Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Keripik “MBAH-KUCA” (Limbah Kulit Carica) Beraneka Rasa

BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:
Tesya Amelia (2016020002) 2016
Rizal Pangestu (2015020012) 2015
Ulfi Meiyana (2017020007) 2017
Beti Saniyatun Farida (2016110148) 2016

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN


WONOSOBO
2019

i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................2
1.4 Luaran............................................................................................3
1.5 Kegunaan.......................................................................................3
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA.....................................4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN..............................................................8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................10
4.1 Anggaran Biaya..............................................................................10
4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping........................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan.....................................................18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas...........20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan.................................................21

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Masalah
Kabupaten Wonosobo merupakan sentra penghasil dan pengolahan
buah carica sehingga tak heran banyak industri berkembang mengolah
buah carica menjadi berbagai macam produk yang memiliki nilai
ekonomis tinggi seperti Carica in sirup dan manisan yang dijadikan oleh-
oleh khas Wonosobo seperti yang dikemukakan oleh Laely et al (2011)
dalam Fitrianingrum, Rahayu dkk (2013:7). Saat ini perkembangan
industri olahan carica di Kabupaten Wonosobo didukung oleh potensi
tanaman carica yang semakin meningkat. Berdasarkan data Dinas
Pertanian Kabupaten Wonosobo (2011), jumlah carica di Dataran Tinggi
Dieng meningkat yaitu mencapai 30.000 batang pohon dengan luas lahan
tanam 115.77 ha dan total produksi sebanyak 362.28 ton. Dalam
pengolahan manisan buah carica menghasilkan produk samping berupa
limbah kulit buah carica padahal setiap harinya mencapai 200 kg yang
artinya dalam setahun kulit buah carica yang dihasilkan yaitu 73.000 kg.
(Ery Pratiwi, Prosiding Semnas Pengembangan Teknologi Pertanian,
September 2016:160). Limbah kulit carica yang dihasilkan oleh banyak
industri masih belum termanfaatkan dan menjadi beban industri. Tabel
kapasitas produksi rata-rata pada industri kecil olahan carica di kecamatan
Mojotengah Tahun 2009.

No Nama Merk Kapasitas Produksi Pemilik


Perusahaan Dagang Rata-Rata
(ton carica/ bulan)
1 Podang Mas Podang Mas 15-18 Piet S
2 Cipto Roso Cipto Roso 2,5-3 Sucipto
3 Dian Jaya Dian Jaya 1,5-2,5 Edi S
4 Yuasafood Buavica 10-15 Trisila
5 Mandiri Cresya 5-6 Nafingah
6 Tiara Mas Tiara Mas 2-3 Bambang R
Sumber: Data Primer
Banyaknya kapasitas produksi rata-rata di kecamatan Mojotengah
pastinya mengakibatkan banyaknya limbah kulit carica yang terbuang.
Kulit carica tidak berpotensi membahayakan lingkungan, namun
menimbulkan bau dari proses pembusukan kulit carica yang mengganggu
kenyamanan warga sekitar, sehingga perlu adanya tindakan untuk
meminimalisasi hal tersebut. Oleh sebab itu, sangat diperlukan adanya
solusi untuk dapat menangani dan mengolah kulit carica secara optimal.
Selama ini limbah kulit carica hanya dimanfaatkan sebagai
kompos, potensi limbah kulit carica cukup menjanjikan sebagai bahan
pembuat makanan khususnya camilan yang bisa dijadikan camilan khas
2

Wonosobo. Namun diperlukan diversifikasi makanan berbahan dasar kulit


carica dalam rangka menambah nilai jual kulit carica.
Ditinjau dari komposisinya buah carica memiliki komposisi hampir
sama dengan buah pepaya masak (menurut Sediaoetama, 2000) dan
berbeda dengan komposisi buah pepaya muda. Perbedaanya adalah
kandungan protein pada buah carica lebih besar. Komposisi zat gizi buah
carica dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Zat Gizi Satuan Buah Carica/


