BAHAN AJAR
PEMBUATAN TEPUNG MOKAF
Oleh
Ahmad Suryanto, S.T.P., M.P.
Produk dari ubi kayu yang berpeluang bisa menjadi kegiatan produktif
dalam skala industri kecil atau industri rumah tangga adalah tepung ubi
kayu modifikasi atau lebih dikenal sebagai Mocaf (Modified Cassava
Flours). Tepung Mocaf saat ini bisa dikatakan sebagai the rising comodity,
komoditas yang baru muncul dan prospeknya sangat cerah untuk
dikembangkan jika memang serius untuk digarap. Hal ini karena
dilatarbelakangi bahwa pemanfaatan tepung mocaf pada sebagian besar
aplikasinya bisa menggantikan tepung terigu yang selama ini telah
populer dan mendominasi sebagai bahan baku makanan masyarakat kita.
Menurut Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo), kenaikan
impor gandum per tahun rata-rata seebsar 5-6%. Sebagai gambaran, BPS
mencatat data impor gandum Indonesia tahun 2017 mencapai 11,3 juta
ton dimana 8,5 juta ton diantaranya untuk diolah menjadi tepung terigu
dan sisanya untuk pakan ternak (Kontan.co,id, 24 Juli 2018).
Dari sejumlah besar tepung terigu dari impor tersebut, jika sebagian bisa
digantikan Mocaf tentu akan banyak devisa negara yang bisa dihemat
sekaligus akan menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja dari kegiatan
industri yang mungkin ditumbuhkan.
Kali ini kita akan membahasa Pembuatan Tepung Mocaf skala rumah
tangga sebagai kegiatan produktif yang bisa dilakukan di masa pandemi
Corona, sebagai upaya menambah stok pangan keluarga. Apalagi saat ini
harga ubi kayu di sentra-sentra produksi sedang mengalami penurunan.
Dengan mengolah ubi kayu menjadi Tepung Mocaf, ini bisa menjadi
kegiatan untuk menambah penghasilan rumah tangga jika mampu
memasarkannya dengan baik. Peralatan dan bahan yang dibutuhkan
dalam pembuatan mocaf sangat sederhana dan bisa dengan mudah di
temukandi sekitar. Demikian juga prosesnya sangat mudah. Maka, tidak
ada alasan untuk tidak mencoba.
Mocaf adalah singkatan dari Modified Cassava Flour atau dalam bahsas
Indonesianya adalah tepung singkong yang dimodifikasi. Dikatakan elah
dimodifikasi karena dalam proses pembuatannya dilakukan modifikasi
yaitu dengan fermentasi mikroba atau enzimatis.
Mocaf teksturnya lembut, warnanya pulih dan aromanya tidak lagi berbau
khas singkong.
/ /
e. Ember untuk 1 buah, Ukuran menyesuaikan
perendaman/ dengan volume bahan
fermentasi
b. Mikroba Starter
/ /
Bahan starter bisa menyesuaikan dengan ketersediaan
b. Pengupasan
Pengolahan sigkong bisa menggunakan pisau atau alat lain. Singkong
yang telah dikupas ditampung dalam dalam bak atau wadah berisi
air untuk menghindarkannya perubahan warna menjadi coklat biru
akibat oksidasi. Perendaman dalam air juga berguna mengurangi
kadar asam sianida (HCN). Kulit singkong masih memiliki nilai
ekonomi tinggi untuk dimanfaatkan sebagai pakan sapi.
c. Pencucian
Singkong yang telah dikupas selanjutnya dicuci bersih menggunakan
air bersih. Hindari air yang mengandung kaporit atau terkotaminasi
bahan kimia karena akan menghambat fermentasi.
d. Perajangan (Slicing)
Singkong yang telah bersih selanjutnya dipotong-potong atau
dirajang menjadi chips tipis kurang lebih setebal 0,2 – 0,3 cm.
Perajangan ini bisa menggunakan pisau atau pasah keripik, atau jika
dalam skala lebih besar bisa menggunakan mesin slicer.
f. Fermentasi/ Perendaman
Chips atau potongan singkong dimasukkan ke dalam ember atau bak
yang di dalamnya berisi larutan mikroba yang telah disiapkan.
Pastikan semua bahan chips terendam di dalam air. Selanjutnya
ember ditutup supaya proses fermentasi berlangsung cenderung
secara anaerob. Proses anaerob ini membuat proses fermentasi
berlangsung lebih singkat. Jika chip berbentu sawut tipis fermentasi
bisa cukup 8 jam. Jika bahan lebih tebal bisa berlangsung 12-18 jam.
g. Penirisan/ Pemerasan
Proses selaanjutnya adalah mengurangi kadar air. Dalam skala kecil
bisa dengan cara pemerasan menggunakan saringan tahu. Dalam
skala besar, pengurangan air bisa menggukan alat pres dengan
sistem hidrolik.
h. Pengeringan/ Penjemuran
Pengeringan bisa dilakukan dengan menggunakan alat pengering
atau panas matahari jika cuaca memungkinkan. Idealnya dalam
waktu 2 hari chips sudah kering dengan kadar air dibawah 14 %.
Jika lebih dari waktu tersebut akan timbul bau apek dan waranya
menjadi buram kecoklatan.
i. Penepungan
Setelah chips singkong telah benar-benar kering hingga kadar airnya
mencapai 13 %, selanjutnya dilakukan penepungan mengguakan
mesin penepung.
j. Pengayakan
Pengayakan dilakukan untuk meperoleh tepung mocaf yang lembut.
Pengayakan dapat dilakukan secara manual menggunakan saringan
atau dengan mesin untuk keperluan kapasitas yang besar. Ukuran
ayakan yang digunakan tergantung tingkat kelembutan yang
diinginkan. Ayakan yang digunakan pada umumnya berukuran 60—
100 mesh.
k. Pengemasan
Setelah selesai diayak mocaf selanjutnya dikemasi sesuai target
pasar yang dituju. Kemasan plastik biasanya digunakan untuk
konsumen eceran, sedangkan kemasan karung digunakan untuk
konsumen industri makanan.
1. Mocaf adalah singkatan dari Modified Cassava Flour atau dalam bahsas
Indonesianya adalah tepung singkong yang dimodifikasi. Dikatakan elah
dimodifikasi karena dalam proses pembuatannya dilakukan modifikasi
yaitu dengan fermentasi mikroba atau enzimatis.
2. Alat yang digunakan untuk membuat tepung mokaf adalah timbangan, alat
pengupas singkong/ pisau, perajang singkong/ slicer, ember, pengaduk,
gayun, baskom, Kain saringan, tampah, mesin penepung.
3. Bahan yang digunakan untuk membuat tepung mokaf adalah ubi kayu/
singkong, mikroba starter, air bersih.
4. Langkah pembuatannya adalah sortasi dan penimbangan, pengupasan,
pencucian, perajangan, pembuatan larutan fermentasi, fermentasi,
penirisan, pengeringan, penepungan, pengayakan, pengemasan.
DAFTAR PUSTAKA
Hardiyantono, Tane. Produksi Tepung Terigu Naik, Impor Gandum juga Naik.
https://industri.kontan.co.id/ (24 Juli 2018)
Salim, Emil (2011), Mengolah Singkong menjadi Tepung Mocaf. Lily Publiser
Yogyakarta:
.