/BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)
Effect of Moringa Leaves Extract to Total Cholesterol Level and Hepatic Steatosis
of Hypercholesterolemia Rats
ABSTRAK
Hasil: Dari hasil uji beda T berpasangan terdapat perbedaan bermakna rerata kadar
kolesterol total antara sebelum dan sesudah pemberian pakan tinggi
hiperkolesterolemik, serta antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak daun kelor (p
< 0,05). Hasil uji Kruskall Wallis menunjukan perbedaan jumlah steatosis yang
bermakna antar kelompok (p < 0,05). Hasil uji Mann-Whitney didapatkan adanya
perbedaan bermakna jumlah steatosis antara K1-K2, K2-K3, dan K2-K4 (p < 0,05)
Kata Kunci: ekstrak daun kelor, kolesterol total, steatosis hepar, hiperkolesterolemia
1
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)
ABSTRACT
Methods: This study was laboratory experimental research using pre and posttest
control group design for total cholesterol level and posttest only group design for
hepatic steatosis. The study was conducted in the laboratory of nutrition PSPG UGM
and anatomical pathology laboratory FK UNS from July to October, 2016. Rats were
divided into 4 groups: K1 (control) were fed with standard pellet, K2 were
hypercholesterolemic rats model without Moringa leaves extract, K3 were
hypercholesterolemic rats model treated with Moringa leaves extract dose 1
(40mg/200gBW, K4 were hypercholesterolemic rats model and given Moringa oleifera
leaves extract dose 2 (80mg/200gBW. The model of hypercholesterolemia induced by
duck yolk 2cc/200gBW, oxidized oil 1 cc/200gBW, beef tallow 2cc/200gBW for 6 weeks
and Moringa leaves extract intervention was given in 28 days. Effect of preliminary test
to total serum cholesterol level and effect of Moringa leaves extract to total cholesterol
level were analyzed with paired T test, whereas effect of Moringa leaves extract to
hepatic stetaosis was analyzed with Kruskal-Wallis and Mann-Whitney posthoc test.
Result: Paired T Test showed that there was a significant difference between the mean
of total cholesterol level before-after a preliminary test and before-after Moringa leaves
extract intervention. Kruskal-Wallis test showed that there were differences between 4
groups (p<0.05). Mann-Whitney posthoc test showed differences in the number
steatosis between K1-K2, K2-K3, K2-K4 (p<0.05).
Keyword: Moringa oleifera leaves extract, total cholesterol level, hepatic steatosis,
hypercholesterolemia.
2
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)
3
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)
4
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)
Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah data hasil, data jumlah steatosis hepar
Mada Yogyakarta. (lobus kanan dan kiri) setelah pemberian
Variabel terikat adalah kadar ekstrak.
kolesterol total dan steatosis hepar. Data yang diperoleh dari hasil
Pengamatan steatosis hepar dilakukan penelitian tersebut diolah dengan
dengan mikroskop cahaya. Dilihat pada menggunakan program komputer
empat lapang pandang pada lobus kanan – Statistical Product and Service Solution
kiri hepar menggunakan Scope Image 9.0 (SPSS) 21.00 for Windows.
(H1C) per 25 sel dalam 1 lapang pandang Penelitian Awal
perbesaran 400x. Penilaian steatosis hepar Tabel 1. Rerata kadar kolesterol total sebelum
dan setelah penelitian awal
dengan melihat mikrovesikuler steatosis. Kelompok Rerata kadar kolesterol total
Metode statistik yang digunakan ± standar deviasi (mg/dl)
Sebelum Setelah
untuk mengetahui efek uji pendahuluan KI(Kontrol) 86,2 ± 2,2 87,3 ± 1,9
K2 86,8 ± 1,7 216 ± 6,1
terhadap kadar kolesterol total darah tikus K3 85,7 ± 1,8 211,9 ± 4,0
putih (Rattus norvegicus) dan efek ekstrak K4 88,1 ± 1,4 215,2 ± 3,0
daun kelor terhadap kadar kolesterol total Rerata kadar kolesterol tikus
digunakan uji T-berpasangan. Untuk sebelum penelitian awal pada K1 (kontrol)
mengetahui efek ekstrak daun kelor sebesar 86,2 mg/dl, K2 sebesar 86,8
(Moringa oleifera, Lam.) terhadap mg/dl, K3 sebesar 85,7 mg/dl, K4 sebesar
gambaran histopatologi hepar tikus putih 88,1 mg/dl.
(Rattus norvegicus) digunakan Setelah 6 minggu didapatkan hasil
menggunakan Kruskall-Wallis dan uji rerata kolesterol total K1 (kontrol) yang
posthoc Mann-Whitney karena persebaran hanya diberi pakan standar memiliki kadar
data tidak normal. (11) sebesar 87,3 mg/dl, sedangkan kelompok
5
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)
0
Tabel 2. Rerata kadar kolesterol total K1 K2 K3 K4
setelah pemberian ekstrak
Kelompok Rerata kadar kolesterol total ± Gambar1. Grafik Rerata Jumlah
standar deviasi (mg/dl) Steatosis
K1(Kontrol) 88,6 ± 2,3 Rerata jumlah steatosis per 100 sel
K2 217,2 ± 5,7
K3 155,5 ± 5,4 pada K1 sebanyak 22,3 , K2 sebanyak
K4 108,1 ± 3,6
Rerata kadar kolesterol tikus 58,3 , K3 sebanyak 18,9 , K4 sebanyak
(tanpa ekstrak daun kelor) sebesar 217,2 didapatkan nilai signifikansi 0,040 (p <
diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) K1 dan K2, K2 dan K3, K2 dan K4
yang artinya terdapat perbedaan bermakna memiliki nilai signifikansi 0,025 (p<0,05),
kadar kolesterol total darah sebelum dan menunjukkan adanya perbedaan yang
sesudah pemberian ekstrak daun kelor. signifikan pada jumlah steatosis antar
kolesterol total rata-rata sebesar 56,4 perbedaan yang signifikan antara K3 dan
mg/dl, dan K4 dapat menurunkan kadar K4, K1 dan K3, K1 dan K4 (p > 0,05).
6
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)
K1 K2
K3 K4
Keterangan panah = merah : normal hepatosit, hitam: sinusoid, biru: vena sentralis, kuning:
mikrovesiculer steatosis
Gambar 2. Gambaran histopatologi hepar (HE 400X)
7
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)
dengan kelompok yang diberi pakan dapat menurunkan kadar kolesterol total
hiperkolesterolemia (K2, K3, K4). sebesar 107,1 mg/dl.
Hal ini menunjukan bahwa Salah satu kandungan ekstrak daun
pemberian kuning telur bebek kelor yang dapat menurunkan kadar
2cc/200gBB, minyak teroksidasi kolesterol total darah adalah β – sitosterol.
1cc/200grBB, lemak sapi 2cc/200gBB β – sitosterol yakni suatu fitosterol yang
selama 6 minggu dapat meningkatkan mirip dengan kolesterol, β – sitosterol
kadar kolesterol total di dalam darah tikus akan menempati tempat kolesterol dalam
Terjadinya peningkatan kadar kolesterol misel di usus, ketika kolesterol diserap
total di dalam darah tikus disebabkan oleh dalam usus β – sitosterol ikut terserap,
pakan hiperkolesterolemia mengandung sehingga ketika di dalam darah kandungan
komposisi yang tinggi lemak dan tinggi kolesterol menjadi berkurang. (13)
kolesterol. Kuning telur bebek Efek Pemberian Ekstrak Daun Kelor
terhadap Steatosis Hepar Tikus Putih
mengandung lemak sebesar 35g/100g,
Sprague Dawley
lemak sapi mengandung lemak sebesar
Hasil uji Kruskall Wallis
65g/100g. (12)
didapatkan signifikansi 0,040 (p < 0,05)
Efek Pemberian Ekstrak Daun Kelor
terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus yang menunjukan terdapat perbedaan
Putih Sprague Dawley
jumlah steatosis yang bermakna antar
Pada penelitian ini ekstrak daun kelompok. Dari hasil uji Mann-Whitney
kelor dapat menurunkan kadar kolesterol didapatkan adanya perbedaan bermakna
total darah tikus. Bedasarkan hasil jumlah steatosis dengan nilai signifikansi
pemeriksaan kolesterol total darah setelah 0,025 (p < 0,05) pada K1 dengan K2, K2
pemberian ekstrak daun kelor pada K3 dengan K3, K2 dengan K4.
dan K4 pada uji T diperoleh nilai K1 (kontrol) didapatkan rerata
signifikansi 0,000 (p<0,05) yang artinya jumlah steatosis sebesar 22,3 per 100 sel
terdapat perbedaan bermakna rerata kadar dan K2 (kelompok hiperkolesterolemia
kolesterol total darah sebelum dan tanpa ekstrak) sebesar 58,2 per 100 sel.
sesudah pemberian ekstrak daun kelor. Terdapat peningkatan rerata jumlah
Dimana kelompok 3 (dosis 1) dapat steatosis pada K2 (kelompok
menurunkan kadar kolesterol total sebesar hiperkolesterolemia tanpa ekstrak), hal ini
56,4 mg/dl, dan kelompok 4 (dosis 2) berkaitan dengan intake makanan yang
tinggi kolesterol dan tinggi lemak dimana
8
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)
terjadi peningkatan kadar asam lemak sel dan komponen membran sel dari
bebas plasma akibat mobilisasi lemak dari oksidasi radikal bebas (memberikan efek
jaringan adiposa, atau dari hidrolisis protektif) dan menekan peroksidasi lipid.
triasilgliserol lipoprotein oleh lipoprotein (14) Vitamin C (asam askorbat) akan
lipase di jaringan ekstrahepatik. bereaksi dengan oksigen sehingga
Pembentukan VLDL tidak dapat mencegah terbentuknya lipid
mengimbangi meningkatnya influks dan hidroperoksida. (17) Vitamin C bekerja
esterifikasi asam lemak bebas sehingga pada lipid, membran lipid, protein dan
terjadi penumpukan triasilgliserol yang DNA sel. (16) Asam khlorogenik dapat
menyebabkan perlemakan hati. (14) menghambat sintesis lemak, HMG CoA
Pada K2 dengan K3 dan K2 reduktase, Acyl-CoA: kolesterol
dengan K4 terdapat perbedaan yang acyltransferase (ACAT) di dalam hati.
signifikan pada jumlah steatosis. Hasil ini (18)
menunjukan bahwa ekstrak daun kelor Dari data rerata jumlah steatosis
dapat menurunkan jumlah steatosis pada antara K3 dan K4 tidak didapatkan
hepar. Hal ini diduga karena kandungan perbedaan yang signifikan secara statistik.
daun kelor seperti flavonoid, vitamin A, Hal ini kemungkinan disebabkan karena
vitamin E, vitamin C dan asam rentang dosis yang terlalu dekat dosis 1
khlorogenik. Flavonoid (quercetin dan (40 mg/200gramBB), dan dosis 2
kaempferol) dari ekstrak daun kelor (80mg/200gramBB). Perlu dilakukan
(Moringa oliefera, Lam) mempunyai peningkatan dosis pemberian ekstrak daun
gugus hidroksil, yang dapat mendonasikan kelor, dengan memperhatikan letal dosis
elektron ke radikal bebas serta (LD). LD50 ekstrak etanolik daun kelor
meningkatkan potensiasi antioksidan sebesar > 6,4 g/Kg yang diberikan secara
melalui ikatan intermolukuler hydrogen. oral dapat menyebabkan toksisitas akut.
(15) Antioksidan dapat memperlambat (19)
peroksidasi lipid dengan cara memblok Penelitian mengenai efek daun
rantai radikal bebas, mencegah kelor juga telah dilakukan Rajanandh dkk
amplifikasi senyawa radikal, dan (2010) pemberian ekstrak daun kelor dosis
memperbaiki kerusakan sel. (16) Dalam 100mg/kg dan 200 mg/kg selama 28 hari
menurunkan steatosis hepar vitamin E terbukti dapat menurunkan kadar total
melindungi lapisan fosfolipid membran kolesterol tikus hiperlipidemia. (21)
9
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)
10
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)
11
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)
12