(Pangan)
Diusulkan oleh:
BOGOR
2022
I PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam
yang melimpah, salah satunya yaitu tanaman umbi porang. Umbi porang memiliki
potensi yang cukup besar akan tetapi belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.
Menurut Badan Karantina Pertanian, pada tahun 2018 umbi porang di ekspor
sebanyak 254 ton dengan nilai ekspor sebesar Rp 11,31 miliar. Tumbuhan ini belum
banyak di budidayakan oleh masyarakat dan merupakan tumbuhan liar (Ramdana
dan suhartati, 2015). Umbi porang mengandung serat tinggi dan rendah kolesterol
sehingga dapat dikonsumsi penderita hipertensi dan kencing manis (Faridah &
Widjanarko, 2014; Sutriningsih & Ariani, 2017).
Selain umbi porang, kentang dan daun pandan juga dapat dimanfaatkan
menjadi beras analog. Kentang merupakan sumber karbohidrat yang dimanfaatkan
sebagai bahan pangan, bahan baku industri, dan pakan ternak. Sedangkan
pemberian ekstrak daun pandan bertujuan agar beras analog yang dihasilkan berbau
harum sehingga masyarakat menyukai inovasi beras analog. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa berbagai inovasi beras analog cukup signifikan untuk
digunakan sebagai alternatif untuk penderita diabetes dan pengganti beras padi.
Adanya potensi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan, kemudian
dampaknya yang besar bagi kesehatan serta perekonomian Indonesia dalam
mewujudkan Indonesia Emas 2045, maka diajukan sebuah solusi, yaitu “Bipolar
Analog: Beras Sehat Analog dari Umbi Porang, Pati Resisten Kentang, dan
Ekstrak Daun Pandan Sebagai Upaya Mewujudkan Indonesia Emas 2045”.
Inovasi beras analog ini juga akan menjadi ikon Indonesia dalam menunjang
pemanfaatan potensi bahan pangan lokal.
2.2. Pembahasan
Berdasarkan grafik pada data hasil, dapat diketahui bahwa Ekspor Indonesia
pada tahun 2020 baru mencapai USD 3,1 juta, atau mengalami penurunan sebesar
12,7% dibanding ekspornya tahun 2019. Meskipun demikian, pertumbuhan
ekspornya selama 2016-2020 mengalami trend peningkatan signifikan sebesar
18,4% per tahun. Berdasarkan grafik pada hasil, dapat diketahui bahwasanya
Indonesia termasuk salah satu negara yang mengekspor porang terbesar di dunia.
Beras analog adalah produk olahan yang dapat dibuat dari sebagian atau
seluruhnya bahan non beras (Mishra et al. 2012). Proses pembuatan beras analog
menggunakan teknologi ekstrusi. Teknologi ekstrusi, yaitu suatu proses yang
melibatkan pencampuran bahan di bawah pengaruh kondisi operasi
pencampuran dan pemanasan dengan suhu tinggi (Mishra et al. 2012; Budijanto
& Yulianti 2012). Penggunaan teknologi ekstrusi untuk membuat beras analog lebih
banyak dikembangkan karena memiliki banyak kelebihan seperti kapasitas besar,
terjadinya proses pengaliran, pencampuran, pengadonan, pemanasan dan
pembentukan sehingga beras analog yang dihasilkan mempunyai karakteristik yang
serupa dengan beras dari padi (Srihari et al., 2016).
Inovasi beras “Bipolar Analog” ini akan menjadi suatu alternatif beras sehat
analog yang bermanfaat bagi kesehatan dan menunjang pemanfaatan bahan pangan
lokal dalam menunjang perekonomian Indonesia. Upaya ini juga dapat mengurangi
ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi beras yang sangat tinggi atau
disebut dengan diversifikasi pangan. Beras analog ini cocok untuk penderita
diabetes. Penelitian Saloko et al., (2020) menjelaskan bawa nilai indeks glikemik
pada beras sehat analog fungsional (64.01) lebih rendah dibandingkan dengan nilai
indeks glikemik beras padi (95.96). Hal ini dapat mempengaruhi penyerapan gula
di dalam tubuh. Ketika nilai indeks glikemik rendah, gula darah dan berat badan
dapat dikontrol. Hal ini menunjukkan bahwa beras analog memang dapat dijadikan
solusi bagi penderita diabetes melitus. Penggunaan beras analog bagi penderita DM
perlu dipertimbangkan sebagai alternatif untuk mengontrol kadar glukosa darah
agar tidak menimbulkan komplikasi, salah satunya yaitu penyakit jantung koroner.
Pemanfaatan bahan pangan lokal umbi porang, pati resisten kentang, dan
ekstrak daun pandan diharapkan dapat menjadi alternatif dalam mengurangi
penderita diabetes melitus dan diharapkan dapat membantu meningkatkan
perekonomian Indonesia dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, yaitu pilar
pembangunan ekonomi berkelanjutan.
III PENUTUP
3.1. Simpulan
3.2. Saran
Saran yang dapat diberikan pada inovasi beras analog ini adalah adanya
dukungan dari pemerintah dan masyarakat akan memudahkan dalam
merealisasikan inovasi beras sehat analog ini serta diperlukan subsidi bahan utama
beras sehat analog sehingga masyarakat level menengah ke bawah juga dapat
mengonsumi inovasi ini sehingga dapat membantu menurunkan jumlah penderita
diabetes melitus di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Budijanto S., Yuliyanti. 2012. Studi persiapan tepung sorgum (Sorghum bicolor
L.Moench) dan aplikasinya pada pembuatan beras analog. Jurnal Teknologi
Pertanian [diakses 2022 Mei 14]; 13(3):177-186.
https://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/372/735
Dalanta et al. 2017. Beras analog ubi ungu dengan fortifikasi flavonoid dari ekstrak
daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) sebagai sumber makanan
pokok penderita diabetes mellitus. Prosiding Sains & Entrepreneurship.
Devi N.P.D., Suter I.K., Nocianitri K.A. 2019. formulasi kombinasi tepung kentang
dan bekatul pada bubur instan diet diabetes melitus. Jurnal Ilmiah Teknologi
Pangan [diakses 2022 Mei 15]; 6(2): 96-104.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/pangan/article/download/63127/36031/
Faridah A., dan Widjanarko B. 2014. Penambahan tepung porang pada pembuatan
mi dengan substitusi tepung mocaf ( modified cassava flour ) [ Addition of
porang flour in noodle as mocaf substitution ( Modified cassava Flour )].
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan.
https://doi.org/10.6066/jtip.2014.25.1.98
Martunis. 2012. Pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap kuantitas dan
kualitas pati kentang varietas granola. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian
[diakses 2022 Mei 14]; 4(3): 26-30.
http://jurnal.unsyiah.ac.id/TIPI/article/view/740
Mishra A., Mishra H.N., Rao P.S. 2012. Preparation of rice analogues using
extrusion technol-ogy. International Journal Food Science Technology;
47:1789-1797. Doi:10.1111/j.1365-2621.2012.03035.x.
Ramdana, Sari, Suhartati. 2015. Tanaman Porang: Prospek Budidaya Sebagai Salah
Satu Sistem Agroforestry. Makassar: Balai Penelitian Kehutanan Makasar.
Roosyidah M., Efendi E., Hairrudin. 2017. Pengaruh pemberian diet beras analog
terhadap gambaran histopatologi arteri koroner jantung tikus DM tipe 2.
Journal of Agromedicine and Medical Sciences [diakses 2022 Mei 15]; 3(3):
44-49. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JAMS/article/download/6165/4579
Saloko et al. 2020. Inovasi teknologi beras sehat analog fungsional untuk
kesejahteraan masyarakat. Jurnal PEPADU [diakses 2022 Mei 13]; 1(2): 157-
165. https://jurnal.lppm.unram.ac.id/index.php/jurnalpepadu/article/view/91
Srihari E., Linggarningrum F.S., Alvina I., Anastasia S. 2016. Rekayasa beras
analog berbahan dasar campuran tepung talas, tepung maizena dan ubi jalar.
Jurnal Teknik Kimia. 11(1). https://onesearch.id/Record/IOS2477.article-824
Sutriningsih A., Ariani N.L. 2017. Efektivitas umbi porang (Amorphophallus
oncophillus) terhadap penurunan kadar glukosa darah penderita diabetes
mellitus. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan [diakses 2022 Mei 15]; 5(1), 48-58.
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/view/388
[WHO] World Health Organization. 2017. Diabetes. Media Centre.
LAMPIRAN
Lampiran Diagram Alir Pembuatan “Bipolar Analog”
Umbi porang,
Penimbangan sesuai pati resisten
formulasi kentang,
ekstrak daun
pandan
Pencampuran bahan
Penimbangan air
Penambahan air sesuai formulasi
Penyangraian
Suhu
Feed (T1): 85ᴼC
Ekstrusi Compressing (T2): 85ᴼC
Melering (T3): 85ᴼC
Kecepatan Auger: 18 Hz
T=60ᴼC, Screw: 15 Hz
Pengeringan dengan
t=4 jam Cutter: 15 Hz
oven
Beras analog
Scanned with CamScanner
FORMULIR PENDAFTARAN
No. Hp : 085865627087
Email : fatmahwanda@apps.ipb.ac.id
Alamat : RT/RW 04/04 Jl. Raya Takerharjo Kec. Solokuro Kab. Lamongan
Fatmah Wanda
Scanned with CamScanner
Scanned with CamScanner
(1) Bukti Follow Instagram (2) Bukti Repost Instagram