Kelompok 5
Elgiani Yassifa Yulia Nurinsani G84160096
Siti Syahmina Budiarso G84160062
Ari Tri Ramdhani G84160075
Naily Fitrotun Ni’mah G84160082
DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
PENDAHULUAN
METODE
Prosedur Percobaan
0.4
0.3
0.2
0.1
0
-20 0 20 40 60 80 100
-0.1
Cara lain dalam induksi hiperlipidemia pada tikus adalah pemberian senyawa
kimia seperti poloxamet atau propiltiourasil. Pembuatan pakan pada praktikum ini
dilakukan dengan mencampur 3% kolesterol, 2% minyak kelapa, 10% bahan variabel
(bervariasi pada tiap meja), dan pakan standar (Tabel 1). Penghitungan kadar
kolesterol pakan dilakukan berdasarkan persamaan yang diperoleh dari kurva standar
yang sudah dibuat terlebih dahulu menggunakan larutan standar pada konsentrasi
berbeda (Gambar 1).
Penentuan kadar kolesterol pakan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif
menggunakan metode Liebermann-Buchard. Secara kualitatif, pada uji Liebermann-
Buchard, kolesterol akan larut dalam kloroform dan bereaksi dengan asam kuat
membentuk suatu kompleks warna. Perubahan warna tersebut menunjukkan adanya
kolesterol. Secara kuantitatif, kompleks warna yang terbentuk dari reaksi kolesterol
dengan pereaksi Liebermann-Burchard diukur serapannya dengan spektrofotometer
pada panjang gelombang 420 nm (Bintang 2010).
Tikus memiliki lama hidup berkisar antara 4-5 tahun dengan berat badan
umum tikus jantan berkisar antara 267-500 gram dan betina 225-325 gram. Galur
ini memiliki pertumbuhan yang cepat, tempramen yang baik dan kemampuan
laktasi yang tinggi (Carere dan Maestripieri 2013). Sedangkan galur wistar
memiliki karakteristik yaitu kepala tikus yang lebar, telinga panjang, dan memiliki
panjang ekor yang kurang dari panjang tubuhnya. Tikus Wistar lebih aktif
(agresif) dari pada jenis lain seperti tikus Sprague-Dawley (Sirois 2005).
Hipertiroid merupakan salah satu penyakit gangguan kelenjar endokrin
yang disebabkan karena peningkatan produksi hormon tiroid secara berlebihan
oleh kelenjar tiroid. (Fumarola et al, 2010). Propylthiouracil atau PTU merupakan
obat untuk penyakit hipertiroid. Propylthiouracil adalah obat yang digunakan
untuk menangani gejala-gejala keringat berlebih, berat badan menurun, mudah
emosi, pembesaran kelenjar tiroid serta tremor yang biasa terdapat pada penyakit
hipertiroid dimana terdapat banyak hormon tiroid dalam tubuh. Obat ini bekerja
dengan cara menghambat kerja enzim thyroid peroxidase dan mencegah
pengikatan iodine ke thyroglobulin sehingga mencegah produksi hormon tiroid.
Selain itu obat anti tiroid memiliki efek imunosupresan yang dapat menekan
produksi limfosit, HLA, sel T dan natural killer sel (Fumarola et al, 2010).
Manfaat obat ptu yang lain adalah untuk mengobati penyakit Graves dan
pembesaran tiroid.
Radikal bebas merupakan suatu atom atau molekul yang memiliki satu
atau lebih elektron yang tidak berpasangan dan bersifat sangat reaktif. Radikal
bebas dapat terbentuk didalam tubuh. Beberapa radikal bebas yang terbentuk
dalam tubuh adalah epoksida, aldehid, dan keton. Salah satu senyawa aldehid
yang terbentuk adalah malondialdehid (MDA). Kadar MDA didalam tubuh dapat
diukur dengan menggunakan metode TBA. Malonildehida (MDA) merupakan
hasil proses oksidasi lemak tak jenuh jamak oleh senyawa radikal bebas di dalam
tubuh, sehingga MDA dapat digunakan sebagai indicator oksidatif keberadaan
radikal bebas dan indicator kerusakan oksidatif membrane sel di dalam tubuh
(Astuti et al. 2009). Produk MDA ini akan bereaksi dengan protein tubuh dan
menyebabkan pembentukan senyawa yang bersifat karsinogen, dan sebagai
senyawa mutagen. Akibatnya, membran sel akan mengalami kerusakan dan
berakibat timbulnya penyakit penyakit degeneratif (Astuti et al. 2009).
Pemberian pakan dengan kolesterol tinggi dapat menaikan konsentrasi lipid
peroksida. Kadar MDA yang didapatkan pada praktikum sebesar 2,056 mg/dL dan
3,166 mg/dL. Konsentrasi lipid peroksida darah dalam keadaan normal sekitar
0.46 ng/mL, berdasarkan data yang diperoleh, serum darah menunjukkan kondisi
hyperlipidemia. Hal ini sesuai dengan penelitia Alviani (2007) bahwa konsentrasi
lipid peroksida hati kelompok hyperlipidemia yang diberi pakan kolesterol sebesar
0.25% lebih besar lima kali secara bermakna dari pada kelompok normal.
Prinsip uji ALT adalah serum darah tikus sebanyak 0,1 ml dicampur dengan
1 ml reagen. Setelah satu menit didiamkan, absorban dibaca pada panjang
gelombang 340 nm dan diulangi lagi pada menit ke-2, 3, dan 4. Plasma yang
diukur absorbansinya diinkubasikan pada suhu kamar. Reagen yang digunakan
dalam pengukuran ALT mengandung bufer Tris, Lalanin, -oksoglutarat, Laktat
dehidrogenase (LD), dan NADH. Sedangkan reagen AST mengandung bufer Tris,
L-aspartat, oksoglutarat, Laktat dehidrogenase, dan NADH.
Reaksi pada pengukuran aktivitas ALT terbagi dalam dua tahap. Pertama
L-alanin bereaksi dengan -oksoglutarat dengan bantuan enzim ALT dari sampel
menjadi Lglutamat dan piruvat. Reaksi kedua, piruvat yang dihasilkan dari reaksi
pertama akan bereaksi dengan NADH menggunakan katalis enzim LD
menghasilkan laktat dan NAD. Pengukuran aktivitas AST juga terbagi dalam dua
tahap. Tahap pertama, L-aspartat bereaksi dengan -oksoglutarat dengan bantuan
enzim AST dari sampel menjadi Lglutamat dan oksaloasetat. Kemudian
oksaloasetat akan bereaksi dengan NADH menghasilkan L-malat dan NAD (Iqbal
2008)
Alanin aminotransferase (ALT) dan aspartat aminotransferase (AST)
merupakan jenis enzim intraseluler yang berfungsi mengkatalis pemindahan
gugus amino dari alfa amino ke asam alfa keto. Enzim ALT memindahkan gugus
amino dari alanin ke –ketoglutarat sehingga terbentuk piruvat dan glutamat.
Sedangkan AST juga memindahkan gugus amino dari aspartat ke –ketoglutarat
sehingga terbentuk oksaloasetat dan glutamate.
Hasil praktikum (Tabel 9 dan Tabel 10) secara deskriptif, kedua enzim
menunjukkan nilai yang fluktuatif. Efek kerusakan hati tampak sama sekali,
ditunjukkan dengan aktivitas ALT aktivitasnya mencapai 274,04 mg/mL. Bahkan,
aktivitas AST melebihi batas normal sama sekali. Jadi, data setelah transformasi
tetap menunjukkan bahwa fungsi hati tikus terganggu akibat kondisi
hiperlipidemia (Iqbal 2008).
8 9
=
= 2,4085
[AST] = ΔĀ/menit x 746
= 0.12 x 1746
= 209.52 mg/mL
Tabel 10 Kadar ALT pada serum darah
Sampel ΔA1 ΔA2 ΔA3 ΔA/menit [AST] (mg/mL)
Serum 0.156 0.157 0.156 0.155 274.04
Contoh perhitungan :
ΔA ΔA ΔA
ΔĀ/menit =
6 7 6
=
= 0.155
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Alviani. 2007. Khasiat ramuan ekstrak daun jati belanda terhadap peroksida lipid
hati tikus hiperlipidemia [skripsi]. Bogor (ID): Biokimia FMIPA IPB
Anggraeni D, Adji D, Sutrisno B. 2012. Identifikasi leptin pada kesembuhan luka
tikus yang diberi pakan lemak tinggi dan aplikasi zinc topikal. Jurnal
Veteriner Indonesia. 13(4): 395-401. Arief et al. 2012
Astuti S, Muchtadi D, Astawan A, Purwantara B, Wresdiyati T. 2009. Pengaruh
pemberian tepung kedelai kaya isoflavon terhadap kadar malonaldehida,
aktivitas supeperoksida dismutase testis pada profil Cu,Zn-SOD tubuli
seminiferi testis tikus jantan. J teknologi indutri pangan. 20(2): 129-134
Bintang M. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta (ID) : Erlangga.
Carere C dan Maestripieri D. 2013. Animal Personalities: Behavior, Physiology,
and Evolution. Chicago (USA): University of Chicago Pr.
Fumarola AA, Di Fiore M, Dainelli G, Grani, dan Calvanese A. 2010. Medical
treatment of hyperthiroidism: state of the art: Exp Clin Endocrinol
Diabetes.
Gitawati R. Widowati L, Suharyanto F. 2015. Penggunaan jamu pada pasien
hiperlipidemia berdasarkan data rekam medik di beberapa fasilitas
pelayanan kesehatan di Indonesia. Jurnal Kefarmasian Indonesia. 5(1): 41-
48.
Hafidz KA, Puspitasari N, Azminah, Yanuar A, Artha Y, Mun’im A 7 HMG-
CoA reductase inhibitory activity of gnetum gnemon seed extract and
identification of potential inhibitors for lowering cholestrol level. J Young
Pharm. 9(4): 65-559
Hau, J and Van Hoosier, G.L.Jr. 2003. Handbook of Laboratory Animal Science.
USA: CRC Press. 69. Iannaccone dan Jacob 2009
Iannaccone PM, Jacob HJ. 2009. Rats!. Dis Model Mech. 2(5-6):206-210.
Paradina YB, Sari DI, Kartinah N. 2015. Pengaruh pemberian simvastatin
terhadap profil farmakokinetika rivaroxaban. Jurnal Pharmascience. 2(1):
44-49.
Priambudi PA, Rindiani, Amareta DI. 2014. Efek pemberian buah pepino
(Solanum maricatum) terhadap perubahan kadar kolesterol total pada tikus
hiperkolesterolemia. Jurnal Ilmia Inovasi. 14(3): 234-238.
Rahayuningsih N, Nofianti T. 2015. Efek antihiperlipidemia ekstrak etanol buah
strawberry (Fragaria x ananassa Duchesne) pada tikus putih dari daerah
Bandung. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada. 1(13): 1-8.
Ramadhan FF. 2011. Pengaruh pemberian nata de coco terhadap kadar kolesterol
total dan trigliserida pada tikus hiperkolesterolemia [skripsi]. Program
studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Sirois M. 2005. Laboratory Animal Medicine : Principles and Procedures. United
States of America: Mosby Inc.
Smith BJB dan Mangkoewidjojo S. 1998. Pemeliharaan Pembiakan dan
Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Jakarta (ID): Universitas
Indonesia. Iqbal M. 2008. Akumulasi lipid di hati dan akibatnya terhadap
fungsi hati pada kelinci hiperlipidemia [skripsi]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor
Van Leeuwen AM, Poelhuis DL 9 Davi’s Comprehensive Handbook of
Laboratory and Diagnostic Test. Philadelphia (US): Davis Company