Anda di halaman 1dari 17

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

AKK,2001. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Kanisius Yogyakarta.hal


29,51.

Bakhri, S., 2007. Budidaya Jagung Dengan Konsep Pengolahan


Tanaman Terpadu (PPT). Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BTTP). Sulawesi Tengah.

Siagian R. 2003. Pengantar Manajemen agribisnis. Yogyakarja (ID):


Gadja Mada University Press.

Agromedia R. 2007; Budi Daya Jagung Hibrida. PT. Agromedia


Pustaka. Jakarta

Fitriawati, 2009; Analisis Faktor Produksi Usahatani Jagung Di Desa


Bobo Kecamatan Palopo Kabupaten Donggala, Tesis
Universitas Tadulako, Palu
tanaman jagung yang paling sulit untuk terdegradasi. Padahal apabila diolah dengan
baik, janggel jagung bisa menjadi salah satu sumber pakan yang mempunyai nilai
gizi yang tinggi. Tongkol jagung digunakan sebagai bahan konsentrat pada pakan
ternak ruminansia. Kandungan serat kasar tinggi, protein dan kecernaan rendah. Oleh
karena itu, dalam pemanfaatannya sebagai bahan pakan, tongkol jagung perlu
ditingkatkan kualitasnya antara lain dengan teknologi pengolahan amoniasi
fermentasi (amofer). Perlakuan kimiawi berupa amoniasi (menggunakan urea) dan
perlakuan biologi yaitu fermentasi menggunakan starter mikrobia sellulolitik
(Prastyawan et al 2012).
2.7 Pengolahan Limbah Panen Jagung

Limbah tanaman jagung yang bisa digunakan sebagai pakan ternak yaitu jerami
jagung, kulit buah jagung/klobot jagung, janggel dan tumpi. Selain limbahnya,
tanaman jagung juga dapat ditanam khusus sebagai sumber pakan yang disebut tebon.
Tebon jagung adalah seluruh tanaman jagung termasuk batang, daun dan buah jagung
muda yang umumnya dipanen pada umur tanaman 45 – 65 hari (Soeharsono dan
Sudaryanto 2006). Ada pula yang menyebut tebon jagung tanpa memasukkan jagung
muda ke dalamnya.

Limbah jagung yang memiliki tonase yang besar adalah jerami. Jerami
jagung/brangkasan adalah bagian batang dan daun jagung yang telah mengering ketika
tongkol jagung dipetik/dipanen. Selain jerami, kulit buah jagung/klobot jagung
merupakan limbah yang berpotensi sebagai sumber pakan karena hasil jagung yang
diambil untuk proses produksi pangan dan pakan adalah bijinya sedangkan kulit luar
buah jagung biasanya dibuang. Kulit jagung manis sangat potensial untuk dijadikan
silase karena kadar gulanya cukup tinggi (Anggraeny et al. 2005; 2006).

Seperti halnya jerami dan kulit luar buah jagung, tongkol jagung/janggel juga
sering kali menjadi limbah yang sering menjadi masalah karena sifatnya yang sulit
terdekomposisi. Tongkol/janggel jagung adalah tempat menempelnya biji jagung dan
biasanya terbuang saat perontokan biji jagung. Jagung pipilan sebagai produk
utamanya serta sisa buah disebut tongkol atau janggel (Rohaeni et al 2006).

- Teknologi pengolahan pekan ternak dari jagung


Permasalahan dalam pemanfaatan limbah pertanian khususnya tanaman jagung
adalah jumlahnya yang banyak hanya pada saat panen dan kualitas nutrisinya yang
rendah. Jumlah limbah yang banyak hanya pada saat ini menjadi masalah karena
ternak membutuhkan pakan setiap hari tidak hanya pada saat panen. Untuk
mengatasi permasalahan ini, perlu dilakukan pengolahan limbah yang melimpah
pada saat panen agar dapat disimpan untuk dapat digunakan setiap waktu. Beberapa
teknologi pengolahan bahan pakan ternak yang sudah sering diaplikasikan contohnya
amofer.
Amofer : Tongkol jagung merupakan sisa hasil pertanian yang masih memiliki
kualitas yang rendah. Selama ini janggel jagung hanya dibiarkan saja tanpa ada
pemanfaatan. Permasalahan utama adalah tongkol jagung merupakan bagian dari
berbagai input dan fasilitas yang akan digunakan dalam proses produksi sehingga
proses produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.
 Pengawasan pada suatu usahatani meliputi pengawasan terhadap penggunaan faktor
produksi lahan, bibit, pupuk, obat-obatan dan persediaan modal untuk membiayai
usaha pertanian. Dengan pengawasan yang baik terhadap penggunaan faktor-faktor
produksi dapat menentukan efisien tidaknya suatu usahatani.
 Selanjutnya dikemukakan bahwa Pengendalian dalam usaha produksi pertanian
berfungsi untuk menjamin agar proses produksi berjalan pada rel yang telah
direncanakan. Dalam usahatani misalnya pengendalian dapat dilakukan pada masalah
kelebihan penggunaan tenaga manusia, penggunaan air, kelebihan biaya pada suatu
tahap proses produksi dan lain-lain.

2.6 Pengolahan Jagung

Pembuatan produk olahan jagung menjadi tepung

Tepung jagung merupakan bahan baku pembuatan berbagai produk olahan


berbahan dasar jagung. Pembuatan tepung jagung sangat sederhana sehingga bias
dilakukan dengan peralatan skala rumah tangga, adapun cara pembuatan tepung adalah
sebagai berikut:

 Pilih jagung pipilan yang sudah kering kemudian dilakukan sortasi untuk
mendapatkan jagung yang berisi dan terbebas dari kotoran

 Lakukan penggilingan dan hasil yang didapatkan diayak dengan ayakan yang ukuran
1,5 mm, yang lolos ayakan digunakan sebagai dedak sedangkan yang tidak lolos di
sebut sebagai beras jagung yang akan diolah menjadi tepung jagung.

 Beras jagung ditampi kemudian hasil tampiannya ditendam dengan air selama 2 jam

 Setelah itu ditiriskan dan lakukan pengeringan

 Setelah kering dilakukan penggilingan dan hasil penggilingan diayak dengan ayakan
ukuran 100 mesh

 Hasil ayakan sudah merupakan tepung jagung yang siap untuk dikemas/ dipasrkan.
terlalu rendah pada waktu pemipilan akan menyebabkan biji jagung menjadi pecah /
rusak sehingga akan mempermudah infeksi jamur dan bakteri.

 Pemilihan : Setelah dijemur sampai kering jagung dipipil. Pemipilan dapat


menggunakan tangan atau alat pemipil jagung bila jumlah produksi cukup besar.
Pada dasarnya “memipil” jagung hampir sama dengan proses perontokan gabah,
yaitu memisahkan biji-biji dari tempat pelekatan. Jagung melekat pada tongkolnya,
maka antara biji dan tongkol perlu dipisahkan.

 Penyimpanan : Penyimpanan jagung dengan sistem curah dapat menggunakan silo,


dan penyimpanan dengan kemasan dapat dilakukan dengan menggunakan karung.

 Penyimpanan jagung untuk benih biasanya berbentuk tongkol dan berkelobot, dapat
di gantung di para-para pengasapan setiap hari, temat penyimpanan jagung sebaiknya
dilengkapi dengan kawat tikus.

 Pengangkutan : Pengangkutan meliputi proses pengemasan atau pewadahan bahan


dan pemindahan guna proses selanjutnya. Pengemasan atau pewadahan bisa
menggunakan karung goni/plastik yang dilakukan dengan tujuan untuk memperkecil
kehilangan dan mempermudah dalam pengangkutan.

2.5 Manajemen Bisnis Jagung

Manajemen terdiri dari merencanakan, mengorganisasikan dan melaksanakan serta


mengevalusi suatu proses produksi. Karena proses produksi ini melibatkan sejumlah
orang (tenaga kerja) dari berbagai tingkatan, maka manajemen berarti pula bagaimana
mengelola orang- orang tersebut dalam tingkatan atau dalam tahapan proses produksi
(Soekartawi, 2003).

 Perencanaan input-input dan sarana produksi mencakup kegiatan mengidentifikasi


input-input dan sarana produksi yang dibutuhkan, baik dari segi jenis, jumlah dan
mutu atau spesifikasinya. Setelah itu maka disusun rencana dan sistem pengadaannya
dua hal mendasar yang perlu menjadi titik perhatian dalam memilih sistem
pengadaan adalah membuat sendiri atau membeli.
 Pengorganisasian mengenai sumberdaya berupa input-input dan sarana produksi
yang akan digunakan akan sangat berguna bagi pencapaian efisiensi usaha dan
waktu. Pengorganisasian tersebut terutama menyangkut bagaimana mengalokasikan
Pada waktu menggoreng masukkan bumbu-bumbu dan penyedap rasa untuk
menambah cita rasa keripik jagung. Adapun bumbu-bumbu tersebut seperti royco,
margarin, garam, daun seledri dan kunyit. Setelah melakukan tahap penggorengan,
maka keripik jagung pun siap untuk dikemas dalam bentuk kemasan. Yang kemudian
akan dijual. Namun kendalanya kemasan tersebut masih belum menarik, hal ini
dikarenakan kurangnya teknologi yang ada di Kecamatan Teluk Meranti. Mereka harus
ke Pekanbaru terlebih dahulu untuk memesan sebuah kemasan yang menarik, tentu saja
itu harus memakan waktu yang lama dan membutuhkan anggaran yang besar.

Di dalam penjualan atau mempromosikan usaha ini para pengusaha melakukan


cara penjualan atau promosi melalui mulut kemulut, warung, menjual di pasar dan
rumah makan serta penginapan.

Dalam pengelolaan usaha ini, para pengelola punya pengalaman yang berbeda-
beda antara satu dengan yang lain dan pengalaman ini tergantung berapa lama mereka
mendirikan usaha keripik jagung tersebut.

2.4 Pasca Panen

Penanganan pasca panen merupakan tahapan penanganan hasil pertanian setelah


panen. Teknologi penanganan panen dan pasca panen jagung meliputi kegiatan
kegiatan sebagai berikut: pemanenan, pengupasan, pengeringan 1,
pemipilan, pengangkutan, Sortasi & Grading, pengeringan 2, dan
penggudangan/penyimpanan.

Dari hasil wawancara di kelompok tani timamo, mereka melakukan pasca panen
itu seperti pengeringan, pemilihan, pengangkutan serta penyimpanan.

 Pengeringan : Pengeringan jagung bertongkol merupakan kegiatan yang sangat


penting dalam tahapan penanganan pasca panen jagung. Jagung yang telah dipanen
harus segera dikeringkan apabila hendak disimpan sebelum dilakukan pemipilan
maupun jika segera dipipil. Tujuan pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air
sehingga mencapai batas aman untuk penyimpanan dalam pengertian tidak dapat lagi
ditumbuhi oleh mikroba perusak. Tujuan lain adalah supaya dalam penanganan
selanjutnya tidak mengalami kerusakan seperti pada waktu pemipilan. Kadar air yang
ContoSh bisnis tanaman jagung : Contoh Kasus Bisnis Jagung Usaha Keripik
Jagung Kecamatan Teluk Meranti.

Usaha keripik jagung di Kecamatan Teluk Meranti dikelola oleh masyarakat


setempat yang pada umumnya juga bermata pencaharian sebagai petani, pedagang dan
nelayan. Usaha keripik jagung ini telah berdiri dan bertahan lebih kurang lima tahun.
Usaha ini mampu bertahan hingga sampai saat ini dikerenakan bahan bakunya mudah
didapatkan, selain itu usaha keripik jagung ini juga telah mendapat dukungan dari dinas
pertanian. Berkembangnya usaha ini karena didukung adanya objek wisata bono yang
menyebabkan banyak pengunjung yang datang, sehingga keripik jagung banyak
dikonsumsi oleh pengunjung baik dalam daerah maupun luar daerah.

Adapun bahan baku dalam pembuatan keripik jagung ini mereka peroleh dari
hasil tanaman mereka sendiri dan sebagiannya lagi diperoleh dari para petani jagung di
sekitar yang ada di Kecamatan Teluk Meranti. Namun dalam pengelolaaSn usaha
keripik jagung ini masih banyak terdapat kendala terutama dalam penyimpanan bahan
baku, mereka menyimpan bahan baku tersebut ditempat yang tidak memadai, sehingga
bahan baku yang disimpan untuk stok sering kali rusak. Hal ini disebabkan karena
belum adanya tempat penyimpanan bahan baku yang permanen.

Proses pemilihan jagung yang digunakan untuk pembuatan keripik jagung


tidaklah mudah, banyak tahap yang harus dilalui, mereka menggunakan jagung yang
baru siap dipanen, kemudian jagung tersebut dijemur terlebih dahulu selama lebih
kurang dua minggu, setelah itu jagung ini baru dipipil dengan mengunakan mesin
rontok. Kemudian jagung tersebut dibersihkan dengan cara merendam lebih.

kurang satu hari satu malam, selanjutnya jagung tersebut disaring dan
dimasukkan dalam sebuah wadah yang besar. Setelah itu jagung tersebut direbus
sampai matang, setelah matang jagung tersebut disaring kembali dan siap untuk
digiling dengan menggunakan mesin penggiling. Kemudian jagung tersebut dijemur
kembali sampai mengering dan siap untuk dilakukan proses penggorengan.
menjadikan jagung sebagai makanan pokok, sehingga untuk memenuhi kebutuhan
tersebut tidak kurang dari 10 juta petani melakukan usaha tani komoditas jagung.
Komoditas jagung dapat dikonsumsi oleh masyarakat dalam berbagai bentuk olahan,
tidak hanya sebagai pangan pokok tetapi juga sebagai lauk-pauk, makanan selingan,
dan bahan setengah jadi yang dihasilkan oleh beragam jenis industri dan skala usaha
(Mewa Ariani dan Pasandaran, E. 2002).

Jagung merupakan salah satu komoditas strategis dan bernilai ekonomis, serta
mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama
karbohidrat dan protein setelah beras, disamping itu jagung berperan sebagai pekan
ternak, bahan baku industri dan rumah tangga.

Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO)


mencatat, produksi jagung di Indonesia mencapai 22,5 juta ton pada 2020. Jumlah itu
turun 0,38% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 22,58 juta ton. Melihat
trennya, produksi jagung cenderung meningkat sejak 2010-2018. Jumlahnya pun
mencapai rekor tertingginya sebanyak 30,25 juta ton pada 2018. Hanya saja, produksi
jagung di dalam negeri anjlok 25% menjadi 22,59 juta ton pada 2019. Jumlah itu pun
kembali merosot setahun setelahnya.

Beberapa produk olahan dari jagung telah umum dikenal oleh masyarakat,
terutama masyarakat pedesaan yang mengkonsumsi jagung sebagai makanan pokok.
Adapun berbagai bisnis produk olahan lain seperti pada uraian berikut ini.

- Dodol Jagung
- Pati jagung
- Tepung Jagung
- Emping Jagung
- Keripik Jagung
- Kemudian buat bedengan menggunakan cangkul
- Setelah pembuatan bedengan,setelah itu tanah di campur dengan pupuk
kandang
- Selanjutnya pembuatan lubang tanam dengan jarak 40cm
- Kemudian masukan bibit ke lubang tanam
- Dan tutup kembali
e. Pemeliharaan :
Untuk proses Pemeliharan tanaman jagung yang di lakukan kelompok tani
timamo yaitu :
Proses Pemeliharan tanaman setelah benih jagung berusia dua minggu,
caranya dengan membersikan gulma atau rumput liar yang tumbuh di
sekitar tanaman jagung. Selain membersihkan gulma dan rumput liar ada
juga tahapan melakukan proses pembubuhan, yaitu proses menambahkan
gundukan tanah pada bagian batang dan akar jagung agar batang dan akar
jagung lebih kokoh. Tahap pembubuhan ini dilakukan saat usia tanaman
sudah mencapai satu bulan.
f. Panen :
Dari hasil wawancara di kelompok tani timamo, umur panen jagung biasa
di panen yaitu sekitar 2 bulan lebih. Proses panen dengan memutar tongkol
jagung sampai terpisah dari tangkai. Untuk sisa panen misalnya batang
jagung, dibagikan ke orang untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

2.3 Bisnis Tanaman Jagung


Dalam upaya pengembangan usaha tani, komoditas jagung akan senantiasa
masuk kedalam jejaring kegiatan agribisnis komoditas tersebut, artinya keberhasilan
dalam meningkatkan budi daya usaha tani jagung tidak bisa terlepas dari sistem
agribisnis komoditas itu sendiri. Pengembangan komoditas jagung tidak semua petani
mengusahakannya untuk dikonsumsi sendiri, melainkan Sebagian besar petani
mengarahkan usaha tersebut untuk memenuhi kebutuhan pasar. Jagung disamping
sebagai bahan baku industri juga sebagai makanan pokok sebagian masyarakat di
Indonesia. Subandi (1988) mengemukakan bahwa 18 juta penduduk di Indonesia
ini disebabkan biji jagung memiliki struktur embrio yang sempurna serta endosperma
yang menjadi nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan menjadi tanaman jagung
(Johnson, 1991).

2.2 Budidaya Tanaman Jagung


Keberhasilan budidaya jagung juga ditentukan oleh teknis, budidaya, hingga
proses panen. kemudian keberadaan mikroba didalam tanahnya juga menjadi salah satu
factor keberhasilan menanam jagung. Untuk lebih jelasnya berikut uraian teknik
budidaya tanaman jagung yang baik dan benar agar menghasilkan produksi jagung
yang tinggi.

Berikut cara Teknik budidaya tanaman jagung di kelompok tani timamo :

a. Persiapan lahan :
Sesuai hasil wawancara,lahan yang di gunakan kelompok tani timamo
untuk tanaman jagung sekitar 50meter dan untuk lahan yang digunakan
merupakan lahan bantuan pemerintah,untuk tenaga kerja tidak ada bantuan
hanya pak habib yang bekerja, pembersihan lahan dilakukan setiap hari
pada pagi dan sore hari serta untuk alat yang digunakan persiapan lahan
adalah parang,jonder,dan cangkul.
b. Persemaian :
Dari hasil wawancara bibit tanaman jagung disemai selama 4hari dan di
semai langsung di bedengan.
c. Pemupukan :
Setelah tanaman jagung tumbuh, selanjutnya di berikan pupuk,dan pupuk
yang digunakan tanaman jagung oleh kelompok tani timamo adalah jenis
pupuk manohara. Pemupukan dilakukan 2 kali yaitu pada saat berusia
1minggu kemudian dilakukan kembali pada usia 2 minggu.
d. Penanaman :
Dari hasil wawancara, adapun proses cara penanaman tanaman jagung oleh
kelompok tani timamo sebagai berikut :
- Pertama tanah yang sudah digembur menggunakan jonder
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Jagung
Tanaman Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman yang
termasuk ke dalam famili Graminae, divisi tumbuhan berbiji (Spermatophyta),
sedangkan bijinya tertutup oleh bakal buah(Angiospermae), kelas Monocotyledoneae,
ordo Graminaceae dan digolongkan ke dalam genus Zea dengan nama ilmiah Zea
mays. L (Tjitrosoepomo, 1991).

Tanaman Jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan aneka biji dari
keluarga aneka rumput. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman pangan yang
penting, selain Padi dan Gandum. Tanaman Jagung berasal dari Amerika yang tersebar
ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad
ke-16 orang Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia (Prahasta,
2009).

Jagung merupakan komoditi strategis kedua setelah padi karena dibeberapa


daerah, Jagung masih merupakan bahan makanan pokok kedua setelah beras. Jagung
juga mempunyai arti penting dalam pengembangan industri di Indonesia karena
merupakan bahan baku untuk industri pakan ternak khusus pakan ayam (Rukmana,
2009).

Tanaman jagung berakar serabut. Beberapa varietas tanaman jagung memiliki


purata jumlah daun 12 - 18 helai. Beberapa varietas mempunyai kecenderungan untuk
tumbuh dengan cepat. Kecenderungan ini tergantung pada kondisi iklim dan jenis
tanah. Varietas tanaman jagung yang pertumbuhan dewasanya dengan cepat
mempunyai jumlah daun yang lebih sedikit dibandingkan varietas tanaman jagung
yang lambat pertumbuhan dewasanya. Panjang daun antara 30 - 150 cm dan lebar daun
dapat mencapai 15 cm (Berger, 1962 dan Tjitrosoepomo, 1991).

Biji jagung memiliki bentuk tipis dan bulat melebar. Biji jagung terbesar
memiliki Purata berat 250-300 mg. Biji jagung diklasifikasikan sebagai kariopsis. Hal
yang diadopsi petani telah terbukti memberikan sumbangan yang tidak kecil terhadap
peningkatan produksi dan produktivitas jagung nasional. Dari aspek peluang pasar
tanaman jagung mempunyai prospek yang cerah untuk diusahakan, karena permintaan
konsumen dalam negeri dan peluang ekspor yang terus meningkat.

Rukmana (1997) mengemukakan bahwa prospek usahatani tanaman jagung cukup


cerah bila dikelola secara intensif dan komersial berpola agribisnis. Permintaan pasar
dalam negeri dan peluang ekspor komoditas jagung cenderung meningkat dari tahun
ke tahun, baik untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun non pangan. Disamping itu
juga prospek pasar produksi jagung semakin baik, karena didukung oleh adanya
kesadaran gizi dan diversifikasi bahan makanan pada masyarakat. Demikian juga untuk
keperluan bahan baku industri rumah tangga seperti emping jagung, wingko jagung
dan produk jagung olahan lainnya dan untuk keperluan bahan baku pakan ternak, serta
untuk ekspor memerlukan produk jagung dalam jumlah yang besar. Keadaan ini
merupakan peluang pasar yang potensial bagi petani dalam mengusahakan tanaman
jagung. Dengan demikian peningkatan produksi jagung baik kualitas maupun kuantitas
sangat penting.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang diperoleh dari laporan ini yaitu :
Bagaimana mengetahui proses budidaya tanaman jagung serta perkembangan
bisnis tanaman jagung.

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dan manfaat dari laporan ini adalah :
Dapat mengetahui proses budidaya dan mengetahui perkembangan bisnis tanaman
jagung.
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu komoditi tanaman pangan yang dapat mengambil peran dalam
pembangunan sektor pertanian adalah komoditi jagung. Di Indonesia Jagung
merupakan komoditas pangan kedua setelah padi dan sumber kalori atau makanan
pengganti beras disamping itu juga sebagai pakan ternak. Kebutuhan jagung akan terus
meningkat dari tahun ketahun sejalan dengan peningkatan taraf hidup ekonomi
masyarakat dan kemajuan industri pakan ternak sehingga perlu upaya peningkatan
produksi melalui sumber daya manusia dan sumber daya alam, ketersediaan lahan
maupun potensi hasil dan teknologi. Jagung menjadi salah satu komoditas pertanian
yang sangat penting dan saling terkai dengan industri besar. Selain untuk dikonsumsi
untuk sayuran, buah jagung juga bisa diolah menjadi aneka makanan. Selain itu, pipilan
keringnya dimanfaatkan untuk pakan ternak. Kondisi ini membuat budidaya jagung
memiliki prospek yang sangat menjanjikan, baik dari segi permintaan maupun harga
jualnya. Terlebih lagi setelah ditemukan benih jagung hibrida yang memiliki banyak
keunggulan dibandingkan dengan benih jagung biasa. Keunggulan tersebut antara lain,
masa panennya lebih cepat, lebih tahan serangan hama dan penyakit, serta
produktivitasnya lebih banyak.

Jagung memiliki potensi potensi yang cukup besar untuk diusahakan secara
agribisnis, hal ini karena tanaman ini memiliki prospek yang cerah untuk diusahakan
baik dari aspek budidaya maupun dari aspek peluang pasar. Dari aspek budidaya
tanaman jagung tidak sulit untuk dibudidayakan. Tanaman jagung dapat tumbuh
hampir di semua jenis tanah. Yang terpenting dan sangat berhubungan erat dengan hasil
jagung adalah tersedianya unsur hara NPK pada tanah tersebut. Untuk pertumbuhan
yang lebih baik lagi, tanaman jagung memerlukan tanah yang subur, gembur dan kaya
humus (Sudjana dkk., 1991).

Demikian juga benih jagung telah banyak varietas-varietas unggul yang dilepas.
Menurut Rahmanto (1997), perkembangan daya hasil dari varietas-varietas unggul
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.3 Tujuan dan Manfaat ............................................................................................. 5
BAB II ........................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................ 6
2.1 Tanaman Jagung .................................................................................................. 6
2.2 Budidaya Tanaman Jagung.................................................................................. 7
2.3 Bisnis Tanaman Jagung ....................................................................................... 8
2.4 Pasca Panen………………………..…………………………………………...11
2.5 Manajemen Bisnis Tanaman Jagung…………………………………………..12
2.6 Pengolahan Jagung…………………………………………………………......13
2.7 Pengolahan Limbah Panen Jagung…………………………………………......14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16
LAMPIRAN.................................................................................................................17
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT, atas limpahan
rahmatrahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis bisa
menyelesaikan laporan ini mengenai “PERKEMBANGAN BISNIS USAHA TANI
JAGUNG “

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis terbuka
untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
sehingga adanya perbaikan makalah ini sehingga menjadi laporan yang baik dan benar.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi
pembaca.

Ternate, 20 Maret 2023

Penulis
TUGAS KELOMPOK
TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

“ PERKEMBANGAN BISNIS USAHA TANI JAGUNG “

Studi Kasus :
Kelompok Tani Timamo, Kel. Loto Kec. Ternate Barat

Di Susun Oleh Kelompok 12

Natilani Baba - 04372111043


Rismawati Nasihudin - 04372011012
Yogi Sofyan Rusman - 04372111040

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2023

Anda mungkin juga menyukai