ARMAN AL FARISI
2104290130
LABORATORIUM DASAR
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2021
PENDAHULUAN
Latar Belakang
perbaikan gizi. Hal itu disebabkan oleh kandungan protein cukup tinggi, pengadaannya
mudah dan relatif murah harganya dibandingkan dengan sumber protein hewani (daging dan
susu). Oleh karena itu pengembangan kacang-kacangan sangat sesuai terutama dalam
bergizi tinggi.
Di Asia, kira-kira 90% kebutuhan kalori dan 80% kebutuhan protein dalam makanan
penduduknya dipenuhi dari tanaman, sedangkan di negara berkembang sebesar 70% kalori
dan 40% protein (Wijeratne dan Nelson, 1986). Hal tersebut menunjukkan bahwa di kawasan
Asia peranan sumber protein nabati sangat penting. Komoditas kacang-kacangan menjadi
Kacang - kacangan merupakan sumber yang baik dari protein (21 gram per 100
gram), ini merupakan makanan pokok di seluruh dunia dan hampir mencapai 80% dari orang
mengkonsumsinya. Kacang - kacangan kaya dengan protein, kalori dan karbohidrat sekitar
lebih lama dicerna oleh tubuh jika dibandingkan dengan karbohidrat sederhana, sehingga
kenaikan glukosa pun akan melambat sehingga Kacang - kacangan ini bisa untuk mengurangi
berat badan dan bisa mengontrol diet, hampir 25% Kacang - kacangan kaya akan protein
berat, 100 gram Kacang - kacangan mengandung sekitar 350 kkal energy.
Kacang - kacangan sangat berguna dalam mengendalikan dan mengurangi gula darah
dan kadar kolesterol karena itulah suka direkomendasikan oleh banyak dokter kesehatan,
Untuk mengetahui komposisi kimia pada kacang hijau dan kacang kedelai
TINJAUAN PUSTAKA
KACANG HIJAU
Kacang hijau dikenal dengan beberapa nama, seperti mungo, mung bean, green bean
dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama daerah, seperti artak
(Madura), kacang wilis (Bali), buwe (Flores), tibowang candi (Makassar) (Astawan, 2009).
Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) Fabaceae yang banyak varietasnya.
Kingdom (Plantae)
Divisi (Spermatophyta),
Subdivisi (Angiospermae),
Ordo (Polypetales),
Genus (Vigna),
Biji kacang hijau berbentuk bulat kecil dengan bobot (berat) tiap butir 0,5- 0,8 mg
atau per 1000 butir antara 36 -78 g, berwarna hijau sampai hijau mengilap. Biji kacang hijau
tersusun atas tiga bagian, yaitu kulit biji, kotiledon, dan embrio (Rukmana, 1997).
Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya
kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat,
dan hitam. Biji kacang hijau berbentuk bulat. Bijinya sering dibuat kecambah atau taoge
(Mustakim, 2012).
Tanaman kacang hijau termasuk multiguna, yakni sebagai bahan pangan (bijinya),
pakan ternak (limbahnya), dan pupuk hijau (limbahnya). Tatanan makanan sehari-hari,
kacang hijau dikonsumsi sebagai bubur , sayur (taoge), dan kue-kue. Kacang hijau
merupakan sumber gizi, terutama protein nabati. Kandungan gizi kacang hijau cukup tinggi
Menurut Mustakim (2012) bahwa kandungan gizi dalam 100 g kacang hijau adalah
karbohidrat 62,9 g, protein 22,2 g, lemak 1,2 g, juga mengandung vitamin A 157 U, Vitamin
Kacang hijau merupakan salah satu sumber makanan terpenting karena tingginya
kandungan nutrisi dalam semua bagian biji yang dimakan sebagai substusi daging (Duke,
1991). Kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh.
KACANG KEDELAI
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Polypetales
Famili : Leguminosea
Sub-famili : Papilionoideae
Genus : Glycine
Kedelai (Glycine max) merupakan tanaman semusim, berupa semak rendah, tumbuh
tegak, berdaun lembut, dengan beragam morfologi. Tinggi tanaman berkisar 10-200 cm,
dapat bercabang sedikit atau banyak tergantung kultivar dan lingkungan hidup. Morfologi
tanaman kedelai didukung oleh komponen utamanya yaitu akar, daun, batang, bunga, polong
masyarakat, hampir setiap hari banyak orang yang mengonsumsi makanan olahan dari
kedelai misalnya: tempe, tauge atau kecambah, dan lain-lain. Kandungan protein yang tinggi
pada kedelai dan juga kandungan gizi lainnya yang lengkap. Apabila ditinjau dari segi harga
kedelai merupakan sumber protein yang termurah sehingga sebagian besar kebutuhan protein
nabati dapat dipenuhi dari hasil olahan kedelai. Biji kedelai tidak dapat dimakan langsung
karena mengandung tripsine inhibitor. Apabila biji kedelai sudah direbus pengaruh
tripsininhibitor dapat dinetralkan. Kedelai dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan,
antara lain untuk makanan manusia, makanan ternak, dan untuk bahan industri (Cahyadi,
2007).
Berdasar warna kulitnya, kedelai dibedakan atas kedelai putih, kedelai hitam, kedelai
coklat dan kedelai hijau. Kedelai yang ditanam di Indonesia adalah kedelai kuning atau putih,
hitam dan hijau. Perbedaan warna akan berpengaruh dalam penggunaan kedelai sebagai
bahan pangan, misalnya untuk kecap digunakan kedelai hitam, putih atau kuning sedangkan
susu kedelai dibuat dari kedelai kuning atau putih. (Suliantari dan Winniati, 1990). Varietas
kedelai banyak ragamnya, antara lain varietas Lokon, Willis, Galunggung, Guntur, Muria,
Orba, Grobogan dan lain-lain. Jenis yang paling banyak beredar di pasaran adalah jenis
Lokon dan Willis. Lokon biasanya berukuran agak besar sedangkan Willis lebih kecil
(Soeprapto, 1989).
hanya 12-14% saja yang dapat digunakan oleh tubuh secara biologis. Karbohidrat pada
oligosakarida terdiri dari sukrosa, stakiosa, dan rafinosa yang larut dalam air. Sementara
golongan polisakarida terdiri dari arabinogalaktan dan bahan-bahan selulosa yang tidak larut
dalam air dan alkohol. Secara umum, kedelai merupakan sumber vitamin B karena
kandungan vitamin B1, B2, nisin, piridoksin dan golongan vitamin B lainnya banyak terdapat
di dalamnya. Vitamin lain yang terkandung dalam jumlah cukup banyak yaitu vitamin E dan
K. Sementara vitamin A dan D terkandung dalam jumlah yang sedikit. Dalam kedelai muda
Menurut Rani et al., (2013), kedelai merupakan sumber protein (asam amino) serta
lemak nabati, untuk meningkatkan jumlah protein yang terekstrak dalam air antara lain
dengan memperbaiki cara penggilingan kacang kedelai, penggunaan bahan yang cocok untuk
melarutkan protein semaksimal mungkin dan penyimpanan kacang kedelai agar tidak terjadi
Kandungan protein hasil olahan biji kedelai dipengaruhi oleh banyaknya protein
kedelai yang dapat diekstrak. Selama pengolahan, protein kedelai dipengaruhi oleh sifat fisik
Test Molisch
Test Benedict
Tes Iodium
Test Biuret
Kacang hijau dikenal dengan beberapa nama, seperti mungo, mung bean, green bean
dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama daerah, seperti artak
(Madura), kacang wilis (Bali), buwe (Flores), tibowang candi (Makassar) (Astawan, 2009).
Biji kacang hijau berbentuk bulat kecil dengan bobot (berat) tiap butir 0,5- 0,8 mg
atau per 1000 butir antara 36 -78 g, berwarna hijau sampai hijau mengilap. Biji kacang hijau
tersusun atas tiga bagian, yaitu kulit biji, kotiledon, dan embrio (Rukmana, 1997).
Menurut Mustakim (2012) bahwa kandungan gizi dalam 100 g kacang hijau adalah
karbohidrat 62,9 g, protein 22,2 g, lemak 1,2 g, juga mengandung vitamin A 157 U, Vitamin
Kacang hijau merupakan salah satu sumber makanan terpenting karena tingginya
kandungan nutrisi dalam semua bagian biji yang dimakan sebagai substusi daging (Duke,
1991). Kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh.
Kedelai (Glycine max) merupakan tanaman semusim, berupa semak rendah, tumbuh
tegak, berdaun lembut, dengan beragam morfologi. Tinggi tanaman berkisar 10-200 cm,
dapat bercabang sedikit atau banyak tergantung kultivar dan lingkungan hidup. Morfologi
tanaman kedelai didukung oleh komponen utamanya yaitu akar, daun, batang, bunga, polong
hanya 12-14% saja yang dapat digunakan oleh tubuh secara biologis. Karbohidrat pada
oligosakarida terdiri dari sukrosa, stakiosa, dan rafinosa yang larut dalam air. Sementara
golongan polisakarida terdiri dari arabinogalaktan dan bahan-bahan selulosa yang tidak larut
dalam air dan alkohol. Secara umum, kedelai merupakan sumber vitamin B karena
kandungan vitamin B1, B2, nisin, piridoksin dan golongan vitamin B lainnya banyak terdapat
di dalamnya. Vitamin lain yang terkandung dalam jumlah cukup banyak yaitu vitamin E dan
K. Sementara vitamin A dan D terkandung dalam jumlah yang sedikit. Dalam kedelai muda
Menurut Rani et al., (2013), kedelai merupakan sumber protein (asam amino) serta
lemak nabati, untuk meningkatkan jumlah protein yang terekstrak dalam air antara lain
dengan memperbaiki cara penggilingan kacang kedelai, penggunaan bahan yang cocok untuk
melarutkan protein semaksimal mungkin dan penyimpanan kacang kedelai agar tidak terjadi
Kandungan protein hasil olahan biji kedelai dipengaruhi oleh banyaknya protein
kedelai yang dapat diekstrak. Selama pengolahan, protein kedelai dipengaruhi oleh sifat fisik
KESIMPULAN
1. Kacang hijau merupakan salah satu sumber makanan terpenting karena tingginya
kandungan nutrisi dalam semua bagian biji yang dimakan sebagai substusi daging
2. Kandungan protein hasil olahan biji kedelai dipengaruhi oleh banyaknya protein
hanya 12-14% saja yang dapat digunakan oleh tubuh secara biologis. Karbohidrat
pada kedelai terdiri atas golongan oligosakarida dan golongan polisakarida. Golongan
oligosakarida terdiri dari sukrosa, stakiosa, dan rafinosa yang larut dalam air.
Cahyadi, W., 2007. Teknologi dan Khasiat Kedelai, Bumi Aksara, Jakarta.
Mustakim, M. (2012). Budidaya kacang hijau secara intensif. Pustaka Baru Press.
Yogyakarta.
Suliantari dan Winiati P. Rahayu. 1990. Teknologi Fermentasi Umbi-umbian. dan Biji-bijian.