Anda di halaman 1dari 6

Volume 4, Nomor 4, (2021)

http://dx.doi.org/10.36257/apts.vxix
pp 164-169

PENYULUHAN PENANGANAN LIMBAH HASIL PEMBUATAN KAIN TENUN


TRADISIONAL DI KELURAHAN 10 ULU KERTAPATI PALEMBANG

Selastia Yuliati1), Andanti Pratiwi2), Anisa Nabillah3), Anisah Luthfiyah4)


1
Teknik Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya, 2Teknik Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya
3
Teknik Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya, 4Teknik Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya

email: selastiayuliati@yahoo.com, andantipratiwi@gmail.com,


anisnabillah11@gmail.com, nisaluthifyah@yahoo.com

Abstract
South Sumatra songket woven fabric is made through a dyeing process using a lot of dyes including
Reacsol Yellow P-G or Rhodamin B which uses a lot of phenol and organic compounds. These dyes
when disposed of directly will cause pollution. The purpose of this activity is to provide counseling
on how to handle the waste from the weaving industry. The method applied in this activity is
conducting surveys, making waste treatment tanks, and followed by questions and answers and
counseling at partner locations. The results of this activity obtained one unit of a waste treatment
tub equipped with advanced purification equipment, it is hoped that with this tool the level of
pollution caused by the disposal of waste from the weaving industry in the form of dyes in South
Sumatra can be reduced.

Keywords: songket weaving, woven fabric waste, weaving waste handling, dye waste

Abstrak
Kain tenun songket Sumatera Selatan dibuat melalui proses pencelupan dengan banyak
menggunakan zat warna diantaranya Reacsol Yellow P-G ataupun Rhodamin B yang banyak
menggunakan senyawa fenol dan organic. Zat warna ini bila dibuang langsung akan menimbulkan
pencemaran. Adapun tujuan kegiatan ini memberikan penyuluhan mengenai cara penanganan
limbah hasil industri tenun. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah melakukan survei,
pembuatan bak pengolahan limbah, dan dilanjutkan dengan tanya jawab serta penyuluhan di lokasi
mitra. Hasil dari kegiatan ini diperoleh satu unit alat bak pengolah limbah yang dilengkapi dengan
alat pemurnian lanjutan, diharapkan dengan adanya alat ini tingkat pencemaran yang
ditimbulkanakibat pembuangan limbah hasil industri tenun berupa zat warna di Sumatera Selatan
dapat berkurang.

Kata kunci : tenun songket, limbah kain tenun, penanganan limbah tenun, limbah zat warna

bahan kimia lainnya yang selanjutnya ditenun


1. PENDAHULUAN sesuai dengan motif dan corak yang
Sumatera Selatan merupakan salah satu dikehendaki.
kota industri kerajinan atau konveksi yang
Kain tenun songket juga merupakan ciri
banyak memproduksi bahan busana daerah
khas budaya masyarakat Sumatera Selatan
seperti kain tenun songket, sutera ataupun
dan telah terkenal sejak zaman Kerajaan
jumputan, sehingga dengan semakin
Sriwijaya dan biasanya dipergunakan pada
berkembangnya industri tersebut maka air
saat upacara adat untuk menyambut
buangan yang dihasilkanpun cukup menjadi
kedatangan tamu dari Manca Negara ataupun
perhatian [1]-[5]. Kain tenun songket dibuat
Negara lainnya, selain itu sering
melalui proses pencelupan benang
dipergunakan juga pada acara resepsi
menggunakan berbagai ragam zat warna, serta
pernikahan warga Sumetera Selatan
ISSN: 2622-5646 (Online) 164
ISSN: 2721-0448 (Print)
Volume 4, Nomor 4, (2021)
http://dx.doi.org/10.36257/apts.vxix
pp 164-169

keturunan Kerajaan Sriwijaya. Selain kain, 9. Perusahaan produksi menggunakan


produk yang dihasilkan dari industri kerajinan mesin dengan teknologi yang cukup
tersebut berupa baju, hiasan dinding, baik.
souvenir, kaligrafi, tas dan sepatu.
Berdasarkan hasil survey tim pelaksana
2. IDENTIFIKASI MASALAH ke lokasi mitra, limbah yang dihasilkan dari
Saat ini industri kerajinan tenun di proses pencelupan tersebut hanya dibuang
Sumatera Selatan khususnya kota Palembang begitu saja ke selokan dan apabila pada
mencapai kurang lebih 120 industri kerajinan musim hujan limbah tersebut akan terbawa
tenun tradisional yang setiap harinya rata-rata oleh arus air sehingga akan mencemari sungai
memproduksi bahan busana atau kain tenun ataupun sumur warga yang berada disekitar
sebanyak kurang lebih ± 500 eksemplar. pembuangan sehingga merupakan masalah
Salah satu industri tenun songket yang akan yang harus terselesaikan dengan tuntas agar
dijadikan lokasi kegiatan penyuluhan adalah peracunan yang ditimbulkan akibat adaya air
Pemilik Tenun Songket “H. AHmad Jalan buangan tersebut tidak berkelanjutan.
A.Wahab 10 Ulu Kertapati Palembang. Seperti yang telah diketahui, dengan
Industri tersebut telah relatif lama beroperasi adanya industri kerajinan tersebut menambah
dengan managemen yang baik dan profesional devisa bagi daerah Sumatera Selatan dalam
(sejak tahun 1970 an), berada di pusat kota, memacu ekspor non migas, namun disisi lain
cukup potensial dimana pemasaran bukan air buangan yang dihasilkan dari proses
hanya di kota Palembang saja melainkan pencelupan tersebut cukup membahayakan.
ekspor. Jumlah karyawan saat ini mencapai Data BAPEDALDA tahun 2016 (Badan
22 orang yang tersebar di beberapa cabang, Pengolahan dan Analisa Dampak Lingkungan
serta memiliki sumber daya manusia yang Sumatera Selatan) untuk setiap harinya di
kompeten dan ulet serta sarana dan prasarana hasilkan volume limbah kurang lebih 500L air
yang memadai. limbah [6]-[9]. Bayangkan jika hal ini tidak
Secara khusus, dari segi produk diatasi maka tentunya akan berdampak pada
mempunyai beberapa keunggulan yaitu : kelestarian lingkungan. Zat warna yang
1. Mempunyai nilai budaya/etnik dan dihasilkan dari air buangan tersebut
mencirikan khas kota Palembang merupakan zat warna disperse (Reacsol
dengan kualitas terjamin. Yellow P-4 G) ataupun Rhodamin B yang
2. Diminati dan digemari sepnajnag masa, mengandung phenol dan senyawa organik
terutama bagi para seni. lainnya cukup tinggi. Zat warna dan bahan
3. Telah berkiprah ditingkat Nasional baik kimia yang dipergunakan tersebut sebagian
dari luar ataupun dalam negeri. kecil teradsorpsi dan sisanya tetap berada
4. Perusahaan ini juga telah menjalin dalam larutan bekas proses [10]-[14].
kerjasama dengan industry di Pulau Betitik tolak dari uraian diatas maka tim
jawa dalam hal memperbaiki mutu pelaksana akan melakukan penyuluhan
ataupun jenis kain yang dihasilkan. berupa cara penanganan serta pengolahan
5. Industri kerajinan tersebut menyerap limbah tersebut agar lebih efiisn dan tidak
banyak tenaga kerja dan lebih menimbulkan tingkat pencemaran yang
memperhatikan kesejahteraan berkelanjutan sehingga dapat memberikan
masyarakat yang tinggal disekitar dampak yang positif terhadap lingkungan.
industri tersebut.
6. Pemasaran sudah mencapai kota-kota
dipulau jawa, mancanegara (Malaysia, 3. METODELOGI PELAKSANAAN
Brunei dan Thailand). Metode yang diterapkan dalam kegiatan
7. Mempunyai beberapa unit usaha yang ini adalah
dapat menunjang pemasaran, misalnya 1. Membuat alat bak penampungan
showroom yang cukup strategis. pengolahan limbah.
8. Sistim produksi menggunakan mesin 2. Mengevaluasi variable pengolahan
dengan teknologi yang cukup baik. awal limbah.

ISSN: 2622-5646 (Online) 165


ISSN: 2721-0448 (Print)
Volume 4, Nomor 4, (2021)
http://dx.doi.org/10.36257/apts.vxix
pp 164-169

3. Hasil analisa direkomendasikan untuk Metoda pelaksanaan dilokasi mitra


kegiatan pengabdian. sebagai berikut :
4. Penyuluhan dilokasi, tempat 1. Memberikan penyuluhan dilanjutkan
dilaksanakannya kegiatan ipteks. dengan diskusi dan tanya jawab.
2. Temu wicara dengan lurah ataupun • Tolok ukur keberhasilan kegiatan
warga masyrakat setempat. - Ditunjukkan dengan diperoleh limbah
3. Evaluasi keberhasilan dengan melihat bebas zat warna (kandungan parameter
peserta yang hadir serta keingintahuan kekeruhan berkurang sampai minimal
warga untuk mengatasi permasalahan 90%).
limbah zat warna. - Respon warga sangat antusiasnya untuk
terlibat lansung pada proses pengolahan
• Evaluasi Keberhasilan kegiatan air bersih.
- Evaluasi ini menunjukkan ketercapaian
dari tujuan kegiatan yang dilaksanakan.
Evaluasi ini dilakukan dengan cara 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
memberikan kuesioner serta Kegiatan yang telah dilaksankan ini
wawancara lansung dengan warga atau bertujuan membantu mitra dalam mengatasi
masyarakat serta lurah setempat setelah masalah limbah air hasil produksi kain tenun
berakhirnya kegiatan. Keberhasilan sehingga limbah yang di buang ke lingkungan
kegiatan ditunjukkan juga oleh lebih aman dan dapat mengurangi
kehadiran warga pada saat pencemaran limbah di lingkungan serta
dilakukannya penyuluhan serta antusias memberikan pengetahuan tentang cara
masyarakat untuk mengetahui cara pengolahan atau penjernihan air
mengurangi permasalahan limbah zat menggunakan tabung pengolahan dan
warna. membran. Tahapan dalam pelaksanaan
kegiatan pada Gambar 1.

Beberapa tahapan dalam pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Sosialisasi Pelaksanaan Penjelasan mengenai


Kegiatan Pengabdian, Instalasi alat cara pengoperasian
pembuatan alat dilokasi mitra alat pengolahan air
pengolahan air bersih, limbah
produksi air
bersih.produksi air
bersih.
Output Pelatihan

Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

4.1 Sosialisasi Kegiatan Pengabdian tempat pelaksanaan. Output lain berupa


Masyarakat terbentuknya kelompok usaha bersama kain
Kegiatan ini dilakukan untuk tenun di 10 Ulu Kertapati Palembang.
menginformasikan terkait program kegiatan Dokumentasi pada Gambar 2.
masyarakat yang akan dilakukan di kelompok Kegiatan yang telah dilaksankan ini
mitra. Output dari kegiatan berupa kesedian bertujuan membantu mitra dalam mengatasi
dari mitra untuk ikut berpartisipasi dalam masalah limbah air hasil produksi kain tenun
kegiatan baik dari sisi waktu, tenaga, dan sehingga limbah yang di buang ke lingkungan
ISSN: 2622-5646 (Online) 166
ISSN: 2721-0448 (Print)
Volume 4, Nomor 4, (2021)
http://dx.doi.org/10.36257/apts.vxix
pp 164-169

lebih aman dan dapat mengurangi


pencemaran limbah di lingkungan serta
memberikan pengetahuan tentang cara
pengolahan atau penjernihan air
menggunakan tabung pengolahan dan
membran.

Gambar 4. Proses Pencelupan Sesuai Warna


Proses penjemuran kain yang telah
diwarnai menggunakan bambu panjang di
terik matahari.

Gambar 2. Pelaksanaan Kegiatan

4.2 Proses Pembuatan Tenun Songket


Proses pembuatan melalui beberapa
tahapan, pertama yaitu pencelupan, Benang
Sutera yang masih putih dicelup sesuai warna
yang dikehendaki. Proses pembuatan
digambagrkan pada Gambar 3-7.

Gambar 5. Proses Penjemuran

Setelah benang kering maka akan


dilakukan proses desain (pencukitan)
dengan menggunakan sisir tenun sesuai
dengan motif yang dikehendaki.

Gambar 3. Proses Pencelupan Sesuai Warna

Gambar 6. Proses Pencukitan

ISSN: 2622-5646 (Online) 167


ISSN: 2721-0448 (Print)
Volume 4, Nomor 4, (2021)
http://dx.doi.org/10.36257/apts.vxix
pp 164-169

pengolahan limbah hasil proses pembuatan


kain tenun songket (pada Gambar 9).
Tim pelaksana melakukan penyerahan satu
set alat bak pengolahan limbah serta
pemurnian lanjutan.

Gambar 7. Proses Pewarnaan Benang


Tenun

Pembuangan limbah zat warna di lokasi.


Setelah proses pengerjaan yang
dilakukan, proses terakhir adakah
pembuangan limbah hasil pewarnaan (a)
ditunjukkan pada Gambar 8.

(b)
Gambar 9. Bak Pengolahan Limbah
(a)
4.4Hasil Pengolahan Limbah Zat Warna
Limbah zat warna sebelum dilakukan
pengolahan.

(b)
Gambar 8. Proses Pembungan Limbah

4.3 Bak Pengolahan Limbah pada Mitra Gambar10. Limbah Sebelum


Pada kegiatan ini salah satu teknologi yang Pengolahan
diterapkan pada masyarakat adalah

ISSN: 2622-5646 (Online) 168


ISSN: 2721-0448 (Print)
Volume 4, Nomor 4, (2021)
http://dx.doi.org/10.36257/apts.vxix
pp 164-169

Limbah zat warna setelah dilakukan Lembaga Penyelidikan Masalah


pengolahan ditunjukkan pada Gambar 11, Bangunan, Bandung.
dimana terjadi memurnian terhadap hasil [2] Fane, A.G. 1995. An Introduction to
limbah yang telah diolah. Membrane Process by Assoc.
Proceedings of The Fourth ASEAN,
Workshop on Membranes Technology,
Thailand.
[3] Hartomo, A.J. 1980. Teknologi
Membran Pemurnian Air, Yogyakarta.
[4] Jitsuhara, S dan S. Kimura. 1998.
Analysis of Solut Rejection in
Ultrafiltration, Journal Eng. Japan.
[5] Jitsuhara, S, 2001, Characterization
Membrane in Ultrafiltration, Journal
membrane Science, Elsevier.
Gambar11. Limbah Setelah [6] Praptowidodo, V.S, 2002, Perancangan
Alat Penjernih Air Menggunakan
Pengolahan
Membran Cellulose Asetat dengan
Konfigurasi Aliran Silang (cross flow)
secara Ultrafiltrasi, ITB, Bandung.
5. KESIMPULAN [7] Radiman, C, 1997, Pembuatan Membran
1. Hasil analisa alat pengolahan limbah zat Polysulfon dan Penggunaannya Untuk
warna yang dihasilkan memenuhi Penjernihan Air Keruh, MIFA Kimia
standar untuk menurukan kandungan ITB, Bandung.
zat warna. [8] Rautenbach, R dan R. Albrecht. 1989.
2. Bak pengolahan limbah yang dirancang Membrane processes. John Wiley &
memenuhi standar baku mutu limbah Sons Ltd. London.
(MENKLH) [9] Yuliati, S, 1998, Pengaruh penambahan
3. Sudah dilakukan survey dan sosialisasi di pelarut terhadap pembuatan membran
kedua lokasi mitra. polysulfon, Dikti, Jakarta.
4. Dengan adanya alat pengolahan limbah [10] Yuliati, S, 1999, Pembuatan Membran
zat warna diharapkan dapat Polysulfon Untuk Proses Penjernihan Air
meningkatkan pengetahuan wagra cara dengan Metoda Konfigurasi Dead-end
mengatasi limbah zat warna. Secara Ultrafiltrasi, DIKTI Jakarta
[11] Yuliati, S, 2002. Peningkatan Mutu Air
Gambut dan Payau Menggunakan
6. UCAPAN TERIMA KASIH Membran Poliamid, Laporan Penerapan
Penulis menyampaikan banyak terima IPTEKS, DIKTI, Jakarta.
kasih kepada pihak yang telah memberi [12] Yuliati, S, 2002, Rancang Bangun Alat
Penjernih Air GAmbut dan Payau
dukungan dana terhadap pelaksanaan kegiatan
Menggunakan Membran Poliamid.
ini. Selain itu penulis juga mengucapkan DIKTI Jakarta.
banyak terima kasih kepada pihak mitra yang [13] Yuliati, S, 2007, Pembuatan Membran
memberikan kesempatan kepada pihak Polysulfon Untuk Proses Pengolahan
pelaksana untuk menyelesaikan kegiatan ini. Air Secara Ultrafiltrasi, Dikti, Jakarta.
[14] Yuliati, S dan Erwana Dewi, 2010,
Pembuatan Membran Ultrafiltrasi Untuk
Proses Pengolahan Air Bersih, Hibah
7. REFERENSI
Bersaing Dikti Jakarta.
[1] Alaerts G. dan Santika S., 1987, Metoda
Penelitian Air, Usaha Nasional, Yayasan

ISSN: 2622-5646 (Online) 169


ISSN: 2721-0448 (Print)

Anda mungkin juga menyukai