Anda di halaman 1dari 27

Penyimpanan dan Pengemasan

Benih Tanaman Pangan

Dr. Prayudi Syamsuri, SP, Msi


Kepala Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian

Webinar Teknologi Prosesing, Kemasan, dan Penyimpanan


Benih Tanaman Pangan
8 Juli 2021
BENIH DAPAT BERKONTRIBUSI DALAM UPAYA
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN SYARAT

— Varietas sesuai dengan


agroekologi setempat
— Benih terjamin mutunya
(genetik, fisik dan
fisiologis)
— Tepat waktu tanam dan
lokasi
— Tersedia, mudah diakses
dan harga terjangkau
Penyimpanan

Benih
Tanaman Pangan
Deteriorasi/Kemunduran
Benih

Perlu Penanganan
Penurunan Mutu Benih Pascapanen Benih
yang Tepat
Klasifikasi Benih
Ø Perilaku benih selama penyimpanan terutama dipengaruhi oleh
fisiologis benih dan lingkungan simpan benih.
Ø Perilaku benih selama penyimpanan mengelompokkan benih
berdasarkan ketahanannya terhadap lingkungan simpannya

4
Penyimpanan benih
Suatu usaha untuk mempertahankan viabilitas benih yang
telah dicapai tetap tinggi hingga benih ditanam.

Penyimpanan dimulai sejak benih mencapai masak fisiologi


di lapang (benih telah terbentuk sempurna secara anatomi
maupun fisiologi), di pengolahan, selama transportasi, di
gudang sampai saat ditanam kembali.

Kemunduran fisiologis (kemunduran karena faktor lingkungan).


Kemunduran fisiologis disebabkan oleh lingkungan simpan,
terutama suhu dan RH yang ber-efek terhadap berkurangnya
cadangan makanan di dalam benih (akibat respirasi) sehingga
viabilitas benih menurun
Periode simpan dalam konsep fisiologi menjadi beberapa
tahapan penyimpanan :
1.Penyimpanan di tanaman (sejak masak fisiologi hingga
panen).
2.Saat panen, pengolahan, sampai siap disimpan di gudang
3.Di dalam gudang
Teknologi Pascapanen
4.Selama di transportasi
(Penyimpanan dan
5.Di kios penjual benih
Pengemasan)
6.Di petani/pengguna benih
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA
SIMPAN BENIH

1.Vigor Awal Sebelum Simpan :


a.Faktor “Innate”/ Genetik
b.Faktor ”Induce”(Lingkungan di lapang, di prosesing
sampai siap di simpan)
2. Faktor “Enforced” (Lingkungan simpan):
-Abiotik
-Biotik Teknologi Pascapanen

7
Penyimpanan Tradisional

Jineng, di Bali
-kap.: 3-5 ton padi Leuit, di karawang Lumbung, di Sukabumi
-Lokasi : dekat rumah
-Kap.: 2-6 ton padi
-Fungsi: penyimpanan, budaya
-Lokasi : dekat rumah
-Butir kuning: 4-5%/musim
-Butir rusak : 1-2%/musim -Fungsi : penyimpanan, stok darurat
-Butir kuning: 1-2%/ musim
- Butir rusak : 2-3%/musim

8
PENGENDALIAN FAKTOR ABIOTIK DAN FAKTOR BIOTIK

PENGENDALIAN FAKTOR ABIOTIK

1. Pengendalian Suhu
Instore Dryer
ü Benih yang telah dipanen harus segera di
proses, karena kadar air benih tinggi
sehingga respirasi berjalan sangat cepat
dan mudah diserang cendawan
ü Sewaktu benih dikeringkan, suhu
maksimum 40 ± 3 0C. Suhu pengeringan
yang terlalu tinggi menyebabkan
kematian benih.

ü Alat pendingin (menurunkan suhu sampai


sangat rendah dengan menggunakan
bahan pendingin/ refrigeration agent/
refrigerant
Coolbot
9
Instore Dryer Coolbot
Suhu pengeringan dapat diatur Suhu bisa sampai 50C

Suhu stabil sekitar 39-40 0C konsumsi listrik hanya sekitar 1500


watt
Suhu bisa diatur

10
2. Pengendalian kelembaban nisbi udara (RH)
Alat pengendali RH :
1. Humidifier (RH tinggi mendekati 100 %)
2. Dehumidifier(RH rendah)

Type-type dehumidifier :
1. Refrigeration type
2. Chemical/adsorption type

11
Teknologi pengendali RH
1. Biosilika/silika gel
• Dehumidifier Untuk Skala Kecil
• Bila fasilitas-fasilitas pengendali RH tidak ada,
dapat digunakan desikan di dalam wadah kedap
untuk mengatur RH udara
Teknologi Biosilika

Ø Ramah lingkungan
Ø Bahan baku dari limbah pertanian
Ø Dalam ukuran nano

12
3. Teknologi pengendali atmosfir (gas)
• Teknologi nanozeolit
ü Dalam kondisi teraktivasi nanozeolit dapat
berfungsi sebagai penjerap air, gas dan
penjerap oksidator untuk etilen
ü Etilen dalam benih dapat menginduksi
terbentuknya akar, dimana hal tersebut dicegah
pada saat proses penyimpanan

13
Ø Salah satu aktivitas dari benih yang mempengaruhi
lingkungan adalah respirasi, baik aerobik maupun
anaerobik

Ø Respirasi tersebut merubah komposisi gas, kelembaban


nisbi (RH) dan suhu lingkungan simpan.

Teknologi Nanocoating
B
A

14
Teknologi Nanocoating Multi Layer

15
Pengembangan Nano-coating Untuk Meningkatkan Daya
Simpan Dan Mempertahankan Kualitas Benih Kedelai

Kendala penyimpanan:
- Secara tradisional umur simpan 3
bulan
- Kelembaban dan suhu lingkungan
tinggi
- Serangan hama dan penyakit
- Ketersediaan nutrisi untuk penanaman
rendah

Coating Berbasis Nanoteknologi


• Aktivitas permukaan tinggi
• Kerapatan dan stabilitas coating
tinggi
Penangkar • Penyisipan bahan aktif (antioksidan,
benih.....???? antimikroba, zat pengatur tumbuh
dll.) untuk meningkatkan daya
simpan dan membantu pertumbuhan 16
- Peningkatan daya simpan: formulasi coating dan jenis kemasan
- Formulasi coating multi-layer
- Nano-chitosan è barrier gas, antimikroba, pembawa bahan aktif
hidrofilik
- Talcum è pembentuk granul, filler, support bahan berbasis powder
- Nano-wax è barrier uap air, pembawa bahan hidrofobik
- Jenis kemasan : kantong plastik dan karung plastik

Nano-chitosan

Benih kedelai Talcum

Nano-wax

Teknologi formulasi nano-coating benih kedelai dapat


meningkatkan daya simpan benih minimal 6-12 bulan di
suhu ruang
17
PENGENDALIAN FAKTOR BIOTIK
(MIKRO ORGANISME, SERANGGA/INSEKTA, HEWAN
PENGERAT)
PENGENDALIAN SERANGGA GUDANG
Ø Pencegahan : Menekan pertambahan populasi sehingga serangan tak
berkembang

Ø Pemberantasan : Meniadakan serangga yang ada


Mencegah serangan
Sitophilus SP pada
sorgum yang belum
Penggunaan ekstrak disosoh
bahan alami
(cengkeh, dll)

18
PENGEMASAN

19
Teknologi Pengemasan
Kemasan Hermetic
Prinsipnya:
1. Kedap udara
2. Plastik mengontrol kadar air dan kelembapan
3. Mengontrol oksigen untuk mengendalikan aktivitas biologis
4. Membunuh serangga atau menjadi tidak aktif

20
Hermetic Sealed Storage Systems

Local container 5 t Cocoon™ 50 kg “Super bag”

Example for daily drop of oxygen in plastic bags


with different oxygen permeability
Sources: IRRI 21
Aplikasi penyimpanan hermetic

Jenis Kemasan Bahan yang Hasil


disimpan
Kemasan hermetic Gabah Selama 12 bulan
penyimpanan, hasil beras
rusak 1,36% (kantong plastik,
beras rusak 5, 05%
Kemasan hermetik Beras Kematian hama gudang
Sitophilus oryzae, 3 hari
(penggunaan plastik PP
double, 7 hari; LDPE double
20 hari)
Kemasan hermetik Beras pecah Penurunan kadar oksigen
kulit selama penyimpanan

22
Hermetic storage system
22
20
Joseph bag
Oxygen level (%)

18
16 Plastic jar
14
Joseph bag
12
10
8
6
0 50 100 150 200
No. of days

After 92 days of storage PV bag


Germination rate Insect count
No. Sample death /
Normal Abnormal Dormant Alive death
Mati
1 Platic jar 86.0 7.0 0.0 6.0 3.0 6.0
2 Joseph bag 84.0 13.3 0.0 3.0 3.3 7.0
3 Control 82.3 12.0 1.0 4.7 65.0 41.3
Plastic jar

23
Pengendalian Aflatoksin pada Beras Pecah Kulit dengan
Penyimpanan Hermetik

• Masa Simpan sangat singkat


• Masalah utama berkembangnya
Aflatoksin dan Asam Lemak
Bebas
• Penyimpanan cara hermetik
menunjukan penurunan
perkembangan aflatoksin
• Tingkat aflatoksin yang
terdeteksi minimum 4ppb

24
Benefits of Hermetic Storage
Insect control High germination rates Higher milling returns
80 100 100.0
initial initial
hermetic hermetic
80 80.0
60 control

Head Rice Yield (%)


control

Germination (%)
Insects / kg

60 60.0
40
40 40.0

20
20 20.0

0 0 0.0
Tai Nguyen Mot Bui Do Jasmin 85 OM 2717 Tai Nguyen Mot Bui Do Jasmin 85 OM 2717 Tai Nguyen Mot Bui Do Jasmin 85 OM 2717
initial

Variety hermetic Variety Variety


control

No pesticides / fumigation Farmers in SE Asia use around More grain to sell


(farmers often store inside the 80% own seeds and use high Also controls moisture
house to avoid theft) seed rates to compensate for content -> protection from
low germination -> mycotoxins
more grains to sell

Initial sample After 8 months hermetic storage After 8 months traditional storage

Source: IRRI - Bac Lieu Seed Center, Vietnam collaboration


Eight months of storage, 4 varieties, comparing IRRI Super bag with farmers practice
25
Pilihan Teknologi Hasil Badan Litbang Pertanian
Dalam Rangka Meningkatkan Daya Simpan
Benih Tanaman Pangan
1. Teknologi nanocoating (single maupun multi layer)
2. Teknologi Instore Dryer
3. Teknologi pergudangan IoT
4. Penggunaan Coolbot
5. Penggunaan Biosilika
6. Penggunaan Nanozeolit
7. Penggunaan ekstrak bahan alami/nabati
8. Penggunaan kemasan hermetic

26
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai