FERMENTASI ROTI
Dibuat Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Makalah yang berjudul “Fermentasi Roti” ini kami susun guna memenuhi
tugas mata kuliah Mikrobiologi Pangan yang diberikan oleh dosen pengampu dan
untuk memberikan wawasan serta pengetahuan bagi pembaca sekalian.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
i
DAFTAR ISI...................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Manfaat.........................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
ii
3.1 Kesimpulan...................................................................................................
11
3.2 Saran..............................................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Roti merupakan salah satu makana yang digemari oleh manusia karena
memiliki bentuk yang sederhana sehingga banyak yang dipilih sebagai makanan
saat sarapan. Pada awalnya roti merupakan makanan utama masyarakat di negara-
negara Eropa dan Amerika yang memanfaatkan gandum sebagai bahan utama nya.
Seiring perkembangan jaman roti yang awalnya hanya menggunakan gandum
menjadi terigu murni ditambahkan air kemudian dibakar dibatu panas atau di
oven.
Saat ini roti telah menjadi salah satu makanan yang banyak dikonsumsi
oleh masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Bahkan dikalangan remaja dan
anak-anak, roti sudah menjadi makanan utaa seperti halnya nasi sebagai sumber
karbohidrat.
1.3 Manfaat
1
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Class : Saccharomycetes
Genus : Saccharomycetaceae
Genus : Saccharomyces
4
a. Pengembangan adonan
b. Asidifikasi
c. Produksi Flavour
Proses fermentasi oleh ragi juga berhubungan dengan aktivitas enzim yang
terdapat pada ragi. Enzim yang terdapat pada ragi adalah invertase, maltase dan
zymase.
a. Invertase
b. Maltase
Enzim maltase mengubah malt sugar atau maltosa yang adal pada malt
syrup menjadi dekstrosa. Dekstrosa difermentasikan secara langsung oleh ragi.
Maltosa (C12H22O11) → Dekstrosa (C6H22O6)
c. Zymase
proses pembuatan roti. Kompleks enzim zymase ini dapa mengubah glukosa dan
fruktosa menjadi CO2 dan alkohol. Penambahan enzim zymase dilakukan pada
proses peragian pengembangan adonan roti (dough fementation/rounding).
Ragi/baker’s yeast di tambahkan ke dalam adonan roti sehingga glukosa dalam
adonan roti akan terurai menjadi etil alkohol dan karbon dioksida. Proses
penguraian ini berlangsung dengan bantuan enzim zymase yang dihasilkan oleh
ragi/ baker’s yeas. Berikut ini reaksi adanya penambahan enzim zymase dalam
adonan roti:
Pada proses ini, gas karbondioksida berfungsi sebagai gas yang mengembangkan
adonan roti.
Pada umumnya roti dibuat dari tepung terigu, air, ragi, garam, gula, lemak,
susu bubuk dan pengemulsi. Ada banyak faktor penentu kualitas roti salah satunya
proses fermentasi. Proses fermentasi terjadi karena adanya penambahan ragi/yeast
pada roti. Ragi sendiri merupakan mikroorganisme yang berperan dalam
pengembangan roti seperti Saccharomyces cereviciae. Pada pembuatan roti, yeast
ditambahkan pada tepung terigu yang telah ditambah air. Kemudian dilakukan
pengadukkan hingga merata.
fermentasi dalam adonan roti. Sebaliknya, semakin dingin suhu ruangan maka
semakin lama proses fermentasinya. Kondisi-kondisi tersebut harus diperhatikan
karena akan berpengaruh terhadap bentuk, flavor dan rasa pada roti. Pada
umumnya kualitas roti yang baik memiliki volume yang cukup, bentuk simetris
dan permukaan kulit roti tipis serta bewarna cokelat keemasan.
Ragi yang telah ikut tercampur di dalam adonan roti didiamkan selama 3-6
jam untuk memberi waktu terjadinya proses fermentasi. Selama fermentasi, enzim
pada ragi akan bereaksi dengan pati dan gula untuk menghasilkan gas
karbondioksida. Gas Umumnya suhu yang digunakan untuk memperoleh adonan
roti yang mengembang seragam adalah pada suhu kurang lebih 26˚C dan
kelembaban 70-75%. Hasil dari proses fermentasi akan menyebabkan penurunan
pH dari 5,3 menjadi 4,5. Hal ini disebabkan karena selama fermentasi terjadi
pembentukan asam seperti asam asetat dan asam laktat.
8
% AKG*
Energi 248 kkal 11,53%
Jumlah Lemak 1,20 g 1,79%
Vitamin A 0 mcg 0%
Vitamin B1 0,10 mcg 10%
Vitamin B2 0,29 mcg 29%
Vitamin B3 2,40 mcg 16%
Vitamin C 0 mcg 0%
Karbohidrat total 50 g 15,38%
Protein 8g 13,33%
Serat Pangan 9.10 g 30,33%
Kalsium 10 mg 0,91%
Fosfor 95 mg 13,57%
9
1. Ragi
Ragi roti adalah bahan penggembang pada adonan yaitu sebagaibahan
tambahan pangan yang digunakan dalam pembuatan roti dan kue,menambah
volume pada adonan, dan pada saat adonan dipanggang dapatlebih menggembang,
jika bahan penggembang dicampurkan kedalam adonan maka akan terbentuk gas
karbon dioksida, gas inilah yangkemudian terperangkap didalam gluten
(komponen protein yang ada dalamtepung terigu) sehingga adonan menjadi
menggembang karena gas yangdihasilkan semakin lama akan semakin banyak
(Sultan, 1981).
2. Telur
Telur adalah suatu bahan makanan sumber protein hewani yangbernilai
gizi tinggi.untuk dunia kuliner, telur berfungsi sebagaipengembang adonan,
membentuk warna, perbaikan rasa, menambah nilaigizi, sebagai pelembut atau
pengempuk, sebagai penambah aroma dan zatgizi. Jika telur tidak digunakan
dalam adonan maka adonan harusditambahkan cairan walaupun hasilnya kurang
lunak.Roti yang lunakdapat diperoleh dengan penggunaan kuning telur yang lebih
banyak.Kuning telur banyak mengandung lesitin (emulsifier). Bentuknya
padat,tetapi kadar air sekitar 50%. Sementara putih telur, kadar air 86%.
Putihtelur mempunyai sifat creaming yang lebih baik dibandingkan kuningtelur.
Telur adalah suatu bahan makanan sumber zat protein hewani yangbernilai
gizi tinggi.Fungsi telur dalam penyelenggaraan gizi adalahsebagai pengental,
perekat atau pengikat Tarwotjo Soejoeti, 1998).
Nilai Gizi yang terkandung dari kuning telur dan putih telur
berbeda,kuning telur memiliki kadar protein 16% dan kadar lemak
31%,sedangkan putih telur memiliki kadar protein 13 %. Oleh karena itu
bagiantelur yang mempunyai nilai gizi paling tinggi sebagai bahan makananyaitu
kuning telur.Pada bagian kuning telur terdapat asam aminoessensial yang sering
disebut triptofane. Garam yang banyak terdapatdidalam kuning telur adalah garam
ferum dan fosfor, akan tetapi garamtersebut sedikit mengandung kalsium, vitamin
yang banyak terdapat dalamtelur adalah vitamin B, komplek dalam jumlah cukup
(Moehji, 1971).
10
Jenis susu yang banyak digunakan dalam proses bakery adalah susububuk,
full krim dan skrim. Susu bubuk full krim mengandung lemak yangtinggi
sehingga memberikan kelembutan dan aroma yang menyenangkan.Susu skim
banyak mengandung protein kasein yang cenderungmeningkatkan penyerapan dan
daya menahan air, sehingga mengeraskanadonan dan memperlambat proses
fermentasi adonan roti. Keuntungansusu skim adalah kandungan air dan
kandungan lemaknya rendah sehinggadapat disimpan lebih lama dan tidak cepat
tengik. Kada air susu skimadalah 2,5% dan kandungan lemaknya 1,1% (Wheat
associates, 1983).
Susu yang digunakan untuk pembuatan roti pada umumnya dalambentuk
bubuk (powder). Hal ini disebabkan alasan kemudahanpenyimpanan dan
mempunyai umur simpan yang lebih panjang dari padasusu segar. Sebaiknya
penyimpanan susu bubuk senantiasa dijaga agartetap kering, hal ini dilakukan
karena susu bubuk bersifat sangat rentanterhadap kerusakan dari lingkungan
terutama air (Subarna, 1992).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Roti. Seri Teknologi Pangan Populer. Ebook
Pangan.com
Mudjajanto E.S dan L.N Yulianti. 2004. Membuat Aneka Roti. Jakarta: Penebar
Swadaya.
12