DISUSUN OLEH :
FATMAH WANDA
0105523708
ASISTEN PRAKTIKUM :
2023
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Penggunaan hewan model (hewan coba) sangat diperlukan dalam penelitian in vivo di
bidang biomedik. Hewan model berkontribusi untuk memahami tentang fungsi gen, etiologi
dan mekanisme suatu penyakit, uji efektifitas dan keamanan suatu obat atau bahan kimia.
Hewan model yang banyak digunakan untuk penelitian antara lain tikus, mencit dan hewan
pengerat lainnya (Johnson, 2012). Tikus sebagai hewan model telah banyak digunakan pada
penelitian dikarenakan siklus hidupnya pendek, biaya perawatan lebih murah, relatif mudah
perawatannya dan tersedia database dalam menginterpretasikan data yang relevan untuk
manusia (Said dan Abiola, 2014).
Tikus banyak digunakan pada penelitian biomedik diantaranya dalam bidang toksikologi,
gerontologi, kardiologi, kedokteran gigi, imunologi, reproduksi, neurosains, dan parasitologi
(Andersen et al. 2016). Tikus putih (Rattus novergicus) atau dikenal juga dengan nama Norway
Rat merupakan hewan yang sering digunakan untuk penelitian biomedik. Beberapa galur tikus
laboratorium yang umum digunakan pada penelitian diantaranya SpragueDawley, Wistar,
Biobreeding, Long-Evans, Zucker, Hairless, Royal College of Surgeons dan Shaking Rat
Kawasaki.
Tikus banyak digunakan sebagai hewan percobaan melalui pengambilan darah.
Pengambilan darah pada tikus umumnya melalui ekor, mata, dan pembuluh arteri. Penggunaan
tikus sebagai hewan percobaan juga banyak digunakan sebagai penelitian untuk
membandingkan suatu perlakuan tertentu, salah satunya hiperkolesterol. Hiperkolesterol
merupakan suatu kondisi dimana kadar kolesterol dalam tubuh melebihi batas normal. Terdapat
beberapa akibat dari hiperkolesterol diantaranya mengubah struktur pembuluh darah,
menyebabkan gangguan endotel, menyebabkan plak dan sebagainya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan suatu makanan yang dapat menurunkan
kadar kolesterol tersebut. Salah satunya dengan pemanfaatan bahan pangan lokal yaitu kluwih.
Kluwih (Artocarpus Communis G. Forst) merupakan salah satu tanaman yang banyak
ditemukan di Indonesia. Buah kluwih banyak mengandung karbohidrat. Karbohidrat ini yang
akan diubah menjadi pati resisten sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Salah satu kandungannya yang sangat berkhasiat yaitu propionate yang dapat menurunkan low
desncity lipoprotein (LDL). Selain itu, kluwih dapat mengikat asam empedu sehingga dapat
menurunkan kadar kolesterol. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian perbandingan tikus
yang diberi perlakuan hiperkolesterol dan tikus yang diberi perlakuan makanan kluwih.
Pengujian ini dapat dilakukan dengan mengambil sampel darah pada tikus.
I.2 Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui metode cara pengambilan darah pada tikus putih sebagai hewan
percobaan.
Untuk mengetahui bagian tubuh mana saja dari tikus putih yang dapat diambil
darahnya.
Untuk mengetahui perbedaan tikus yang diberi perlakuan hiperkolesterol dengan tikus
putih biasa atau tidak diberi perlakuan hiperkolesterol.
Untuk mengetahui tingkat signifikan pemberian kluwih dalam menurunkan
hiperkolesterol.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
RANCANGAN PERCOBAAN
III.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu gunting bedah, baskom, chamber (toples
kaca yang sudah ter-set dengan lampu), tissue, sarung tangan disposable, masker, kain lap,
tabung sentrifuse 15 mL, serta spektrofotometri.
III.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu tikus putih, betadine, minyak, air hangat,
kit kolesterol, LDL dan HDL.
III.3 Bagan Alir
a. Pengambilan Darah
Ekor tikus dipegang dan diurut dengan lap kain hangat basah
Ekor tikus dipijit dan diambil darahnya, jika aliran darah kurang lancer maka
ekor dilap dengan tissue yang sudah diberi alkohol
Sampel dan standar diinkubasi 10 menit dan disentrifugasi 10 menit (400 rpm)
serta didiamkan dua jam
Supernatan diambil 50 ml
c. Pengukuran Kolesterol
IV.1 Hasil
Tabel 4.1. Tabel Hasil Pengukuran Abs Standar Hiperkolesterol
K3 - - - - - -
2A - -0,032 - 0,072 - -
3B - 0,088 - 0,647 - -
Perlakuan Kode Tikus Triglisedrida Kolesterol HDL
+1 - 0,142 - 0,084 - -
+3 - 0,348 - 0,075 - -
+4 - 0,106 - 0,096 - -
Tabel 4.3. Hasil perhitungan konsentrasi Trigliseria, Kolesterol, dan HDL dalam darah
tikus (Hiperkolesterolemia & Hipokolesterolemia)
KESIMPULAN
V.I Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tikus putih sebagai hewan
percobaan dilakukan dengan cara diambil darahnya. Pengambilan darah pada tikus dapat dilakukan
melalui tig acara yaitu, mata, ekor, dan pembuluh arteri. Pada praktikum ini dilakukan dua
perlakuan pada tikus yaitu tikus yang dibeeri perlakuan hiperkolesterol dan hipokolesterol melalui
makanan. Terdapat perbedaan yang signifikan antara penurunan kadar kolesterol dengan
menggunakan ekstrak kluwih.
V.II Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum ini yaitu pengumpulan data yang lebih awal
sehingga dapat membandingkan dan mencari literatur mengenai tingkat signifikansi penurunan
tikus hiperkolesterol.
DAFTAR PUSTAKA
Andersen ML, e Costa RM, e Costa MFO. 2016. Rats. In: Andersen ML, Tufik S (Eds). Rodent
model as tools in ethical biomedical research. Springer International Pub Switzerland, pp
61– 64. doi: 10.1007/978-3-319-11578-8_7
Fatimah S, Arisandi D, Sismawati. 2019. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Buah Sirsak
(Annona muricata L.) Pada Kadar Kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) Tikus Putih
(Rattus norvegicus) Hiperkolesterolemia. Jurnal Biomedika 12(2): 167-174.
Indrowati dan Aryanto. 2012. Kadar Kolesterol dan Trigliserida Darah Pada Diabetes Melalui
Perlakuan Ekstrak Daun Kluwih Artocarpus altilis Park (Blood Colesterol and Triglycerid
Level on Diabetes with treatment of Breadnut (Artocarpus altilis Park) Leaf Extract).
Johnson M. 2012. Laboratory Mice and Rats. Mater Methods 2012 2:113. doi:
10.13070/mm.en.2.113.
Rahmi M., Aria M., Rahmi N. 2017. Uji Aktivitas Antihiperkolesterolemia Ekstrak Etanol Cabai
Merah (Capsium Annuum L.) terhadap Mencit Putih Jantan. Scientra Jurnal Farmasi dan
Kesehatan. 7 (2). 105-112.
Rusmini et al. 2020. Pengaruh Madu Ceiba Pentandra Terhadap Kadar LDL Tikus Rattus
Norvegicus Yang Diberi Diet Tinggi Lemak. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1):
479-489. DOI: 10.35816/jiskh.v10i2.331
Said NM, Abiola O. 2014. Haematological Profile Shows That Inbred Sprague Dawley Rats Have
Exceptional Promise For Use In Biomedical and Pharmacological Studies. Asian J Biomed
Pharm Sci 4:33–37. doi: 10.15272/ajbps.v4i37.597
Sogandi, S., & Amelia, A. (2020). Antibacterial Potency from Ethanol Extract Leaves of Kluwih
(Artocarpus camansi Blanco) against Shigella dysenteriae and Bacillus subtilis. Jurnal
ILMU DASAR, 21(2): 105.
Yoeantafara, A., Martini, S. 2017. Pengaruh Pola Makan Terhadap Kadar Kolesterol Total. Jurnal
MKMI. 13(4).
LAMPIRAN