PENGEMASAN
Faktor–faktor yang mempengaruhi kerusakan bahan
pangan sehubungan dengan kemasan yang digunakan
dapat dibagi dalam dua golongan utama:
1. Perubahan biokimia
terjadi pada komoditas pertanian segar atau belum terolah
(bebijian, sayur, buah, daging segar dan susu).
reaksi kompleks terjadi akibat aktivitas enzim yang ditunjang oleh
kadar air yang tinggi menyebabkan perubahan warna, tekstur,
aroma dan nilai gizi
2. Perubahan kimiawi dan migrasi unsur - unsur
Antioksidan, fungisida, bahan pewarna, plasteizer (pengenyal )
dan pestisida dapat bermigrasi kebahan pangan beracun oleh
sebab itu kemasan yang baik harus dapat mencegah migrasi racun
ke dalam makanan.keracunan logam atau migrasi komponen plastik
ke dalam makanan
3. Kerusakan Mikrobiologis
kemasan yang baik akan mencegah pencemaran mikroba dan
menekan pertumbuhan jasad renik dalam kemasan. Faktor –
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam seleksi jenis kemasan
antara lain :
– perlindungan isi produk terhadap kontaminasi jasad renik dari
luar ke dalam
– kemungkinan berkembang biaknya jasad renik di ruang
antara produk dengan tutup ( head space )
– serangan jasad renik terhadap material kemasan
4. Kerusakan Mekanis yang diakibatkan stress/tekanan fisik dan
vibrasi ( getaran )
5. Faktor Hidratasi Dalam pengemasan pangan, karakteristik
hidratasi sangat penting khususnya yang menyangkut uap air.
Faktor – faktor hidratasi dapat dinyatakan dengan : aw, Ka dan
RH.
“ Pertimbangan Pemilihan kemasan
1. Kemasan hendaknya memiliki daya lindung yang baik bagi
produk yang dikemas terhadap uap air dengan demikian
bahan kemas harus mempunyai sifat tidak mudah ditembus
oleh uap air.
2. Kemasan hendaknya mempunyai daya lindung yang baik “
terhadap gas “ ( gas barrier ) yang diukur dengan berapa
banyak volume gas yang ditembus per satuan luas untuk
selang waktu tertentu.
3. Pertimbangan lainnya agar kemasan dapat melindungi
bahan pangan terhadap sinar ultraviolet. Pada produk yang
mengandung lemak, maka kemasan hendaknya tidak
tembus cahaya.
4. Ketahanan terhadap bahan–bahan kimia perlu
dipertimbangkan.
Langkah–langkah untuk melindungi produk
pangan/hasil pertanian dalam kemasan dari
kemungkinan perpindahan air a.l :
1. Mengontrol hidrasi :
- mencegah masuknya uap air (untuk produk kering)
- mencegah keluarnya uap air ( buah, sayuran, daging
agar tetap segar )
- Mengontrol uap air ( produk semi basah )
2. Mengendalikan suhu tingkat suhu tertentu dan fluktuasi
suhu sangat mempengaruhi mutu produk. Pengaruhi
suhu dapat dihindari dengan memberi isolator
( penghantar panas ) pada kemasan.
3. Pengaturan atmosfer Pengemasan & Penyimpanan
oksigen menyebabkan oksidasi terutama pada produk pangan
yang mempunyai kandungan lemak dan vitamin yang peka terhadap
oksidasi ( seperti : vit. A dan C ). Permehabilitas oksigen dapat
terjadi melalui pori–pori film perubahan warna, bau
sehingga dapat dicegah dengan cara – cara sebagai berikut :
a. pengaturan O2 :
- produk–produk yang peka terhadap oksidasi seperti susu,
minyak dan lemak disimpan pada O2 : 3 – 5 %
-bahan segar ambang batas respirasi memerlukan O2 2 %
b. pengaturan CO2 : produk segar 5 – 10 %, kecuali apel (akan
terjadi reaksi pencoklatan) jeruk dan tomat pembusukan.
c. pengemasan dalam “ Gas fight packs “
komoditas seperti : keju, makanan bayi sebaiknya di kemas
dalam kemasan kermetis dan vakum, untuk menekan sekecil –
kecilnya kandungan O2.
4. Mencegah Migrasi komponen volatile dan Penyinaran Ultra Violet
Bahan makanan yang memiliki komponen aromatik umumnya
memerlukan kemasan yang dapat menahan keluarnya komponen
volatil sehingga diperlukan kemasan yang kedap yang di tunjukkan
agar :
a. kedap terhadap migrasi komponen volatil produk (arometrik)
b. kedap terhadap migrasi komponen volatil dari material kemasan
Bau berasal dari wadah / kemasan plastik dapat timbul dari :
c. pembentukan grup karbonil apabila plastik PE dipanaskan pada
suhu tinggi
d. zat anti oksidan yang dapat mengadakan interaksi dan membentuk
produk yang berbau
e. pecahan – pecahan molekul pada kemasan
Makanan yang peka terhadap S.M / UV. Seperti : daging, susu, saus
tomat di simpan ditempat terlindung. Perubahan yang terjadi :
a. pemudaran warna pada daging, saus tomat
b. ketengikan pada mentega ( terutama jika ada katalis Cu )
c. Browing pada anggur, jus buah – buahan.
d. Perubahan bau, menurunnya vit.A, D, E, K dan C
e. Perlindungan terhadap sinar UU dengan menggunakan botol
warna
Fungsi Perlindungan Kemasan
No. Jenis Perlindungan Jenis Kerusakan