Anda di halaman 1dari 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

PENGARUH PEMBERIAN JUS KUBIS MERAH (Brassica oleracea var. capitata L.)
TERHADAP KADAR KOLESTEROL DAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH (Rattus
norvegicus) HIPERKOLESTEROLEMIA

Jurnal

Untuk memenuhi sebagian persyaratan


guna memperoleh gelar Sarjana Sains

Oleh:
Tri Wulandari
NIM. M0411075

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENGARUH PEMBERIAN JUS KUBIS MERAH (Brassica oleracea var. capitata L.)
TERHADAP KADAR KOLESTEROL DAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH (Rattus
norvegicus) HIPERKOLESTEROLEMIA

Tri Wulandari
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret
Surakarta 57126, Jawa Tengah, Indonesia
Email: tri_wulandari93@yahoo.com

Abstrak

Salah satu penyebab penyakit kardiovaskuler adalah kondisi hiperkolesterolemia.


Hiperkolesterolemia dapat dicegah melalui modifikasi diet dengan makanan yang memiliki
efek hipolipidemik. Kubis merah memiliki kandungan niasin, serat dan β-karoten yang
berperan dalam mencegah hiperkolesterolemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh jus kubis merah dalam menurunkan kadar kolesterol dan berat badan tikus putih
hiperkolesterolemia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jus kubis merah dengan
konsentrasi 50% berpengaruh paling baik terhadap penurunan kadar kolesterol total darah
sebesar 3,7 mg/dl (6,46%) dan kadar LDL darah sebesar 7,14 mg/dl (37,53%) tikus putih
hiperkolesterolemik yang hampir setara dengan pemberian simvastatin. Hasil analisis statistik
menunjukkan pengaruh yang signifikan dalam penurunan kadar kolesterol total (p=0,027),
dan kadar HDL (p=0,000) serta berpengaruh tidak signifikan dalam penurunan kadar LDL
(p=0,559) dan berat badan (p=0,318).

Kata Kunci: Jus Kubis Merah, Kolesterol, Berat Badan, Hiperkolesterolemia, Rattus
norvegicus

PENDAHULUAN
Lipoprotein) darah pada keadaan tinggi
Penyakit kardiovaskuler merupakan serta kadar kolesterol HDL (High Density
penyakit yang menyebabkan kematian Lipoprotein) darah dalam keadaan yang
nomor satu di dunia. Pada tahun 2005, rendah. Hiperkolesterolemia juga menjadi
terjadi sedikitnya 17,5 juta atau setara salah satu faktor penyebab disfungsi
dengan 30% total kematian di seluruh endotel yang dapat menyebabkan
dunia disebabkan oleh penyakit atherosclerosis (Meirindasari dkk., 2013).
kardiovaskuler. Di Indonesia, berdasarkan Meningkatnya kadar kolesterol di
hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga dalam darah umumnya disebabkan oleh
(SKRT) tahun 2005 menunjukkan pola konsumsi yang buruk. Salah satu cara
kematian akibat penyakit kardiovaskuler untuk mengendalikan kadar kolesterol
menempati urutan pertama untuk umur di darah agar tetap normal adalah melalui
atas 40 tahun (Pratama, 2012). modifikasi diet yang tepat, antara lain
Salah satu penyebab utama dari dengan membatasi konsumsi makanan
penyakit tersebut adalah kadar kolesterol yang mengandung kolesterol dan lemak
dan lemak dalam darah yang tinggi. jenuh yang tinggi (Wahdania, 2012) serta
Hiperkolesterolemia merupakan suatu mengonsumsi jenis-jenis bahan makanan
commit
keadaan dimana kadar kolesterol total dan to usermemiliki efek hipolipidemik seperti
yang
kadar kolesterol LDL (Low Density sayuran dan buah yang kaya akan serat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Salah satu tanaman yang berpotensi yaitu kandang tikus, tempat pakan dan
digunakan sebagai penurun kadar minum, tabung mikrohematokrit, sonde
kolesterol adalah kubis merah (Brassica lambung, spuit injeksi, beker glass,
oleracea var. capitata L.). Kubis merah pengaduk, timbangan analitik, mikropipet
merupakan sumber serat yang sangat baik. dan tip, sentrifuge, tabung eppendorf,
Serat larut air yang terkandung di dalam steroform, blender, dan saringan.
kubis merah dapat membantu dalam
menurunkan kolesterol darah dan glukosa Cara Kerja Penelitian
darah (El-Mowafy, 2012). Kubis merah Pembuatan jus kubis merah
juga mengandung vitamin A, C, E, Kubis merah (Brassica oleracea var.
kalsium, flavonoid dan glikosida capitata L.) dicuci dengan air mengalir
isotiosianat (Putri dkk., 2014). hingga bersih untuk menghilangkan
Berdasarkan latar belakang di atas, kotoran yang ada di permukaannya
maka tujuan penelitian ini adalah kemudian dipotong kecil-kecil dan
mengetahui pengaruh pemberian jus kubis diblender. Variasi konsentrasi jus kubis
merah (Brassica oleracea var. capitata L.) merah adalah 50%, 70%, dan 90%.
terhadap kadar LDL, HDL, kolesterol total Konsentrasi 50% dibuat dengan
dan berat badan tikus putih (Rattus menggunakan 50 gram kubis merah
norvegicus) hiperkolesterolemia. dengan 100 ml pelarut akuades,
konsentrasi 70% dibuat dengan
BAHAN DAN METODE menggunakan 70 gram kubis merah
dengan 100 ml pelarut akuades, dan
Waktu dan Tempat Penelitian konsentrasi 90% dibuat dengan
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 menggunakan 90 gram kubis merah
bulan yaitu pada bulan Maret – April dengan 100 ml pelarut akuades. Jus yang
2015. Pemeliharaan dan pemberian diperoleh disaring untuk memisahkan
perlakuan dilakukan di Laboratorium antara filtrat dengan residu yang berukuran
Hewan Coba Fakultas Kedokteran dan makro. Filtrat yang diperoleh digunakan
Laboratorium Jurusan Biologi FMIPA sebagai bahan uji.
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pengukuran kadar LDL, HDL serta Pemilihan dan penyiapan hewan uji
kolesterol total darah tikus putih dilakukan Hewan uji yang digunakan adalah
di Laboratorium Penelitian dan Pengujian tikus putih jantan sehat, dengan bobot
Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada sekitar 150–200g sebanyak 25 ekor, dibagi
(UGM) Yogyakarta. ke dalam 5 kelompok perlakuan yaitu
kontrol negatif, kontrol positif, P1, P2 dan
Bahan dan Alat Penelitian P3. Semua tikus dibuat hiperkolesterol
Bahan-bahan yang digunakan dalam dengan cara diberi pakan dengan
penelitian ini antara lain sebagai berikut, komposisi kuning telur bebek 5%, minyak
yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) jantan babi 10% dan minyak goreng 1%. Pakan
galur Wistar berumur sekitar 3 bulan hiperkolesterolemik diberikan sebanyak
dengan berat badan ± 150-200 gram, 2,5 mL dua kali sehari pada pagi dan sore
pakan hiperkolesterolemia (minyak babi, hari selama 14 hari dengan menggunakan
telur bebek, minyak goreng jelantah), pelet sonde lambung. Makanan standar juga
P 94 (por), kubis merah (Brassica oleracea diberikan berupa pelet dan air minum
var. capitata L.) yang berasal dari Teras, secara ad libitum setiap pagi hari.
Kab. Boyolali dengan umur panen 90-95 Dilakukan pengukuran kadar kolesterol
hari, akuades, air ledeng, dan simvastatin. dan berat badan hewan uji sebagai data
Alat-alat yang digunakan dalam commit to user
awal.
penelitian ini antara lain sebagai berikut,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Penentuan dosis simvastatin Darah yang diperoleh disentrifugasi


Tablet yang mengandung selama 5 menit dengan kecepatan 12000
simvastatin 10 mg/tablet ditimbang, rpm sehingga didapatkan serum darah
kemudian dihitung bobot rata-rata hewan untuk diperiksa kadar kolesterol total,
uji untuk konversi dosis manusia ke hewan LDL dan HDL di laboratorium klinik
uji. Tablet digerus, kemudian serbuk dengan metode CHOD-PAP (cholesterol
simvastatin ditimbang sebanyak 0,20mg, oxidase phenolamino Phenazone), dan
lalu disuspensikan dengan akuades 50 ml. Fotometrik Enzimatik.
Diberikan peroral sebanyak 1 ml pada pagi
hari. Analisis Data
Data yang didapat dianalisis statistik
Pemberian perlakuan menggunakan uji oneway ANOVA untuk
Kelompok kontrol negatif diberi membandingkan perbedaan rerata kadar
pakan standar berupa pelet dan akuades, kolesterol total, LDL, HDL dan berat
sedangkan kelompok kontrol positif diberi badan lebih dari dua kelompok dengan
pakan standar berupa pelet dan simvastatin derajat kemaknaan (p=0,05). Jika terdapat
0,20mg/227gBB/1ml.Kelompok perlakuan perbedaan yang bermakna maka
P1 diberi pakan standar berupa pelet dan dilanjutkan dengan Post Hoc Test yaitu uji
2,5 ml jus kubis merah dengan konsentrasi Bonferroni (p= 0,05).
50%. Kelompok P2 diberi pakan standar
berupa pelet dan 2,5 ml jus kubis merah HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan konsentrasi 70%. Kelompok P3
diberi pakan standar berupa pelet dan 2,5 Pengkondisian hiperkolesterolemia
ml jus kubis merah dengan konsentrasi Pengkondisian hiperkolesterolemia
90%. Masing-masing kelompok perlakuan dilakukan melalui pemberian pakan
diberi jus kubis merah 2 kali sehari yaitu hiperkolesterol. Tikus dikatakan
pada siang dan sore hari selama 7 hari. hiperkolesterol apabila kadar kolesterol
Dilakukan pengukuran kadar kolesterol total dan LDL telah melebihi batas normal.
dan berat badan hewan uji sebagai data Tikus normal memiliki kadar kolesterol
akhir. total plasma darah sebesar 10-54 mg/dl
(Harini dan Astirin, 2009). Tikus normal
Pengukuran kadar kolesterol darah memiliki kadar LDL plasma darah sebesar
Darah diambil melalui sinus orbitalis <60 mg/dl (Suminar dkk., 2014). Tikus
dengan pipet mikro hematokrit sebanyak normal memiliki kadar HDL plasma darah
1,5 ml, kemudian darah ditampung dalam sebesar ≥35 mg/dL (Gani dkk., 2013).
tabung sentrifuge (tabung eppendorf). Pengukuran kadar kolesterol setelah
Selanjutnya darah diinkubasi selama 30 pemberian pakan hiperkolesterol dapat
menit pada suhu kamar (Pratama, 2012). dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata kadar Kolesterol Total, Low Density Lipoprotein (LDL), dan High Density
Lipoprotein (HDL) setelah pemberian pakan hiperkolesterol selama 14 hari.
Kolesterol total ± LDL± SD HDL ± SD
Kelompok
SD (mg/dl) (mg/dl) (mg/dl)
Kelompok 1 61,36±7,25 16,68±3,13 21,48±2,39
Kelompok 2 54,12±10,84 19,04±1,95 20,70±5,21
Kelompok 3 57,26±2,42 19,02±4,06 19,28±2,21
Kelompok 4 54,98±3,49 17,96±1,63 21,42±0,61
Kelompok 5 53,72±8,09 17,00±2,40 18,96±3,00
commit to user
Keterangan:
SD (Standar Deviasi/simpangan baku)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pemberian pakan hiperkolesterol adalah usia 3 bulan dimana diketahui


selama 14 hari belum membentuk kondisi bahwa kadar serum lipid mencapai kadar
hiperkolesterolemia, dimana kadar minimum pada usia 12 minggu (Marsalina,
kolesterol total tikus masih berada pada 2010) sehingga dibutuhkan waktu yang
ambang batas normal yang berkisar antara lebih lama dalam pemberian pakan
53,72 mg/dl hingga 61,36 mg/dl. Kadar hiperkolesterol untuk membentuk kondisi
LDL dikatakan normal yang berkisar hiperkolesterolemia. Dibutuhkan waktu
antara 16,68 mg/dl hingga 19,04 mg/dl. enam minggu untuk mencapai kondisi
Kadar HDL di bawah normal yang hiperkolesterolemia pada hewan uji untuk
berkisar antara 18,96 mg/dl hingga 21,48 meningkatkan kadar LDL (Setyaji, 2011)
mg/dl. pada penelitian berikutnya.
Dengan demikian hewan uji yang
digunakan belum mengalami Pengaruh Pemberian Jus Kubis Merah
hiperkolesterolemia, ini disebabkan karena Terhadap Kadar Kolesterol
waktu pemberian pakan hiperkolesterol Hasil penelitian dan hasil uji anova
yang kurang lama sehingga kandungan menunjukkan bahwa jus kubis merah
asam lemak jenuh dan kolesterol pada berpengaruh secara signifikan terhadap
pakan hiperkolesterol belum mampu penurunan kadar kolesterol total hewan
meningkatkan kadar serum lipid hewan uji. Hasil pengukuran kadar kolesterol
uji. Umur hewan uji yang digunakan total ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata kadar Kolesterol Total darah tikus putih sebelum dan setelah perlakuan jus
kubis merah selama 7 hari (mg/dl)
Rerata Kadar kolesterol total ± SD (mg/dl)
Perlakuan Sebelum Setelah
Selisih (%)
perlakuan perlakuan
Tanpa perlakuan (kontrol -) 61,36±7,25 42,18±5,14b 19,18 31,25
Simvastatin (kontrol +) 54,12±10,84 54,00±8,47b 0,12 0,22
b
P1 (jus kubis merah 50% (w/v)) 57,26±2,42 53,56±5,94 3,7 6,46
P2 (jus kubis merah 70% (w/v)) 54,98±3,49 56,52±1,47b -1,54 -2,80
P3 (jus kubis merah 90% (w/v)) 53,72±8,09 56,66±8,51a -2,94 -5,47
Keterangan:
SD (Standar Deviasi/simpangan baku)
w/v (weight/volume)
Angka yang diikuti huruf superscript yang sama dalam satu kolom menunjukkan antar
perlakuan tidak signifikan (p>0,05).
Kadar kolesterol total pada dengan konsentrasi 70% dan 90%
kelompok tikus normal, kelompok yang mengalami kenaikan. Perbandingan hasil
diberi simvastatin dan kelompok yang pengukuran kadar kolesterol total sebelum
diberi jus kubis merah dengan konsentrasi dan sesudah perlakuan lebih jelas
50% menunjukkan adanya penurunan ditampikan pada gambar 1.
sedangkan kelompok jus kubis merah

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

70
60
Kadar kolesterol
50
total (mg/dl)
40 Sebelum perlakuan
30
Kadar kolesterol
20 total (mg/dl)
10 Setelah perlakuan
0
Kontrol Kontrol P1 P2 P3
Negatif (-) positif (+)
Gambar 1. Histogram rata-rata kadar Kolesterol Total darah tikus putih sebelum dan setelah
perlakuan jus kubis merah selama 7 hari (mg/dl)
Kenaikan kadar kolesterol total paling baik dalam menurunkan kadar
diperkirakan akibat akumulasi kadar lemak kolesterol total adalah kelompok jus kubis
total nabati yang terkandung dalam kubis merah dengan konsentrasi 50 %.
merah, dimana dalam 100g kubis Kadar LDL pada semua kelompok
terkandung 0,10g lemak total (Zulkarnain, perlakuan mengalami penurunan, namun
2013) sehingga meningkatkan kadar hasil uji anova menunjukkan pengaruh
kolesterol total darah hewan uji. Dari hasil yang tidak signifikan. Hasil pengukuran
tersebut dapat diketahui bahwa kelompok kadar LDL dapat dilihat pada Tabel 3.
perlakuan yang memiliki pengaruh yang

Tabel 3. Rata-rata kadar Density Lipoprotein (LDL) darah tikus putih sebelum dan setelah
perlakuan jus kubis merah selama 7 hari (mg/dl)
Rerata Kadar LDL ± SD (mg/dl)
Perlakuan Sebelum Setelah
Selisih (%)
perlakuan perlakuan
Tanpa perlakuan (kontrol -) 16,68±3,13 11,38±1,48 5,3 31,77
Simvastatin (kontrol +) 19,04±1,95 12,02±1,89 7,02 36,86
P1 (jus kubis merah 50% (w/v)) 19,02±4,06 11,88±3,79 7,14 37,53
P2 (jus kubis merah 70% (w/v)) 17,96±1,63 13,40±2,02 4,56 25,38
P3 (jus kubis merah 90% (w/v)) 17,00±2,40 13,92±2,51 3,08 18,11
Keterangan:
SD (Standar Deviasi/simpangan baku)
w/v (weight/volume)
Penurunan kadar LDL berkisar sebelum dan sesudah perlakuan lebih jelas
antara 3,08 mg/dl hingga 7,14 mg/dl. ditampikan pada gambar 2.
Perbandingan hasil pengukuran kadar LDL

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

20,00

15,00
Kadar LDL (mg/dl)
Sebelum perlakuan
10,00
Kadar LDL (mg/dl)
5,00 Setelah perlakuan

0,00
Kontrol Kontrol P1 P2 P3
Negatif (-) positif (+)
Gambar 2. Histogram rata-rata kadar Density Lipoprotein (LDL) darah tikus putih sebelum
dan setelah perlakuan jus kubis merah selama 7 hari (mg/dl)
Dari hasil tersebut dapat diketahui aktivitas oksidasi dan agregasi LDL di sel
bahwa kelompok perlakuan yang memiliki hepar yang mengakibatkan menurunnya
pengaruh yang paling baik dalam kadar LDL dalam serum darah (Pratama,
menurunkan kadar LDL darah adalah pada 2012).
pemberian jus kubis dengan konsentrasi Serat dapat menurunkan LDL
50% yang hampir setara dengan dengan cara meningkatkan ekskresi asam
simvastatin. Menurunnya kadar LDL empedu dan steroid netral melalui feses,
sangat baik untuk kesehatan, karena mengubah rasio asam empedu primer dan
tingginya kadar LDL dalam darah sekunder, dan meningkatkan ekskresi
meningkatkan risiko aterosklerosis dan kolesterol dan asam lemak feses (Winarsi,
penyakit kardiovaskuler. Penurunan kadar 2007). Selain itu juga serat mampu
kolesterol total dan LDL kemungkinan mengubah absorbsi dan metabolisme asam
terjadi karena kandungan senyawa dalam empedu, memodifikasi absorbsi dan
kubis merah yaitu niasin, β-karoten, dan metabolisme lipid dan serat dapat
serat. mengubah insulin atau konsentrasi hormon
Niasin menurunkan kadar LDL lain atau sensitifitas jaringan terhadap
dengan cara menghambat perombakan hormon (Setyaji, 2011).
jaringan lemak, mengurangi pengambilan Hasil penelitian dan hasil uji anova
asam lemak bebas oleh hepar dan menunjukkan bahwa jus kubis merah
meningkatkan pengeluaran kolesterol oleh berpengaruh secara signifikan terhadap
hepar melalui getah empedu (Rahayu, penurunan kadar HDL darah hewan uji.
2005). Selain itu niasin juga berperan Hasil pengukuran kadar HDL ditunjukkan
dalam mengurangi sintesis hepatik VLDL, pada Tabel 4. Meningkatnya kadar HDL
yang akan mengarah pada pengurangan sangat baik untuk kesehatan, karena
sintesis LDL (Sukandar dkk., 2008). tingginya kadar HDL dalam darah
β-karoten memiliki efek mengurangi risiko aterosklerosis dan
hipokolesterolemik yaitu dengan mencegah penyakit kardiovaskuler. Fungsi
menghambat aktivitas enzim 3-hidroksi-3- HDL didalam darah adalah untuk
metilglutaril CoA yang berperan dalam mengangkut timbunan kolesterol dari
menghambat sintesis kolesterol yang akan jaringan kembali ke hati untuk didaur
meningkatkan sintesis reseptor kolesterol ulang kembali sehingga kadar LDL dalam
LDL di makrofag. Selain itu β-karoten darah menjadi normal (Setyaji, 2011).
sebagai antioksidan juga menghambat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 4. Rata-rata kadar High Density Lipoprotein (HDL) darah tikus putih sebelum dan
setelah perlakuan jus kubis merah selama 7 hari (mg/dl)
Rerata Kadar HDL ± SD (mg/dl)
Perlakuan Sebelum Setelah
Selisih (%)
perlakuan perlakuan
a
Tanpa perlakuan (kontrol -) 21,48±2,39 11,68±0,53 9,80 45,62
Simvastatin (kontrol +) 20,70±5,21 20,08±2,22b 0,62 3,00
b
P1 (jus kubis merah 50% (w/v)) 19,28±2,21 18,90±1,52 0,38 1,97
P2 (jus kubis merah 70% (w/v)) 21,42±0,61 20,30±1,95b 1,12 5,23
b
P3 (jus kubis merah 90% (w/v)) 18,96±3,00 20,62±3,90 -1,66 -8,76
Keterangan:
SD (Standar Deviasi/simpangan baku)
w/v (weight/volume)
Angka yang diikuti huruf superscript yang sama dalam satu kolom menunjukkan antar
perlakuan tidak signifikan (p>0,05).
Kadar HDL pada kelompok tikus kadar HDL sebelum dan sesudah
normal, kelompok yang diberi simvastatin, perlakuan lebih jelas ditampikan pada
kelompok yang diberi jus kubis merah gambar 3. Dari hasil tersebut dapat
dengan konsentrasi 50% dan 70% diketahui bahwa kelompok perlakuan yang
mengalami penurunan sedangkan pada memiliki pengaruh dalam meningkatkan
kelompok yang diberi jus kubis merah kadar HDL darah adalah kelompok jus
dengan konsentrasi 90% mengalami kubis dengan konsentrasi 90%.
kenaikan. Perbandingan hasil pengukuran

25,00

20,00

15,00 Kadar HDL (mg/dl)


Sebelum perlakuan
10,00
Kadar HDL (mg/dl)
Setelah perlakuan
5,00

0,00
Kontrol Kontrol P1 P2 P3
Negatif (-) positif (+)
Gambar 3. Histogram rata-rata kadar High Density Lipoprotein (HDL) darah tikus putih
sebelum dan setelah perlakuan jus kubis merah selama 7 hari (mg/dl)
Penurunan kadar HDL disebabkan katabolisme apoprotein A-1 HDL dengan
oleh kondisi hiperkolesterolemia dan menambah trigliserida sementara
faktor genetik. Asam lemak jenuh ganda di mengurangi kolesterol ester di dalam inti
dalam pakan hiperkolesterol yang belum HDL (Setyaji, 2011).
selesai dicerna menyebabkan penurunan Peningkatan kadar HDL
kadar kolesterol HDL dengan cara kemungkinan disebabkan karena
menekan sintesis kolesterol HDL melalui kandungan senyawa kubis merah berupa
penurunan kadar apoprotein A-1 yang niasin. Niasin juga menurunkan kecepatan
merupakan prekursor untuk pembentukancommit to user
katabolisme HDL, disertai peningkatan
HDL. Hipertrigliseridemia meningkatkan sintesis subfraksi HDL2, Apolipoprotein
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

A-1 (APO A-1), dan Apolipoprotein A-2 menggunakan sayuran jenis Cruciferae
(APO A-2) sehingga terjadi peningkatan yaitu ekstrak dari bunga kubis (Brassica
kadar HDL (Suryo, 2011). oleracea var Botrytis L) yang
Dari hasil penelitian ini diketahui berkesimpulan bahwa bunga kubis mampu
bahwa tikus normal mengalami penurunan menurunkan kadar kolesterol total sampai
kadar kolesterol total, LDL dan HDL. 45%. Pada penelitian ini menggunakan jus
Penurunan ini diperkirakan akibat usia kubis merah (Brassica oleracea var.
hewan uji yang masih dalam proses capitata L.) yang mampu menurunkan
pertumbuhan aktif sehingga proses kadar kolesterol total sebesar 6,46% dan
recovery dapat terjadi secara cepat. kadar LDL sampai 37% yang setara
Kelebihan kolesterol yang diperoleh dari dengan simvastatin sebesar 36%.
pakan hiperkolesterol diekskresikan dalam
bentuk feses. Karena beberapa kolesterol Pengaruh Pemberian Jus Kubis Merah
yang berasal dari diet dapat diekskresi Terhadap Berat Badan
tanpa diabsorpsi dan beberapa kolesterol Hasil penelitian dan hasil uji anova
dalam usus juga dipengaruhi oleh enzim- menunjukkan bahwa jus kubis merah tidak
enzim bakteri usus yang diubah menjadi berpengaruh secara signifikan terhadap
sterol netral sebelum diekskresi dalam penurunan berat badan hewan uji. Hasil
feses (Montgomery et al.,1993). pengukuran berat badan ditunjukkan pada
Penelitian ini sejalan dengan Tabel 5.
penelitian Sunarsih dkk. (2011),

Tabel 5. Rata-rata Berat Badan tikus putih sebelum dan setelah perlakuan jus kubis merah
selama 7 hari (g)
Rerata Berat Badan ± SD (g)
Perlakuan Sebelum Setelah
Selisih (%)
perlakuan perlakuan
Tanpa perlakuan (kontrol -) 194±12,10 230±21,29 36 18,55
Simvastatin (kontrol +) 229±11,51 251±11,82 22 9,60
P1 (jus kubis merah 50% (w/v)) 208±28,55 229±30,62 21 10,09
P2 (jus kubis merah 70% (w/v)) 239±22,09 256±23,05 17 7,11
P3 (jus kubis merah 90% (w/v)) 228±16,39 246±18,75 18 7,89
Keterangan:
SD (Standar Deviasi/simpangan baku)
w/v (weight/volume)
Hasil penelitian setelah pemberian Kenaikan berat badan berkisar antara
perlakuan dan uji anava menunjukkan 17gram hingga 36 gram. Perbandingan
bahwa jus kubis merah tidak berpengaruh hasil pengukuran berat badan sebelum dan
secara signifikan dalam menurunkan berat sesudah perlakuan lebih jelas ditampikan
badan hewan uji. Berat badan pada semua pada gambar 4.
kelompok perlakuan mengalami kenaikan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

300
250
200
Berat Badan Tikus
150 Sebelum Perlakuan
100 Berat Badan Tikus
50 Sesudah Perlakuan

0
Kontrol Kontrol P1 P2 P3
Negatif (-) positif (+)

Gambar 7. Histogram rata-rata Berat Badan tikus putih pada sebelum dan setelah perlakuan
jus kubis merah selama 7 hari (g)
Kenaikan berat badan pada hewan aktif bergerak dan cenderung pasif
uji dapat terjadi karena jumlah makanan bergerak.
tikus yang berbeda. Selama penelitian, Keadaan stres juga berpengaruh
tikus putih diberikan pakan standar berupa dalam kenaikan berat badan, yaitu
pelet sebanyak ± 100 gr/hari secara ad memacu produksi hormon epinefrin,
libitum dan pakan hiperkolesterol setiap norepinefrin, kortikotropin dan
hari sebanyak 5ml, akan tetapi tidak diukur glukokortikoid yang akan mengaktifkan
jumlah pasti dari pakan standar yang hormon peka lipase trigliserid yang
dikonsumsi oleh tiap ekor tikus. Jumlah memecah trigliserid dan meningkatkan
yang tidak teratur ini dapat mempengaruhi asam lemak bebas. Hormon yang
kenaikan berat badan maupun kadar dikeluarkan tubuh ketika stres dapat
kolesterol dari tiap tikus tersebut. Dari menjadi penyebab utama obesitas. Pada
hasil pengamatan terdapat perbedaan tikus yang mengalami stres diketahui
dalam jumlah makanan yang dikonsumsi bahwa lemaknya meningkat dua kali lipat
tiap tikus dimana ada tikus yang sangat dibandingkan dengan tikus yang tidak
responsif ketika ada makanan sehingga stress, dengan demikian diketahui bahwa
selalu aktif makan dan ada pula yang hormon stres menyebabkan aktifnya gen
sangat kurang responsif sehingga hanya dalam sel-sel lemak yang bisa
makan sedikit. memperbanyak diri dan berkembang
Kenaikan berat badan juga berkaitan sehingga dapat menyebabkan
dengan metabolisme dalam tubuh tikus meningkatnya berat badan (Marsalina,
yang berbeda. Naik turunnya berat badan 2010). Dari hasil pengamatan tikus yang
ada hubungannya dengan keseimbangan mengalami stres lebih terlihat pasif yaitu
energi. Bila jumlah kalori yang diperoleh jarang bergerak dan lebih sering berdiam
dari makanan lebih kecil dari energi yang diri pada bagian sudut kandang, dan lebih
dikeluarkan, maka simpanan endogen akan agresif menyerang apabila diberi
digunakan. Selain itu penyerapan makanan rangsangan.
dan kemungkinan adanya perbedaan
tanggapan tubuh terhadap makanan yang KESIMPULAN
berlebih pada masing-masing tikus Berdasarkan hasil pembahasan diatas
berbeda sehingga berpengaruh pada maka dapat disimpulkan bahwa:
peningkatan berat badan (Marsalina, 1. Jus kubis merah (Brassica oleracea
2010). Dari hasil pengamatan terdapat var. capitata L.) tidak berpengaruh
perbedaan prilaku tiap tikus dimanacommit to usersecara signifikan terhadap penurunan
terdapat tikus yang sangat aktif bergerak, kadar LDL dengan tingkat signifikan
p=0,559, berpengaruh secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

signifikan terhadap penurunan kadar Induced Hepatotoxicity In


HDL dengan tingkat signifikan Experimental Rats. Journal of
p=0,000 dan berpengaruh secara Applied Sciences Research 8(12) :
signifikan terhadap penurunan kadar 5852-5859.
kolesterol total darah tikus putih Gani N., L.I. Momuat, dan M.M. Pitoi.
hiperkolesterolemia dengan tingkat 2013. Profil Lipida Plasma Tikus
signifikan p=0,027. Wistar yang Hiperkolesterolemia
2. Pemberian jus kubis merah yang pada Pemberian Gedi Merah
berpengaruh dalam menurunkan kadar (Abelmoschus manihot L.). Jurnal
kolesterol total dan LDL adalah jus MIPA Unsrat Online 2(1) : 44-49.
kubis merah dengan konsentrasi 50% Harini, M., dan O.P. Astirin. 2009. Blood
dengan penurunan kolesterol total Cholesterol Level of
sebesar 3,7 mg/dl (6,46%) dan Hypercholesterolemia Rat (Rattus
penurunan kadar LDL sebesar 7,14 norvegicus) After VCO Treatment.
mg/dl (37,53%) seimbang dengan Journal Bioscience 1(2) : 53-58.
pemberian simvastatin. Jus kubis Marsalina, M., 2010. Pengaruh Pemberian
merah yang berpengaruh dalam Ekstrak Air Kelopak Bunga Rosela
meningkatkan kadar HDL adalah jus (Hibiscus sabdariffa L.) Terhadap
kubis merah konsentrasi 90% sebesar Kadar Kolesterol Total Darah Dan
1,66 mg/dl (8,76%). Berat Badan Tikus Putih (Rattus
3. Jus kubis merah (Brassica oleracea norvegicus). Skripsi. Surakarta:
var. capitata L.) tidak berpengaruh Fakultas Kedokteran Universitas
secara signifikan dalam menurunkan Sebelas Maret.
kenaikan berat badan tikus putih Meirindasari, N.,H. Murwani, dan K.
hiperkolesterolemia dengan tingkat Tjahjono. 2013. Pengaruh
signifikan p=0,318. Pemberian Jus Biji Pepaya (Carica
papaya Linn.) Terhadap Kadar
SARAN Kolesterol Total Tikus Sprague
Dawly Dislipidemia. Journal of
1. Perlu digunakan metode Nutrition College 2(3):330-338.
pengekstraksian kubis merah yang Montgomery, R., R.L. Dryer, T.W.
tepat untuk memperoleh zat aktif dari Conway, and A.A. Spector. 1993.
kubis merah yang memiliki pengaruh Biokimia Suatu Pendekatan
lebih baik dalam menurunkan kadar Berorientasi Kasus Jilid 2. Edisi 4.
kolesterol dan berat badan. Diterjemahkan oleh: Ismadi, M.
2. Perlu diperlama waktu penelitian Yogyakarta. Gadjah Mada
pemberian pakan hiperkolesterol dan University Press.
pemberian perlakuan agar efek kubis Pratama, S.E. 2012. Pengaruh Pemberian
merah terlihat lebih nyata. Kefir Susu Sapi Terhadap Kadar
3. Pada penelitian selanjutnya perlu Kolesterol LDL Tikus Jantan
diukur jumlah makanan yang Sprague Dawley
dikonsumsi tikus setiap hari untuk Hiperkolesterolemia. Artikel
mengetahui secara pasti hubungan Penelitian. Semarang: Fakultas
antara jumlah makanan dengan Kedokteran Universitas
kenaikan berat badan tikus putih. Diponegoro.
Putri R.R.R.F., E.U. Ulfa, dan R. Riyanti.
DAFTAR PUSTAKA 2014. Uji Aktivitas Antiplatelet
El-Mowafy M.A.E. 2012. Treatment Ekstrak Etanol Kubis Merah
Effect of Red Cabbage andcommit to user (Brassica oleracea var. capitata
Cysteine Against Paracetamol
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

L.). e-Jurnal Pustaka Kesehatan Sunarsih, E.S., L. Hakim, Sugiyanto, dan


2(1) : 111-114. Sumantri. 2011. Senyawa Aktif
Rahayu, T. 2005. Kadar Kolesterol Darah Sayuran Cruciferae dan Perubahan
Tikus Putih (Rattus norvegicus L) Kadar Kolesterol serta Vitamin C
Setelah Pemberian Cairan pada Tikus Hiperkholesterolemia.
Kombucha Per-Oral. Jurnal Media Medika Indonesiana 45(3) :
Penelitian Sains dan Teknologi 151-157.
6(2) : 85 – 100. Suryo, A.P. 2011. Pengaruh Pemberian Jus
Setyaji, D.Y. 2011. Pengaruh Pemberian Buah Naga Putih (Hylocereus
Nata De Coco Terhadap Kadar undatus) Terhadap Kadar HDL
Kolesterol LDL dan HDL Pada Pada Tikus Putih (Rattus
Tikus Hiperkolesterolemia. Artikel norvegicus). Skripsi. Surakarta:
Penelitian. Semarang: Fakultas Fakultas Kedokteran Universitas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Diponegoro. Wahdania, F. 2012. Pengaruh Pemberian
Sukandar, E.Y., R. Andrajati, J.I. Sigit, K. Kefir Susu Sapi Terhadap Kadar
Adnyana, A.A.P. Setiadi, dan Kolesterol Total Tikus Jantan
Kusnandar, 2008. ISO Sprague Dawley. Artikel
Farmakoterapi. Jakarta. PT. ISFI Penelitian. Semarang: Fakultas
Penerbitan. Kedokteran Universitas
Suminar, D.L., Kurniawati, dan Mustofa. Diponegoro.
2014. Protective Effect of Granting Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami &
Extra Vigin Olive Oil (EVOO) and Radikal Bebas. Yogyakarta.
Honey on Blood LDL Levels in Kanisius.
Male White sprague dawley Rats Zulkarnain. 2013. Budidaya Sayuran
that Induced by High Cholesterol Tropis. Jakarta. Bumi Aksara.
Diet. Medical Journal of Lampung
University 3(3) : 35-44.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai