mulut dan lidah

Hasil pemeriksaan

Tanpa dehidrasi

C
Lesu, lunglai, atau
tidak sadar

Asmadi (2008)
Kelebihan pengukuran status hidrasi dengan metode ini yaitu cepat, murah, dan tidak
memerlukan keahlian khusus untuk melakukannya. Formulir tersebut cocok diberikan sebagai
skrining awal pengukuran status hidrasi. Sedangkan kelemahan dari metode ini yaitu kurang
akurat dan cenderung subjektif.

Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai