DAFTAR PUSTAKA
Limbah tanaman jagung yang bisa digunakan sebagai pakan ternak yaitu jerami
jagung, kulit buah jagung/klobot jagung, janggel dan tumpi. Selain limbahnya,
tanaman jagung juga dapat ditanam khusus sebagai sumber pakan yang disebut tebon.
Tebon jagung adalah seluruh tanaman jagung termasuk batang, daun dan buah jagung
muda yang umumnya dipanen pada umur tanaman 45 – 65 hari (Soeharsono dan
Sudaryanto 2006). Ada pula yang menyebut tebon jagung tanpa memasukkan jagung
muda ke dalamnya.
Limbah jagung yang memiliki tonase yang besar adalah jerami. Jerami
jagung/brangkasan adalah bagian batang dan daun jagung yang telah mengering ketika
tongkol jagung dipetik/dipanen. Selain jerami, kulit buah jagung/klobot jagung
merupakan limbah yang berpotensi sebagai sumber pakan karena hasil jagung yang
diambil untuk proses produksi pangan dan pakan adalah bijinya sedangkan kulit luar
buah jagung biasanya dibuang. Kulit jagung manis sangat potensial untuk dijadikan
silase karena kadar gulanya cukup tinggi (Anggraeny et al. 2005; 2006).
Seperti halnya jerami dan kulit luar buah jagung, tongkol jagung/janggel juga
sering kali menjadi limbah yang sering menjadi masalah karena sifatnya yang sulit
terdekomposisi. Tongkol/janggel jagung adalah tempat menempelnya biji jagung dan
biasanya terbuang saat perontokan biji jagung. Jagung pipilan sebagai produk
utamanya serta sisa buah disebut tongkol atau janggel (Rohaeni et al 2006).
Pilih jagung pipilan yang sudah kering kemudian dilakukan sortasi untuk
mendapatkan jagung yang berisi dan terbebas dari kotoran
Lakukan penggilingan dan hasil yang didapatkan diayak dengan ayakan yang ukuran
1,5 mm, yang lolos ayakan digunakan sebagai dedak sedangkan yang tidak lolos di
sebut sebagai beras jagung yang akan diolah menjadi tepung jagung.
Beras jagung ditampi kemudian hasil tampiannya ditendam dengan air selama 2 jam
Setelah kering dilakukan penggilingan dan hasil penggilingan diayak dengan ayakan
ukuran 100 mesh
Hasil ayakan sudah merupakan tepung jagung yang siap untuk dikemas/ dipasrkan.
terlalu rendah pada waktu pemipilan akan menyebabkan biji jagung menjadi pecah /
rusak sehingga akan mempermudah infeksi jamur dan bakteri.
Penyimpanan jagung untuk benih biasanya berbentuk tongkol dan berkelobot, dapat
di gantung di para-para pengasapan setiap hari, temat penyimpanan jagung sebaiknya
dilengkapi dengan kawat tikus.
Dalam pengelolaan usaha ini, para pengelola punya pengalaman yang berbeda-
beda antara satu dengan yang lain dan pengalaman ini tergantung berapa lama mereka
mendirikan usaha keripik jagung tersebut.
Dari hasil wawancara di kelompok tani timamo, mereka melakukan pasca panen
itu seperti pengeringan, pemilihan, pengangkutan serta penyimpanan.
Adapun bahan baku dalam pembuatan keripik jagung ini mereka peroleh dari
hasil tanaman mereka sendiri dan sebagiannya lagi diperoleh dari para petani jagung di
sekitar yang ada di Kecamatan Teluk Meranti. Namun dalam pengelolaaSn usaha
keripik jagung ini masih banyak terdapat kendala terutama dalam penyimpanan bahan
baku, mereka menyimpan bahan baku tersebut ditempat yang tidak memadai, sehingga
bahan baku yang disimpan untuk stok sering kali rusak. Hal ini disebabkan karena
belum adanya tempat penyimpanan bahan baku yang permanen.
kurang satu hari satu malam, selanjutnya jagung tersebut disaring dan
dimasukkan dalam sebuah wadah yang besar. Setelah itu jagung tersebut direbus
sampai matang, setelah matang jagung tersebut disaring kembali dan siap untuk
digiling dengan menggunakan mesin penggiling. Kemudian jagung tersebut dijemur
kembali sampai mengering dan siap untuk dilakukan proses penggorengan.
menjadikan jagung sebagai makanan pokok, sehingga untuk memenuhi kebutuhan
tersebut tidak kurang dari 10 juta petani melakukan usaha tani komoditas jagung.
Komoditas jagung dapat dikonsumsi oleh masyarakat dalam berbagai bentuk olahan,
tidak hanya sebagai pangan pokok tetapi juga sebagai lauk-pauk, makanan selingan,
dan bahan setengah jadi yang dihasilkan oleh beragam jenis industri dan skala usaha
(Mewa Ariani dan Pasandaran, E. 2002).
Jagung merupakan salah satu komoditas strategis dan bernilai ekonomis, serta
mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama
karbohidrat dan protein setelah beras, disamping itu jagung berperan sebagai pekan
ternak, bahan baku industri dan rumah tangga.
Beberapa produk olahan dari jagung telah umum dikenal oleh masyarakat,
terutama masyarakat pedesaan yang mengkonsumsi jagung sebagai makanan pokok.
Adapun berbagai bisnis produk olahan lain seperti pada uraian berikut ini.
- Dodol Jagung
- Pati jagung
- Tepung Jagung
- Emping Jagung
- Keripik Jagung
- Kemudian buat bedengan menggunakan cangkul
- Setelah pembuatan bedengan,setelah itu tanah di campur dengan pupuk
kandang
- Selanjutnya pembuatan lubang tanam dengan jarak 40cm
- Kemudian masukan bibit ke lubang tanam
- Dan tutup kembali
e. Pemeliharaan :
Untuk proses Pemeliharan tanaman jagung yang di lakukan kelompok tani
timamo yaitu :
Proses Pemeliharan tanaman setelah benih jagung berusia dua minggu,
caranya dengan membersikan gulma atau rumput liar yang tumbuh di
sekitar tanaman jagung. Selain membersihkan gulma dan rumput liar ada
juga tahapan melakukan proses pembubuhan, yaitu proses menambahkan
gundukan tanah pada bagian batang dan akar jagung agar batang dan akar
jagung lebih kokoh. Tahap pembubuhan ini dilakukan saat usia tanaman
sudah mencapai satu bulan.
f. Panen :
Dari hasil wawancara di kelompok tani timamo, umur panen jagung biasa
di panen yaitu sekitar 2 bulan lebih. Proses panen dengan memutar tongkol
jagung sampai terpisah dari tangkai. Untuk sisa panen misalnya batang
jagung, dibagikan ke orang untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
a. Persiapan lahan :
Sesuai hasil wawancara,lahan yang di gunakan kelompok tani timamo
untuk tanaman jagung sekitar 50meter dan untuk lahan yang digunakan
merupakan lahan bantuan pemerintah,untuk tenaga kerja tidak ada bantuan
hanya pak habib yang bekerja, pembersihan lahan dilakukan setiap hari
pada pagi dan sore hari serta untuk alat yang digunakan persiapan lahan
adalah parang,jonder,dan cangkul.
b. Persemaian :
Dari hasil wawancara bibit tanaman jagung disemai selama 4hari dan di
semai langsung di bedengan.
c. Pemupukan :
Setelah tanaman jagung tumbuh, selanjutnya di berikan pupuk,dan pupuk
yang digunakan tanaman jagung oleh kelompok tani timamo adalah jenis
pupuk manohara. Pemupukan dilakukan 2 kali yaitu pada saat berusia
1minggu kemudian dilakukan kembali pada usia 2 minggu.
d. Penanaman :
Dari hasil wawancara, adapun proses cara penanaman tanaman jagung oleh
kelompok tani timamo sebagai berikut :
- Pertama tanah yang sudah digembur menggunakan jonder
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Jagung
Tanaman Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman yang
termasuk ke dalam famili Graminae, divisi tumbuhan berbiji (Spermatophyta),
sedangkan bijinya tertutup oleh bakal buah(Angiospermae), kelas Monocotyledoneae,
ordo Graminaceae dan digolongkan ke dalam genus Zea dengan nama ilmiah Zea
mays. L (Tjitrosoepomo, 1991).
Tanaman Jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan aneka biji dari
keluarga aneka rumput. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman pangan yang
penting, selain Padi dan Gandum. Tanaman Jagung berasal dari Amerika yang tersebar
ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad
ke-16 orang Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia (Prahasta,
2009).
Biji jagung memiliki bentuk tipis dan bulat melebar. Biji jagung terbesar
memiliki Purata berat 250-300 mg. Biji jagung diklasifikasikan sebagai kariopsis. Hal
yang diadopsi petani telah terbukti memberikan sumbangan yang tidak kecil terhadap
peningkatan produksi dan produktivitas jagung nasional. Dari aspek peluang pasar
tanaman jagung mempunyai prospek yang cerah untuk diusahakan, karena permintaan
konsumen dalam negeri dan peluang ekspor yang terus meningkat.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu komoditi tanaman pangan yang dapat mengambil peran dalam
pembangunan sektor pertanian adalah komoditi jagung. Di Indonesia Jagung
merupakan komoditas pangan kedua setelah padi dan sumber kalori atau makanan
pengganti beras disamping itu juga sebagai pakan ternak. Kebutuhan jagung akan terus
meningkat dari tahun ketahun sejalan dengan peningkatan taraf hidup ekonomi
masyarakat dan kemajuan industri pakan ternak sehingga perlu upaya peningkatan
produksi melalui sumber daya manusia dan sumber daya alam, ketersediaan lahan
maupun potensi hasil dan teknologi. Jagung menjadi salah satu komoditas pertanian
yang sangat penting dan saling terkai dengan industri besar. Selain untuk dikonsumsi
untuk sayuran, buah jagung juga bisa diolah menjadi aneka makanan. Selain itu, pipilan
keringnya dimanfaatkan untuk pakan ternak. Kondisi ini membuat budidaya jagung
memiliki prospek yang sangat menjanjikan, baik dari segi permintaan maupun harga
jualnya. Terlebih lagi setelah ditemukan benih jagung hibrida yang memiliki banyak
keunggulan dibandingkan dengan benih jagung biasa. Keunggulan tersebut antara lain,
masa panennya lebih cepat, lebih tahan serangan hama dan penyakit, serta
produktivitasnya lebih banyak.
Jagung memiliki potensi potensi yang cukup besar untuk diusahakan secara
agribisnis, hal ini karena tanaman ini memiliki prospek yang cerah untuk diusahakan
baik dari aspek budidaya maupun dari aspek peluang pasar. Dari aspek budidaya
tanaman jagung tidak sulit untuk dibudidayakan. Tanaman jagung dapat tumbuh
hampir di semua jenis tanah. Yang terpenting dan sangat berhubungan erat dengan hasil
jagung adalah tersedianya unsur hara NPK pada tanah tersebut. Untuk pertumbuhan
yang lebih baik lagi, tanaman jagung memerlukan tanah yang subur, gembur dan kaya
humus (Sudjana dkk., 1991).
Demikian juga benih jagung telah banyak varietas-varietas unggul yang dilepas.
Menurut Rahmanto (1997), perkembangan daya hasil dari varietas-varietas unggul
DAFTAR ISI
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis terbuka
untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
sehingga adanya perbaikan makalah ini sehingga menjadi laporan yang baik dan benar.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi
pembaca.
Penulis
TUGAS KELOMPOK
TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
Studi Kasus :
Kelompok Tani Timamo, Kel. Loto Kec. Ternate Barat