100gr
Air G 86,7
Energy kkal 46
Protein G 12
Lemak G 0
Kabohidrat G 12,2
Kalsium mg 23
Fosfor mg 12
Besi mg 17
Vitamin A SI 365
Vitamin B1 mg 0,04
Vitamin C mg 78
Sumber: Sediaoetomo, 2000
Dari data diatas jelas bahwa buah carica memiliki kandungan gizi
yang cukup lengkap, tidak hanya buahnya saja kulitnyapun memiliki
kandungan Vitamin A, Vitamin B Kompleks, Vitamin C, dan kolagen
yang tinggi yang bermanfaat untuk menjegah penuaan dini. Maka kulit
carica sangat berpotensi untuk dijadikan bahan makanan. Sebagai gagasan
dari tim kami kulit buah carica dapat dimanfaatkan menjadi olahan
makanan salah satunya yaitu keripik. Selain bisa bernilai ekonomis tinggi
keripik juga camilan yang digemari oleh semua kalangan masyarakat.
Untuk itu, pembuatan keripik kulit carica beraneka rasa dimana baku
dasarnya limbah kulit carica merupakan salah satu diversifikasi hasil
olahan makanan yang seiring dengan perkembangan teknologi.
Pengolahan keripik kulit carica memiliki kesamaan dengan keripik
dari bahan baku buah pada umunya. Keripik dari limbah kulit carica justru
bisa lebih ekonomis dibandingkan keripik buah lain. Sehingga usaha ini
cocok untuk mahasiswa yang berpeluang emas sebagai wujud kemandirian
diri dalam berwirausaha dan menciptakan peluang bisnis yang berorientasi
profit.

1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah
dalam program ini sebagai berikut:
3

1. Bagaimana pemanfaatan limbah kulit carica menjadi Keripik “MBAH-


KUCA”?
2. Bagaimana peluang pasar terhadap makanan Keripik “MBAH-
KUCA”?

1. 3 Tujuan Program
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan program ini
sebagai berikut:
1. Menumbuhkan jiwa kewirausahan mahasiswa.
2. Melatih kreativitas dan keterampilan dalam menciptakan inovasi baru
yaitu pembuatan makanan Keripik “MBAH-KUCA” yang berbahan
baku limbah kulit carica yang memiliki berbagai manfaat.
3. Membuka peluang usaha baru untuk memperoleh laba yang nantinya
bisa membuka sebuah lapangan pekerjaan.

1. 4 Luaran Yang Diahrapkan


Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah:
1. Terciptanya produk keripik dari limbah kulit carica yang dicampur
dengan bumbu bubuk beraneka rasa sebagai alternatif makanan
cemilan baru yang dapat dipasarkan dan di konsumsi oleh masyarakat.
2. Terciptanya peluang usaha mandiri bergerak di sektor olahan makanan
ringan sebagai alternatif pilihan dengan harga terjangkau di kalangan
masyarakat.
3. Memberikan alternatif kepada masyarakat tentang keripik yang dapat
dibuat dari limbah kulit carica dan tidak terbatas pada singkong dan
pisang saja yang dapat dikonsumsi dengan harga terjangkau dan
mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh.

1. 5 Kegunaan Program
Kegunaan program kreativitas ini adalah:
1. Memberikan nilai jual limbah kulit carica yang selama ini belum
optimal dengan mendiversifikasikan makanan berbahan dasar limbah
kulit carica salah satunya adalah keripik beraneka rasa.
2. Membantu masyarakat untuk menambah pengetahuan limbah kulit
carica yang tidak hanya digunakan untuk kompos dan pakan saja,
tetapi bisa menjadi olahan makanan yang bernilai ekonomis tinggi.
3. Meningkatkan kretivitas mahasiswa dalam menemukan hasil karya
yang dapat di manfaatkan sebagai peluang usaha yang profitable.
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Prospek Keripik Kulit Carica
4

Usaha industri pengolahan carica di Wonosobo semakin


berkembang, yang pada mulanya hanya dijual dalam bentuk buah yang
tidak memiliki nilai jual. Seiring dengan perkembangan teknologi, inovasi
pengolahan carica mulai dikembangkan untuk meningkatkan nilai jual
carica yang berpotensi baik dalam hal kualitas (kandungan gizinya)
maupun kuantitas, olahan yang dibuat yaitu carica in syrup. Seiring
berjalannya waktu, banyak warga yang ikut mendirikan industri
pengolahan carica. Semakin banyaknya industri, maka limbah kulit carica
juga semakin banyak. Untuk itu, diperlukan suatu gagasan dalam
berwirausaha dalam rangka memanfaatkan limbah kulit carica menjadi
peluang bisnis yang memiliki prospek tinggi bagi mahasiswa.
Kulit carica merupakan limbah yang tidak terpakai namun
sebenarnya masih mengandung zat gizi, diantaranya mengurangi iritasi
lambung. Untuk mengetahui sampel keripik carica yang paling disukai
konsumen. Hasilnya, konsumen paling menyukai keripik carica dengan
konsentrasi gula 20% aroma menyengat dan tekstur renyah. Kulit carica
mengandung enzim papain yang kerjanya mirip dengan enzim pepsin
dalam lambung yaitu mencerna protein. Konsumsi antasida pada orang
yang menderita maag menaikkan pH lambung dari 1 menjadi ± 4-5
sehingga membuat enzim pepsin tidak bisa bekerja. Enzim papain
menggantikan fungsi enzim pepsin yaitu memecah protein yang akan
diserap tubuh untuk meregenerasi sel lambung sehingga dapat
memperbaiki kerusakan pada dinding lambung dan dengan itu mengurangi
kecenderungan terkena penyakit maag. Penulis mengharapkan agar keripik
kulit carica ini dapat dikenal masyarakat luas untuk mengurangi iritasi
lambung. Dengan demikian prospek usaha ini cukup tinggi sebagai salah
satu peluang bisnis dalam mewujudkan kemandirian dan peningkatan
pendapatan mahasiswa.

2.2 Keterkaitan dengan Produk Lain Termasuk Perolehan Bahan Baku


Produk-produk keripik yang telah ada pada umunya hanya
berbahan baku dari umbi-umbian yang dijadikan makanan ringan atau
camilan. Keripik yang dihasilkan dari kulit carica akan memberikan rasa
yang berbeda dari keripik yang ada dilapangan. Sehingga bisa dipastikan
kripik kulit carica berbahan dasar dari limbah kulit carica ini mempunyai
daya saing tinggi dengan keripik yang lain. Perolehan bahan baku keripik
kulit carica ini dari daerah sekitar Kecamatan Mojotengah, Kabupaten
Wonsobo karena banyak didirikan industri carica baik dalam skala kecil
maupun besar. Lokasi perolehan bahan baku ini dekat dengan lokasi
tempat usaha, jadi adanya ketersediaan bahan baku yang memadai
sehingga menjamin keberlangsungan usaha keripik kulit carica ini.
5

2.3 Peluang Pasar


Kelebihan dari keripik kulit carica ini mampu bersaing dengan
produk keripik yang lainnya. Kelebihan itu dapat dilihat dari berbagai segi.
Dalam hal rasa, memiliki aroma, rasa yang berbeda dengan keripik pada
umumnya. Dari segi kesehatan jelas bahwa keripik ini memiliki
kandungan nutrisi cukup lengkap yang diperlukan bagi tubuh manusia,
salah satunya yaitu kandungan Vitamin C dan kolagen yang tinggi. Dalam
hal harga lebih terjangkau masyarakat karena dengan bahan dasar yang
melimpah dan mudah didapat dengan harga yang murah menjadikan biaya
produksi keripik ini lebih rendah sehingga harga jual kepada masyarakat
juga rendah dibanding produk keripik lain dan menjadikan daya tarik
masyarakat untuk membelinya.

2.4 Media Promosi Yang Akan Digunakan


Untuk menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternatif yang
bisa digunakan untuk mempromosikan produk ini, sehingga lebih dikenal
oleh masyarakat dan menjadi pilihan masyarakat dalam mengkonsumsi
keripik kulit carica ini. Media itu berupa pamflet, brosur, penyuluhan,
beriklan di media massa dan media sosial seperti facebook, instagram,
twitter dan sebagainya.
a. Pamflet
Pamflet dapat digunakan untuk memberikan informasi
mengenai produk, bersifat persuasif artinya berisi ajakan untuk
membeli produk dan sebagainya.
b. Brosur
Brosur merupakan salah satu media yang digunakan untuk
dapat menyampaikan promosi untuk memberikan informasi produk
yang ditawarkan kepada calon konsumen.
c. Media Sosial
Sosial media yang didukung oleh kekuatan internet saat ini
berpotensi mendukung keberhasilan promosi suatu usaha atau produk
dengan mudah, cepat serta murah, di antaranya:
1) Facebook
Penggunaan facebook sebagai media promosi diakui relatif mudah
dan efektif untuk promosi dan berbisnis. Pastikan halaman utama
facebook menarik sehingga konsumen tertarik untuk membeli
produk tersebut.
2) Instagram
Instagram termasuk media sosial yang simpel, semakin banyak
anda mendatangkan pengunjung dalam foto atau video, semakin
besar peluang untuk mendapatkan penjualan.
3) Twitter
6

Berbisnis online menggunakan twitter sebagai media


pemasarannya memiliki banyak keunggulan, yaitu: mudah dan
simpel, gratis, bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, memiliki
pengguna yang cukup besar, lebih hemat dan efektif.

2.5 Strategi Pemasaran Yang Akan Diterapkan


Strategi pemasaran yang akan digunakan dalam usaha pembuatan
keripik kulit carica ini menggunakan analisis Marketing Mix (bauran
pemasaran) 4 P yaitu mengenai kebijakan produk, harga, promosi dan
distribusi.
a. Kebijakan Produk
Usaha ini bergerak dalam bidang produksi dan distribusi. Jenis
produk ini berupa keripik yang mengandung karbohidrat, serat,
protein, kolagen dan Vitamin C yang tinggi. Dengan rasa, aroma, serta
warna yang hampir sama dari keripik yang lain, keripik kulit carica
mempunyai keunggulan lebih mengandung Vitamin C.
b. Kebijakan Harga
Harga yang diberikan kepada pelanggan yaitu sebesar Rp
15.000,- per bungkus, harga ini lebih rendah dibanding harga pesaing
yang biasanya menawarkan harga antara Rp 20.000 sampai Rp.
25.000,00 per bungkus.
c. Kebijakan Promosi
Untuk meningkatkan hasil penjualan kEripik kulit carica ini
maka perlu dilakukan promosi. Bentuk promosi ini diantaranya yaitu
dengan menggunakan pamflet, leaflet, spanduk, dan media promosi
lainnya dengan media sosial online. Di samping itu, kita mengadakan
penawaran di warung-warung, toko, koperasi, mini market untuk
kerjasama secara berkelanjutan.
d. Kebijakan Distribusi
Distribusi hasil produksi kepada para konsumen dilakukan
secara langsung ditempat usaha maupun secara tidak langsung yaitu
dengan menawarkan kerja sama ke berbagai toko maupun minimarket.
Selain itu guna ekspansi pemasaran keripik ini, kita bekerja sama
dengan koperasi, minimarket, kantin – kantin kampus dan warung –
warung.

2.6 Analisis Produk/ Operasi


a. Bahan baku, bahan penolong dan peralatan yang digunakan:
1) Bahan baku dan bahan penolong
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan keripik kulit carica
yaitu:
7

 Kulit Carica  Garam


 Tepung Terigu  Minyak Goreng
 Telur  Bumbu Aneka Rasa
2) Peralatan
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam pembuatan
keripik kulit carica yaitu:
a) Peralatan:

 Kompor  Spatula
 Panci  Serok
 Ember  Baki
 Baskom  Alat Pengering
 Pisau  Gas
 Wajan
b) Perlengkapan
 Bungkus plastik
 Label
 Alat pres
b. Proses produksi atau operasi
Setelah menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan, kami
melakukan proses produksi keripik kulit carica (terlampir). Selanjutnya
melakukan marketisasi sesuai dengan perencanaan yang telah kami
buat.

2.7 Analisis Pendapatan dan Keuangan


Produksi 1 minggu = 25 @250 gr bungkus
Produksi 1 bulan = 100 bungkus
Harga Kripik Kulit Carica yang ditawarkan kepada konsumen dengan
harga Rp. 15.000,- per bungkus.
Hasil Penjualan 1 bulan = 100 ×Rp 15.000,-
= Rp. 1.500.000,-
Total biaya Operasional selama 1 bulan = Rp. 1.215.000,-
Keuntungan tiap bulan adalah = Rp. 285.000,-
Mempertimbangkan bahan dan alat produksi, biaya variabel
dipengaruhi oleh produksi yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan oleh
produsen dalam hal ini adalah biaya bahan alat dan juga tempat.
Berdasarkan data penelitian yang telah diolah, diperoleh rata-rata
pendapatan yang diterima oleh produsen tiap bulan adalah Rp. 285.000,-

2.8 Analisis Kelayakan Usaha


a.Break Event Point
8

BEP dalam satu bulan dapat dihitung sebagai berikut:


Total Biaya 1.215 .000
BEPharga produksi = =
Volume Produksi 100
¿ 12.150

Artinya, pada tingkat harga sebesar Rp 12.150,- usaha ini


.
berada pada titik impas.

Total Biaya 1.215.000


b. BEPharga produksi = ¿ ¿ 81
Harga 15.000
Artinya, pada jumlah volume produksi sebanyak 81 bugkus,
perusahaan tidak mengalami keuntungan dan kerugian (impas).
c. B/C Ratio
B Hasil Penjualan 1.500.000
Rasio= ¿ =1,234
C Total Biaya Operasi 1.215.000

B/C Ratio > 1 maka usaha ini layak untuk dijalankan. Artinya
tiap satuan biaya yang dikeluarkan diperoleh hasil penjualan sebesar
1,234 kali lipat.

d.Retrurn On Investmen (ROI)


Keuntungan 285.000
ROI= = = 23.456
Total Biaya 1.215.000

Artinya, usaha ini layak untuk dikembangkan karena setiap


pembiayaan sebesar Rp 100.000,- diperoleh keuntungan sebesar
Rp.23.456,-
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan program usaha pembuatan Keripik “MBAH-KUCA” Keripik
Kulit Carica ini terdiri dari tiga tahap yaitu: persiapan produksi, produksi dan
pemasaran Keripik “MBAH-KUCA”.
3.1 Persiapan Produksi
a. Penentuan Lokasi Produksi
Produksi akan dilakukan di sekitar kampus UNSIQ Dusun
Kemiri, dimana tempat ini sangat strategis dekat dengan daerah limbah
kulit carica dan kampus UNSIQ.
b. Pengadaan Sarana
9

Sebelum memproduksi keripik kulit carica, langkah awal yang


dilakukan adalah persiapan produksi. Dalam persiapan produksi ini
terdapat dua kegiatan utama yaitu persiapan alat dan persiapan bahan.

3.2 Proses Produksi Keripik “MBAH-KUCA”


Tahapan produksi Keripik “MBAH-KUCA” ini adalah sebagai berikut:

Kulit Carica Pencucian Penirisan Penyiapan


Bumbu

Mencampur
Memanaskan Mencampur Tepung
Adonan dan
Minyak serta Bumbu
Kulit Carica

Penggorengan Penirisan Pembumbuan

Pengemasan Sortase Labeling

Pendistribusian

3.3 Pemasaran
Setelah proses produksi selesai, langkah selanjutnya adalah
pemasaran. Target konsumen dari produk ini adalah masyarakat dari
berbagai kalangan, baik masyarakat ekonomi atas maupun menengah ke
bawah karena harganya yang terjangkau. Industri ini bekerjasama dengan
toko oleh-oleh khas Wonosobo karena carica adalah buah khas Wonosobo,
supermarket, dan toko-toko disekitarnya maupun wilayah lain yang
mempunyai potensi penjualan sebagai pusat-pusat pemasaran. Selain itu
juga menggunakan jejaring sosial seperti facebook, tweeter, dan instagram
sehingga usaha Keripik “MBAH-KUCA” cepat dikenal.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Aggaran Biaya
Tabel 1. Rekapitulasi Biaya

No Jenis Pengeluaran Jumlah


1 Perlengakaan yang diperlukan Rp. 3.625.000,-
2 Bahan habis pakai Rp. 6.075.000,-
3 Perjalanan Rp. 400.000,-
10

4 Lain-lain Rp. 1.523.000,-


Jumlah Rp. 11.623.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan selama lima bulan, adapun rincian
jadwal kegiatan adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Program

No Kegiatan Bulan ke
1 2 3 4 5
1 Perencanaan XXXX
Produksi
2 Persiapan dan X XX
Pengadaan Alat
dan Bahan
3 Pelaksanaan XXX XXXX XXX XX
Produksi X
4 Pemasaran XXX XXXX XXX XX
X
5 Penyusunan XXX XXX
Laporan X
6 Penyerahan XX
Laporan Akhir
11

LAMPIRAN
12

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping


13
14
15
16
17
18
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang

Material Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan


Kompor 1 Rp 350.000 Rp 350.000
Gas 12 kg 1 Rp 400.000 Rp 400.000
Timbangan 1 Rp 100.000 Rp 100.000
makanan
Panci 5 Rp 50.000 Rp 250.000
Baskom 2 Rp 50.000 Rp 100.000
Baki 4 Rp 30.000 Rp 120.000
Ember 2 Rp 30.000 Rp 60.000
Pisau 3 Rp 25.000 Rp 75.000
Wajan 1 Rp 350.000 Rp 350.000
besar
Spiner 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Hand 1 Rp 110.000 Rp 110.000
Sealer
Spatula 3 Rp 30.000 Rp 90.000
Sorok 3 Rp 40.000 Rp 120.000
SUB TOTAL (Rp) Rp 3.625.000

2. Bahan Habis Pakai

Material Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)


(Rp)
Kulit carica 50 kg Rp 1.000 Rp 50.000
Garam 2 kg Rp 15.000 Rp 30.000
Terigu 5 kg Rp 10.000 Rp 50.000
Telur 5 kg Rp 25.000 Rp 125.000
LPG 12 kg Rp 150.000 Rp 150.000
Plastik pembungkus 100 pcs Rp 750 Rp 75.000
Biaya promosi Rp 150.000 Rp 150.000
Stiker 100 buah Rp 500 Rp 50.000
Minyak goreng 10 liter Rp 11.000 Rp 110.000
Bumbu rempah Rp 200.000 Rp 200.000
Bumbu aneka rasa 5 kg Rp 45.000 Rp 225.000
x 5 bulan Rp 1.215.000
SUB TOTAL (Rp) Rp 6.075.000

3. Perjalanan

Material Kuantitas Harga Satuan Jumlah


(Rp)
Pra Kegiatan - - Rp 100.000
20

Pelaksanaan - - Rp 200.000
Pasca Kegiatan - - Rp 100.000
SUB TOTAL (Rp) Rp 400.000

4. Lain-lain

Material Kuantitas Harga Satuan Jumlah


(Rp)
Dokumentasi - - Rp 140.000
Penyusunan - - Rp 383.000
Laporan
Sewa tempat 5 bulan Rp 230.000,- Rp 1.000.000
usaha
SUB TOTAL (Rp) Rp 1.523.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Dosen Pembimbing Ketua Tim Pelaksana


Ahmad Khoiri, M.Pd Tesya Amelia
21

Koordinator Koordinator Koordinator


Preparasi bahan Akomodasi Teknis
Rizal Pangestu Ulfi Meiyana Beti Saniyatun F

No Nama/NIM Program Alokasi Uraian Tugas


Studi Waktu
1 Tesya Amelia Pendidikan 9 jam/ Mengkoordinasi kegiatan,
(2016020002) Fisika minggu penanggung jawab
pelaksanaan.
2 Rizal Pangestu Pendidikan 9 jam/ Menyiapkan dan
(2015020012) Fisika minggu mempersiapkan alat yang
dibutuhkan.
3 Ulfi Meiyana Pendidikan 9 jam/ Mengelola keuangan
(2017020007) Fisika minggu penelitian.
4 Beti Saniyatun F Menejeme 9 jam/ Menentukan teknis
(2016110148) n minggu pelaksanaan kegiatan.
22

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai