Anda di halaman 1dari 5

Tugas

Filsafat Ilmu Farmasi

Oleh

Dyah Ratna Ayu Puspita Sari (N012171016)

Program Magister Farmasi


Fakultas Farmasi
Universitas Hasanuddin
Makassar
2017
1. Hasil perenungan adalah Sumber bahan herbal yang dapat digunakan dalam
pengobatan. Tanaman dalam Kitab suci yang digunakan untuk pengobatan seperti
Pohon ara dan Anggur.
2. Sumber kebenaran hakiki mengenai pengobatan menggunakan buah ara dan anggur
terdapat dalam Alkitab yaitu tercantum dalam :
 Injil Lukas 10:34 “Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia
menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke
atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ketempat penginapan dan
merawatnya”.
 Kitab 2 Raja-Raja 20:7 “Kemudian berkatalah Yesaya:”Ambillah sebuah kue ara!”
lalu orang mengambilnya dan ditaruh pada barah itu, maka sembuhlah ia.
3. Ilmu pengetahuan saat ini khususnya dibidang eksplorasi obat herbal dari tanaman
telah banyak dan berkembang luas. Berbagai penelitian bahkan produk kesehatan dari
tanaman tersebut telah digunakan luas oleh masyarakat. Anggur mentah muda
digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan. Anggur matang digunakan untuk
mengatasi penyakit kanker, kolera, infeksi cacar, mual, penyakit kulit, mata, ginjal,
dan hati. Buah anggur merupakan salah satu sumber antioksidan. Rahasianya ada
pada zat resevatrol yang terdapat pada kulit anggur merah. Di eropa, getah anggur
digunakan untuk menyembuhkan penyakit kulit dan mata. Menurut Prof Ali
Khomsan, ahli kesehatan Gizi masyarakat dari IPB, kandungan gizi anggur terbanyak
berasal dari biji dan kulit. Bijinya kaya kandungan fitokimia sedangkan kulitnya kaya
antosianin. John Shi dan kawan-kawan dari Food Research Center, Agriculture and
Agri-Food Canada mengungkap biji anggur mengandung lipid, protein, karbohidrat,
dan polifenol 5-8% tergantung varietas. Penelitian lain menunjukkan
proanthocyanidins pada anggur melindungi tubuh dari kerusakan sinar matahari,
memperbaiki penglihatan, persendian dan arteri. Bukti terkini menunjukkan senyawa-
senyawa dalam anggur tak melulu bersifat antioksidan. Riset teranyar di Colorado
menunjukkan ekstrak biji anggur mampu membunuh sel kanker di leher dan kepala.
Sedangkan buah ara menurut situs Plant Resources of Tropical Africa merupakan
tanaman buah anggota famili moraceae. Ia tergolong semak tinggi atau pohon kecil
yang tingginya bisa mencapai 10 m. Buahnya dapat dimakan segar, kering, atau
campuran kembang gula. Buahnya juga dapat diseduh sebagai minuman beralkohol
atau untuk pencahar. Buah ara juga dikenal sebagai sumber kalsium, gula, besi,
tembaga, karbohidrat, kalium, dan vitamin A. Sementara daunnya kerap digunakan
sebagai pakan ternak (Redaksi Trubus, 2013). Buah ara memiliki aktivitas antioksidan
dan antiinflamasi berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ali et al dari Faculty of
Pharmacy Al Arab Medical University. Selain buah, daun pohon ara juga berkhasiat
menurunkan kadar gula darah, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Perez et al
di tahun 2000 membuktikan ekstrak daun ara ( Ficus carica) dapat digunakan untuk
treatment Diabetes yang diujikan pada hewan uji tikus. Penelitian lain yang dilakukan
oleh Aref et al pada tahun 2011 menunjukkan ekstrak latex Ficus carica memiliki
aktivitas sebagai antivirus yang diujikan secara in vitro.
4. Beberapa Jurnal Penelitian terkait Pohon Ara dan Anggur
 “Anti-inflammatory and antioxidant activity of Ficus carica Linn. Leaves”
Tujuan dari penelitian adalah mengevaluasi aktivitas anti-inflamasi dan
antioksidan daun Ficus carica (ara). Penelitian dilakukan dengan menginduksi hewan
uji yang digunakan yaitu tikus wistar albino dengan karagenan sehingga mengalami
inflamasi. Kemudian akan dilakukan pengukuran volume kaki tikus yang mengalami
inflamasi. Setelah itu dilakukan pemberian ekstrak daun ara dan dilakukan
pengukuran kembali kaki tikus. Setelah itu dihitung pengurangan volume kaki tikus
sebelum diberikan ekstrak daun ara dengan setelah diberikan ekstrak daun ara. Uji
aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan mengukur Superoxide radicals
scavenging activity, Hydroxyl radical scavenging activity, Lipid peroxide scavenging
activity. Hasil penelitian menunjukkan Anti-inflamasi dan aktivitas antioksidan
ditemukan dalam ekstrak Hidroalkohol F. Carica. Aktivitas ini (antiinflamasi dan
antioksidan) diduga dihasilkan oleh senyawa steroid dan flavonoid yang terkandung
pada daun ara (Ali et al., 2012)
 “In vitro cytotoxic and antiviral activities of Ficus carica latex extracts”
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kapasitas ekstrak untuk menghambat
replikasi virus dan menguji efek sitotoksiknya. Penelitian ini dilakukan dengan
menguji 5 ekstrak yaitu metanol, heksana, etil asetat, heksana-etil asetat dan
kloroform latex pohon ara secara in vitro. Aktivitas potensial antivirus kelima ekstrak
tersebut diuji terhadap herpes simpleks tipe 1 (HSV-1), echovirus tipe 11 (ECV-11)
dan adenovirus (ADV). Pengujian dilakukan dengan melihat adsorpsi dan penetrasi,
inhibisi intraselular serta aktivitas virucidal. Selain itu dilakukan pula uji sitotoksik
ekstrak. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya aktivitas ekstrak
heksana dan heksana-etil asetat dalam menghambat multiplikasi virus. Sehingga
ekstrak ini berpotensial sebagai obat herbal bagi virus herpes, echovirus, dan
adenovirus (Aref et al., 2011).
 “Anti-cancer activity of Grape seed”
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat farmakologis biji anggur.
 “Cholesterol-Lowering Activity of the Major Polyphenols in Grape Seed”
Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi efek dari polifenol utama dalam biji
anggur yaitu asam galat, katekin, dan epikatekin pada penghambatan esterase
kolesterol pankreas, pengikat asam empedu kapasitas, dan kelarutan micellization
kolesterol. Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa tiga polifenol utama
dalam biji anggur tersebut terbukti menghambat esterase kolesterol pankreas. Secara
khusus, mereka juga mengikat asam empedu, dan mengurangi kelarutan kolesterol
dalam misel (Ngamukote et al., 2011).
 “Uji Efektifitas Ekstrak Anggur Merah (Vitis Vinivera) Terhadap Pertumbuhan
Candida Albicans Secara In Vitro”
Infeksi jamur di rongga mulut banyak disebabkan oleh jamur Candida
albicans yang merupakan fora normal dalam tubuh dan bersifat opertunistik. Ekstrak
anggur merah memiliki aktivitas antijamur, karena memiliki kandungan favonoid
dan tannin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
ekstrak anggur merah berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan Candida albicans
secara in vitro. Penelitian eksperimental laboratorium dengan post test only control
group design. Sampel adalah Candida albicans dengan tingkat kepekaan sesuai
dengan standar Mc Farland 0,5 yaitu 1 X 108 CFU/ml. Penelitian ini menggunakan
metode cakram yang dilakukan pada satu kelompok kontrol dan empat
kelompok perlakuan ekstrak anggur merah dengan konsentrasi 12,5%, 25%, 50%,
dan 100%. Pertumbuhan Candida albicans di ukur dari zona hambat yang
terbentuk. Uji Kruskal Wallis dan Man-Whitney di gunakan untuk melihat
perbedaan rata-rata diameter zona hambat. Hasil penelitian menunjukan diameter
zona hambat ditemukan pada kelompok ekstrak anggur merah konsentrasi 12,5%,
25%, 50%, dan 100%. Dengan rata-rata diameter 0,8mm, 1,26mm, 1,65mm,
2,1mm. Ke empat nilai rata-rata ini menunjukan perbedaan bermakna (nilai
p=0,000). Disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak anggur merah,
semakin besar daya hambatnya terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans
(Suryaningsih dkk., 2015).
DAFTAR PUSTAKA

Ali, B., M. Mujeb., V.Aeri., S.R. Mir., M. Faiyazuddin., dan F. Shakeel. 2012. Anti-
Inflammatory and Antioxidant Activity of Ficus Carica Linn. Leaves. Natural Product
Research. Vol. 26(5) p. 460-465.

Aref, A.L., B. Gaaliche., A. Fekih., M. Mars., M. Aouni., J.P. Chamoun., dan K. Said. 2011.
In vitro cytotoxic and antiviral activities of Ficus carica latex extracts. Natural Product
Research. Vol. 25(3) p. 310-319.

Ngamukote, S., K. Makynen., T. Thilawech., dan S. Adisakwattana. 2011. Cholesterol-


Lowering Activity of the Major Polyphenols in Grape Seed. Molecules. Vol. 16.
p.5054-5061.

Suryaningsih,A., S. Chumaeroh., dan B. Benyamin. 2015. Uji Efektifitas Ekstrak Anggur


Merah (Vitis Vinivera) Terhadap Pertumbuhan Candida Albicans Secara In Vitro.
Medali Jurnal. Vol.2.p.5-8.

Trubus, R. 2013. Herbal dari Kitab Suci. Jakarta: PT. Trubus Swadaya

Anda mungkin juga menyukai