Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AKUNTANSI BIAYA

Disusun oleh :

KELOMPOK 3
1. Dea Putri Andini
2. Erwin Taufik H
3. M. Faqih A
4. Perry Pernando S
5. Putri Dania Y
6. Sonia Septya M
7. Sultan Agustian
8. Rizki Lestari
9. Fahad Ramdani

MANAJEMEN

UNIVERSITAS LINGGABUANA PGRI

KOTA SUKABUMI

2024
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Akutansi Biaya tentang ”Tepung Mocaf”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Akutansi
Biaya yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu kami memohon maaf atas kesalahan dan ketidak sempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Sukabumi, 20 Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 1
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................... 2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Tepung Mocaf...........................................................................................3
2.2 Cara Pembuatn Tepung Mocaf (e-Book Rahasia Usaha, 2011)....................................4
2.3 Perhitungan Harga Pokok Produksi.............................................................................5
BAB III....................................................................................................................................7
PENUTUP...............................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 7
3.2 Penutup....................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Tepung Mocaf (modified cassava flour) adalah tepung singkong yang proses
pembuatannya dilakukan secara fermentasi. Prinsip fermentasi ini menggunakan prinsip
memodifikasi sel singkong secara fermentasi oleh bakteri asam laktat (Murtiningsih dan
Suyati,2011).
Tepung mocaf mempunyai warna yang lebih putih dibandingkan dengan tepung
singkong biasa karena kandungan proteinnya sedikit lebih rendah daripada kandungan
protein tepung singkong biasa. Tepung mocaf mempunyai aroma dan rasa yang netral
dibandingkan dengan tepung singkong. Tepung mocaf dapat diolah menjadi kue lumpur
kukus kasava, kue lapis kasava, talam kasava dan sebagainya (Raharjo, 2013).
Tepung mocaf memiliki keunggulan untuk kesehatan antara lain memiliki
kandungan serat terlarut (soluble fiber) yang jauh lebih banyak dibandingan dengan
tepung gaplek, memiliki kandungan mineral (kalsium) yang lebih tinggi dibandingkan padi
dan gandum, memiliki daya kembang yang setara dengan gandum tipe II (kadar protein
menengah), serta memiliki daya cerna yang jauh lebih baik dan cepat dibandingkan
dengan tepung tapioka. (Damayanti, dkk, 2014).
Berdasarkan penelitian oleh Adry (2013) menyatakan bahwa hingga 15% tepung
mocaf dapat mensubstitusi tepung terigu pada mie dengan mutu baik, dan hingga 25%
untuk mie berkelas rendah, baik dari mutu fisik maupun organoleptik. 2 Hasil penelitian
Devega (2010) menyatakan bahwa sudah selayaknya mocaf mendapat perhatian khusus
dari pemerintah Indonesia agar bangsa ini dapat mengurangi ketergantungan terhadap
impor gandum, meningkatkan nilai tambah dan nilai jual singkong serta dapat
meningkatkan pemanfaatan pangan lokal demi menyejahterakan kehidupan petani.
Tepung mocaf dengan karakteristik mirip terigu dapat digunakan sebagai bahan pengganti
terigu dan dapat menekan biaya konsumsi tepung terigu 20 - 30%.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Tepung Mokaf?
2. Bagaimana langkah langkah pembuatan Tepung Mokaf?
3. Bagaimana perhitungan biaya produksi Tepung Mokaf dilakukan?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menginformasikan kepada pembaca apa itu Tepung Mokaf.
2. Menginformasikan kepda pembaca cara pembuatan Tepung Mokaf.
3. Menginformasikankepada pembaca biaya produksi pada pembuatan
Tepung Mokaf.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tepung Mocaf


