Anda di halaman 1dari 19

Hepatitis

(Hepatoprotektor)
Materia Medika Herbal
Kelompok 3
Muh. Irwan (N012171003)
Nur Rezky Khairun Nisaa (N012171006)
Dyah Ratna Ayu Puspita Sari (N012171016)
HEPATITIS

Hepatitis (plural: hepatitides) adalah peradangan


pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat
ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang
berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis
akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan
disebut "hepatitis kronis".
Penyebab :
Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama
salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C,
D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi
virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa,
demam kuning dan infeksi sitomegalovirus.
Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah
alkohol dan obat-obatan.
Ramuan Hepatitis

• Temulawak : 30gram
• Pegagan : 20gram
• Daun Sirih merah : 5 lembar

Cara penggunaan: Cuci bersih


semua bahan kemudian rebus
dengan 3 gelas air hingga mendidih
dan tersisa 1,5 gelas air. Ramuan
diminum 3 kali sehari sebanyak
setengah
gelas.
Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famii : Zingiberaceae Temu lawak (Indonesia),
Koneng gede (Sunda), temo
Genus : Curcuma lobak (Madura),
Spesies : Curcuma xanthorrhiza tetemulawak (Sumatera),
kunyit ketumbu (Aceh)
Roxb.

Kandungan utama kurkuminoid (1-2%), Hepatoprotektor, anti inflamasi,


yaitu kurkumin dan
kolesterol, antibakteri, menambah
monodesmetoksikurkumin, seskuiterpen
nafsu makan, maag, batuk, asma,
3-12% (ar-kukumen, xanthorhizol, β
kurkumen, dan germakron), minyak sariawan, kembung, pegal linu,
atsiri, pati 1,5%, protein, dan lemak kutu air, ambeien, diare
Ekstrak kental rimpang
temulawak

• Pada pembuatan ekstrak : Rendemen tidak kurang dari 18%.


• Identitas Ekstrak
Pemerian : ekstrak kental , kuning kecokelatan, bau khas, rasa
pahit
Senyawa identitas : Xantorizol
• Kadar air : tidak lebih dari 10%
• Abu total : tidak lebih dari 7,8%
• Abu tidak larut asam : tidak lebih
dari 1,6%
• Kandungan Kimia Ekstrak
Kadar minyak atsiri : tidak kurang dari 4,6% v/b
Kadar kurkuminoid : tidak kurang dari 14,20 % dihitung sebagai
kurkumin
• Larutan uji : timbang seksama lebih kurang 50 mg ekstrak,
larutkan dalam 25 mL etanol 95% P di dalam tabung reaksi.
Saring ke dalam labu tentukur 50 mL, bilas kertas saring
dengan etanol 95% P secukupnya sampai tanda.
• Larutan pembanding : 0,1% kurkumin dalam etanol 95% P,
buat enceran hingga diperoleh serapan yang mendekati serapan
larutan uji.
• Pengukuran : totolkan masing-masing 25 µl larutan uji dan
encerkan larutan pembanding pada silika gel 60 F 254,
kembangka dengan fase gerak n-heksan P-etil asetat P (1:1),
ukur secara kromatografi lapis tipis-densitometri, pada panjang
gelombang 425 nm.
Studi Pra
Klinik Rukayadi dan Hwang, membuktikan bahwa
xantorizol yang diisolasi dari
Curcuma xanthorrhiza dapat menghambat
pertumbuhan jamur Aspergillus flavus,
Aspergillus fumigatus, Aspergillus niger,
Antifungi Fusarium oxysporum, Rhizopus oryzae dan
Trichophyton mentagrophytes,
penghambatannya sebanding dengan Antijamur
komersial, amfoterisin B. Xanthorrhizol juga
memiliki aktivitas untuk menghambat
pertunasan konidia dari semua spesies yang diuji

Pada penelitian ini, nilai IC50 ekstrak temulawak


adalah 87,01 ppm. Ekstrak temulawak
Antioksidan menunjukkan aktivitas antioksidan yang
digolongkan aktif (Rosidi et al., 2016)
Studi Pra
Klinik
Ekstrak etanol temulawak memiliki aktivitas
antiproliferasi terhadap pertumbuhan sel
lestari tumor MCA-B1 dan MCM-B2. Hasil
Antiproliferasi terbaik ditunjukkan pada dosis pemberian 75
ppm dengan aktivitas antiproliferasi
mencapai 70% pada sel tumor MCA-B1dan
75,4% pada sel tumor MCM-B2
(Priosoeryanto et al., 2009)

Ekstrak etanol terstandar rimpang temulawak


(500mg/kg) menunjukkan efek
hepatoprotektor pada tikus yang diinduksi
etanol. Ekstrak dapat mengurangi gejala fatty
Hepatoprotektif liver (pembengkakan hati) dan secara
signifikan menghambat kenaikan kadar ALT,
AST, ALP, dan kandungan protein (Devaraj
et al., 2010)
Studi Pra
Klinik
Fraksi heksan temulawak memiliki aktivitas
hepatoprotektif terhadap tikus yang
diinduksi karbon tetraklorida (CCl4)
Hepatoprotektif dengan meningkatkan fungsi hati biokimia,
enzim hati antioksidan, dan aktivitas
peroksidasi lipid secara signifikan (Devaraj
et al.,2014)
Studi Klinik
Pemberian ekstrak temulawak
dengan kadar kurkumin 750 mg
terbaik dalam menurunkan kadar
asam laktat secara signifikan
terhadap atlet (Rosidi et al.,2013)

Studi klinis fase II terhadap ramuan jamu hepatoprotektor yang salah


satu bahannya mengandung temulawak telah dilakukan oleh Zulkarnain
et al, menunjukkan bahwa ramuan tersebut memberikan manfaat sebagai
hepatoprotektor yang dibuktikan dengan perbaikan gejala klinis dan
menurunnya rerata SGPT dan SGOT dan keamanan jamu juga telah
dibuktikan aman dengan pemeriksaan darah rutin dan fungsi ginjal yang
tidak mengalami perubahan bermakna pada akhir uji dibandingkan awal.
Salah satu kandungan dari jamu tersebut adalah temulawak yang
mengandung kurkuminoid dan xantorizol yang berperan sebagai
hepatoprotektor
Pegagan (Centella asiatica)

• Kingdom : Plantae
• Divisi :Spermatophyta
• Sub-divisi :Angiospermae
• Kelas :Dikotiledonae
• Ordo : Umbellales
• Family : Umbelliferae
• Genus : Centella
• Spesies : Centella asiatica
Kandungan Kimia, Nama daerah,
dan Khasiat

kandungan bahan aktif yang


ditemukan dalam pegagan antara Anti–neoplastik, efek pelindung tukak
lain triterpenoid saponin, lambung, menurunkan tekanan
triterpenoid genin, minyak dinding pembuluh, mempercepat
esensial, flavonoid, fitosterol, penyembuhan luka, penambah nafsu
dan asiatikosida. makan, demam, gigitan ular,
menyegarkan badan, menurunkan
panas, batuk kering, mimisan,
peningkatan kecerdasan, dan anti
Di Indonesia dikenal dengan nama rumput trombosis serta mengobati lepra,
kaki kuda (Sumatera), antanan (Sunda), gangguan perut dan rematik.
pegagan (Jakarta), tikusan (Madura),
Pegaga (Makassar), piduh (Bali), kari-kari
(Halmahera) dan gagan-gagan (Jawa).
Standarisasi

• Kadar abu total :


tidak lebih dari
18,05%
• Kadar abu tidak larut
asam :tidak lebih dari
4,9%
• Susut pengeringan :
tidak lebih dari 11%
• Sari larut air : tidak
kurang dari 28,3%
• Sari larut etanol :
tidak kurang dari
2,1%
Hepatoprotektor daun Pegagan

• Pegagan kaya akan Hasil penelitian menunjukkan bahwa


antioksidan dan dapat ekstrak pegagan yang diberikan
membantu menyembuhkan prainduksi dapat mencegah kenaikan
gangguan hati termasuk kadar SGPT dan luas nekrosis secara
hepatitis bermakna (p ≤0,05), tetapi tidak
mencegah kenaikan kadar MDA jaringan
• Ekstrak daun pegagan dapat hati secara bermakna (p >0,05).
berfungsi sebagai Pascainduksi, ekstrak pegagan
hepatoprotektor karena menurunkan kadar SGPT, MDA jaringan
mampu meningkatkann enzim hati, dan luas nekrosis secara
antioksidan seperti bermakna (p ≤0,05). Semua efek
superoksidan dismutase ekstrak
(SOD), katalase, glutation pegagan lebih baik daripada vitamin E,
peroxidase dan antioksidan sehingga dapat bersifat
glutathione (GSH) hepatoprotektif
Uji Praklinik
Uji Antioksidan Antidepresan
Sebuah studi Kandungan neurotransmitter monoamina
menunjukkan sifat kognitif dan
anti-oksidan CA pada tikus dan metabolitnya pada korteks tikus,
normal. Efek dari ekstrak CA hippocampus dan thalamus dievaluasi
berair (100, 200 dan 300 mg / kg
selama 21 hari) dievaluasi pada dimana penurunan tingkat kortikosteron
penurunan kognitif yang signifikan dan peningkatan
intraserebroventrikular (i.c.v.)
streptozotocin (STZ) dan stres kandungan 5-HT, NE, DA dan metabolitnya
oksidatif pada tikus. 5-HIAA, MHPG pada otak tikus yang
diamati. yang selanjutnya memperkuat
keterlibatan postulat dari triterpen total
Anticancer CA dalam memperbaiki fungsi sumbu HPA
Penelitian yang dilakukan pada tahun dan meningkatkan kandungan
2014 oleh Hussin dkk telah menunjukkan neurotransmitter monoamina untuk efek
bahwa jus daun pegagan tidak beracun antidepresannya.
bagi sel normal. Ini menunjukkan efek
sitotoksik pada sel tumor tergantung
dosis.
Pengujian Klinik

• Tingkat awal indeks


kecemasan turun
menjadi 13,1% dalam
30 hari dan 26,0%
dalam 60 hari setelah
pengobatan CA.
• Indeks depresi juga
berkurang dari 10,2%
(30 hari) menjadi
21,8% (60 hari) dalam
kasus percobaan CA
Sirih Merah
(Piper crocatum)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Angiospermae Daun sirih merah memiliki kandungan
Kelas : Magnoliopsida senyawa yang bermanfaat untuk
Sub−kelas : Magnolilidae kesehatan, seperti kandungan flavonoid,
Orde : Piperales polifenol, alkoloid, tanin, minyak atsirih,
sapononin, allylprokatekol, karvokol,
Family : Piperaceae eugenol, p-cymene, cineole, coryofelen,
Genus : Piper kadimen, ekstragol, terpenana, dan
Spesies : Piper crocatum propoda
Kegunaan diabetes militus, hepatitis,
Nama daerah tanaman sirih yaitu asam urat, batu ginjal, menurunkan
suruh, sedah (jawa), seureuh (Sunda), kolestrol, mencegah strok, keputihan,
ranub (Aceh), cambai (Lampung), base radang prostat, radang mata, maag,
(Bali), nahi (Bima), mata (Flores), gapura, kelelahan, nyeri sendi, dan memperhalus
donlite, gamjeng, perigi (Sulawesi) kulit.
Antihiperglikemik
Ekstrak daun sirih merah yang
diperoleh dari hasil dekok menunjukkan
Praklinik aktivitas antihiperglikemik pada tikus
diabetes yang diinduksi alloxan.
Antiinflamasi Pemberian ekstrak daun sirih merah
Ekstrak daun sirih merah selama 10 hari dapat menurunkan gula
telah diteliti memiliki aktivitas darah sebesar 10-38% dan menurunkan
antiinflamasi terhadap tikus Wistar berat badan 5-52%
yang mengalami aterosklerosis
melalui penurunan kadar TNF-α dan Immunomodulator
IL-6 (Wahyuni et al., 2016).
Penelitian lain yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Hartini et
Fitriyani et al juga membuktikan al., membuktikan bahwa pengobatan
bahwa ekstrak metanol daun sirih dengan 2 neolignan (Pc-1 dan Pc-2) yang
merah pada dosisi 50 mg/kg BB diisolasi dari daun sirih merah (Piper
memiliki aktivitas antiinflamasi crocatum Ruiz & Pav) (5 mg dan 10
paling besar terhadap reduksi mg/BB) memiliki efek imunomodulator
inflamasi yang dialami oleh tikus terhadap hati tikus dan ginjal yang
yang diinduksi karagenan. diinduksi oleh Listeria monocytogenes
dengan meningkatkan aktivitas dan
kapasitas fagositosis makrofag dan
produksi oksida nitrat namun tidak
proliferasi limfosit.
Kesimpulan & Saran

• Temulawak menagndung kurkuminoid dan xantorizol yang telah terbukti


secara klinis memiliki efek hepatoprotektor
• Pegagan dan sirih merah terbukti secara pra klinik memiliki efek
imunomodulator
• Berdasarkan data-data penelitian pra klinik membuktikan ketiga bahan
dalam ramuan memiliki efek yang diperlukan sebagai hepatoprotektor
• Belum ada penelitian terkait efek hepatoprotektor kombinasi ketiga
bahan dalam ramuan

• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap tanaman sirih


merah, untuk memperoleh data standarisasi ekstrak, serta perlu
dilakukan studi klinik.
• Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut efek terhadap kombinasi
ketiga bahan ramuan terkait penggunaannya sebagai
hepatoprotektor baik pra klinik maupun studi klinik.
• Perlu dilakukan uji keamanan penggunaan ramuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai