Anda di halaman 1dari 5

Tugas

Filsafat Ilmu Farmasi

Oleh

Dyah Ratna Ayu Puspita Sari (N012171016)

Program Magister Farmasi


Fakultas Farmasi
Universitas Hasanuddin
Makassar
2017
1. Antioksidan merupakan salah satu kebutuhan utama bagi tubuh manusia, dimana
banyaknya radikal bebas membuat kebutuhan antioksidan baik berupa suplemen dan
makanan meningkat. Kesadaran manusia untuk menjaga kesehatan membuat senyawa
antioksidan memiliki peranan penting bagi kesehatan. Sumber antioksidan telah banyak
diteliti salah satunya dapat diperoleh dari bahan alam seperti tanaman. Sumber antioksidan
yang menjadi minat penelitian saya yaitu beras hitam yang memiliki kandungan antosianin
yang cukup tinggi dan memiliki aktivitas antioksidan. Beberapa penelitian sebelumnya
telah meneliti tentang aktivitas maupun mengisolasi senyawa antioksidan yang dikandung
oleh beras hitam ini. Mereka menggunakan metode yang berbeda-beda.
2. Penelitian yang ingin saya lakukan adalah melihat “Pengaruh Fermentasi menggunakan
Rhizopus oryzae dan Aspergillus oryzae terhadap aktivitas dan kandungan senyawa
antioksidan beras hitam”
Hipotesis saya terkait rencana penelitian saya adalah sebagai berikut :
 Fermentasi menggunakan Rhizopus oryzae dan Aspergillus oryzae berpengaruh
terhadap aktivitas dan kandungan senyawa antioksidan beras hitam
 Fermentasi dapat meningkatkan aktivitas dan kandungan antioksidan beras hitam
tergantung pada mikroorganisme starter yang digunakan.
3. Penelitian sebelumnya menggunakan sampel beras ketan hitam sedangkan saya ingin
menggunakan beras hitam. Penelitian tersebut juga menggunakan jenis mikoorganisme
yang berbeda dengan hasil bahwa proses fermentasi tersebut tidak memberikan hasil yang
baik. Penelitian lain terkait beras hitam juga sudah banyak dilakukan di luar negeri namun
mereka menggunakan bagian dan mikroorganisme yag berbeda. Penelitian mengenai
pengaruh fermentasi juga dilakukan pada sampel yang berbeda yaitu bukan beras hitam
dengan mikroorganisme yang berbeda dan memiliki hasil yang baik terhadap kandungan
aktivitas senyawa antioksidan sampel tersebut. Sehingga saya tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai pengaruh fermentasi menggunakan mikroorganisme jenis lain untuk
meningkatkan aktivitas senyawa oksidan dari beras hitam.
4. Jurnal Penelitian :
 “Bioactive phenolic compounds: Production and extraction by solid-state
fermentation”
Pengembangan bioproses untuk produksi atau ekstraksi senyawa bioaktif dari sumber
alam telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena aplikasi potensial dari
senyawa ini dalam industri makanan, kimia, dan farmasi. Dalam konteks ini,
fermentasi solid-state (SSF) mendapat perhatian besar karena bioproses ini berpotensi
mengubah residu agroindustri dengan sukses, serta tanaman, dalam berbagai macam
senyawa berharga, termasuk senyawa fenolik bioaktif. Tujuan peninjauan ini, setelah
menyajikan aspek umum tentang senyawa bioaktif dan sistem SSF, adalah untuk
berfokus pada produksi dan ekstraksi senyawa fenolik bioaktif dari sumber alami oleh
SSF. Karakteristik sistem dan variabel SSF yang mempengaruhi pembentukan produk
dengan proses ini, serta variasi substrat dan mikroorganisme yang dapat digunakan
dalam SSF untuk produksi senyawa fenolik bioaktif ditinjau dan dibahas.
 “Effect of fermentation by Bacillus subtilis on antioxidant and cytotoxic activities of
black rice bran”
Berdasarkan abstrak dari jurnal penelitian ini menjelaskan bahwa sampel yang
digunakan yaitu bekatul atau dedak beras hitam yang difermentasi menggunakan
bakteri Bacillus subtilis KU3 yang diisolasi dari makanan tradisional Korea, Kimchi.
Aktivitas antioksidan dan sitotoksik dedak beras fermentasi yang telah difermentasi
diuji total fenolik dan kandungan antosianin mengalami penurunan dari 171,54 mg
GAE g-1 dan 2,31 mg g-1 -139.13 mg GAE g-1 dan 2,12 mg g-1 masing-masing, setelah
fermentasi. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan menggunakan metode DPPH,
metode Carotene dan uji kandungan besi tiosianat besi. Ekstrak dedak beras non
fermentasi (NFBE) menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih besar daripada
ekstrak dedak padi fermentasi hitam (FBE). Sedangkan aktivitas sitotoksik diukur
dengan uji MTT dan menunjukkan bahwa NFBE dan FBE memiliki lebih dari 50%
aktivitas. Aktivitas sitotoksik FBE terhadap sel MCF-7 dan HeLa masing-masing
71,65% dan 68,07% pada 8,0 mg mL-1, tapi NFBE lebih rendah dari 50%. Hasil ini
menunjukkan bahwa aktivitas sitotoksik dedak beras hitam meningkat melalui
fermentasi, sementara aktivitas antioksidannya berkurang.
 “Antioxidant activity and enzyme inhibition of phenolic acids from fermented rice
bran with fungus Rizhopus oryzae”
Dalam penelitian ini, menguji kandungan asam fenolat dedak padi dengan metode
SSF (Solid-State Fermentation) menggunakan jamur Rhizopus oryzae. Ekstrak fenolik
yang berasal dari dedak padi dan dedak padi fermentasi dievaluasi menggunakan
metode DPPH dan diuji kemampuannya dalam menghambat enzim peroksidase dan
polifenol oksidase. Kandungan senyawa fenolik meningkat lebih dari dua kali dengan
fermentasi. Perubahan kandungan asam fenolik diamati, dengan asam ferulic
menunjukkan peningkatan terbesar dengan fermentasi, dimulai dari 33 mg / g dalam
dedak padi dan mencapai 765 mg/g dalam dedak fermentasi. Ekstrak fenolik
menunjukkan potensi penghambatan DPPH dan enzim peroksidase, namun tidak
menghambat polifenol enzim oksidase.
 “Phenolic compounds and antioxidant activity in fermented rice (Oryza sativa) bran”
Penelitian ini meneliti kandungan senyawa fenolik total dan aktivitas antioksidan pada
dedak padi fermentasi untuk mengevaluasi pengaruh fermentasi solid state
menggunakan jamur Rhizopus oryzae CTT 1217. Aktivitas antioksidan dievaluasi
dengan metode DPPH dan melalui penghambatan oksidasi enzimatik . Ekstrak
metanol dari biomassa yang diperoleh pada 96 jam fermentasi melarutkan 50%
radikal bebas dalam 15 menit. Ekstrak yang sama mengurangi nilai peroksida dalam
minyak zaitun sebesar 57% setelah 30 hari penyimpanan. Ekstrak air dari biomassa
yang diperoleh pada 120 jam adalah inhibitor reaksi penggelapan yang paling efisien
yang dikatalisis oleh peroksidase.
 “Solid-state fermentation with fungi to enhance the antioxidative activity, total
phenolic and anthocyanin contents of black bean”
Dalam penelitian ini, dilakukan fermentasi solid-state kacang hitam dengan berbagai
jamur filamen GRAS termasuk Aspergillus awamori, Aspergillus oryzae, Aspergillus
sojae, Rhizopus azygosporus dan Rhizopus sp. No 2. Metode uji aktivitas antioksidan,
yang digunakan yaitu DPPH , kemampuan penguraian Fe2 +, dan aktivitas reduksi.
Ekstrak metanol dari semua kojis kacang hitam, kecuali yang disiapkan dengan
Rhizopus sp. Nomor 2, menunjukkan tingkat DPPH yang lebih tinggi, aktivitas
chelating Fe2+, dan pengurangan daya dibanding kacang hitam yang tidak
difermentasi. Dengan mempertimbangkan kandungan ekstrak metanol, semua kojis
menunjukkan aktivitas antioksidan lebih besar daripada kacang hitam non fermentasi.
Di antara berbagai ekstrak koji, ekstrak A. awamori-koji menunjukkan aktivitas
antioksidan tertinggi dibandingkan dengan kojis lain dan kacang hitam non-
fermentasi. Secara umum, senyawa fenolik yang dapat diekstraksi dan kandungan
antosianin dalam kacang hitam meningkat setelah fermentasi. Hal ini dapat
menyebabkan aktivitas antioksidan yang meningkat dari kojis kacang hitam yang
diamati.
DAFTAR PUSTAKA

Lee, I., Y. Hung., C. Chou. 2008. Solid-State Fermentation With Fungi to Enhance The
Antioxidative Activity, Total Phenolic and Anthocyanin Contents of Black Bean.
International Journal of Food Microbiology. Vol. 121. p. 150-156.

Martin, S., S.I. Mussatto., G.M. Avila., J.M. Saenz., C.N. Aguilar., J.A. Teixeira. 2011.
Bioactive Phenolic Compounds: Production and Extraction by Solid-State Fermentation.
Biotechnology Advances. Vol. 29.p.365-373

Oliveira, M.D.S., E.P. Cipolatti., E.B. Furlong., L.D.S. Soares. 2012. Phenolic Compounds
and Antioxidant Activity in Fermented Rice (Oryza Sativa) Bran. Cienc. Tecnol. Aliment.,
Campinas. Vol. 32 (3). p. 531-537.

Schmidt, C.G., L.M. Goncalves., L. Prietto., H.S. Hackbart., E.B. Furlong. 2014. Antioxidant
Activity and Enzyme Inhibition of Phenolic Acids From Fermented Rice Bran With
Fungus Rizhopus oryzae. Food Chemistry. Vol 146. p. 317-377.

Yoon, H.J., K.A. Lee., J.H. Lee., H.J. Jin., H.J. Kim., K.T. Kim., dan H.D. Paik. 2014. Effect
of Fermentation by Bacillus Subtilis on Antioxidant and Cytotoxic Activities of Black
Rice Bran. International Journal of Food Science and Technology. p. 1-7.

Anda mungkin juga menyukai