Anda di halaman 1dari 43

MK.

TEKNOLOGI PENGEMASAN

K.10 DESAIN KEMASAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAPERTA – UNRI
2021
Filosofi dalam pengemasan pangan

–Raga (tubuh) seseorang dinilai dari busana (pakaian),


–pribadi dinilai dari yang diucapkan atau dijanjikan

Arti dalam pengemasan pangan:


Pangan dihargai dari kemasannya,
dipercaya dari labelnya.
Konsep Kemasan Pangan

Produk
Aman Murah

Konsumen

Transportasi Ramah
Lingkungan
Mudah
Penggunaan

Nilai Seni &


Estetika
Definisi Kemasan
• Seni, ilmu & teknologi dalam penyiapan bahan pangan
untuk penyimpanan, pengangkutan, dan penjualan.
• Usaha untuk memastikan pengangkutan produk yang
aman sampai konsumen akhir dengan biaya keseluruhan
minimal.
• Harus dapat “melindungi” bahan pangan yang dijual,
dan harus dapat menjual apa yang dilindungi.
Kemasan Dahulu VS Kemasan Sekarang
Kemasan Dahulu Kemasan Sekarang
• Untuk “proteksi” terhadap bahan yang • Sebagai sarana pemasaran &
dikemas. informasi yang penting.
• Konsep untuk pemasaran dan promosi
• Perkembangan toko/pasar
belum ada.
swalayan & kebiasaan membeli
berpengaruh dalam menentukan
cara pengemasan  Bahan,
ukuran & dekorasi kemasan
Fungsi Kemasan
• Menjaga produk pangan agar tetap bersih.
• Melindungi pangan terhadap kerusakan fisik, perubahan kadar air dan cahaya.
• Mempunyai fungsi yang baik, efisien dan ekonomis khususnya selama proses
penempatan pangan ke dalam wadah/kemasan.
• Mempunyai kemudahan dalam membuka dan menutup.
• Memudahkan penanganan, pengangkutan dan distribusi.
• Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot sesuai dengan standart.
• Memudahkan dibentuk, dicetak dan dibuang.
• Menampakkan identifikasi, informasi dan penampilan yang menarik.
• Membantu promosi dan penjualan
Syarat pengemas yang baik :
• 1. Tidak beracun
• 2. Tidak bereaksi dengan bahan pangan yang dikemas, hal ini perlu
diperhatikan padapengemas kaleng.
• 3. Mampu melindungi makanan dari kontaminasi mikroba, kotoran,
tahan terhadap gigitan serangga dan hewan pengerat
• 4. Dapat mencegah masuknya bau dan gas
• 5. Untuk bahan yang cair harus dipilih pengemas yang kedap air.
Dimana kandungan air dalam bahan pangan tidak boleh menyerap
air dari atmosfer, demikan juga kandungan air di dalam tidak boleh
berkurang.
• 6. Dapat melindungi bahan pangan dari sinar matahari, terutama
terhadap bahan pangan yang sensitif terhadap sinar, seperti pigmen
dan minyak. Bagi bahan yang tidak sensitif terhadapsinar matahari,
dapat digunakan wadah yang transparan supaya konsumen
dapatmelihatnya.
• 7. Tahan terhadap tekanan atau benturan, terutama saat
pengangkutan .
• 8. Menarik
• 9. Dapat memberikan informasi kandungan gizi dan komposisi
bahan secara lengkap pada konsumen
• 10. Memberikan informasi tentang tgl/bulan/tahun kadaluarsa
• Label pada kemasan diatur dalam Peraturan Pemerintah RI No.
69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Pasal 3 ayat (2)
menjelaskan keterangan yang tercantum pada label sekurang-
kurangnya adalah:

• Merk
• Nama produk
• Berat bersih atau isi bersih.
• Nama dan alamat pihak produsen atau distributor.
• Tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa.
• Kandungan gizi (AKG )
Informasi
• Di USA 90% bahan pangan dijual di pasar swalayan, konsumen biasa berbelanja 1
minggu 1 kali  lebih menyukai wadah dengan ukuran relative besar tetapi tetap
ekonomis (large economic size)
• Di Eropa & Asia, konsumen suka berbelanja setiap hari  ukuran wadah lebih
kecil maka lebih disukai.

Orang berbelanja harus dapat memilih diantara banyak


pilihan dalam hal: wadah, produk & ukuran produk

Kemasan saat ini harus memiliki kemampuan untuk


menyampaikan pesan seolah-olah dia berkata: “Pilihlah
Saya”

Di dalam sistem pemasaran yang serba “self service” kemasan dapat


diharapkan dapat menawarkan produk yang dikemas dan memberi informasi
yang relatif lengkap.
Apakah yang dimaksud dengan kemasan?
• Gabungan dari sains, seni dan teknologi untuk melindungi produk yang
dikemas terhadap pengaruh lingkungan yang “merusak”.
• Kombinasi dari elemen bahan baku, mesin dan manusia untuk
menjaga antara produk dan pengaruh lingkungan luar yang ekstrim
agar isi kemasan tersebut dapat bertahan.
• Jika tidak ada produk yang harus dipindah tempatkan atau berubah
dengan waktu maka tidak dibutuhkan kemasan.
• Kemasanlah yang memungkinkan barang-barang yang diproduksi
dapat dikirimkan kepada masyarakat secara aman dan ekonomis.
Packaging is
the silent salesman
Merupakan kontak point antara pembeli dan produk

Setiap produk memiliki waktu kurang lebih


SETENGAH DETIK ATAU KURANG untuk dapat dikenali konsumen
Pengenalan Kemasan Berdasarkan Produk
• Kemasan yang dibuat harus melihat pada hal-hal berikut:
– Jenis produk : kacang, biscuit, susu, detergent, dll
– Harga di pasar : pangsa pasar yang dituju produk tersebut.
– Segmen pemakai : anak-anak, remaja, laki-laki, wanita, dll
Tujuan dasar Dari Desain Kemasan
mampu menjadi penghubung yang baik antara
produk dan pemakai.
Kemasan harus memiliki daya tarik pada bentuk,
bagian luar, dan warna sehingga mampu menarik
mata pelanggan dan merangsang tindakan yang
mengarah ke pembelian.
Disain :

Proses untuk membuat/menciptakan objek


baru membuat disain kemasan :
1. tentukan disain
2. pilih bentuk kemasan yang sesuai
3. pilih warna yang tepat
4. kalimat sederhana
Oleh Karena Itu
Proses desain kemasan sangat menentukan sebagai
langkah awal pembuatan kemasan
Langkah awal yang harus diperhatikan dalam
proses desain kemasan:
1.Komposisi warna kemasan.
2.Bentuk desain kemasan.
3.Proses
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM
DESAIN KEMASAN :
1. Faktor Keamanan
2. Faktor Ekonomi
3. Faktor Pendistribusian
4. Faktor Komunikasi
5. Faktor Ergonomi
6. Faktor Estetika
7. Faktor Identitas
8. Faktor Promosi
9. Faktor Lingkungan
ad 1. Faktor KEAMANAN :
Melindungi produk terhadap penyebab kerusakan : CUACA, S MATAHARI,
JATUH, TUMPUKAN, KUMAN SERANGGA. Contoh : biskuit yg harus dijaga
kerenyahannya

ad 2. Faktor EKONOMI
BIAYA PRODUKSI EFEKTIF SHG TIDAK MELEBIHI MANFAATNYA
Contoh : Produk isi ulang
Ad.3. Faktor PENDITRIBUSIAN
BENTUK DAN UKURAN SESUAI, MUDAH PENYIMPANAN,
PEMAJANGAN,

ad.4. Faktor KOMUNIKASI


MENCERMINKAN PRODUK, CITRA MERK,  MUDAH
DILIHAT,MUDAH DIINGAT, HARUSNYA BISA BERDIRI TERPAKSA
DITIDURKAN

ad.5. Faktor ERGONOMIK


MUDAH DIBAWA/DIPEGANG, DIBUKA, DIAMBIL KONSUMEN
NYAMAN MEMAKAI PRODUK  BOTOL MINYAK GORENG YANG
DIBERI TANGKAI
ad.6. Faktor ESTETIKA
daya tarik visual optimalpertimbangan penggunaan warna, bentuk, logo/merek,
ilustrasi, huruf, tata letak/lay out dan mascot

ad.7. Faktor Identitas


mudah dikenali dan berbeda secara keseluruhan dng produk lain

ad.8.promosi
bisa memromosikan produk ‘silent sales person’

ad.9.lingkungan
mudah di daur ulang atau dipakai ulang
Prinsip Desain
• Otak butuh rangsangan yang membangkitkan
minat.
• Otak menyukai kesederhanaan. Hindari desain
yang ruwet, buat desain yang mudah dicerna.
• Otak cenderung emosional. Buat desain yang
berpegaruh pada psikologis sesuai dampak yang
diinginkan.
• Otak sulit berubah: perlu kecepatan dalam menarik
perhatian, menanamkan ingatan. Hadirkan
kesinambungan desain dalam suatu merk (focus).
• Otak butuh penyegaran: desain yang sudah
kadaluwarsa harus diubah, tetapi jangan terlalu
sering.
top of mind awareness

Mie Instan Air Mineral 24 hours delivery service Pasta Gigi

Coffee Ayam Goreng Bank Pizza


Kunci Desain Kemasan:
- sederhana
- fungsional
- menciptakan respon emosional yang secara tidak
langsung berkata ’belilah saya’

Pengindraan visual/kasat mata/penglihatan adalah 80


% dari keseluruhan pengindraan manusia, sebab itu
unsur grafis kemasan (warna, bentuk, merek, ilustrasi,
huruf, tata letak) harus optimal
Pengindaraan manusia akan menimbulkan:
1. daya tarik visual/estetika
respons positif tanpa disadari. Contoh: penampilan kemasan susu untuk
penguat tulang bagi lanjut usia, ditampilkan orang tua yang terkenal dan
sehat, sehingga konsumen tertarik membeli, dan merasa juga sehat dan kuat
2. daya tarik praktis /fungsional
adalah seberapa efektif dan efisiennya kemasan bagi konsumen dan
distributor dalam hal :
- dapat melindungi produk
- mudah dibuka dan ditutup kembali untuk disimpan
- porsi yang sesuai untuk produk makanan/minuman
- kemasan dapat digunakan kembali
- mudah dibawa, dijinjing dan dipegang
- mudah menghabiskan isi dan dapat diisi ulang
Desain kemasan harus mampu menimbulkan daya tarik
visual sehingga memberikan reaksi yang spontan dari
pembeli.
• Dianjurkan untuk mendesain kemasan yang:
– Sederhana
– Memiliki tampilan yang menyenangkan sekalipun
terlihat jauh
– Mudah dikenali
– Memiliki identitas yang jelas
Bentuk
Bentuk kemasan merupakan pendorong utama yang membantu
menciptakan seluruh daya tarik visual.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain bentuk
kemasan:
• Bentuk sederhana lebih disukai daripada yang ruwet
• Bentuk yang teratur akan memiliki daya tarik lebih daripada yang
tidak teratur.
• Bentuk bujur sangkar dan yang mendekatinya lebih disukai daripada
persegi panjang, dan kotak yang mempunyai dasar bujur sangkar
lebih disukai, jika kemasan dikelompokkan bersama pada sebuah
rak.
Bentuk
• Bentuk harus dapat menyentuh perasaan dan lembut.
• Sebuah bentuk yang cembung lebih disukai daripada yang cekung,
karena secara teori bentuk cembung memiliki kualitas perasaan yang
mengundang seseorang untuk mengambilnya, contoh: botol coca-cola
• Bentuk bulat lebih disukai oleh wanita, dan mereka lebih menyukai
bentuk lingkaran daripada segitiga. Bentuk bersiku lebih disukai oleh
pria dan dianggap lebih jantan, pria lebih suka bentuk bersiku (misal
segitiga) daripada bulat.
• Bentuk seharusnya mudah terlihat dan tidak berdistorsi bila dipandang
dari luar/jauh.
Penampilan
Penampilan dari suatu kemasan sangat berpengaruh terhadap penjualan
produk. Biasanya penampilan dilihat dari tata letak desain keseluruhan,
antara teks dan gambar.
Beberapa hal yang umumnya diperhatikan dalam mendesain suatu
kemasan:
• Penampilan jangan terlalu “keras” tetapi lembut dan menyentuh
perasaan. Perhatikan hal-hal inin terutama untuk produk-produk yang
dipakai wanita.
• Utamakan tampilan utama (merk, produk, dll) dan jangan latar
belakang yang juga ditonjolkan sehingga tidak ada titik fokus.
• Kontras warna juga jangan terlalu menyolok.
Trend
Saat menciptakan suatu desain kemasan, perlu juga diperhatikan trend yang
ada dan berlaku saat itu. Suatu desain kemasan yang kelihatannya
ketinggalan jaman bisa kehilangan penjualannya. Tetapi hal tersebut tidak
berarti bahwa desain harus sering diubah, karena perubahan yang terlalu
sering akan mengakibatkan resiko hilangnya citra dari merk atau produk
tersebut.

Seorang desainer kemasan harus selalu mengikuti perkembangan desain


grafis agar setiap desain yang dihasilkan dapat mengikuti era saat itu dan
dapat diterima oleh pembeli produk tersebut.
Tata Letak Desain
1. Keseimbangan (balance): penataan unsur-unsur agar mencapai suatu
kesan visual yang menyenangkan.
2. Titik pandang (focus): menonjolkan salah satu unsur untuk menarik
perhatian.
3. Lawanan (contrast): penggunaan warna yang sangat berbeda untuk
menarik perhatian.
4. Perbandingan (proportion): ukuran yang serasi, panjang, lebar, besar-
kecil, tebal-tipis.
5. Alunan (gaze motion): penataan antara merk, logo, ilustrasi, teks, dan
tanda lainnya agar mudah dibaca/dilihat.
6. Kesatuan (unity): kesatuan penampilan dan tata letak agar efektif.
Warna Kemasan
Ada 2 prinsip yang mempengaruhi fungsi warna
dalam pengemasan suatu produk, yaitu:
• Warna kemasan harus mewakili produk yang
dikemas.
• Warna kemasan harus memiliki daya tarik visual
dan memberikan sumbangan yang besar pada
proses pemasaran.
Teori Warna
• Cyan, Magenta, dan
Kuning disebut 3 warna
dasar untuk proses
printing, dan biasanya
disebut sistem warna CMY
• Biru, Hijau, & Merah
disebut warna primer, dan
biasanya disebut sistem
warna RGB
Warna Kemasan
• Merah
– Merupakan warna terbaik dari seluruh warna karena nilai daya tariknya tinggi.
• Merah Oranye
– Sama baiknya dengan merah, bahkan dengan nilai daya tarik yang lebih tinggi.
• Oranye
– Nilai daya tarik bagus tetapi tidak sekuat merah-oranye.
• Merah kekuningan
– Baik sebagai latar belakang bahan makanan, membangkitkan selera.
• Merah muda
– Kurang menarik jika diletakkan di tempat penjualan tetapi dianjurkan untuk
makanan yang manis.
Warna Kemasan
• Coklat Kekuningan
– Tepat untuk produk bakery
• Coklat
– Berbagai corak coklat yang hangat memiliki asosiasi dengan banyak macam makanan.
• Kuning
– Dapat dilihat dengan sangat jelas dan direkomendasikan untuk menarik perhatian.
• Hijau
– Sifatnya netral dan lebih banyak untuk makanan yang mengandung sayuran.
• Putih
– Selalu dapat diterima tetapi dampaknya kurang. Biasanya kalah bersaing dengan
produk yang lain jika ditempatkan bersama-sama.
Warna Kemasan
• Biru Hijau
– Merupakan warna latar belakang khususnya untuk produk daging, tetapi kurang
direkomendasikan untuk produk instan.
• Ungu
– Tidak direkomendasikan sebagai warna utama.
• Ungu pucat
– Berbagai corak violet yang lebih pucat bisa digunakan untuk beberapa produk bakery, tetapi
bukan sebagai warna dasar.
• Hitam
– Biasanya hanya dipakai sebagai kontras.
• Abu-abu
– Tidak direkomendasikan untuk pengemasan bahan makanan .
Text
Grafik/text dari kemasan harus minimal dapat menyampaikan pesan-pesan
ini dengan cepat dan jelas:
• Apa itu: bisa dalam bentuk arti sebenarnya (mie instan, kacang atom,
dll), atau nama dagang yang sudah popular (coca-cola, rinso, dll)
• Titik perbedaan/differentiation: pesan ini yang akan mendorong si calon
pembeli untuk memilih produk yang bersangkutan di antara yang sejenis.
• Pesan yang memberi jaminan: bisa berupa merk, atau pernyataan dari
Depkes, dll.
Merk
• Sebaiknya maximum 5-6 karakter
• Merek lebih besar lebih baik daripada obyek-obyek lain .

• Tipe huruf untuk merk, hindari jenis huruf yang unik .


Sebuah kemasan yang berhasil merupakan
perpaduan antara ‘pemasaran’ dan ‘desain’ yang
harus memenuhi kriteria sbb:

1. Stand Out (menonjol)


2. Contents (isi)
3. Distinctive (unik)
4. Suitable (sesuai)
Contoh analisis kemasan mi Instan:

1. Material kemasan : kemasan fleksible, tidak


rigit (keras) tetapi dapat dibentuk mengikuti
produk, tertutup penuh tanpa medium
tambahan lain. Material ini dapat melindungi
produk dari oksigen, uap air, sinar uv,
perlindungan thd aroma dan rasa
2. Warna : perpaduan warna merah-kuning-hijau-warna
lain.
3. Ilustrasi foto : mie goreng dan telur mata sapi,
ditambah dengan udang dan sayuran, kacang polong
dan bawang goreng
4. Brand indomie dikiri atas dengan keterangan r = telah
di register
5. Nama produk di sisi kanan bawah menggunakan
huruf script
6. Kemasan berbentuk kotak dengan berat 85 g pada kiri
bawah
7. point of interes adalah ‘mie goreng’
8. informasi kadaluarsa
9. logo halal dari MUI
10. ada flash ‘pedas’
11. Kandungan gizi
12. Informasi cara memasak
13. Tambahan lain : kode produksi, layanan konsumen,
merk indofood…
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai