Anda di halaman 1dari 16

JAMBU BIJI (Psidium guajava)

Oleh :

Dwi Rezky Sukmawaty

J1E113011

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2015
Review Journal

JAMBU BIJI (Psidium guajava)

PENDAHULUAN

Jambu biji (Psidium guajava) bukan merupakan tanaman asli


Indonesia. Tanaman ini pertama kali ditemukan di Amerika Tengah
oleh Nikolai Ivanovich Vavilov saat melakukan ekspedisi ke
beberapa Negara di Asia, Afrika, Eropa, Amerika Selatan, dan Uni
Soviet antara tahun 1887-1942. Seiring dengan berjalannya waktu,
jambu biji menyebar di beberapa Negara seperti Thailand, Taiwan,
Indonesia, Jepang, Malaysia, dan Australia (Parimin, 2005)

Nama ilmiah jambu biji adalah Psidium guajava. Psidium


berasal dari bahasa Yunani, yaitu “psidium” yang berarti delima.
Sementara “guajava” berasal dari nama yang diberikan oleh orang
Spanyol. Adapun taksonomi tanaman jambu biji diklasifikasikan
sebagai berikut.

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Review Journal

Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava Linn.
(Parimin, 2005)

Batang tanaman jambu merah bertekstur keras, kuat, padat


dan tak mudah patah. Batang ini berkayu dan memiliki cambium.
Warna batang cokelat, permukaan batang halus. Kulit batang
tampak selalu mengelupas dan berganti kulit. Hal ini terjadi karena
batang selalu bertambah besar (Soedjito,2008).

Sosok tanaman jambu biji berupa pohon kecil. Tingginya


sekitar 2-10 m. Batangnya berukuran kecil da keras. Permukaan
kulit batang berwarna cokelat mengkilap yang mudah terkelupas.
Daunnya berbentuk bulat telur agak menjorong dengan garis tulang
daun yang tegas. Bunganya berwarna putih keluar dari ketiak daun.
Buah jambu biji berbentuk bulat. Saat masih muda, buah berwarna
hijau gelap dan berubah menjadi hijau muda atau hijau kekuningan
setelah tua dan masak. Daging buah mengandung biji yang amat
banyak. Bijinya berukuran kecil-kecil dan amat keras (Muhlisah,
2007).

Sejak 2003 telah dilakukan penelitian ekstrak daun biji untuk


pengobatan DBD oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM)
bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga (UNAIR) Surabay. Penelitian dimulai dari
uji preklinik untuk mengetahui kandungan yang ada pada daun
jambu biji, uji toksisitas, menentukan formula yang sesuai sampai
Review Journal

dengan uji coba pada hewan percobaan. Hasil penelitian


menunjukkan bahwa daun jambu biji tua ternyata mengandung
berbagai macam komponen yang berkhasiat untuk mengatasi
penyakit demam berdarah dengue (DBD) (Suharmiati &
Handayani, 2013 )

FITOKIMIA

Buah jambu biji dilaporkan mempunyai kandungan vitamin C dan fenol


yang bisa menjadi antioksidan (Gull et al, 2012) Buah jambu biji merah segar
memiliki kandungan metabolit sekunder yaitu flavonoid , terpenoid, dan tannin
(Rahmawati et al, 2013). Buah jambu biji dilaporkan pula memiliki senyawa
metabolit sekunder berupa saponin, dan alkaloid ketika di uji (Sangi et al, 2008)

Pada daun jambu biji dilaporkan memiliki senyawa triterpenoid


(Begum et al, 2002). Untuk mengetahui adanya senyawa triterpenoid pada
tanaman jambu biji ini dapat dilakukan dengan menambahkan pereaksi
Lieberman-Burchard yang terdiri dari asam sulfat pekat dan asam asetat
anhidrat. Hasil positif dari pengujian ini adalah ekstrak pada bagian tanaman
yang diuji (Pada jambu biji adalah daun dan buah) menunjukkan terjadi
perubahan warna yaitu warna merah, merah jambu, atau ungu. Pada tanaman
jambu biji diperoleh hasil pada daun dan buah terdapat senyawa triterpenoid
dalam jumlah sedikit (Widiyati , 2006). Ekstraksi daun jambu biji melalui
ekstraksi kuersetin dengan pelarut n-heksana yang dilanjutkan dengan pelarut
methanol menunjukkan bahwa senyawa kuersetin terbukti positif ada di dalam
daun jambu biji (Ariani et al, 2008). Kadar kuersetin yang tinggi pada daun
jambu biji dapat digunakan untuk pengobatan yang berhubungan dengan
pembuluh kapiler (Yuliani et al, 2003 ). Pada ekstrak daun jambu biji juga
memiliki kandungan kimia asam heksadekanoat atau asam palmitat dan
diisooktil benzendikarboksilat (Hapsari, 2011) Screening fitokimia pada

ekstrak daun jambu biji diperoleh hasil sebagai berikut :


Review Journal

(Egharevba et al, 2010)

Pada analisis secara kualitatif, daun jambu biji menunjukkan bahwa


mengandung golongan senyawa tannin dan steroid yang banyak, sedikit
flavonoid, saponin dan fenol hidrokuinon, tetapi tidak menunjukkan adanya
alkaloid dan triterpenoid (Indriani, 2006). Ekstrak daun jambu biji yang
menggunakan etanol maupun air menunjukkan adanya senyawa fenolat dan
aktivitas antioksidan di dalam ekstrak tersebut (Rivai et al, 2010)

AKTIFITAS FARMAKOLOGI

 Antidiare

Pengujian menggunakan metode secara in vitro dan in vivo dengan


hewan percobaan berupa mencit putih jantah Swiss Webster sehat dengan
bobot 20-25 g kemudian di kelompokkan dan dipuasakan sesuai dengan
pengamatan. Ekstrak yang digunakan adalah ekstrak etanol daun jambu biji
daging buah putih dan ekstrak etanol daun jambu biji daging buah merah.
Bakteri yang digunakan pada pengamatan ini ada 4 macam yaitu
Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Shigella flexneri, dan Salmonella
typhi. Hasil percobaan in vitro menunjukkan bahwa ekstrak etanol jambu
biji daging buah putih (KHM 60 mg/ml) memiliki aktivitas lebih kuat
terhadap Salmonella typhi dibandingkan dengan ekstrak etanol jambu biji
daging buah merah (tidak terdapat hambatan hingga konsentrasi 100
mg/ml), dengan demikian ekstrak etanol jambu biji daging buah putih dapat
Review Journal

lebih manjur untuk mengobati diare yang disebabkan oleh bakteri tersebut
Pada percobaan in vivo kedua ekstrak uji tidak menunjukkan perbedaan efek
yang bermakna terhadap konsistensi feses, berat total feses, waktu
munculnya diare, lamanya diare dan transit usus. Frekuensi defekasi ekstrak
etanol daun jambu biji daging buah putih 150 mg’kg bb pada menit ke-180
sampai 240 berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok control
(p<0,05) (Adnyana et al, 2004). Senyawa aktif dalam daun jambu biji yang
berfungsi sebagai antidiare adalah flavonoid khususnya quercetin yang
dapat menghambat pengeluaran asetilkolin dan kontraksi usus, tannin yang
memiliki efek mengurangi peristaltic usus, minyak atsiri dan alkaloid
merupakan inhibitor pertumbuhan dan mematikan mikroorganisme di usus
(Fratiwi, 2015)

 Antibakteri
Ekstrak kulit batang jambu biji memiliki aktivitas antibakteri
terhadap bakteri methicillin Staphylococcus aureus. Pada penelitian ini
digunakan metode difusi agar untuk penilaian sensitivitas ekstrak. Aktivitas
antimikroba yang didapat dalam ekstrak kulit batang ini resistan terhadap
methicillin S.aureus (MRSA) menunjukkan bahwa ekstrak bisa menjadi
agen antimikroba yang lebih baik dalam kasus darurat, dimana penyebab
tidak diketahui dan dalam kasus resistensi terhadap antibiotic konvensional
(Esimone et al, 2012). Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tanaman
berpotensi sebagai antibakteri tetapi tidak sebagai anti jamur (Egharevba et
al, 2010)
 Anti kanker
Ekstrak daun jambu biji menunjukkan aktivitas sitotoksi di OV2008
dan Kasumi-1 sehingga diduga berpotensi sebagai antikanker (Levy &
Carley , 2012). Pada penelitian lain mengatakan, pengujian pada ekstrak
aseton batang jambu biji menunjukkan bahwa secara signifikan
menginduksi sitotoksisitas dan peningkatan fase sub-G1 dari sel HT-29
(penghambatan sebesar 35,5 %). Efek sitotoksik dapat dilihat dari
pengurangan MTT assay, uji LDH, dan uji pembentukan koloni. Hasil ini
menunjukkan bahwa ekstrak batang jambu biji dapat berpotensial sebagai
Review Journal

obat antikanker dengan induksi apoptosis melalui penghambatan siklus sel


(Lee & Park, 2010)
 Analgesik dan Antipiretik
Pada penelitian dengan menggunakan ekstrak etanol daun kering
dari jambu biji dengan hewan uji tikus telah dikonfirmasi memiliki aktivitas
analgesic dan antipiretik. Pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa
aktivitas analgesic lebih jelas daripada aktivitas antipiretik karena ketika
dosis yang rendah dari ekstrak tetap menghasilkan aktivitas analgesic tetapi
gagal mengurangi demam (Victor et al, 2005)
 Anti inflamasi
Pada penelitian menggunakan hewan percobaan ini menunjukkan
bahwa ekstrak aqueous daun jambu biji memiliki sifat analgesic dan
antiinflamasi (Ojewole, 2006)
 Anti Hiperlipidemia
Penelitian berdasarkan pemberian jus buah jambu biji dengan dosis
650 mg/kg BB kepada penderita dyslipidemia dalam bentuk sediaan 200 ml,
sebanyak 3 kali sehari, diminum 30 menit sebelum makan selama 30 hari
menunjukkan hasil penurunan LDL yaitu dari yang sebelumnya 165,1
mg/dL menjadi 126 mg/dL (Astawan, 2013)
Pemberian jus buah jambu biji merah dengan dosis 50 mg/kg BB
selama 60 hati dapat menurunkan kadar kolestrol total, trigliserida, LDL
kolestrol, dan menaikkan kadar HDL kolestrol karena pemberian diet tinggi
lemak. Bila dosis ini dikonversikan untuk dosis manusia dengan berat badan
70 kg dengan factor konversi 0,018 setara dengan 400 mg. Hasil ini
diharapkan dapat mencegah kenaikkan kadar kolestrol darah (Murini et al,
2013 )
 Anti Hiperkolestrolimia
Penelitian menggunakan hewan uji tikus wistar yang dibagi menjadi
5 kelompok yang memuat kontrol positif (obat simvastatin), 3 kelompok
ekstrak etanol daun biji dengan dosis yang berbeda, dan kontrol negatif
(hewan uji tidak diberi ekstrak etanol daun jambu biji maupun simvastatin
melainkan hanya pakan saja). Tikus wistar di naikkan kadar
Review Journal

kolestrolnya dengan menggunakan obat propiltiourasil. Dari uji yang


dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun jambu biji
mempunyai efek dalam menurunkan kadar kolestrol (Allo et al, 2013)
 Antioksidan
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh metode ekstraksi terhadap aktivitas antioksidan ekstrak etanol
70% daun jambu biji berdaging buah putih. Kandungan senyawa kuersitin
yang terdapat dalam ekstrak daun jambu biji daging putih diyakini dapat
berperan sebagai antioksidan (Daud et al, 2011)
 Antidiabetes
Ekstrak kulit buah jambu biji diyakini dapat berefek sebagai
antidiabetes. Pada penelitian kali ini menggunakan hewan uji tikus wister
dengan menguji trigliserida, kolestrol total, HDL, ALKP , AST, ALT , dan
CRTN tikus tersebut setelah diinduksikan ekstrak kulit buah jambu biji.
Hasil yang didapat adalah terjadi penurunan yang signifikan dalam
pengujian trigiserida, kolestrol total, HDL, VLDL, LDL, ALKP, AST, ALT
dan CRTN setelah 21 hari diberikan pengobatan (Rai et al , 2010)
Air rebusan daun jambu biji dilaporkan dapat menurunkan kadar
glukosa darah. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa ada perbedaan
yang signifikan kadar glukosa darah puasa pada kelompok intervensi
sebelum dan setelah diberikan terapi air rebusan daun jambu biji pada
penderita diabetes mellitus tipe II (Maharani et al, 2013)
Dilakukan pengujian pada tikus putih jantan yang telah diberi obat
deksametason. Deksametason memiliki efek samping menaikkan kadar
glukosa pada darah atau menyebabklan kondisi gangguan toleransi glukosa
darah. Dari hasil pengujian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian
jus jambu biji dengan dosis 2 g/tikus/hari sebanyak 3 ml/tikus dengan tujuan
preventif (mencegah) yang diberikan bersamaan dengan pemberian
deksametason lebih baik dalam menurunkan kadar glukosa darah
dibandingkan dengan pemberian jus jambu biji dengan tujuan kuratif
(mengobati) (Santi, 2013)
 Anti plasmodik
Review Journal

Ekstrak daun jambu biji dilaporkan dapat berpotensi sebagai agen


antimalarial (Barzinji et al, 2014)
 Antitusif
Pada ekstrak daun maupun buah jambu biji dilaporkan memiliki efek
terhadap antiinflamasi maupun untuk inhalasi (El-Ahmadi et al , 2013).
Dilaporkan pada penelitian ekstrak daun jambu biji dapat menghambat
pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermis yang
dapat digunakan sebagai obat batuk (Richard et al, 2013)
 Anti-trypanosoma
Kurangnya sitotoksisitas pada ekstrak daun jambu biji dan aktivitas
langsung terhadap T.b brucei membuat ekstrak ini menjadi kandidat yang
cocok untuk penjelasan kimia lebih lanjut (Adeyemi et al, 2011)
 Aktivitas Miscellaneous
Ekstrak daun jambu biji dilaporkan efektif terhadap karies gigi dan
membantu dalam mengurani plak gigi yang disebabakan oleh
Staphylococcus sanguinis, Staphylococcus mitis, dan Actinomyces sp.
(Razak & Rahim, 2003)
 Efek hepatoprotektif
Ekstrak air daun jambu biji dilaporkan memiliki efek hepatoprotektif
dengan dosis yang lebih rendah dan property hepatotoksik pada dosis yang
lebih tinggi (Sambo et al, 2009). Dikuatkan oleh satu penelitian lagi yang
menyebutkan bahwa ekstrak air daun jambu biji menunjukkan aktivitas
hepatoprotektif baik dalam CCl4 yang diinduksi pada kerusakan hati akut
dan kronis, paracetamol diinduksi untuk kerusakan hati dan thioacetamid
diinduksi untuk nekrosis hati. Aktivitas hepatoprotektif yang dimiliki di
karenakan efek antioksidan pada tanaman jambu biji (Roy et al, 2006).
Ekstrak etanol dan aseton daun jambu biji pada konsentrasi 100 µ
g/ml and 50 µg/ml tidak berefek pada pertumbuhan sel, tetapi seringkali
memiliki efek sitotoksik pada konsentrasi yang tinggi (Chen et al, 2011).
 Anti DHF (Dengue Hemorgic Fever)
Buah jambu biji dilaporkan dapat menaikkan jumlah trombosit pada
penderita demam berdarah. Pada penelitian dengan desain penelitian quasi
Review Journal

eksperimen dengan control time desain dengan menggunakan pendekatan


nonprobability purposive sampling. Didapatkan hasil penelitian bahwa
jumlah peningkatan trombosit pada kelompok yang telah di berikan jus
jambu biji berdaging merah adalah sebanyak 76.100µ artinya ada pengaruh
pemberian jambu merah terhadap peningkatan jumlah trombosit pada
penderita DHF (Huda, 2010)
Ekstrak daun jambu biji dilaporkan berpotensi sebagai larvasida
terhadap larva Aedes aegypti dan memiliki efek sublethal, terlihat adanya
kerusakan mofologi larva dan penghambatan perkembangan pada larva dan
pupa (Triyadi,2012)
 Penyembuhan Luka Bakar
Pengujian dilakukan pada mencit berjenis kelamin betina yang
punggungnya dicukur habis dan diinduksi dengan induksi panas 80oC
selama 5 detik. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol positif
(menggunakan obat bioplacenton), 3 kelompok diolesi ekstrak jambu biji,
dan kontrol negatif. Hasil dari pengujian ini adalah ekstrak daun jambu biji
berkhasiat untuk menyembuhkan luka bakar (Oktiarni et al, 2012)
 Mengatasi Hiperglikemik
Jus buah jambu biji dapat mengatasi hiperglemik akibat efek
samping hidroklorotiazid. Dosis jus buah jambu biji yang berikan 1 g/tikus
(berat badan tikus dewasa ± 200 g) dan diberikan 1 kali setiap hari selama
mengkonsumsi obat hidroklorotiazid lebih efektif untuk menjaga
homeostatis tubuh daripada jus jambu biji yang diberikan setelah kondisi
hiperglikemik terjadi (Risalati, 2013)
 Anti-ulkus
Pada penelitian ini dilakukan pengujian ekstrak methanol daun
jambu biji dengan 3 pengujian berbeda yaitu dengan aspirin (ASP) , ligase
pilorus (PL) dan etanol (EtOH) diinduksi pada ulkus hewan uji berupa tikus
witsar jantan. Hasil yang didapat pada pemberian ekstrak daun jambu biji
pada dosis 100 mg; kg dan 200 mg/ kg secara signifikan dapat menghambat
luka pada lambung yang disebabkan aspirin, ligase pilorus , dan etanol.
Review Journal

Potensi dari ekstrak daun jambu biji ini setara dengan obat standar anti ulkus
yaitu omeprazole (Raja & Sundar, 2012)
 Penurunan Berat Badan Penderita Obesitas
Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemberian terapi dengan jus buah jambu biji dosis 628 mg/kg BB dalam
bentuk sediaan 200 ml, 3 kali sehari 30 menit sebelum makan selama 30
hari dapat digunakan sebagai alternative terapi untuk penurunan berat
badan, BMI, dan lingkar pinggang obesitas (Fransisca, 2011)

KESIMPULAN

Jambu biji merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah


yang berhasil dibawa masuk ke penjuru Asia termasuk Indonesia. Senyawa
metabolit sekunder yang terkandung dalam jambu biji antara lain adalah
flavonoid, triterpenoid (dalam hal ini yang banyak adalah kuersetin) , tanin,
saponin, fenol, dan steroid. Senyawa metabolit sekunder ini di teliti melalui
uji-uji fitokimia sesuai dengan literatur. Aktifitas farmakologi untuk
tanaman jambu biji ini sendiri sangat banyak. Hampir seluruh bagian dari
tanaman ini memiliki efek farmakologis. Efek farmakologi tanaman jambu
biji antara lain sebagai antidiare, antidiabetes, antiinflamasi, antibakteri,
antikanker, analgesik, antipiretik, antihiperlipidimia, antioksidan,
antipasmodik, antitusif, anti-trypanosoma, Anti-DHF, dan masih banyak
lagi. Hal ini membuktikan bahwa tanaman jambu biji sangat berpotensi
untuk diolah sebagai obat bahan alam yang memiliki banyak efek
farmakologis, baik itu secara uji empiris maupun uji di laboratorium

REFERENSI

Adeyemi, O.S., M.L. Sykes, M.A. Akanji, & V.M. Avery. 2011. Anti-trypanosomal
and cytotoxic activity of ethanolic extracts of Psidium guajava leaves in
Alamar Blue based assays. Veterinarski Arhiv 81 (5) : 623-633
Review Journal

Adnyana, I.K., E. Yulinah, J.I. Sigit, N.Fisheri, & M. Insanu. 2004. Efek Ekstrak
Daun Jambu Biji Daging Buah Putih dan Jambu Biji Daging Buah Merah
Sebagai Antidiare. Acta Pharmaceutica Indonesia Vol. XXIX (1) : 19-27.

Allo, I.G., P.M. Wowor, & H. Awaloei. 2013. Uji Efek Ekstrak Etanol Daun Jambu
Biji (Psidium guajava) Terhadap Kadar Kolestrol Total Tikus Wistar
(Rattus norvegicus). Jurnal e-Biomedik (eBM) 1(1) : 371-378.

Ariani, S.R.D., E. Susilowati, E. Susanti, & Setiyani. 2008. Uji Aktivitas Ekstrak
Metanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) sebagai Antifertilitas
Kontrasepsi pada Tikus Putih (Rattus norvegicus. Indo. J. Chem. 8(2) : 264-
270.

Astawan, I.W.S. 2013. Efek Jus Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.) pada
Penderita Dislipidemia. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya 2(1) : 1-10.

Barzinji, A.K.R., A.K. Nasher, R.A. Mothana, & M.M.S. Al-Hamadi. 2014. In vitro
Antimalarial Activity of Selected Yemeni Plants Used in Traditional
Medicine. Photon International Journal of Medical Plants 107 : 526- 535

Begum, S., S.I. Hassan, & B.S. Siddiqui. 2002. Two New Triterpenoids from the
Fresh Leaves of Psidium guajava. Planta Med 68 :1149-1152.

Chen, H.H. P.H Wu, D. Lo, Y.C Pan, M.C Wu. 2011. Hepatoprotective Effect of
Guava (Psidium guajava L.) Leaf Extracts on Ethanol-Induced Injury on
Clone 9 Rat Liver Cells. Food an Nutrition Sciences 2 :938-988

Daud, M.F., E.R. Sadiyah, E. Rismawati. 2011. Pengaruh Perbedaan Metode


Ekstraksi Terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) Berdaging Buah Putih. Prosiding Seminar Nasional
Penelitian dan PKM Sains, Teknologi, dan Kesehatan : 55-62

Egharevba, H. Omoregie, Iliya, Ibahim, I. Nneka, Abdullahi, M. Sabo, Okwute, S.


Koma, Okogun, & J. Ibumeh. 2010. Broad Spectrum Antimicrobial Activity
of Psidium guajava Linn. Leaf. Natural and science 8(12) : 44-50
Review Journal

El-Ahmady, S., M.L Ashour, M. Wink. 2013. Chemical Composition and Anti-
Inflammatory Activity of the Essential Oils of Psidium guajava Fruit and
Leaces. The Journal of Essential Oil Research : 1-7

Esimone, C.O., A.A. Attama, K.S. Mundi, N.N. Ibekwe, & K.F. Chah. 2012.
Antimicrobial Activity of Psidium guajava Linn. Stem Extracts Against
Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus. African Journal of
Biotechnology 11(89) :15556-15559

Fransisca, N. 2011. Efek Jus Buah Jambu Biji (Psidium guajava Linn.) terhadap
Berat Badan Penderita Obesitas. Skripsi. Surabaya : Fakultas Farmas,
Universitas Surabaya

Fratiwi, Y. 2015. The Potential of Guava Leaf (Psidium guajava L.) for Diarrhea.
J Majority 4(1) : 113-118

Gull, J. B. Sultana, F. Anwar, R. Naseer, M..Ashraf, & M. Ashrafuzzaman. 2012.


Variation in Antioxidant Attributes at Three Ripening Stages of Guava
(Psidium guajava L.) Fruit from Different Geographical Regions of
Pakistan. Molecules 17 : 3165-3180

Hapsari, R. 2011. Studi Isolasi dan Penentuan Struktur Molekul Senyawa Kimia
dalam Fraksi Asam dari Daun Jambu Biji Lokal Daging Buah Merah
(Psidium guajava L.). Skripsi, Depok : Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia

Huda, N. 2010. Pemberian Jambu Merah terhadap Peningkatan Trombosit pada


Anak DHF. Stikes Hang Tuah Surabaya :1-10

Indriani, S. 2006. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava
L.) J.II. Pert.Indon 11(1) :13-18

Lee, S.B., & H.R. Park. 2010. Anticancer Acitivity of Guava (Psidium guajava L.)
Branch Extracts against HT-29 Human Colon Cancer Cells. Journal of
Medicinal Plants Research 4(10) : 891-896
Review Journal

Levy, A.S & S.K Carley. 2012. Cytotoxic Activity of Hexane Extracts of Psidium
guajava L (Myrtaceae) and Cassia alata L. (Caesalpineaceae)in Kasumi-1
and OV2008 Cancer Cell Lines. Tropical Journal of Pharmaceutical
Research 11(2) : 201-207

Maharani, Rosalina, P.Purwaningsih. 2013. Pengaruh Pemberian Air Rebusan


Daun Jambu Biji (Psidium guajava) terhadap Kadar Glukosa Darah pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran
Timur Kabupaten Semarang. Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 1(2) :
119-126

Muhlisah, F. 2007. Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Penebar Swadaya, Depok

Murini, T., F. Fernandes, M.A.S.S. Muchayat, T. Utoro. 2013. Pengaruh Jus Buah
Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.) terhadap Profil Lipid Darah dan
Kejadian Aterosklerosis pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diberi
Diet Tinggi Lemak. Fakultas Kedokteran UGM : 1-11

Ojewole, J.A. 2006. Antiinflammatory and Analgesic Effects of Psidium guajava


Linn. (Myrtaceae) Leaf Aqueous Extract in Rats and Mice. Methods Find
Exp Clin Pharmacol 28(7) : 441-6

Oktiarni, D. S. Manaf, Suripno. 2012. Pengujian Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium
guajava Linn.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Mencit (Mus
musculus). Jurnal Universitas Bengkulu 8(1) : 1-7

Parimin. 2005. Jambu Biji : Budidaya dan Ragam Pemanfaatannya. Penebar


Swadaya, Depok.

Rahmawati, F. G. Dwiyanti, H. Sholihin. 2013. Kajian Aktivitas Antioksidan


Produk Olahan Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava L). Jurnal
FMIPA UPI 4(1) :1-8

Rai, P.K, S. Mehta & G. Watal. 2010. Hypolipidaemic & Hepatoprotective Effects
of Psidium guajava Raw Fruit Peel in Experimental Diabetes. Indian J Med
Res 131 : 820-824
Review Journal

Raja, N.R.L , & K. Sundar. 2012. Psidium guajava Linn Confers Gastro Protective
Effects on Rats. European Review for Medical and Pharmacological
Sciences 16 :151-156

Razak, F.A & Z.H.A. Rahim. 2003. The Anti-adherence Effect of Piper betle and
Psidium guajava Extracts on the Adhesion of Early Settlers in Dental
Plaque to Salova-coated Glass Surfaces. Journal of Oral Science 45(4) :
201-206

Richard, F.T., A.T. Joshua, & A.J Philips. 2013. Effect of Aquoeus Extract of Leaf
and Bark of Guava (Psidium guajava) on Funggi Microsporum gypseum
and Trichopyton mentagrophytes, and Bacteria Staphylococcus aureus and
Staphylococcus epidermis. Adwancement in medicinal Plant Research 1(2)
: 45-48

Risalati, A.N. 2013. Efek Jus Buah Jambu Biji (Psidium guajava Linn) terhadap
Tikus Putih Jantan Hiperglikemik Akibat Efek Samping Hidroklorotiazid.
Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Suarabaya 2(2) : 1-15

Rivai, H., H. Nurdin, H. Suyani, & A. Bakhtiar. 2010 Pengaruh Perbandingan


Etanol-Air Sebagai Pelarut Ekstraksi terhadap Perolehan Ekstraktif, Kadar
Senyawa Fenolat dan Aktivitas Antioksidan dari Daun Jambu Biji (Psidium
guajava Linn). Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi 13(2) : 1-10

Roy, C.K., J.V. Kamat, & M. Asad. 2006. Hepatoprotective Activity of Psidium
guajava Linn. Leaf Extract. Indian Journal of Experimental Biology 44 :
305-311

Sambo, N., S.H. Garba, H. Timothy. 2009. Effect of The Aqueous Extract of
Psidium guajava on Erythromycin-Induced Liver Damage in Rats. Nigerian
Journal of Physiological Sciences 24(2) : 171-176

Sangi, M., M.R.J. Runtuwene, H.E.I. Simbala, & V.M.A. Makang. 2008. Analisis
Fitokimia Tumbuhan Obat di Kabupaten Minahasa Utara. Chem.Prog 1(1)
: 47-55
Review Journal

Santi, D.A. 2013. Efek Jus Buah Jambu Biji (Psidium guajava Linn) terhadap
Gangguan Toleransi Glukosa pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus)
Akibat Efek Samping Deksametason. Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya 2(1) : 1-19

Soedjito. 2008. Budi Daya Jambu Merah : Mujarab Atasi Demam Berdarah.
Kanisius, Yogyakarta

Suharmiati & L. Handayani. 2013. Tanaman Obat & Ramuan Tradisional untuk
Mengatasi Demam Berdarah Dengue. Agromedia , Jakarta

Triyadi, D. 2012. Efek Sublethal Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava)
terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga

Victor, B.O., O. Jegede, Timothy, & O.S. Ayodele. 2005. Analgesics and
Antipyretic Activities of Ethanolic Extract of Psidium guajava in Rats.
Recent Progress in Medicinal Plants 13(27) : 473-480

Widiyati, E. 2006. Penentuan Adanya Senyawa Triterpenoid dan Uji Aktivitas


Biologis pada Beberapa Spesies Tanaman Obat Tradisional Masyarakat
Pedesaan Bengkulu. Jurnal Gradien 2(1) : 116-122

Yuliani, S., L. Udarno, E. Hayani. 2003. Kadar Tanin dan Quersetin tiga Tipe Daun
Jambu Biji (Psidium guajava). Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan
Obat 14(1) :17-24.

Anda mungkin juga menyukai