Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan industri yang semakin pesat merupakan salah satu indicator dari kemajuan
sebuah perekonomian. Perkembangan yang terjadi pada sektor industri besar hingga merambah
industri skala kecil seperti industri rumah tangga memiliki dampak yang ditimbulkan baik secara
positif maupun negatif. Dampak positif dari adanya perkembangan ini adalah penyerapan tenaga
kerja, perluasan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, sedangkan untuk dampak negatif
adalah berupa meningkatnya jumlah limbah yang dihasilkan. Limbah merupakan buangan yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak
memiliki nilai ekonomis. Namun ada beberapa jenis limbah yang masih dapat dimanfaatkan
menjadi suatu produk yang memiliki nilai tambah salah satu contohnya adalah ampas tahu.
Ampas tahu adalah hasil samping dari bubur kedelai yang diperas untuk diambil sarinya pada
proses pembuatan tahu. Ampas tahu akan mulai menimbulkan bau yang tidak sedap 12 jam
setelah dihasilkan, dikarenakan kandungan air dalam ampas tahu yang masih tinggi. Untuk itu
diperlukan pengolahan yang baik jika ingin memanfaatkan limbah ini. Ampas tahu memiliki
kandungan gizi yang cukup tinggi untuk diolah menjadi makanan, diantaranya kandungannya
karbohidrat 66,24%, protein 8,66%; lemak 3,79%; air 51,63% dan abu 1,21%. Kandungan gizi
yang tinggi ini menjadikan ampas tahu berpotensi diolah menjadi produk baru. salah satu
potensinya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yaitu pembuatan tepung.
Meningkatnya harga bahan pokok saat ini, mendorong kita untuk berinovasi. Pada umumnya
tepung terbuat dari beras, jagung, dan gandum atau dari komoditas lain yang umum dijumpai.
Pemanfaatan ampas tahu menjadi tepung merupakan salah satu inovasi baru yang bisa
dimanfaatkan, inovasi ini dapat menggantikan inovasi yang sudah ada sebelumnya. Tepung dari
ampas tahu dapat dipasarkan dipasaran ataupun kepada UMKM kecil yang memanfaatkan
tepung dalam produknya. Pemanfaatan tepung ini dapat dimanfaatkan dalam produksi roti,
cookies, bolu dan lain-lain. Peluang usaha untuk produk ini cukup baik selain dapat
dimanfaatkan kembali untuk produk baru, tepung ini juga dapat dijual secara langsung dipasaran.
Ampas tahu banyak ditemukan dipabrik-pabrik yang menggunakan kedelai sebagai bahan
utamanya, seperti pabrik tahu maupun tempe. Produksi Ampas tahu ini cukup banyak namun
dikarenakan kandungan air yang ada didalamnya cukup besar menyebabkan produk kering yang
didapatkan sedikit. Hal ini menjadi kendala dalam memproduksi tepung. Bahan yang sedikit
menyebabkan hasil produk yang lebih dikit sehingga dibutuhkan ampas tahu yang lebih banyak.
Produksi tepung yang sedikit tidak akan memberikan profit, sehingga perlu banyak bahan yang
diolah supaya produksi lebih banyak profit yang di dapatkan.
1.2 Ruang Lingkup

1.2.1 Batasan Masalah

Penelitian ini terfokus pada industri pembuatan tepung dari limbah ampas tahu dengan ruang
lingkup yang dibatasi pada jenis produk dan aspek – aspek yang akan dikaji di daerah Pesisir
Pantai Lampung. Adapun batasan jenis produk ditekankan pada persoalan-persoalan berikut:
1. Karakteristik tepung dari limbah ampas tahu
2. Kemasan sederhana tepung dari limbah ampas tahu
3. Kemasan modern tepung dari limbah ampas tahu
4. Keunggulan tepung dari limbah ampas tahu
5. Kelemahan tepung dari limbah ampas tahu

1.2.2 Aspek yang dikaji


Aspek yang akan dikaji dalam studi kelayakan produk yaitu aspek pasar sangat diperlukan
dalam membangun suatu pabrik, oleh karena itu ditinjau dari beberapa aspek penting yakni aspek
pemanfaatan pemasaran produk era digital, aspek teknis dan teknologis, aspek kreativitas
produk, aspek sumber daya manusia, aspek ekonomi finansial, dan aspek lingkungan.
1. Pemanfaatan pasar era digital dengan mempromosikan iklan produk tepung lewat media
sosial dengan membuat video yang kreatif dan menarik. Atau menggunakan jasa endorse
yang sering dilakukan oleh pemakai media sosial itu sendiri.
2. Aspek teknis dan teknologis mengenai teknologi yang akan digunakan dan dapat diketahui
bahan baku produk. Serta mencangkup perencanaan kapasitas dan proses produksi, tata
letak, dan lokasi industri.
3. Kreativitas Produk dengan membuat kemasan yang menarik dan membuat varian yang
lain, misalnya produk utamanya yang umum bisa digunakan adalah tepung yang dapat
digunakan untuk berbagai macam bahan, namun pada varian lain dibuat dengan tepung
bumbu, tepung kue dan crispy.
4. Sumber daya manusia dengan adanya sumber daya manusia yang bermutu maka akan
meningkatkan kinerja suatu pabrik tersebut oleh karena itu diperlukan training untuk
masing-masing bidang nya untuk mendapatkan pekerja yang berkompeten dan sesuai
kualifikasi
5. Aspek ekonomi finansial berperan penting dalam mendirikan perusahaan seperti modal
usaha.
6. Aspek lingkungan mengenai membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat,
meningkatkan pendapatan masyarakat, mensejahterakan kualitas hidup masyarakat sekitar,
dan mngurangi pencemaran lingkungan sekitar.
1.3 Tujuan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Produk tepung dari limbah ampas tahu dapat dijadikan alternative dan bahan tambahan
produk makanan.
2. Memaksimalkan keuntungan dari sebuah produk dengan mempertimbangkan modal dan
peluang pasar
BAB II
KONSEP PEMASARAN

2.1 Karakteristik Produk


Ampas tahu merupakan limbah dalam bentuk padatan dari bubur kedelai yang diperas dan
tidak berguna lagi dalam pembuatan tahu dan cukup potensial dipakai sebagai bahan makanan
karena ampas tahu masih mengandung gizi yang baik. Ampas tahu basah dalam 100 gram
mengandung karbohidrat. 11,07%, protein 4,71%, lemak 1,94%, abu 0,08%. Ampas tahu
mempunyai kadar protein yang baik dari segi kualitasnya untuk campuran dalam pembuatan
berbagai bahan makanan.
Ampas tahu juga mengandung unsur-unsur mineral mikro yaitu Fe sebanyak 200-500 ppm,
Mn sebanyak 30-100 ppm, Cu sebanyak 5-15 ppm, Co kurang dari 1 ppm, Zn lebih dari 50 ppm.
Ampas tahu basah tidak tahan disimpan dan menjadi busuk setelah 2-3 hari sehingga harus
dikeringkan. Ampas tahu kering mengandung air sekitar 10,0-15,5 % schingga umur simpannya
lebih panjang dibandingkan dengan ampas tahusegar. Hasil pengeringan ampas tahu dapat diolah
menjadi prodak tepung ampas tahu yang bisa m emenuhi kandungan gizi lebih tinggi dan
fleksibel dalam penggunaannya.
karakteristik Produk ini berbeda dengan tepung terigu yang dibuat dari biji gandum yaitu agak
kesat dan melekat di tangan sedangkan tepung terigu dari ampas tahu lebih halus dan tidak
melekat ditangan. Kandungan kimia dalam 100gr tepung ampas tahu yaitu karbohidrat 66,24%,
protein 17,22%, serat kasar 3,23% dan Lemak 2,26%. maka dari itu ampas tahu ini memerlukan
dioptimalkan pemanfaatannya sebagai bahan pangan campuran (subtitusi) pada bahan pangan
dasar pada olahan makanan.Namun ampas tahu memiliki sifat yang mudah rusak serta mudah
mengalami pembusukan. oleh karena itu ampas tahu harus melewati penangan lebih lanjut agar
ampas tahu tersebut memiliki umur simpan yang cukup panjang serta lebih fleksibel dalam
penggunaannya misalnya dengan cara dibuat menjadi tepung. Kandungan pada tepung ampas
tahu lebih tinggi dari tepung terigu dalam berat yang sama.
Keunikan dari tepung ampas tahu ini adalah kandungan nya yang lebih tinggi dari tepung
terigu biasa dengan bahan baku biji gandum. ampas tahu juga memiliki kekurangan yaitu pada
armonya yang langu. kelemahan ini bila tidak diatasi dengan baik maka akan memengaruhi daya
terima.
2.2 Kemasan
Kemasan dari produk ini menggunakan kemasan plastik. Bahan dan bentuk
kemasan yang hendak dibuat sederhana sesuai dengan karakteristik produk dan target
pemasaran. Selain proses produksi yang akan dilakukan, pengemasan juga sangat
berperan penting dalam tahapan penghasilan produk. Pengemasan ini berfungsi untuk
melindungi suatu produk. Selain itu, pengemasan juga dapat menarik perhatian para
konsumen. Kemasan yang menarik dapat meningkatkan nilai jual suatu produk. Hal ini
akan mendorong para konsumen dalam membeli produk yang dibuat.

