KELOMPOK 7
ANGGOTA
Faujiah 120330018
Ningsih 120330070
Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kedelai yang difermentasi
menggunakan jamur Rhizopus oligosporus. Makanan ini bertekstur kenyal dan tinggi nutrisi seperti
protein, serat, vitamin dan mineral. Selain di Indonesia, tempe juga populer di negara-negara Asia
Tenggara dan Asia Timur. Industri tempe merupakan industri penting bagi perekonomian Indonesia
karena tempe merupakan makanan pokok dan memiliki permintaan yang tinggi dari masyarakat.
Selain itu, pembuatan tempe memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat
sekitar karena bahan bakunya mudah didapat dan proses pembuatannya sederhana. Meskipun
memiliki potensi yang besar, industri tempe juga menghadapi beberapa tantangan seperti, belum
adanya regulasi yang memadai, kesulitan dalam pemasaran dan distribusi serta kurangnya inovasi
dalam pengolahan dan produk. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas dan
daya saing industri tenaga kerja sementara agar dapat bersaing di pasar dunia.
Ada dua jenistempe yang dijual di pasaran, yaitu tempe dibungkus plastik dan tempe dibungkus
daun. Produk tempe ini merupakan jenis produk yang tidak bisa bertahan lama. Oleh karena itu,
tempe saat ini banyak dijumpai pada berbagai produk yaitu tempe berbahan dasar keripik atau biasa
disebut dengan keripik tempe.
Industri kripik tempe adalah industri mikro, kecil, dan berkembang (UKM) yang paling umum di
Indonesia. Karena rasanya yang menggoda dan lezat, kripik tempe telah menjadi salah satu masakan
paling populer dan disukai masyarakat Indonesia. Akan tetapi, kripik tempe juga memiliki gizi yang
bermutu tinggi. Meski begitu, industri tempe menghadapi berbagai masalah dalam upaya
memerangi keberadaan pasarnya.
1.3 Tujuan
Dapat memberikan informasi mengenai industri tempe dan UKM kripik tempe 2. Dapat mengetahui
proses pembuatan kripik tempe dan pembuatan tempe 3. Dapat mengetahui tantangan yang
dihadapi oleh industri kripik tempe
BAB II
METODOLOGI
2.1 Diagram Alir
Perebusan
Proses perebusan dilakukan selama kurang lebih 1-3 jam hingga kedelai setengah matang.
Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan kulit ari yang terdapat pada kedelai hingga
kotoran yang terdapat pada kedelai juga hilang.
Pembelahan
Biji kedelai dibelah menjadi dua bagian supaya tidak terlalu besar.
Perendaman
Proses perendaman dilakukan selama semalaman supaya kedelai menyerap air dan menjadi
mekar.
Perebusan 2
Perebusan kedua dilakukan supaya kedelai tidak berbau langu, perebusan ini dilakukan
selama kurang lebih 2 jam.
Penirisan
Setelah direbus kedelai ditiriskan supaya kandungan airnya berkurang.
Peragian
Setelah kedelai dingin proses selanjutnya adalah pemberian ragi. Untuk 10 kg kedelai
membutuhkan kira-kira satu sendok makan ragi. Peragian dilakukan dengan menaburkan ragi
di atas kedelai sedikit demi sedikit samil diaduk supaya ragi tercampur rata dengan kedelai.
Fermentasi
Kedelai yang sudah diberi ragi kemudian dibungkus menggunakan plastik dan difermentasi
selama kurang lebih 4 hari. Kedelai yang sudah menjadi tempe ditandai dengan tumbuhnya
jamur, padat, dan juga keras, tandanya tempe siap ntuk diolah.
BAB III
HASIL