Modified Cassava Flour atau MOCAF, juga dikenal dengan istilah MOCAL
merupakan produk tepung dari singkong (Manihot esculenta Crantz) yang diproses
menggunakan prinsip memodifikasi sel singkong secara fermentasi. Mikrobia Bakteri
Asam Laktat (BAL) mendominasi selama fermentasi tepung singkong ini. Mikroba
yang tumbuh menghasilkan enzim pektinolitik dan selulolitik yang dapat
menghancurkan dinding sel singkong sedemikian rupa sehingga terjadi liberasi granula
pati. Mikroba tersebut juga menghasilkan enzimenzim yang menghidrolisis atau
mendegredasi gula yang terkandung dalam media pertumbuhannya menjadi gula
sederhana dan selanjutnya mengubahnya menjadi asam laktat, mendegredasi protein
dan peptida menjadi asam amino. Asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat
memberi aroma dan flavor. Bakteri asam laktat juga aman untuk pengolahan produk.
(Subagio, 2007).
Perlakuan fermentasi pada proses pembuatan tepung mocaf menyebabkan
perubahan karakteristik dari tepung yang dihasilkan berupa naiknya viskositas,
kemampuan gelasi, daya rehidrasi, dan kemudahan melarut. Cita rasa tepung mocaf
juga menjadi netral karena menutupi cita rasa singkong sampai 70%. Pengolahan
tepung mocaf sangat sederhana, menyerupai dengan cara pengolahan tepung singkong
biasa namun disertai proses fermentasi. Menurut Subagyo (2006) komposisi kimia
tepung mocaf tidak jauh berbeda dengan tepung singkong, tetapi tepung mocaf
mempunyai karakteristik organoleptik yang spesifik. Secara organoleptik warna tepung
mocaf yang dihasilkan lebih putih jika dibandingkan 7 dengan warna tepung singkong
biasa. Hal ini disebabkan karena kandungan nitrogen tepung mocaf yang lebih rendah
dibandingkan dengan tepung singkong. Senyawa ini dapat menyebabkan warna coklat
ketika terjadi proses pengeringan atau pemanasan. (Raharjo, 2013).
Tepung mocaf dapat digunakan sebagai bahan baku, baik substitusi ataupun
seluruhnya, dari berbagai jenis bakery seperti kue kering, kue basah, dan roti tawar.
Tepung mocaf dapat digunakan dalam pembuatan bihun, dan campuran produk lain
berbahan tepung mocaf yang tidak jauh berbeda dengan produk yang menggunakan
bahan tepung terigu maupun tepung beras. Beberapa substitusi tepung terigu
menggunakan tepung mocaf untuk berbagai produk di bawah ini (Subagyo, 2006):
1. Kue basah (100%)
2. Cake/Bolu (100%)
3. Kue kering/biskuit (50%)
4. Adonan tepung bumbu (50%)
5. Roti (20-30%)
3
6. Mie (20-30%)

Olahan berbahan baku tepung mocaf memiliki daya ketahanan terhadap dehidrasi yang
tinggi. Sehingga dapat disimpan selama 3-4 hari, tanpa perubahan tekstur yang berarti.
(Subagio, 2007)
Tepung mocaf memiliki keunggulan untuk kesehatan antara lain : memiliki
kandungan serat terlarut (soluble fiber) yang jauh lebih banyak dibandingan dengan
tepung gaplek, memiliki kandungan mineral (kalsium) yang lebih tinggi dibandingkan
padi dan gandum, memiliki daya kembang yang setara 8 dengan gandum tipe II (kadar
protein menengah), serta memiliki daya cerna yang jauh lebih baik dan cepat
dibandingkan dengan tepung tapioca. (Damayanti, 2014).

2.2 Cara Pembuatn Tepung Mocaf (e-Book Rahasia Usaha, 2011).


1. Kupas singkong dari kulitnya
2. Bersihkan singkong menggunakan air bersih dan pastikan lendir yang berada
diantara kulit dan daging umbi juga bersih. Pembersihan bisa dilakukan dengan cara
menyikat permukaan umbi singkong.
3. Potong singkong setipis mungkin
4. Rendam singkong dalam air bersih selama minimal 2 hari 2 malam.
5. Selama proses perendaman, air harus diganti maksimal 24 jam sekali atau 12 jam
sekali, jika air tidak diganti akan menyisakan bau seperti singkong yang busuk
terendam.
6. Angkat singkong dari rendaman dan jemur hingga benar – benar kering, cirinya
singkong mulai lapuk/rapuh.
7. Selanjutnya proses penggilingan, jika tidak ada alat giling, singkong kering dapat
ditumbuk.
8. Ayak singkong dengan ayakan halus. Tepung mocaf siap digunakan

4
2.3 Perhitungan Harga Pokok Produksi
1. Bahan Baku.
Jumlah Bahan Baku: 90 kg x Rp 2000=Rp 180,000
Upah Tenaga Kerja Langsung:
90kg×Rp200=18000
30kgxRp300=9000

2. Bahan Pendukung (BOP).


Bakteri Asam Laktat: 90 gr x Rp70 = Rp 6,300

3. Biaya Variabel.
Biaya Listrik: Rp 5,000
Biaya Air: Rp 5,000
Biaya Penyusutan: Rp 10,000
Biaya Pemeliharaan dan Reparasi: Rp 2,000
Total Biaya Variabel: Rp 5,000 + Rp 5,000 + Rp 10,000 + Rp 2,000 = Rp 22,000

4. Kemasan
Jumlah Kemasan: 30
Harga Kemasan per Unit: Rp 120
Total Biaya Kemasan: 120 * Rp 30 = Rp 3,600

5. Biaya Total produksi


Biaya Bahan Baku + Biaya Bahan Pendukung + Biaya Upah Tenaga Kerja +BOP( Biaya
Variabel) + Biaya Kemasan:
Rp 180,000 + Rp 6,300 + Rp 18,000 + Rp 9,000 + Rp 22,000 + Rp 3,600 = Rp 238,900

5
6. Harga Jual.
Harga Jual per kg Produk Utama: Rp 12,000
Jumlah Produk Utama yang Dijual: 30 kg
Total Pendapatan Penjualan Produk Utama: 30 kg x Rp 12,000 = Rp 360,000

7. Harga Jual per kg Produk Sampingan.


Harga Jual per kg Produk Sampingan: Rp 6,000
Jumlah Produk Sampingan yang Dijual: 5 kg
Total Pendapatan Penjualan Produk Sampingan: 5 kg x Rp 6,000 = Rp 30,000

8. Total Harga Jual.


Total Pendapatan Penjualan Produk Utama + Total Pendapatan Penjualan Produk
Sampingan
Rp 360,000 + Rp 30,000 = Rp 390,000

9. Harga Pokok Produksi.


Harga Pokok Produksi = Biaya Total
Rp 238,900
Dengan demikian, harga pokok produksi adalah Rp 238,900.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Makalah ini menggambarkan gambaran mendalam mengenai aspek akuntansi biaya
dalam produksi Tepung Mokaf. Dengan menerapkan metode pencatatan biaya yang cermat
dan analisis varian yang teliti, perusahaan dapat memperoleh wawasan yang krusial untuk
meningkatkan efesiensi operasional dan berkelanjutan finansial.
Selain itu, Optimasi, proses produksi, diversifikasi produk, dan penerapan teknologi
informasi akuntansi menjadi poin kunci untuk meningkatkan daya saing perusahaan dalam
industry Tepung Mokaf.

3.2 Penutup
Kami sebagai penyusun dan penulis makalah ini sangat menyadari bahwa
masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan baik dari segi kata-kata bahasa
maupun kalimat, oleh karena itu saya sangat berharap sekali masukan, kritik maupun
saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan penyusunan makalah saya
selanjutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2668/2/2.%20BAB%20I%20%28PENDAHULUAN
%29.pdf
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2668/3/3.%20BAB%20II%20%28TINJAUAN
%20PUSTAKA%29.pdf

Anda mungkin juga menyukai