2.3 Keunggulan dan Kelemahan

2.3.1 Keunggulan Produk

Keunggulan dari tepung ampas tahu adalah adanya kandungan serat kasar
lebih besar dari tepung terigu (0,4-0,5%) sehingga kandungan serat pada tepung
ampas tahu ini dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan serat pada
tubuh. Ampas tahu mengandung serat kasar kurang lebih berkisar 16,8% .dalam
usaha pembuatan produk ampas tahu umumnya dibuat menjadi keripik, ampas tahu
dapat diubah menjadi tepung campuran ampas tahu. Alternatif pemanfaatan ampas
tahu untuk dijadikan tepung akan lebih menguntungkan, karena jauh lebih ekonomis.
Bermanfaat juga dalam membantu pengusaha tahu dalam penanganan limbahnya
yang dihasilkan oleh industri tahu. Hal ini juga dapat dikaitkan dengan perwujudan
industri ramah lingkungan.
2.3.2 Kelemahan Produk

Kelemahan produk dari ampas tahu ini lebih berarah ke dalam komoditas
yang digunakan dimana Ampas tahu dengan karakteristik masih segar mempunyai
kadar air yang sangat tinggi berkisar (80 – 84%), oleh sebab itu dapat menyebabkan
umur simpannya pendek, selain itu biaya pengangkutan akan lebih tinggi dan daerah
penggunaannya terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukanlah proses
pengeringan lebih lanjut. Pengeringan menjadi alternatif untuk mengatasi kadar air
yang tinggi dari ampas tahu segar (Muslimin. 2010). Maka umur simpannya pun akan
lebih lama. Pengeringan dan pembuatan ampas tahu menjadi bentuk bubuk atau
tepung mengakibatkan dapat berkurangnya asam lemak bebas, ketengikan dan
mempertahankan kualitasnya.
BAB III

PASAR DAN PEMASARAN

3.1 Potensi Pasar


3.1.1 Kesenjangan Produksi dan Konsumsi
Produksi tepung dari ampas tahu ini menggunakan limbah dari ampas tahu yang
diperoleh dari pabrik tahu kemudian diolah dan disterilisasi sebelum menjadi tepung. Dengan
protein yang tinggi akan membuat produksi tepung dapat bersaing dipasaran. Ampas tahu
pada umumnya dijual degan harga 300-400/kg untuk berat basah. dengan harga yang murah
maka cukup memungkinkan untuk dijadikan produk tepung karena memungkinkan untuk
mendapatkan profit yang cukup tinggi.
3.1.2 Ekspor-Impor
Tepung ampas tahu banyak diminati oleh beberapa negara yang berada di Asia Timur,
seperti China, Jepang dan Korea. Masyarakat disana cukup meminati produk dengan protein
yang tinggi. Tepung pada umumnya akan memiliki nilai karbohidrat yang cukup tinggi
dibandingkan dengan protein nya. oleh karena itu tepung dari ampas tahu ini memiliki
peluang untuk bersaing dipasaran mengingat tahu dibuat dari kedelai yang memiliki protein
yang tinggi. Produk ini merupakan alternatif dari tepung terigu dan tepung beras. Hal yang
perlu diperhatikan bagaimana cara menjadi tepung dari ampas tahu ini bukan hanya sekedar
produk alternatif yang digunakan sebagai pengganti bahan saja namun sebagai produk utama
pembuatan makanan.
3.1.3 Trend Kecenderungan Pola Konsumsi
Tepung dari ampas tahu ini dapat diolah menjadi makanan ringan yang banyak disukai di
berbagai kalangan misalnya keripik, nugget, crackers, dan biskuit yang merupakan produk
yang digemari. Dengan rasa yang cenderung memiliki ciri khas seperti rasa tahu dan tekstur
yang crunchy akan memiliki nilai lebih dan memiliki nilai lebih di pasaran karena diminati
oleh konsumen. pola konsumsi ini bukan hanya sekedar musiman namun hingga saat ini
berbagai kalangan sangat menggemari makanan ringan. Jika dilihat dari kecenderungan pola
konsumsi hal ini tidak akan membuat pasar menjadi menurun apabila trend menjadi berubah.

3.2 Program Pemasaran


3.2.1 Product
Produk yang dikeluarkan berupa tepung yang tebuat dari limbah organik padat ampas
tahu. Dimana keluaran produk ini merupakan tepung yang kaya protein dan berasal dari
kacang kedelai yang telah mengalami proses pengolahan dan pemanfaatan. Produk akan
diproduksi dengan berbagai kemasan, diantaranya menggunakan ukuran yang beragam
dimulai dari 250gram, 500gram sampai dengan ukuran 1 kilogram. Jenis kemasan yang
dipake untuk produk adalah kemasan plastik, dengan menggunakan plastik PE (Polietilena).
Didalam kemasan akan dilapisi oleh aluminium foil untuk menjaga kualitas dari produk.
Bahan dari kemasan dipastikan food grade, aman, tidak berbahaya dan tidak memberikan
efek samping setelah produk dikonsumsi.
3.2.2 Price
Pada umumnya harga tepung biasa yang dijual dipasaran ataupun di online shop dijual
dari rentang harga 15.000-20.000 tergantung jenis brand dan juga kualitas produk yang
diberikan. Harga tepung kedelai yang biasa dijual dipasaran sekitar 35.000 dengan kualitas
tepung standar dan juga rata-rata merupakan tepung campuran antara tepung kedelai murni
dan tepung lain. Untuk harga tepung kedelai yang murni mencapai harga diatas Rp. 40.000,
lebih mahal dibandingkan tepung biasa karena proses pengolahan dan kualitas yang
dihasilkan juga berbeda. Pada produk harga jual tepung akan dinilai pada harga 30.000/kg,
untuk harga ½kg produk akan dijual dengan harga 15.000 dan untuk kemasan 250gram
produk akan dijual diharga 8.000. Lebih mahal sedikit dibandingkan tepung biasa dan juga
lebih murah dari tepung kedelai campuran, penetapan harga didasarkan pada kebutuhan dan
gaya hidup konsumen. Harga yang relatif tinggi akan mengurangi minat dari konsumen untuk
membeli produk sehingga lebih baik menyesuaikan ke konsumen namun tetap memberikan
laba.
3.2.3 Place
Pabrik tepung dari ampas tahu ini akan ditempatkan di daerah Provinsi Lampung
Kabupaten Lampung Selatan. Kondisi tempat yang strategis dan merupakan tempat yang
lebih dekat dengan pabrik tahu sebagai tempat supply bahan baku. Penempatan pabrik di
Lampung Selatan juga mempertimbangkan konsumen yang akan menjadi supplier dari
produk yang dihasilkan seperti banyaknya UMKM yang memanfaatkan tepung dalam
usahanya. Selain itu tata letak pabrik harus memperhatikan biaya transportasi dimana biaya
ini termasuk biaya distributor produk dan distributor bahan utama. Pabrik akan dibangun
berdekatan dengan Bandarlampung untuk memperkecil biaya transportasi.
3.2.4 Promotion
Promosi akan dilakukan dengan memanfaatkan media sosial seperti tiktok, instagram dan
juga online shop seperti shopee, Tokopedia ataupun Lazada. Pemasaran akan dilakukan
dengan membuat video kreatif seperti membuat masakan atau video animasi menarik dan
disebar ke media sosial. Kemudian untuk promosi lain yang paling efektif saat ini adalah
menggunakan endorsmen yang dikemas kreatif. Zaman sekarang endorsmen lebih banyak
digunakan sebagai promotor karena lebih banyak konsumen yang tertarik pada promosi
dengan cara tersebut. Penjualan di online shop akan dilakukan dengan target pasar untuk
orang-orang yang menginginkan produk namun terkendala jarak yang jauh. Sehingga akan
lebih efektif jika produk dapat dipasarkan di online shop agar jangkauan penyebaran produk
lebih luas dan produk lebih banyak dikenal masyarakat.

3.3 Strategi Pemasaran


3.3.1 Segmentation
• Geografi
Secara Geografi lokasi pabrik tepung dari ampas tahu ini berada didaerah Bandar
lampung way halim tepatnya berada pada daerah sekitar gunung sulah. Secara posisi
Bandar lampung sendiri memiliki penyebaran populasi yang sangat bessar yaitu 1184949
jiwa. Oleh karena itu pembuatan di daerah ini akan menguntungkan baik secara posisi
bahan baku dan tempat penjualan yang strategis.
• Demografi
Secara demografi berdasarkan kelompok umur produk ini ditargetkan kepada wanita
dengan usia 15 tahun ke atas yang banyak membuat produk makanan. Kelompok
konsumen ditargetkan kepada UKM-UKM yang membuat bahan makan dengan
menngunakan produk tepung.
• Psikografis
Berdasarkan pembagian seacar gaya hidup produk ini ditujukan untuk semua kalangan
karena mempunyai kemasan yang menarik dan harga yang terjangkau sehingga mudah
beradaptasi dengan lingkungan sosial dan kehidupan masyarakat dalam kegunaannya
sehari-hari.
• Perilaku
Berdasrakan perilaku yang berada dimasyarakat produk ini ditujukan kepada konsumen
yang memahami kandungan pada bahan pangan yang digunakan. Tepung ini
mengandung protein yang tinggi sehingga untuk dijadikan bahan pembuatan makanan
konsumen dapat menyesuaikan dengan kebutuhannya.
3.3.2 Targeting
• Ukuran Pasar
Ukuran pasar untuk tepung saat ini dengan persentase masih dimiliki oleh tepung
terigu, untuk jenis kebutuhan tepung lainnya seperti teung beras, tepung kacang hijau,
kacang kedelai. Untuk semua ukuran tepung produsen utama tepung tertinggi saat ini
dimiliki oleh tepung bogasari yang menagmbil lebih dari 50% pasar (TOP Produsen).
Untuk ukuran pasar yang dimilki oleh tepung kedelai sendiri secara spesifik untuk TOP
produsen belum ada dikarenakan tepung kedelai masih kurang diminati oleh masyarakat
karena kebutuhan dimasyarakat yang masih sedikit dan pengetahuan tentang pemanfaatan
tepung yang kurang.
• Pertumbuhuan pasar
Pertumbuhan pasar adalah persentase perubahan pasar dalam suatu periode.
Berdasarkan pertumbuhan populasi, ekonomi, selera konsumen, tren, tingkat penetrasi
pasar. Berdasarkan pertumbuhan pasar minat konsumen terhadap beberapa jenis makanan
seperti jenis kue, roti dan mie. Kebutuhan masyarakat baik secara ukm kecil akan
meningkat untuk toko kue akan semakin meningkat dengan semakin meningkatnya
pengetahuan terhadap produk.
• Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif dari produk ini adalah secara kemasan lebih menarik yang lebih
mudah diterima. Untuk karaktersitik produk dengan keunggulan partikel berukuran lebih
kecil dan menghasilkan aroma yang berbeda dengan tepung terigu.
• Situasi Persaingan
Berdasarkan persaingan untuk tepung secara umum produk ini suit bersaing, karena
untuk TOP Produsen berada di Tepung terigu Bogasari. Untuk persaingan secara tepung
kedelai saja Produk ini cukup bisa bersaing karena untuk persaingan pasar tak terlalu
ketat.

3.3.3 Positioning
Produk tepung dari ampas tahu memiliki keunggulan dari segi kandungan serat yang
lebih tinggi dari pada tepung biasa .aroma dan tekstur yang dihasilkan lebih baik untuk dijadikan
sebagai makanan yang membutuhkan tepung dalam proses pembuatannya.
BAB IV

ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS

4.1 Perencanaan Kapasitas Produksi

4.1.1 Target Pasar

Ampas tahu dihasilkan dari industri pembuatan tahu. Ampas tahu ini memiliki
kandungan protein yang cukup tinggi cocok digunakan dalam pembuatan produk seperti tepung.
Tepung yang digunakan sehari-hari memiliki kandungan karbohidrat yang sangat tinggi sehingga
tidak baik dikonsumsi dalam jumlah yang besar. Untuk mengatasi hal tersebut tepung ampas
tahu menjadi solusi dan memiliki kandungan gizi yang lebih baik. Target pemasaran tepung ini
adalah berbagai toko, distribusi produk makanan, dan di pasar modern serta di pasar tradisional.
Harga yang ditetapkan akan lebih murah dibandingkan produk tepung lain. Diproduksi untuk
segala jenis usia dan aman untuk dikonsumsi.

4.1.2 Kecukupan SDA,SDM, Pendukung dan Finansial

Bahan baku dapat diperoleh secara langsung dari industri tahu.

4.2 Bahan Baku

4.2.3 Analisis Kebutuhan dan Supply Bahan Baku

Bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan tepung ampas tahu adalah sebesar
300kg/hari.

4.2.4 Rencana dan Strategi Pengadaan Bahan Baku

Bahan baku yang akan digunakan berasal dari industri tahu yang berada di sekitar lokasi
industri pembuatan tepung ampas tahu. Bahan baku disupply langsung dari industri tahu.
4.3 Proses Produksi

Diagram Alir dan Uraian Proses

Berikut ini adalah diagram alir proses pembuatan tepung dari bahan ampas tahu:

Ampas Tahu
Basah

Pemerasan/ Penirisan Air

Sterilisasi dan Pengukusan suhu


121oC oC Waktu 15 menit

Pengeringan di dalam oven


60oC) selama
pengering (suhu-70
120menit

Penggilingan

Pengayakan
80 mesh

Tepung
Ampas Tahu
uraian proses yang dilakukan dalam pembuatan tepung dari ampas tahu

yaitu sebagai berikut ini:

1) Penirisan/pemerasan

Penirisan dan pemerasan pada ampas tahu dilakukan dengan menggunakan pengepres hidrolik
ataupun peras manual dengan menggunakan kain saring. Proses penirisan ini bertujuan untuk
mengurangi kadar air pada ampas tahu. Kadar air yang rendah dapat mempercepat proses
pengeringan dan memperlambat proses pembusukan pada ampas tahu akibat kadar air yang
tinggi.

2) Sterilisasi dan Pengukusan

Proses sterilisasi dan pengukusan ampas tahu memiliki fungsi sebagai penghilangan zat-zat
pengotor yang masih tertinggal dalam ampas tahu. Proses sterilisasi ini dilakukan pada suhu
sekitar 121˚C dalam waktu 15 menit. Hal ini dapat membunuh seluruh jasad renik yang ada
dalam ampas tahu serta dapat meningkatkan daya simpan ampas tahu.
3) Pengeringan

Proses pengeringan dapat dilakukan dengan langsung menggunakan sinar matahari dan
menggunakan oven. Pada proses pengeringan sebaiknya ampas tahu sering dibolak-balik untuk
mempercepat proses pengeringan. Adapun pengeringan dapat dilakukan dengan suhu sekitar 60-
70 ˚C dalam waktu 120 menit. Akan dihasilkan bahan aspas tahu dalam kondisi kering dan siap
untuk digiling. 4) Penggilingan
Proses penggilingan aspas tahu yang sudah kering menggunakan alat disc mill. Proses
penggilingan ini akan menghasilkan ampas kering dalam bentuk berupa butiran dengan tingkat
kehalusan ukuran uniform.
5) Pengayakan

Proses pengayakan ampas tahu dilakukan dengan menggunakan alat pengayakan. Proses
pengayakan ini dilakukan dengan kekuatan 80 mesh. Proses pengayakan ampas tahu ini
bertujuan untuk memisahkan butiran-butiran ampas tahu yang masih dalam bentuk kasar.
4.4 Kebutuhan Mesin dan Peralatan

4.4.1 Spesifikasi dan Kapasita Alat

Berikut ini adalah spesifikasi alat yang akan digunakan dalam proses pengolahan ampas
tahu menjadi tepung:
Tabel spesifikasi alat proses pembuatan tepung ampas tahu
No Alat Fungsi Spesifikasi

1. Penirisan Tabung dalam ketebalan 2ml, diameter


30cm dan tinggi 50cm
Tabung luar ketebalan 1ml, diameter
35cm dan tinggi 50cm..
Tabung luar dan dalam berbahan
stanlis
Rangka pakai UNP ukuran 10cm
Tinggi rangka 142cm
Lebar 53cm
Pengepresan hidrolik Ulir drat ukuran 4cm Dongkrak
hidrolik kapasitas 60 kg
Harga:Rp.3.500.000,00
2 Kukusan Pengukusan Dimensi : 87.5 cm x 50 cm x 110 cm
Kapasitas : 40 liter/30 menit
Daya : 1.100 Watt
BTU : 30.000
Voltage : 220V/1P/50Hz
Harga:Rp.16.000.000,00
3. Oven Pengeringan Suhu operasi: 50 ~ 140
°C untuk uap, suhu
Maksimum akan menjadi
150 °C;
3.50 ~ 350 °C pelanggan;
Tekanan normal uap akan 0.02-
0.8MPa (0.2-
8kg/cm 2); power listrik pemanas
15kw operasional power
5-8kw/jam; ukuran pengeringan
tray:460 × 640 × 45(mm).
Harga:Rp15.000.000,00

4. Disc Mill Penggilingan Tipe : FFC-15.


Dimensi : 49x23x65 cm. Kapasitas : 55
kg / jam. Listrik : 1.100 watt / 1.1 kw.
Kecepatan : 9000 rpm.
Berat : 18 kg.
Harga:Rp.2.000.000,00
5. Pengayak Pengayakan Penggerak :Electric
Motor 1/2 HP
Tegangan :220 Volt
Material :Stainless
Steel
Kecepatan:1440/1720 rpm
Diamater Ayakan:430 mm
Max Ukuran Partikel:10-
15 mm
Kapasitas Produksi:100-
200 Kg / Jam
Berat Produk :44 Kg
Dimensi Produk:500 x
500 x 700 mm
Harga:Rp.22.500.000,00
Mesin Pengemas/packaging Pengemasan •Production output : 2570 bags/menit
•Price : Rp.60.000.000•Quality : baik
•Technology : otomatis
•Durability : kuat,tahan 10 tahun
•Manpower Engagement
: tenaga kerja dibutuhkan untuk
menyalakan mesin dan mematikan
6 mesin serta tenaga kerja sebagai
pengawas •Space Requirement : luas
ruang yang dibutuhkan 1,85 x 2,5 m
(kelonggaran 1 x 1 m)
•Power Requirement & Consumption :
kebutuhan listrik disesuaikan tegangan
yaitu sebesar 220 V
•Sparepart : suku cadang berasal dari
China dan diganti setiap 1 tahun
•safety : alat tergolong aman dan
dilengkapi pengaman pada sealer

4.5 Tata Letak

4.5.1 Tipe Tata Letak

Pada produiksi ini menggunakan tipe tata letak yang berorientasi kepada proses (Process
layout) karena pada pembuatan produk berupa tepung dengan menggunakan limbah dari
produksi tahu ini masih dalam volume yang rendah dan juga untuk meminimalisir biaya pada
penanganan material dan juga untuk saling mendekatkan proses yang memiliki ketergantungan
interaksi dengan proses lainnya.

4.5.1 Analisis Aliran Bahan

Pada analisis aliran bahan dapat dilihat seperti gambar diatas proses-proses yang
dilakukan mengaplikasikan Pola Bentuk U, pada pola ini proses produk akhir harus
Kembali/berdekatan dengan lokasi bahan masuk dikarenakan pertimbangan penggunaan fasilitas
transportasi eksternal, dan juga untuk memperkecil biaya penggunaan tempat.
4.5.2 Analisis keterkaitan antar aktivitas

Analisis keterkaitan antar aktifitas ini adalah hubugan antara aktivitas pengolahan yang
satu dengan yang lainya yang dimana dalam hubugan ini kita mengunakan peta yang
mendeskripsikan tingkat hubungan antar aktivitas yang ada dalam suatu perusahaan industry.
Hubungan antar aktivitas dengan ARC ini digambarkan menggunakan simbol/kode disertai
keterangannya.
Angka Keterangan
1. Urutan aliran kerja
2. Penggunaan peralatan sama
3. Penggunaan ruang sama
4. Kontak antar pekerja
5. Penggunaan pekerja yang
sama
6. Pelaksanaan pekerjaan sejenis
7. Komunikasi lisan atau tertulis
8. Menimbulkan bau

4.5.3 Penentuan Luas Kebutuhan Ruangan

Hal-hal yang dijadikan dasar dalam menentukan kebutuhan luas ruangan adalah jumlah
mesin dan peralatan, ukuran mesin dan peralatan, maupun pekerja yang bekerja pada setiap area.
Perhitungan kebutuhan luas ruangan menggunakan metode fasilitas industri yang menentukan
luas ruangan berdasarkan fasilitas produksi maupun pendukung produksi. Berikut merupakan
tabel kebutuhan luas ruangan pada produksi tepung dari bahan limbah tahu.

Luas (m2)

Lokasi Peralata n Operato Sub Kelonggara


r total n
Penirisan/ 25
21 4 37,5
Pemerasan
Sterilisasi dan
13 3 16 24
Pengukusan

Pengeringan 10 3 13 19,5
Penggilinga n 13 3 16 24

Pengayakan 8,5 3 11,5 17,25


Pengemasan 12 3 15 22,5
Total 144,75

*Kelonggaran= Sub total x 150%

Lokasi Dimensi (PxL) Luas

Office 30 x 10 300

Gudang
10 x 10 100
Peniympanan Bahan

Gudang
10 x 5 50
Penyimpanan Produk

Mushola 5x6 30
Kantin 10 x 5 50
Total 530
4.5.4 Alokasi Area

Pada alokasi area di industry tepung dangan menggunakan bahan limbah dari tahu, pada
Gudang tempat bahan baku memiliki luas 100 m2, dan untuk pada ruangan proses
penirisan/pemerasan memiliki luas 15,789 m2, pada ruangan proses sterilisasi dan pengkukusan
memiliki luas 12,5625m2, pada ruangan proses pengeringan, penggilingan, pengayakan dan
pengemasan memiliki luas masingmasing 8,916 m2, 6,1905 m2, 8,25m2, dan 9,4725 m2. Dan pada
luas penyimpanan produk sebesar 50 m2. Pada area luar produksi memiliki beberapa fasilitas
seperti ruang office yang memiliki luas 300 m2, serta toilet, kantin, dan juga mushola.

4.6 Penetuan Lokasi Industri

4.6.1 Faktor yang perlu diperhatikan

Pada penentuan lokasi industri di dalammnya memiliki beberapa faktor yaitu sebagai berikut:

1. Jarak bahan baku,

2. Jarak dengan pasar, dan

3. Ketersediaan infrastruktur yang ada.

Faktor-faktor diatas lah yang dapat menentukan dimana lokasi yang tepat untuk membangun
pabrik/industry yang memiliki potensi untuk maju dan juga sehat. Pada industri tahu dengan
menggunakan bahan limbah tahu pastinya diperlukan bahan baku yang dapat menunjang
produksi pada produk tepung yang akan dipasarkan ke konsumen, dalam hal ini maka bahan
baku yang di butuhkan ialah limbah dari produksi tahu yang akan melewati proses untuk
menghasilkan produk berupa tepung. Maka dari itu jika ingin membangun industri tepung
dengan bahan limbah tahu berarti industry tersebut harus dekat dengan pabrik yang
memproduksi tahu, hal ini dikarenakan untuk meminimalisir kehabisan stok bahan baku.
Contohnya jika membangun industri tapung dengan bahan baku limbah tahu di
kabupatenlampung timur sangat lah baik, karena di sekitaran kabupaten lampung timur memiliki
pabrik-pabrik tahu kecil maupun yang berskala besar yang belum memiliki proses pengolahan
terhadap limbah yang dihasilkan maka dari itu dengan membangun industry di sana sangat lah
bagus untuk factor bahan baku. Selain itu juga untuk jarak dengan pasar tidak lah jauh karena
kabupaten lampung timur juga bukan wilayah yang tertinggal karena di kabupaten lampung
timur juga memiliki industri-industri yang menggunakan bahan baku berupa tepung dan apabila
ingin di pasarkan ke kota besar juga bisa ke pusat kota bandar lampung yang hanya bisa
ditempuh dengan jarak 86,9 km. Dan juga untuk infrastruktur sudah sangat memadai ada jalan
tol, jalan lintas sumatera, stasiun kereta api, terminal bus, Pelabuhan dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai