Anda di halaman 1dari 4

NILAI GIZI PADA KACANG-KACANGAN

Matakuliah
Metode Penelitian Desain
Semester Genap 2022/2023

Nama : Nur Kholifah


NPM : 202046500768
Kelas : R6N

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS INDRAPARSTA PGRI
2023
1. Pengertian Objek Penelitian Nilai Gizi Pada Kacang-kacangan

Menurut Noor (2004) Indonesia merupakan negara yang kayaakan produk

bahan pangan jenis kacang-kacangan (Leguminoceae) seperti kedelai, kacang

tanah, kacang hijau, kacang merah, kacang panjang dan kacang tunggak.

Kacang-kacangan merupakan salah satu sumber protein yang saling melengkapi

dengan biji-bijian, seperti beras dan gandum. Komoditi ini sangat potensial

digunakan sebagai sumber zat gizi lain selain protein yaitu mineral, vitamin B,

karbohidrat kompleksdan serat makanan

Menurut Danuwarsa (2006) bahwa kadar protein yang didapatkan pada

berbagai kacang-kacangan yaitu kacang kedelai 36,83%, kacang hijau 23,11%,

kacang tunggak 25,23% dan kacangmerah 23,33%, juga mengandung

karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan serat.

Menurut Dostalova (2009) Sebagai negara yang kaya akan sumber daya

alam, Indonesia memiliki potensi pangan lokal dari berbagai jenis kacang-

kacangan yang berpotensi untuk menambah zat gizi dalam diet atau menu sehari-

hari. Kacang-kacangan merupakan salah satu bahan makanan sumber protein

dengan nilai gizi yang tinggi (20 – 25 g/100 g), vitamin B (thiamin, riboflavin,

niacin, asam folat), mineral (Ca, Fe, P, K, Zn, Mg, dan lain-lain), dan serat.
2. Deskripsi Nilai Gizi Pada Kacang-kacangan

a. Sejarah dan Perkembangan

Tanaman kacang-kacangan sudah ditanam di Indonesia sejak

beratus-ratus tahun yang lalu. Tanaman ini terdiri atas berbagai jenis,

misalnya kacang kedelai, kacang hijau, kacang tanah, dan berbagai jenis

kacang sayur misalnya kecipir, kapri, kacang panjang dan buncis.

Perhatian pemerintah terhadap tanaman kacangkacangan sangat besar.

Dalam Pelita VI, pemerintah memrogramkan pembangunan subsektor

pertanian tanaman pangan dan hortikultura termasuk palawija, terutama

kacang-kacangan. Permintaan terhadap kacang-kacangan pada masa yang

akan datang, diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan

pertambahan jumlah penduduk. Mengacu pada Pola Pangan Harapan

(PPH) tahun 2000, konsumsi rata-rata kacang-kacangan penduduk

Indonesia adalah sebesar 35,88 gr/kapita/hari (Astawan, 2009).

Kacang-kacangan telah lama dikenal sebagai sumber protein yang

saling melengkapi dengan biji-bijian, seperti beras dan gandum. Kacang-

kacangan (leguminosa), seperti kacang hijau, kacang tolo, kacang gude,

kacang merah, kacang kedelai, dan kacang tanah, sudah dikenal dan

dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang

potensial (Astawan,2009). Komoditi ini juga ternyata potensial sebagai

sumber zat gizi lain, yaitu mineral, vitamin B, karbohidrat kompleks dan

serat makanan. Kandungan seratnya tinggi, maka kacang-kacangan dipilih

untuk menjadi sumber serat. Kacang-kacangan memberikan sekitar


135kkal per 100 gram bagian yang dapat dimakan. Konsumsi kacang-

kacangan sebanyak 100 gram, maka jumlah itu akan mencukupi sekitar

20% kebutuhan protein dan 20% kebutuhan serat per hari. Kacang-

kacangan merupakan sumber protein yang baik, dengan kandungan protein

berkisar antara 20–30% selain sumber protein juga mengandung senyawa

lainnya seperti mineral, vitamin B1, B2, B3, karbohidrat, dan serat

(Koswara, 2009).

Indonesia memiliki beragam jenis kacang-kacangan yang dapat

tumbuh dengan baik. Beberapa kacang lokal dapat ditemui di pelosok-

pelosok daerah dan digunakan untuk kebutuhan pangan.

Gambar 1
Kacang-kacangan
Sumber: https://www.kompas.com/food/image/2022/02/18/093700475/3-beda-kacang-
kacangan-dan-biji-bijian-yang-sering-dianggap-sama?page=1

b. Jenis Kacang-Kacangan

Kacang Tanah

Anda mungkin juga menyukai