Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TEKSTIL

PT. Kahatex
Bojongloa, Rancaekek, Kabupaten Bandung

Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat ujian tengah semester ganjil

Mata kuliah penanganan limbah

Dosen pengampu : Dedeh Rosmaniar, S.T., M.T

Disusun oleh :

Ananta syafaatullah
E1A200020

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN SEMESTER 5

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS AL-GHIFARI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang Maha pengasih lagi

Maha penyayang. Karena atas nikmat, ridho, dan karunia-Nya kami penulis dapat

menyelesaikan laporan ini dengan baik sesuai kemampuan penulis. Adapun dalam

kegiatan kunjungan industri kali ini kami mengunjungi PT. KAHATEX yang bergerak

di bidang industri tekstil.

Alhamdulillah, penulis diberi kesempatan untuk mengucap rasa syukur dan

berterima kasih kepada Allah SWT. yang senantiasa memberi limpahan rahmat dan

membersamai di setiap derap langkah kehidupan penulis. Terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini. Semoga laporan

yang penulis susun dapat menjadi manfaat bagi kita semua. Aamiin Yaa Rabbal

‘Aalamiin

Bandung, 6 Desember 2022

Penulis.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 3

BAB I : PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penulisan ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................................... 2

D. Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 3

BAB II : PELAKSANAAN KUNJUNGAN INDUSTRI ......................................... 3

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan........................................................................... 3

B. Profil Perusahaan .................................................................................................. 4

BAB III : PEMBAHASAN ......................................................................................... 6

A. Limbah Cair Tekstil.............................................................................................. 6

B. Proses Pengolahan Limbah Cair Tekstil ............................................................... 7

C. Pemanfaatan Air Limbah Tekstil yang Sudah Diolah ........................................ 10

BAB IV : PENUTUP................................................................................................. 12

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 12

B. Saran ................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................

iv LAMPIRAN

................................................................................................................. v
iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan

Industri tekstil di Indonesia menjadi salah satu sektor manufaktur yang

terbesar di Indonesia. Industri ini menjadi salah satu sektor unggulan yang

mencatatkan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Industri tekstil adalah industri manufaktur yang mengolah serat menjadi

benang atau kain (Asmara, 2013). Produk tekstil terdiri dari serat, benang, kain,

atau pakaian. Industri ini sudah sangat populer sejak zaman dahulu.

Seiring dengan kemajuannya, industri tekstil menimbulkan permasalahan

serius yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan yaitu limbah tekstil. Hasil

samping produksi industri ini dapat berupa limbah cair dari hasil pewarnaan yang

jika tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan pencemaran lingkungan,

mengganggu kesehatan manusia, serta merusak ekosistem makhluk hidup di

sekitar industri.

Permasalahan ini harus segera diatasi dengan adanya proses pengolahan

limbah dari masing-masing industri tekstil. Berdasarkan peraturan Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No.

P16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 tentang Baku Mutu Air Limbah pasal 16

(A) ayat 3 menyebutkan bahwa usaha dan/atau kegiatan industri tekstil wajib

memenuhi baku mutu air limbah. Oleh karena itu, setiap industri tekstil harus

memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengurangi dan

mengolah limbah hasil produksi.

1
Pengolahan limbah industri tekstil menjadi hal penting yang harus diketahui

dan dipahami oleh semua pelaku industri. Oleh karena itu, berdasarkan latar

belakang masalah yang sudah dipaparkan maka penulis mengikuti kegiatan

kunjungan industri ke PT. Kahatex untuk mengetahui secara lebih rinci dan

mendalam mengenai proses pengolahan limbah tekstil.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan ini di antaranya :

1. Apa yang dimaksud limbah cair tekstil?

2. Bagaimana proses pengelolaan limbah cair tekstil di PT. Kahatex?

3. Apa upaya yang dilkakukan untuk pemanfaatan air limbah tekstil yang sudah
diolah di PT.Kahatex?

C. Tujuan

1. Tujuan Kunjungan Industri

Tujuan diadakan kegiatan kunjungan industri ke PT. Kahatex yaitu :

a. Mengetahui proses pengolahan limbah cair tekstil

b. Mengetahui hasil akhir dari limbah cair tekstil yang sudah melewati proses

pengolahan dan pemanfaatannya

c. Membuka wawasan terkait proses pengolahan limbah cair tekstil

d. Memberikan gambaran dunia kerja di industri tekstil bagian Instalasi

Pengolahan Air Limbah (IPAL)

2
2. Tujuan Pembuatan Laporan Kunjungan Industri

Tujuan kami membuat laporan kunjungan industri diantaranya :

a. Sebagai pertanggung jawaban setelah melakukan kunjungan industri ke

PT.Kahatex

b. Sebagai salah satu syarat ujian tengah semester ganjil mata kuliah

penanganan limbah

D. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh penulis dalam penyusunan laporan hasil kunjungan

industri didapatkan selama kegiatan kunjungan industri dengan memfokuskan

hanya pada proses pengolahan limbah tekstil menjadi limbah yang siap dibuang

ke lingkungan.

BAB II PELAKSANAAN KUNJUNGAN INDUSTRI

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu : Jumat, 2 Desember 2022

Tempat :

1. Gedung Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Universitas Padjadjaran

2. PT. Kahatex di Jln. Raya Rancaekek KM 6, Des. Bojongloa, Kecamatan

Rancaekek, Kab. Bandung, Jawa Barat.

Rangkaian kegiatan :

3
1. Workshop tentang proses pengolahan air limbah di gedung Kawasan Sains

dan Teknologi (KST) Universitas Padjadjaran dengan dua orang pemateri

yaitu Prof. Dr. Eng, I Made Joni, M.Sc.dan Dr. Dadan Sudana Wijaya,

S.E., M.IL.

2. Kunjungan industri mengenai proses pengolahan air limbah tekstil ke

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT. Kahatex.

B. Profil Perusahaan

PT. Kahatex adalah perusahaan tekstil besar yang terintegrasi di Indonesia.

PT. Kahatex didirikan pada tahun 1979 oleh Mr. LH Song. Perusahaan ini bergerak

di bidang tekstil atau industri pembuatan benang, kain, polyester, kaos kaki,

garmen, dan pakaian jadi. Perusahaan ini terus berkembang hingga memiliki area

gabungan dengan luas lebih dari 185 hektar di 3 lokasi yaitu Cijerah-Bandung,

Rancaekek-Sumedang, dan Solokan jeruk-Majalaya. Jumlah total tenaga kerja PT.

Kahatex yaitu sekitar 55.000 karyawan.

PT. Kahatex merupakan salah satu industri tekstil terbesar di Asia Tenggara.

Perusahaan ini berhasil meraih sertifikat industri hijau (green industry) dari

kementerian perindustrian. Industri hijau adalah pengakuan tertinggi dari

kementerian perindustrian bagi perusahaan yang telah menjalankan prinsip-prinsip

produksi yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, PT. Kahatex menjadi

perusahaan tekstil yang berkomitmen terhadap lingkungan di Jawa Barat. Hal ini

4
ditunjukkan dengan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) seluas

7 hektar di setiap lokasi pabriknya.

5
BAB III PEMBAHASAN

A. Limbah Cair Tekstil

Limbah tekstil adalah buangan yang dihasilkan selama proses produksi tekstil

mulai dari proses pengkanjian, penghilangan kanji, pengelantangan, pemanasan,

maserasi, pewarnaan, pemotongan, pencetakan, dan perencanaan. Limbah tekstil

mudah ditemui di setiap industri manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan

benang, kain, pakaian jadi, dan sejenisnya. Limbah cair sisa produksi tekstil dapat

berupa zat atau cairan pewarna dan hasil konsumsi air dalam proses finishing serta

pewarnaan kain.

Karakteristik air limbah produksi industri tekstil di antaranya :

1. Karakteristik fisika, terdiri dari :

a. Memiliki Total Suspended Solid (TSS) yang tinggi

b. Memiliki warna

c. Tingkat keruh yang tinggi

d. Suhunya tinggi (di atas suhu ruang)

e. Memiliki bau

2. Karakteristik kimia

a. Kadar Biological Oxygen Demand (BOD) tinggi

b. Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) tinggi

c. Mengandung oil dan grease

d. Mengandung sulfida dan fenol

6
e. pH nya tidak netral, biasanya bersifat basa dengan rentang pH antara 8

sampai 10

f. Mengandung logam berat Cr (Kromium).

3. Karakteristik biologi, yaitu mengandung bakteri atau mikroorganisme yang

berpengaruh terhadap kadar BOD dan COD.

Air limbah tekstil tanpa pengolahan akan berdampak buruk terhadap

lingkungan yang yakni:

1. Kualitas badan air permukaan menurun

2. Ekosistem badan air terganggu

3. Sungai menjadi dangkal akibat peningkatan kadar lumpur

B. Proses Pengolahan Limbah Cair Tekstil

Berdasarkan hasil dari kunjungan industri yang sudah penulis laksanakan,

proses pengolahan limbah cair tekstil di PT. Kahatex meliputi beberapa tahapan,

di antaranya :

1. Tahap pre-treatment, yaitu tahap pengolahan limbah cair tekstil yang berperan

untuk memilah limbah padat yang mungkin terbawa oleh limbah cair ke IPAL.

Tahapan ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

a. Inlet, merupakan bak penampungan sementara air limbah dari sumber

penghasil limbah sebelum dilakukan proses pengolahan secara fisika,

kimia, maupun biologi.

7
b. Dissolved Air Flotation (DAF), merupakan proses pengolahan secara fisika

dimana terjadi proses pemisahan minyak dan lemak pada air limbah dengan

memanfaatkan berat jenis.

c. Koagulasi flokulasi, merupakan proses pengolahan secara kimia untuk

destabilisasi muatan koloid serta pembuatan flok dengan penambahan

bahan kimia (koagulan atau flokulan). Proses ini dapat menguraikan zat

warna dalam air limbah.

d. Lamella Clarifier, merupakan proses pengolahan secara fisika dimana

terjadinya sludge yang terbentuk akibat pengolahan proses kimia. Proses

ini efisien dalam menurunkan padatan (TSS dan TDS).

e. Aerasi, merupakan proses pengolahan secara biologi dimana terjadi proses

penguraian zat organik yang terkandung dalam air limbah dengan bantuan

mikroorganisme aerob. Proses ini efisien untuk menurunkan parameter

COD dan BOD.

f. Sedimentasi biologi, merupakan proses pengolahan secara fisika dimana

terjadinya pengendapan yang terbentuk akibat pengolahan proses kimia

dan biologi. Proses ini efisien untuk menurunkan kadar COD dan BOD.

2. Primary treatment, yaitu tahap pengolahan limbah cair tekstil yang berperan

untuk menurunkan kadar COD dan BOD pada air limbah. Tahap ini terdiri

dari beberapa bagian, yaitu :

a. Ekualisasi, merupakan proses pengolahan limbah secara biologi dimana

terjadi pross penguraian zat oranik yang terkandung dalam air limbah

8
dengan mikroorganisme aerob. Di proses ini, terjadi netralisasi pH air

limbah dan dapat menstabilkan debit air limbah yang akan masuk ke IPAL.

b. Cooling tower, merupakan proses pengolahan secara fisika dimana terjadi

kontak langsung antara air bersih bersuhu tinggi dengan udara bersuhu

lebih rendah. Diproses ini, suhu air limbah dapat mengalami penurunan

sebanyak 14 derajat celcius.

c. Aerasi, merupakan pengolahan secara biologi dimana terjadinya

penguraian zat organik yang terkandung dalam air limbah degan

mikroorganisme.

d. Sendimentasi biologi, merupakan proses pengolahan secara fisika dimana

terjadinya pengendapan yang terbentuk akibat pengolahan biologi. Efisien

mh menurunkan parameter pada meteran.

e. Koagulasi flokulasi, merupakan proses secara kimia untuk destilasi muatan

koloid serta pembentukan flok dengan penambahan bahan kimia (kogulan

dan flokulan). Proses ini dapat menguraikan zat warna pada air limbah sisa

industri tekstil.

f. Sedimentasi kimia, merupakan proses pengolahan secara fisika dimana

terjadinya pengendapan sludge yang terbentuk akibat pengolahan proses

kimia. Proses ini efisien dalam menurunkan parameter padatan (TDS dan

TTS).

9
g. Effulent akhir, merupakan bak penampungan akhir sebelum dilakukan

pembuangan ke badan air permukaan dan atau proses pengolahan

selanjutnya.

h. Sand filter, merupakan proses pengolahan secara fisika dimana terjadi

proses penyaringan air dengan media pasir dan karbon untuk mengurangi

padatan pada air.

i. Reverse osmosis, merupakan proses pengolahan fisika dengan metode

penyaringan sistem tekanan sehingga air dapat digunakan kembali untuk

kegiatan produksi.

C. Pemanfaatan Air Limbah Tekstil yang Sudah Diolah

Hasil akhir dari air limbah tekstil yang sudah diolah adalah air limbah yang

memiliki kadar BOD dan COD rendah. Zat-zat kimia yang sebelumnya ada,

setelah diolah akan hilang. Suhu air limbah yang semula tinggi pun sudah stabil

sesuai dengan suhu ruang. Selain itu, zat warna yang ada dalam air limbah pun

sudah berkurang

Air limbah yang sudah mengalami proses pengolahan dapat dibuang ke

lingkungan karena bahan kimia berbahaya yang terkandung di dalam nya sudah

hilang sehingga aman untuk ekosistem disekitar sungai. Meskipun begitu, air

limbah tersebut juga dapat digunakan kembali menjadi hal yang lebih bermanfaat.

Berikut ini pemanfaatan air limbah tekstil yang sudah mengalami proses

pengolahan di antaranya :

1. Dapat digunakan kembali sebagai sumber air untuk kegiatan industri

10
selanjutnya.

2. Mengatasi permasalahan cadangan air tanah demi kelangsungan kegiatan

produksi dan kebutuhan masyarakat.

3. Menambah nutrisi tanah untuk proses budidaya tanaman

4. Dapat digunakan sebagai pengelolaan bisnis hidroponik untuk menyiram dan

media tempat tumbuhan hidup

Pengolahan air limbah tekstil juga menghasilkan suatu endapan atau suspensi

sisa yang sudah terpisah dari air limbah. Endapan ini tidak ramah untuk lingkungan

sehingga tidak dapat dibuang begitu saja. PT.Kahatex melakukan beberapa

perlakuan terhadap zat padat sisa pengolahan air limbah dengan melakukan

pengepresan menggunakan mesin screw press untuk menghilangkan sisa air di

dalamnya. Setelah itu, padatan tersebut di atasi dengan beberapa hal berikut :

1. Slug yang dihasilkan kemudian digunakan untuk bahan bakar mesin produksi

2. Dibuat batu bara yang kemudian bisa dijual kembali

3. Dijadikan sebagai bahan baku pembuatan batako atau semen

4. Dibuang ke TPS limbah B3 untuk kemudian diolah kembali hingga aman

untuk lingkungan

5. Diambil oleh pihak ketiga yang memerlukan sisa padatan tersebut untuk

kemudian diolah kembali menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat

6. Dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan digester.

11
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Limbah cair tekstil merupakan zat sisa hasil produksi pembuatan serat

menjadi kain, benang, polyester, pakaian jadi, dan sejenisnya yang berasal dari

proses pewarnaan, pemanasan kain, pencelupan, dan hasil konsumsi air dalam

proses finishing.

Proses pengolahan limbah tekstil di PT.Kahatex terdiri dari beberapa tahap

pengolahan yakni tahap pretreatment yang meliputi proses inlet, Dissolved Air

Flotation (DAF), koagulasi flokulasi, lamella clarifier, aerasi, dan sedimentasi

biologi. Dilanjutkan ke tahap primary treatment yang meliputi proses

ekualisasi, cooling tower, aerasi, sedimentasi biologi, koagulasi flokulasi,

sedimentasi kimia, effluent akhir, sand filter, dan reverse osmosis.

Air limbah yang sudah diolah dapat digunakan kembali menjadi sumber

air untuk proses produksi selanjutnya. Sedangkan slug atau sisa endapan dapat

dimanfaatkan menjadi bahan bakar, batu bara, bahan dasar pembuatan batako,

dan diambil oleh pihak ketiga untuk dimanfaatkan kembali.

B. Saran

Saran penulis untuk PT.Kahatex adalah proses pengolahan air limbah yang

akan di buang baiknya bisa dikelola lagi untuk keamanan dan kebersihan

12
lingkungan khususnya disekitar wilayah dekat industri sehingga buangan dari

industri benar benar tidak berbahaya lagi saat dibuang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2019, November 7). Kemenperin : Industri Tekstil dan Pakaian Tumbuh

Paling Tinggi. Retrieved from KEMENPERIN :

Berita Industri:

https://kemenperin.go.id/artikel/21230/kemenperin:-industri-tekstil-

danpakaian-tumbuh-paling-tinggi sugawaid, A. (2019, Desember 20). Kahatex Jadi

Perusahaan Tekstil Indonesia Pertama yang Raih Penghargaan Industri Hijau.

Retrieved from Sugawa.id:

https://www.sugawa.id/ekbis/kahatex-jadi-perusahaan-tekstil-

indonesiapertama-yang-raih-penghargaan-industri-hijau/
iv

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai