pada Tuberkulosis
Metode
Kelompok Pasien TB
Kelompok Kontrol
Serum diperoleh dari 16 orang yang telah melakukan kontak dekat dengan
pasien tuberkulosis paru aktif; 1 orang memiliki hasil tes kulit tuberkulin-positif
dan 15 orang tidak responsif terhadap tuberkulin. Semua subyek kontak dekat
dengan pasien TB direkrut dari layanan kesehatan kota selama pemeriksaan kontak
dan tidak dibedakan dari kelompok pasien TB dalam usia dan asal etnis. Serum juga
diperoleh dari 10 kontrol yang sehat, dan sesuai dalam jenis kelamin dan usia,
dengan hasil tes tuberkulin negatif.
Pemeriksaan
Analisis Statistik.
Hasil
LBP
Konsentrasi LBP serum tidak berbeda antara pasien dengan TB paru dan
TB ekstra paru (85,1 mg / mL [berkisar antara 12,3–411,0] dan 71,5 mg/ mL
[berkisar antara 25,4–334,0], dimana keduanya tidak signifikan). Pasien dengan
tuberkulosis aktif memiliki kadar yang lebih tinggi (78,6 mg/ mL [kisaran, 12,3-
3340,0]) dibandingkan pasien yang sedang mendapatkan terapi tuberkulosis (32,7
mg / mL [berkisar 8,8–188,0]; P=0,001), pasien yang telah menyelesaikan terapi
(29,0 mg / mL [berkisar antara 10,6-268,0]; P <0,05), kontak dekat pasien TB (40,4
mg / mL [berkisar antara 12,2-150,0], P <0,005), dan kontrol yang sehat (12,6 mg
/ mL [kisaran, 6,4– 60.4]; P <.001) (gambar 1). Pada pasien dengan tuberkulosis
aktif yang mengalami demam atau anoreksia, LBP meningkat secara signifikan
dibandingkan dengan kadar LBP pada pada pasien dengan suhu normal atau tanpa
anoreksia (tabel 1).
BPI
Konsentrasi serum BPI tidak berbeda antara pasien dengan TB paru dan TB
ekstra paru (5,9 ng / mL [berkisar antara 0,4-5,5,5] dan 8,3 ng / mL [berkisar antara
0,4–123,0], dimana keduanya tidak signifikan). Pasien dengan tuberkulosis aktif
memiliki kadar BPI yang lebih tinggi (6,7 ng / mL [berkisar antara <0,4–123,0])
daripada kelompok kontak dekat pasien TB (3,9 ng / mL [berkisar antara <0,4-0,5];
P< 0,05) dan kelompok kontrol yang sehat (1,8 ng) / mL [berkisar antara, 0,5–8,0];
P<0,005). Tingkat serum rata-rata BPI pada pasien yang telah menyelesaikan terapi
(4,8 ng / mL [berkisar antara <0,4-32,9]) dan dalam kelompok kontak dekat lebih
meningkat dibandingkan dengan kelompok kontrol (P <0,05 dan P = 0,05, masing-
masing). Tidak ada perbedaan dalam BPI antara pasien dengan dan tanpa gejala
klinis (tabel 1).
sCD14
Serum sCD14 lebih tinggi secara signifikan pada pasien TB ekstra paru
dibandingkan pada pasien TB paru (7,2 mg / mL [berkisar antara 3,2-16,2] dan 5,8
mg / mL [berkisar antara 2,1-13,6], dengan masing-masing; P <0,05). Semua
kelompok pasien memiliki kadar sCD14 yang lebih tinggi secara signifikan
daripada kelompok kontak dekat pasien TB, tetapi kadar sCD14 pasien selama
terapi tidak berbeda dari kelompok kontrol. Konsentrasi nilai tengah serum sCD14
pada pasien dengan tuberkulosis aktif (paru atau ekstraparu) adalah 6,0 mg/ mL
(berkisar antara 2,1-16,2), yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan pada
pasien dalam terapi antituberkulosis (4,8 mg / mL [berkisar antara <2,0-9,0]; P =
.01), pada pasien yang telah menyelesaikan terapi (3,4 mg / mL [berkisar antara
<2,0-9,4]; P <0,001), dalam kelompok kontak dekat (2,6 mg / mL [berkisar antara
<2,0-4,0]; P <.001), dan dalam kelompok kontrol yang sehat (3,5 mg / mL [berkisar
antara <2,0–6,4]; P <0,001). Kadar nilai tengah serum sCD14 pada pasien dengan
tuberkulosis aktif yang mengalami demam meningkat secara signifikan
dibandingkan dengan pasien dengan suhu normal (tabel 1).
Demam Anoreksia
Ya Tidak Ya Tidak
LBP (ug/mL) 92.3 (18.9– 55.9 (13.0– 91.2 (18.5– 64.7 (12.3–
3340.0) 411.0) 3340.0) 670.0)
BPI (ug/mL) 6.6 (0.4– 6.8 (0.4– 5.5 (0.4– 6.94 (0.4–
123.0) 123.0) 51.5)) 123.0
sCD14 7.8 (2.1–16.2) 5.4 (2.7–8.5) 6.5 (3.1–16.2) 5.8 (2.1–
(ug/mL) 15.3)
Catatan: Data median dari 82 pasien dengan tuberkulosis aktif. Demam
didefinisikan sebagai suhu rektal >38°C; anoreksia sebagai kehilangan nafsu makan
dan penurunan berat badan
Diskusi
Respon imun pejamu terhadap tuberkulosis di awali oleh stimulasi dari sel-
sel inflamasi pada komponen dinding sel mikobakteri yaitu LAM. Protein yang
dikenali sebagai pengatur aktivitas LPS juga memiliki keterlibatan dalam respon
seluler terhadap LAM. Kami menentukan konsentrasi serum dari protein pengatur
aktivitas LPS tersebut, yaitu LBP, BPI, dan sCD14 pada pasien dengan berbagai
manifestasi tuberkulosis. Ketiga protein tersebut meningkat selama tuberkulosis
aktif dan menurun selama pengobatan.
Kami di sini menemukan bahwa LBP, BPI, dan sCD14 meningkat dalam
serum pasien dengan tuberkulosis aktif dan menurun selama pengobatan. Untuk
mengetahui apakah protein ini memiliki peran penting dalam respon inflamasi
selama tuberkulosis masih harus diselidiki lebih lanjut.