Anda di halaman 1dari 1

Bab 1

I. PENDAHULUAN

Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditas

hortikultura dari kelompok tanaman sayuran umbi yang sangat potensial sebagai sumber karbohidrat
dan mempunyai arti penting dalam perekonomian diIndonesia. Pengembangan agribisnis kentang
mempunyai prospek yang baik,karena dapat menunjang program penganekaragaman (diversifikasi)
pangan,peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat, sebagai komoditasekspor dan
bahan baku industri pangan.Kentang merupakan jenis sayuran yang diprioritaskan pengembangannnya
karena merupakan sumber karbohidrat yang dapat mensubstistusi bahan pangan lain seperti beras,
jagung dan gandum dan lain-lain. Produksi kentang di Indonesia cukup tinggi dan dari tahun ke tahun
cenderung mengalami peningkatan. Tahun 2007 produksi kentang mencapai 1.003.732 ton dan tahun
2008 naik menjadi 1.071.543ton (BPS, 2009). Ditinjau dari nilai gizinya, kentang merupakan salah satu
jenis umbiumbian yang dapat dijadikan sebagai sumber gizi yang potensial. Zat-zat gizi yang terdapat
dalam umbi kentang antara lain karbohidrat, mineral (besi, fosfor,magnesium, natrium, kalsium dan
potasium), protein serta vitamin terutama vitamin C dan vitamin B1. Selain itu, kentang juga
mengandung lemak dalam. jumlah yang relatif kecil, yaitu sebesar 1,0-1,5 persen (Smith dan Talburt,
1987). Pada umumnya masyarakat Indonesia mengkonsumsi kentang hanya sebatas sebagai bahan
pelengkap makanan dan masih sedikit pemanfaatannya

Jagung (Zea mays L.) termasuk tanaman berumah satu (Monoecioes) dan tergolong dalam famili
rumput-rumputan (Gramineae). Tanaman ini berasal dari daratan Amerika dan menyebar ke daerah sub-
tropis dan tropis termasuk Indonesia. Saat ini negara-negara yang memiliki ladang jagung yang luas
adalah Amerika Serikat, Brasil, Cina, Mexico, Yugoslavia, Rumania, Argentina dan Afrika Selatan. Di
Indonesia digunakan sebagai bahan makanan pakan, bibit dan untuk bahan industri olahan. Sebagian
besar jagung di Indonesia digunakan untuk makanan yaitu sebesar 48.4%. penggunaan lainnya adalah
untuk pakan 38.3%, bibit 1.2% dan bahan industri olahan 6.2%. Produksi jagung menempati ketiga
produksi tanaman pangan di Indonesia, setelah padi dan ubi kayu. Daerah produksi jagung utama di
Indonesia adalah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang menyumbangkan 60% dari seluruh produksi jagung
nasional. Di luar Jawa, daerah produksi jagung adalah Sulawesi Selatan dan Lampung yang
menyumbangkan 8% dan 6% dari total produksi nasional.

II. Tujuan

melihat perubahan karbohidrat dan gula pada kentang dan jagung

Anda mungkin juga menyukai