PT. Kahatex
Bojongloa, Rancaekek, Kabupaten Bandung
Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat ujian tengah semester ganjil
Disusun oleh :
Ananta syafaatullah
E1A200020
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang Maha pengasih lagi
Maha penyayang. Karena atas nikmat, ridho, dan karunia-Nya kami penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik sesuai kemampuan penulis. Adapun dalam
kegiatan kunjungan industri kali ini kami mengunjungi PT. KAHATEX yang bergerak
berterima kasih kepada Allah SWT. yang senantiasa memberi limpahan rahmat dan
membersamai di setiap derap langkah kehidupan penulis. Terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini. Semoga laporan
yang penulis susun dapat menjadi manfaat bagi kita semua. Aamiin Yaa Rabbal
‘Aalamiin
Penulis.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. 2
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB IV : PENUTUP................................................................................................. 12
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................... 12
iv LAMPIRAN
................................................................................................................. v
iii
BAB I PENDAHULUAN
terbesar di Indonesia. Industri ini menjadi salah satu sektor unggulan yang
benang atau kain (Asmara, 2013). Produk tekstil terdiri dari serat, benang, kain,
atau pakaian. Industri ini sudah sangat populer sejak zaman dahulu.
serius yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan yaitu limbah tekstil. Hasil
samping produksi industri ini dapat berupa limbah cair dari hasil pewarnaan yang
sekitar industri.
(A) ayat 3 menyebutkan bahwa usaha dan/atau kegiatan industri tekstil wajib
memenuhi baku mutu air limbah. Oleh karena itu, setiap industri tekstil harus
1
Pengolahan limbah industri tekstil menjadi hal penting yang harus diketahui
dan dipahami oleh semua pelaku industri. Oleh karena itu, berdasarkan latar
kunjungan industri ke PT. Kahatex untuk mengetahui secara lebih rinci dan
B. Rumusan Masalah
3. Apa upaya yang dilkakukan untuk pemanfaatan air limbah tekstil yang sudah
diolah di PT.Kahatex?
C. Tujuan
b. Mengetahui hasil akhir dari limbah cair tekstil yang sudah melewati proses
2
2. Tujuan Pembuatan Laporan Kunjungan Industri
PT.Kahatex
b. Sebagai salah satu syarat ujian tengah semester ganjil mata kuliah
penanganan limbah
hanya pada proses pengolahan limbah tekstil menjadi limbah yang siap dibuang
ke lingkungan.
Tempat :
Rangkaian kegiatan :
3
1. Workshop tentang proses pengolahan air limbah di gedung Kawasan Sains
yaitu Prof. Dr. Eng, I Made Joni, M.Sc.dan Dr. Dadan Sudana Wijaya,
S.E., M.IL.
B. Profil Perusahaan
PT. Kahatex didirikan pada tahun 1979 oleh Mr. LH Song. Perusahaan ini bergerak
di bidang tekstil atau industri pembuatan benang, kain, polyester, kaos kaki,
garmen, dan pakaian jadi. Perusahaan ini terus berkembang hingga memiliki area
gabungan dengan luas lebih dari 185 hektar di 3 lokasi yaitu Cijerah-Bandung,
PT. Kahatex merupakan salah satu industri tekstil terbesar di Asia Tenggara.
Perusahaan ini berhasil meraih sertifikat industri hijau (green industry) dari
produksi yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, PT. Kahatex menjadi
perusahaan tekstil yang berkomitmen terhadap lingkungan di Jawa Barat. Hal ini
4
ditunjukkan dengan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) seluas
5
BAB III PEMBAHASAN
Limbah tekstil adalah buangan yang dihasilkan selama proses produksi tekstil
benang, kain, pakaian jadi, dan sejenisnya. Limbah cair sisa produksi tekstil dapat
berupa zat atau cairan pewarna dan hasil konsumsi air dalam proses finishing serta
pewarnaan kain.
b. Memiliki warna
e. Memiliki bau
2. Karakteristik kimia
6
e. pH nya tidak netral, biasanya bersifat basa dengan rentang pH antara 8
sampai 10
proses pengolahan limbah cair tekstil di PT. Kahatex meliputi beberapa tahapan,
di antaranya :
1. Tahap pre-treatment, yaitu tahap pengolahan limbah cair tekstil yang berperan
untuk memilah limbah padat yang mungkin terbawa oleh limbah cair ke IPAL.
7
b. Dissolved Air Flotation (DAF), merupakan proses pengolahan secara fisika
dimana terjadi proses pemisahan minyak dan lemak pada air limbah dengan
bahan kimia (koagulan atau flokulan). Proses ini dapat menguraikan zat
penguraian zat organik yang terkandung dalam air limbah dengan bantuan
dan biologi. Proses ini efisien untuk menurunkan kadar COD dan BOD.
2. Primary treatment, yaitu tahap pengolahan limbah cair tekstil yang berperan
untuk menurunkan kadar COD dan BOD pada air limbah. Tahap ini terdiri
terjadi pross penguraian zat oranik yang terkandung dalam air limbah
8
dengan mikroorganisme aerob. Di proses ini, terjadi netralisasi pH air
limbah dan dapat menstabilkan debit air limbah yang akan masuk ke IPAL.
kontak langsung antara air bersih bersuhu tinggi dengan udara bersuhu
lebih rendah. Diproses ini, suhu air limbah dapat mengalami penurunan
mikroorganisme.
dan flokulan). Proses ini dapat menguraikan zat warna pada air limbah sisa
industri tekstil.
kimia. Proses ini efisien dalam menurunkan parameter padatan (TDS dan
TTS).
9
g. Effulent akhir, merupakan bak penampungan akhir sebelum dilakukan
selanjutnya.
proses penyaringan air dengan media pasir dan karbon untuk mengurangi
kegiatan produksi.
Hasil akhir dari air limbah tekstil yang sudah diolah adalah air limbah yang
memiliki kadar BOD dan COD rendah. Zat-zat kimia yang sebelumnya ada,
setelah diolah akan hilang. Suhu air limbah yang semula tinggi pun sudah stabil
sesuai dengan suhu ruang. Selain itu, zat warna yang ada dalam air limbah pun
sudah berkurang
lingkungan karena bahan kimia berbahaya yang terkandung di dalam nya sudah
hilang sehingga aman untuk ekosistem disekitar sungai. Meskipun begitu, air
limbah tersebut juga dapat digunakan kembali menjadi hal yang lebih bermanfaat.
Berikut ini pemanfaatan air limbah tekstil yang sudah mengalami proses
pengolahan di antaranya :
10
selanjutnya.
Pengolahan air limbah tekstil juga menghasilkan suatu endapan atau suspensi
sisa yang sudah terpisah dari air limbah. Endapan ini tidak ramah untuk lingkungan
perlakuan terhadap zat padat sisa pengolahan air limbah dengan melakukan
dalamnya. Setelah itu, padatan tersebut di atasi dengan beberapa hal berikut :
1. Slug yang dihasilkan kemudian digunakan untuk bahan bakar mesin produksi
untuk lingkungan
5. Diambil oleh pihak ketiga yang memerlukan sisa padatan tersebut untuk
11
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Limbah cair tekstil merupakan zat sisa hasil produksi pembuatan serat
menjadi kain, benang, polyester, pakaian jadi, dan sejenisnya yang berasal dari
proses pewarnaan, pemanasan kain, pencelupan, dan hasil konsumsi air dalam
proses finishing.
pengolahan yakni tahap pretreatment yang meliputi proses inlet, Dissolved Air
Air limbah yang sudah diolah dapat digunakan kembali menjadi sumber
air untuk proses produksi selanjutnya. Sedangkan slug atau sisa endapan dapat
dimanfaatkan menjadi bahan bakar, batu bara, bahan dasar pembuatan batako,
B. Saran
Saran penulis untuk PT.Kahatex adalah proses pengolahan air limbah yang
akan di buang baiknya bisa dikelola lagi untuk keamanan dan kebersihan
12
lingkungan khususnya disekitar wilayah dekat industri sehingga buangan dari
13
DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2019, November 7). Kemenperin : Industri Tekstil dan Pakaian Tumbuh
Berita Industri:
https://kemenperin.go.id/artikel/21230/kemenperin:-industri-tekstil-
https://www.sugawa.id/ekbis/kahatex-jadi-perusahaan-tekstil-
indonesiapertama-yang-raih-penghargaan-industri-hijau/
iv
LAMPIRAN