PURWODADI GROBOGAN
Disusun oleh :
Zunaeni
D.131.18.0016
UNIVERSITAS SEMARANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia, tepung terigu merupakan bahan makanan pokok penting
kedua setelah beras, dimana kebutuhannya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Makanan populer Indonesia yang berbahan baku tepung terigu seperti mie,
bakso, roti, martabak, bermacam jenis kue dan sebagainya hampir dapat dijumpai
di semua lapisan masyarakat. Pada umumnya masyarakat Indonesia sudah
mengenal dengan baik tepung terigu namun hanya sedikit orang yang
mengetahui tanaman gandum, yaitu tanaman yang menghasilkan biji gandum
untuk bahan baku pembuatan tepung terigu (Anita, 2010).
Untuk mengurangi ketergantungan terhadap terigu, dan pengembangan
pangan berbasis sumber daya lokalita, singkong merupakan alternatif
diversifikasi pangan pada bahan pangan lokal. Singkong merupakan salah satu
potensi lokal yang memiliki prospek yang cerah. Dari 22,7 juta ton produksi ubi
kayu, yang diolah menjadi bahan pangan dan non pangan baru mencapai 22,3%
atau setara dengan 4,6 juta ton ubikayu segar. Namun singkong segar memiliki
nilai ekonomi yang sangat rendah pada saat panen raya, karena itu perlu suatu
upaya meningkatkan nilai tambah (added value) dari singkong dengan mengolah
menjadi bernekaragam produk seperti tepung mocaf (Widowati et al, 2009).
Tepung mocaf mempunyai warna yang lebih putih dibandingkan dengan
tepung singkong biasa karena kandungan proteinnya sedikit lebih rendah
daripada kandungan protein tepung singkong biasa. Tepung mocaf mempunyai
aroma dan rasa yang netral dibandingkan dengan tepung singkong. Tepung
mocaf dapat diolah menjadi kue bolu, kue lumpur kukus kasava, kue lapis
kasava, talam kasava dan sebagainya (Raharjo, 2013).
Tepung mocaf memiliki keunggulan untuk kesehatan antara lain memiliki
kandungan serat terlarut (soluble fiber) yang jauh lebih banyak dibandingan
dengan tepung gaplek, memiliki kandungan mineral (kalsium) yang lebih tinggi
dibandingkan padi dan gandum, memiliki daya kembang yang setara dengan
gandum tipe II (kadar protein menengah), serta memiliki daya cerna yang jauh
lebih baik dan cepat dibandingkan dengan tepung tapioka. (Damayanti, dkk,
2014).
Tepung mocaf adalah sejenis tepung yang dibuat dari singkong,prinsip
pembuatannya adalah dengan memodifikasi sel singkong dengan fermentasi.
Mikroba yang tumbuh akan menghasilkan enzim pektinolitik dan selullolitik 2
yang dapat menghancurkan dinding sel singkong sedemikian rupa sehingga
terjadi liberasi granula pati.naiknya viskositas, kemampuan gelasi, daya
rehidrasi, dan kemudahan melarut. Selanjutnya granula pati tersebut akan
mengalami hidrolisis yang menghasilkan monosakarida sebagai bahan baku
untuk menghasilkan asam-asam organik. Senyawa ini akan terimbibisi dalam
bahan, dan ketika bahan tersebut diolah akan dapat menghasilkan cita rasa dan
aroma khas yang dapat mnutupi aroma khas singkong yang cenderung kurang
menyenangkan. Selama proses fermentasi terjadi pula penghilangan komponen
penimbul warna, seperti pigmen (khususnya pada ketela kuning), dan protein
yang dapat menyebabkan warna coklat ketika pemanasan (Yeni, 2013).
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan dilakukanya kegiatan Praktik Kerja Lapangan di KWT Maju Jaya
Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah yaitu :
1. Mengetahui tepung mocaf dapat menjadi alternatif pengganti tepung terigu.
2. Mengetahui dan mempelajari secara langsung proses pengolahan singkong
menjadi tepung Mocaf di KWT Maju Jaya Purwodadi, Grobogan, Jawa
Tengah.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diambil dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan di KWT
Maju Jaya Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah adalah :
Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena
mengandung asam amino metionin. Umbi akar singkong banyak mengandung
glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit
tergantung pada kandungan racun. glukosida yang dapat membentuk asam
sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per
kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang
rasanya pahit.
C. Karakteristik Mocaf
Mocaf mempunyai karakteristik fisik dan organoleptik yang specific jika
dibandingkan dengan tepung singkong pada umumnya, walaupun dari komposisi
kimianya tidak berbeda. Dari hasil analisis, mocaf dapat digolongkan sebagai
produk “edible cassava flour” berdasarkan Codex Standart, Codex Stan 176-
1989, (Rev. 1-1995). Penampakan tepung putih seperti terigu, digunakan untuk
subtitusi 13 terigu pada mie instans (low class) dengan subsidi sampai 25%, kue
kering, biscuit s/d 100%, bakery s/d 30% dll (Arisbudi, 2010).
Keunggulan mocaf adalah sebagai berikut :
1) Kandungan serat terlarut (soluble fiber) lebih tinggi dari pada
tepung gaplek.
2) Daya cerna lebih tinggi dibandingkan dengan tapioka.
3) Oligasakarida penyebab flatulensi sudah terhidrolis.
4) Kandungan mineral (kalsium) lebih tinggi (58) dibanding padi (6)
dan gandum (16).
5) Mempunyai daya kembang setara dengan gandum tipe II (kadar
protein menengah).
b) Bahan
1. Singkong
2. Air
Digaram alir :
Singkong
Kulit
Pisau Pengupasan
singkong
Pisau Pemotongan (manual)
Perendaman
Selalu ganti air setiap
Air bersih hari
(3 hari 3 malam)
Pengeringan (4 hari
Sinar menggunakan sinar
matahari matahari)
Penggilingan
Model
FFC-23 (disk mill) 4 mesh
5800 rpm
Pengayakan manual
(8 mesh)
Pengemasan
Tepung Mocaf