Anda di halaman 1dari 23

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
KUE SEMPRIT LOLON GEDANG, SI PAHIT ENAK
YANG TERBUANG

BIDANG KEGIATAN:
PKM-K

Di Usulkan oleh:

ABD.GAFUR NIM. A1C012001 (2012)


AZIZATUL LUTFIAH NIM. J1A014012 (2014)
NUR JUMRATUL HASANAH NIM. J1A014085 (2014)
NUR AZIZAH NIM. C1K014070 (2014)

UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2014

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..............................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
RINGKASAN ...........................................................................................................v
A. JUDUL ..................................................................................................................1
B. LATAR BELAKANG ..........................................................................................2
C. RUMUSAN MASALAH ......................................................................................4
D. TUJUAN KEGIATAN ..........................................................................................5
E. KELUARAN YANG DIHARAPKAN .................................................................5
F. MANFAAT PROGRAM .......................................................................................5
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ......................................................6
H. METODE PELAKSANAAN ................................................................................7
I. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ..................................................................8
J.DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................8

LAMPIRAN
1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing..........................................10
2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .......................................................................15
3. Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas ....................................................17
4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .................................................................18

iii
Daftar Gambar

Gambar 1. Memisahkan Bagian Kulit Luar dengan Daging Batang Pepaya .............9
Gambar 2. Menjemur Hasil Perasan Batang Papaya .................................................9
Gambar 3.Tepung Batang Pepaya ..............................................................................9
Gambar 4. Menimbang Tepung .................................................................................9
Gambar 5. Mencampur Gula Halus, Mentega, Kuning Telur, dan Vanili ................9
Gambar 6. Meletakkan Adonan yang Sudah Dicetak di Atas Loyang Oven .............9

iv
Ringkasan
Ide usaha ini berawal dari hasil penelitian salah satu rekan kami, Azizatul
Lutfiah (Mahasiswi Fakultas Ilmu dan Teknologi Pangan UNRAM) yang
menemukan metode dalam mengolah batang pepaya menjadi tepung yang
mengandung karbohidrat yang cukup, yang mulanya batang pepaya ini banyak
kami jumpai tergeletak menjadi sampah khususnya di Desa Dames kawasan NTB,
sehingga tidak jarang menggangu pemandangan dan terkesan merusak
lingkungan. Hal ini kemungkinan akibat dari minimnya pengetahuan masyarakat
tentang kandungan dan manfaat dari batang papaya itu sendiri.
Dengan olahan tepung ini memberikan kami peluang untuk mengolah kue
yang cukup murah, populer, dan yang terpenting disukai oleh masyarakat.
Kekhasan dari tepung ini terletak pada wangi alami yang dikeluarkan oleh tepung
ketika sudah diolah menjadi kue. Dan tentu saja hal ini akan menjadi nilai tambah
bagi produk yang dihasilkan sekaligus sebagai pembeda dari produk kue
sebelumnya. Melalui kegiatan ini, tidak hanya akan menumbuhkembangkan jiwa
wirausaha pada diri mahasiswa, melainkan juga melalui kegiatan ini mahasiswa
secara kritis dapat memanfaatkan sumber daya alam yang mulanya dianggap
sebagai masalah namun kemudian dapat dimanfaatkan dengan mudah.
Kegiatan usaha yang direncanakan selama empat bulan ini, dalam proses
pelaksanaannya membutuhkan dana sebesar Rp 8.471.000. Dengan proses
produksinya selama dua bulan akan didapatkan laba bersih sebesar Rp 3.810.000
dengan asumsi bahwa semua produk dapat laku terjual. Pengolahannya yang
cukup sederhana, baku yang cukup mudah didapatkan di NTB serta pangsa
pasarnya yang masih cukup luas di NTB, tentu saja hal ini menjadi peluang besar
khususnya bagi para mahasiswa untuk bisa menjadikannya sebagai usaha. Selain
itu juga, belum adanya usaha sejenis yang memanfaatkan batang pepaya sebagai
bahan baku kue semprit, serta kekhasan nya yang berbeda dari kue-kue
sebelumnya, memunculkan keoptimasan kami atas prospek usaha ini
kedepannnya. Melalui kegiatan ini juga menunjukkan bahwa sesuatu yang
dianggap tidak ada nilai jualnya akan sangat bernilai ekonomis jika diolah dan
dikemas dengan baik, dan harapan nantinya kegiatan ini mampu membuka
peluang wirausaha mahasiswa sebagai pelaksana secara khusus, serta
meningkatkan tarap hidup masyarakat pada umumnya.
Keywords : Batang Pepaya, Tepung, Kue Semprit

v
1

A. JUDUL : Kue Semprit Lolon Gedang, Si Pahit Enak yang Terbuang

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Sampai sekarang ini masih banyak masyarakat yang tidak mempedulikan


pelestarian alam dan tidak memperhatikan lingkungan sekitar. Salah satu sumber
limbah yang banyak dibuang oleh masyarakat adalah batang pohon pepaya
(Carica papaya L) atau lolon gedang (Bahasa Sasak) terutamanya di desa Dames
kawasan NTB. Tidak jarang batang pepaya yang sudah ditebang dibiarkan
tergeletak menjadi sampah, bahkan merusak pemandangan dan kebersihan
lingkungan, Padahal jika limbah batang pepaya tersebut dimanfaatkan tentunya
akan memberikan nilai ekonomis, salah satunya adalah diolah menjadi tepung
yang nantinya dapat dijadikan bahan baku pembuatan kue semprit yang banyak
disukai oleh masyarakat NTB.
Selain itu, Selama ini pemanfaatan pohon pepaya terbatas pada buahnya
saja, sehingga tidak jarang bagian-bagian dari pohon ini tidak memiliki nilai jual
dan bahkan hanya menumpuk menjadi sampah organik. Selain itu, produk olahan
buah pepaya yang ada cenderung menimbulkan kejenuhan masyarakat
dikarenakan kurangnya inovasi dalam kualitas rasa dari produk olahan tersebut.
Untuk itu diperlukannya produk alternatif supaya dapat memenuhi permintaan
masyarakat. Adanya permasalahan ini membuat peluang pasar makanan sehat
akan terbuka lebar. Salah satu cara untuk menarik perhatian masyarakat adalah
membuat terobosan baru yang memiliki kandungan gizi tinggi, tetapi harganya
dapat dijangkau masyarakat dengan pengolahan serta pengemasan ekonomis
namun tetap sehat.
Di Provinsi NTB khususnya kota Mataram, salah satu peluang bisnis yang
masih terbuka lebar adalah usaha di bidang jajanan kue. Hal ini dilihat dari
tingginya tingkat konsumsi masyarakat. Namun, seiring meningkatanya harga
bahan-bahan pembuatan kue seperti tepung terigu, menjadikannya sebagai salah
satu faktor penghambat dari kelangsungan usaha jajanan kue tersebut. Hj.
Husnanidiaty Nurdin, sebagai Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Nusa
Tenggara Barat (NTB) juga pernah mengatakan Ketergantungan masyarakat
NTB terhadap pangan dari beras saat ini masih cukup tinggi dan berada pada
posisi kedua dari 33 provinsi di Indonesia. Begitu juga dengan impor tepung
terigu untuk bahan baku kue (http://www.ntbprov.go.id/). Data juga
menunjukkan, Sejak kuartal III 2007, harga terigu di dalam negeri mulai
mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya harga gandum dunia.
Hingga saat ini, harga terigu di dalam negeri masih tinggi, yaitu pada kisaran Rp
7.600 per kg. Kenaikan harga gandum dunia yang signifikan hingga mencapai
puncaknya pada kuartal I 2008, mengakibatkan lonjakan harga terigu di dalam
negeri. Namun sejak kuartal II tahun 2008, harga gandum dunia terus mengalami
penurunan hingga saat ini. Pada saat harga gandum dunia mengalami
2

kecenderungan penurunan, harga terigu di dalam negeri masih tetap tinggi,


meskipun stabil pada kisaran harga Rp 7.400-7.600 per kg. (Renstra Kementrian
Perdagangan RI 2010-2014).
Menyingkapi permasalahan tersebut, maka diperlukan alternatif-alternatif
kreatif guna menjawab tantangan tersebut. Oleh karena itu kami dalam
perencanaan usaha ini mengusung judul yang memanfaatkan sumber daya lokal
sebagai salah satu alternatif dalam mengurangi kebutuhan tepung terigu.
Adanya produk olahan dari tepung batang pepaya ini diharapkan dapat
menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat, dalam memproduksi kue yang
memiliki nilai gizi tinggi. Dengan terobosan baru ini diharapkan akan membantu
masyarakat untuk mendapatkan bahan-bahan subtitusi dalam pembuatan kue
semprit yang bernilai sosial yakni membantu masyarakatat dalam mengurangi
limbah organik yang ada. Dan bernilai ekonomis, yakni salah satu alternatif
peluang usaha, sehingga terciptanya lapangan kerja baru untuk mengurangi
pengangguran terutama di kalangan mahasiswa.

C. RUMUSAN MASALAH

Latar belakang menjadi permasalahan dalam proposal ini adalah sebagai


berikut:
1. Tingginya harga tepung terigu sebagai bahan baku usaha kue sering kali
menjadi faktor penghambat dari kelangsungan usaha kue semprit di
NTB.
2. Batang pepaya kaya akan karbohidrat belum banyak dimanfaatkan
masyarakat NTB sebagai bahan baku pembuatan kue
3. Konsep penyajian produk yang kreatif dan ramah lingkungan sehingga
meningkatkan selera konsumen.

D. TUJUAN KEGIATAN

Secara rinci, tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :


1. Membongkar keterbatasan yang ada pada diri mahasiswa untuk
berwirausaha .
2. Mempopulerkan batang pepaya sebagai pengganti tepung terigu dalam
pembuatan kue semprit
3. Menciptakan konsep pengabdian kepada masyarakat dengan membuka
lapangan kerja baru yang mampu menaikkan taraf hidup warga di NTB

E. KELUARAN YANG DIHARAPKAN

Dengan ditemukannya sebuah metode untuk mengolah batang pepaya


sehingga dapat bemanfaat, maka luaran yang diharapkan dari program ini adalah
suatu produk yang sehat serta diminati oleh banyak masyarakat. Kue semprit
3

terbuat dari tepung batang pepaya yang awalnya dibuang sebagai sampah dan
menjadi limbah masyarakat ini diharapakan menjadi sebuah produk yang bernilai
ekonomis dan sosial. Kue semprit yang dihasilkan murah, dan kaya gizi. Dengan
alasan ini kami berharap usaha kue semprit nantinya dapat dijalankan oleh
mahasiswa dan memiliki keuntungan bisnis yang menjanjikan

F. MANFAAT KEGIATAN USAHA

1. Bagi Pemerintah dan Dikti


Membantu pemerintah melalui instansi DIKTI untuk ikut serta membangun
dan mengimplementasikan rencana bisnis berdasarkan bidang yang dipelajari
mahasiswa menjadi suatu produk yang dapat membantu menangani
permasalahan yang berkaitan dengan minimnya lapangan pekerjaan serta
mengatasi segala permasalahan lingkungan yang belum dimanfaatkan secara
maksimal.
2. Bagi Mahasiswa
Pelaksanaan program ini akan merangsang mahasiswa dalam menumbuhkan
jiwa wirausaha serta menuntut mahasiswa untuk dapat bekerja dalam tim yang
akan menumbuhkan kesolidan dan kekuatan tim. Program ini dapat
menumbuhkan sikap kepedulian mahasiswa terhadap tuntutan sosial dan
lingkungan masyarakat
3. Bagi Masyarakat dan Mitra
Melalui program ini dapat memberikan pengatahuan bagi masyarakat untuk
lebih mengenal secara luas manfaat dari sumber daya alam yang terkadang
sebelumnya dianggap sebagai limbah.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Masyarakat NTB, terkenal dengan prilaku konsumtif (doyan makan) dan


rasa penasaran yang cukup tinggi terhadap adanya sebuah jajanan baru yang baru
beredar di masyarakat. Perilaku konsumtif ini membuat masyarakat NTB tidak
mampu menahan hasratnya untuk mencicipi sebuah inovasi baru yang beredar di
masyarakat. Dengan melihat kehidupan masyarakat NTB yang kebanyakan
menyukai makanan ringan daripada makanan dengan porsi banyak maka peluang
pasar untuk produk kue dari batang pepaya ini masih terbuka lebar apalagi
masyarakat pasti merasa bosan dengan produk kue yang biasa-biasa saja.
Oleh sebab itu, kami dari tim pelaksana akan berusaha untuk menjajankan
produk kue ini dengan harga yang relatif terjangkau oleh keaadaan ekonomi
masyarakat. Selain itu, kondisi alam NTB yang masih terjaga membuat pohon
pepaya mudah sekali untuk tumbuh subur dengan sangat cepat. Ditambah lagi
dengan keadaan ekonomi masyarakat NTB yang semakin hari semakin membaik,
memberikan peluang pasar yang sangat baik bagi berlangsungnya kegiatan usaha
ini karena masih belum ada inovasi untuk mengolah batang pepaya menjadi kue
4

sebelumnya, Sehingga kegiatan usaha ini akan memberikan profit yang sangat
tinggi bagi pengusung usaha.
Sampe saat ini kebanyakan mahasiswa pada umumnya masih banyak yang
menjadi pengangguran walaupun sebenarnya mereka mempunyai kemampuan
dalam berkarya, oleh karena itu dengan ditemukannya suatu cara dalam
memanfaatkan batang pepaya ini sebagai bahan baku pembuatan kue maka akan
membuka kesempatan besar tenaga kerja produktif yang awalnya masih menjadi
pengangguran untuk terlibat dalam usaha ini. Dengan bahan baku tepung dari
batang pepaya yang dapat dibuat sendiri, diharapkan akan dapat menghasilkan
pemasukan yang relatif besar pula dibandingkan dengan modal yang dikeluarkan
dalam proses produksinya.
1. Keberlanjutan Kegiatan

Program ini merupakan salah satu bentuk usaha yang menggunakan bahan
baku batang pohon pepaya yang cukup mudah ditemukan, karena di daerah
NTB sendiri terdapat berbagai lahan yang sudah dijadikan sebagai
pengembangan pohon pepaya. Dengan metode mengolah batang pepaya
menjadi tepung yang cukup mudah dan tidak memerlukan waktu yang cukup
lama juga menjadikan usaha ini memang layak dikembangkan oleh
masyarakat. Selain karena minat masyarakat terhadap jajanan seperti kue
semprit sangat tinggi, juga karena bahan bakunya yang mudah didapat dan
dapat diproses sendiri tanpa memakan biaya yang relatif besar.
2. Rencana Produksi

Rencana produksi kue semprit adalah sebagai berikut :


a. 1 bulan: 100 toples
b. 2 bulan : 2 x 100 Toples = 200 Toples
Harga kue semprit adalah Rp. 30.000 per toples
3. Analisis Keuangan

Investasi awal yang diperlukan:


1 buah Cangkul @Rp 75.000 = Rp 75.000
1 buah Linggis @ Rp 100.000 = Rp 100.000
1 mesin Penggiling @ Rp 350.000 = Rp 350.000
2 paket Cetakan Kue @ Rp 25.000 = Rp 50.000
200 Toples @ Rp 5.000 = Rp 1000.000
5 buah Nampan besar @ Rp 30.000 = Rp 150.000
1 lusin Sendok @ Rp 15.000 = Rp 15.000
2 buah Setples @ Rp 15.000 = Rp 30.000
4 pasang Sarung Tangan Lateks @ Rp 5.000 = Rp 20.000
2 buah Timbangan Tepung @ Rp 80.000 = Rp 160.000
2 buah Golok @ Rp 80.000 = Rp 160.000
2 buah Pisau @ Rp 50.000 = Rp 100.000
5

4 buah Telenan Kayu @ Rp 15.000 = Rp 60.000


3 buah Baskom @ Rp 75.000 = Rp 225.000
2 Centong @ Rp 10.000 = Rp 20.000
5 Loyang alumunium @ Rp 10.000 = Rp 50.000
2 Ayakan Rp 10.000 = Rp 20.000
1 Plastik @ Rp 4.000 = Rp 4.000
1 Mixer @ Rp 250.000 = Rp 250.000
2 Kompor Gas @ Rp 350.000 = Rp 350.000
2 Oven @ Rp 300.000 = Rp 600.000
2 Kuas kue @ Rp 10.000 = Rp 20.000
2 buah Tabung LPG @ 150.000 = Rp 300.000

Jumlah Investasi Awal Rp 4.109.000

9. Biaya Operasional Per Bulan


10 bungkus Kapur sirih @ Rp. 1000 = Rp. 10.000
5 bungkus Garam @ Rp. 5.000 = Rp. 25.000
10 Kg Gula halus @ Rp. 20.000 = Rp. 200.000
80 butir Telur ayam @ Rp. 1.500 = Rp. 120.000
5 Kg Susu Bubuk @ Rp. 40.000 = Rp. 100.000
20 Tps Vanili @ Rp. 2000 = Rp. 40.000
6 Kg Butter @ Rp. 30.000 = Rp. 180.000
6 Kg Margarin @ Rp. 30.000 = Rp. 180.000
7 botol Selai Buah @ 10.000 = Rp. 70.000
2 Kg Tepung Maizena @25.000 = Rp. 50.000
1 buah LPG @ Rp.20.000 = Rp. 20.000

Jumlah Biaya Operasional (1 Bulan) Rp. 1.095.000

Analisis Pendapatan dan Keuangan


Produksi 1 bulan = 100 Toples
Produksi 2 bulan : 2 x 100 = 200 Toples
Harga kue semprit yang ditawarkan = Rp. 30.000 per Toples
Hasil penjualan 2 bulan = 200 x Rp. 30.000
= Rp. 6.000.000,00
Total biaya operasional 2 bulan = 2 x Rp. 1.095.000
= Rp. 2.190.000
Keuntungan tiap 2 bulan = Rp. 6.000.000 Rp. 2.190.000
= Rp. 3.810.000
6

H. METODE PELAKSANAAN
Program Kreativitas Mahasiswa bidang kewirausahaan ini terbagi menjadi tiga
tahap :
1. Tahap Persiapan dan Pengolahan
2. Tahap Pelaksanaan Pemasaran
3. Tahap Evaluasi

Bagan 1. Alur produksi Kue Semprit

Limbah Batang Pepaya Diolah menjadi tepung


Pembuatan
Kue Semprit

Pemasaran/Penjualan Pengemasan

Persiapan dan Pengolahan


Tahap persiapan dan pengolahan kue semprit batang pepaya terdiri atas dua proses
yaitu pembuatan tepung batang pepaya dan pembuatan kue semprit.
Proses Pembuatan Tepung Batang Pepaya
1) Persiapan Alat dan Bahan
Sebelum membuat tepung batang pepaya, langkah awal yang akan kita
lakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan. Hal itu dilakukan agar dapat
memperlancar proses pembuatan tepung batang pepaya sehingga dapat diolah
menjadi kue.
Adapun tahap persiapan alat dan bahan meliputi:
Alat Bahan
a. Pisau a. batang pepaya
b. Wadah b. Kapur
c. Parut
d. Penyaring
e. Mesin penghalus
f. Nampan

Cara Kerja Pengolahan Batang Pepaya Menjadi Tepung


1) Membersihan batang pepaya yang sudah dikupas dari kulit batang
2) Memotong batang tersebut dengan ukuran yang lebih kecil
3) Merendam batang pepaya dengan air kapur selama 1 hari (24 jam)
4) Membersihkan batang yang sudah direndam tersebut sampai bersih
5) Memarut atau menggiling batang pepaya sampai halus
6) Memeras batang yang sudah digiling sampai benar-benar kering
7) Mengeringkan hasil perasan tersebut dibawah sinar matahari
8) Menggiling batang pepaya yang sudah kering hingga menjadi tepung
7

Proses Pembuatan Kue Semprit

1) Persiapan Alat dan Bahan


Sebelum membuat usaha kue semprit, langkah awal yang akan kita lakukan
adalah mempersiapkan alat dan bahan. Hal itu dilakukan agar dapat
memperlancar proses produksi kue semprit sehingga dapat diterima oleh
konsumen. Selain itu kelengkapan alat dan bahan dapat menjadi indikator
keberhasilan proses produksi yang berkualitas dan memiliki cita rasa yang
disukai.
Adapun tahap persiapan alat dan bahan meliputi
Alat Bahan
a. Kompor c. Tepung
b. Sendok batang pepaya
c. Oven
d. Cetakan (spuit)
e. Plastik
f. MiXer
Cara Kerja Pembuatan Kue Semprit dari Tepung Batang Pepaya
1) Memasukkan margarin, gula, kuning telur, dan kocok hingga menyatu
2) Menambahkan vanili dan mengaduk rata adonan hingga mengembang
3) Mencampur adonan dengan tepung batang pepaya hingga menjadi adonan
yang katalis dan siap dibentuk sesuai cetakan
4) Mengoven hasil cetakan
Tahap Pelaksanaan Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting karena dengan


pemasaran, produk yang dihasilkan dapat dikenal dan dipasarkan kepada
konsumen. Pemasaran dapat dikatakan berhasil ketika terdapat suatu strategi
pemasaran yang efektif dan menarik konsumen. Pada tahap pemasaran ini,
meliputi pencarian tempat-tempat yang dapat membantu memasarkan produk
kue semprit, misalnya warung, toko, swalayan, atau pasar yang dapat
melakukan kerjasama dalam penjualan produk tersebut. Selain itu perlu
adanya perjanjian kerjasama antara kedua belah pihak agar program ini dapat
berjalan dengan baik.
Tahap Evaluasi

Pada tahap evaluasi, Kami akan melakukan kalkulasi / penghitungan hasil


dan keuntungan atau kerugian yang diperoleh serta mengevaluasi segala factor
yang mempengaruhi keuntungan atau kerugian tersebut, khususnya yang
berasal dari luar. Kemudian kami juga akan mengevaluasi system manajemen
dari tim kami sehingga segala kegiatan yang telah kami lakukan sesuai dengan
prosedur yang di tentukan setelah itu akan dilakukan penyusunan laporan oleh
tim pelaksana kepada tim pemantau / evaluator dari pusat
8

I. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan penunjang 4.109.000

2 Bahan Habis Pakai ( 2 bulan) 2.190.000

Biaya Perjalanan 250.000

4 Lain-Lain 1.922.000
Total 8.471.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Kegiatan PKM-K ini akan dilaksanakan selama 4 bulan
masa percobaan dengan penjabaran kegiatan sebagai berikut :
Bulan ke-1 ke-2 Ke-3 Ke-4
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Breafing awal
tim
2. Pengadaan alat
dan bahan
3 Riset pasar dan
desain promosi

4. Produksi

5 Pemasaran dan
menjalin mitra
usaha

6 Monitoring dan
Evaluasi
Program
7 Penyerahan
Laporan

N. DAFTAR PUSTAKA
Azizatul Lutfiah, 2013. Pemanfaatan Batang Pepaya Sebagai Alternatif Pengganti
Tepung Terigu Dalam Pembuatan Kue Semprit.
http://www.ntbprov.go.id/. Di akses pada tanggal 22 September 2014, pada pukul
22.00 wita.
Renstra Kementrian Perdagangan RI 2010-2014
9

Lampiran
Berikut ini merupakan hasil dari penelitian sebelumnya yang
menghasilkan metode pengolahan batang pepaya menjadi tepung dan dan
sekaligus menjadi latar belakang kegiatan usaha ini.

Gambar 1. Memisahkan bagian Gambar 2. Menjemur hasil


kulit luar dengan daging perasan batang papaya
batang pepaya

Gambar 3.Tepung batang pepaya Gambar 4. Menimbang Tepung

Gambar 5. Mencampur gula halus, Gambar 6. Meletakkan adonan yang


mentega, kuning telur, dan vanili sudah dicetak di atas loyang
oven
10
11
12
13
14
15

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran


NO Jenis Anggaran Harga Kebutuhan Biaya
1. Peralatan Penunjang
Cangkul 75.000 1 buah 75.000
Linggis 100.000 1 buah 100.000
Mesin Penggiling 350.000 1 buah 350.000
Cetakan Kue 25.000 2 paket 50.000
Toples 5.000 200 buah 1.000.000
Nampan Besar 30.000 5 buah 150.000
Sendok 15.000 1 lusin 15.000
Setples 15.000 2 buah 30.000
Sarung tangan lateks 5.000 4 pasang 20.000
Timbangan Tepung 80.000 2 buah 160.000
Golok 80.000 2 buah 160.000
Pisau 50.000 2 buah 100.000
Talenan Kayu 15.000 4 buah 60. 000
Baskom 75.000 3 buah 225.000
Centong 10.000 2 buah 20.000
Loyang Aluminium 10.000 5 buah 50.000
Ayakan 10.000 2 buah 20.000
Plastik 4.000 1 buah 4.000
Mixer 250.000 1 buah 250.000
Kompor Gas 350.000 1 buah 350.000
Oven 300.000 2 buah 600.000
Kuas Kue 10.000 2 buah 20.000
Tabung Gas 3Kg 150.000 2 buah 300.000

Total 4.109.000
2. Bahan Habis Pakai
Kapur Sirih 1.000 10 bungkus 10.000
Garam 5.000 5 bungkus 25.000
Gula halus 20.000 10 kg 200.000
Telur 1.500 80 butir 120.000
Susu Bubuk 40.000 5 kg 200.000
Vanili 2.000 20 Tps 40.000
Butter 30.000 6 kg 180.000
Margarin 30.000 6 kg 180.000
Selai Buah 10.000 7 botol 70.000
Tepung Maizena 25.000 2 kg 50.000
Bahan Bakar LPG 20.000 1 buah 20.000

Total ( 1 Bulan) 1.095.000


Total (2 Bulan) 2.190.000
3. Perjalanan
1. Ke toko peralatan
rumah tangga untuk
membeli peralatan dan
perlengkapan yang
16

diperlukan
- Bersin pulang pergi (4 50.000
orang)
2. Ke Lombok Timur
untuk mencari bahan
baku yang lebih murah
- Bensin Pulang pergi (4 100.000
orang)
- Konsumsi perjalanan 100.000
(4 orang)

Total 250.000
4 Lain-lain
Administrasi
- Print Proposal 20.000 4 buah 80.000
- Jilid buku 7.000 4 buah 28.000
- Materai 6000 7.000 4 pcs 28.000
Publikasi (pemasaran)
- Sewa kamera 450.000 1 buah 450.000
digital
- Buat Spanduk 17.000 3 (3 mx1 m) 153.000
- Banner 17.000 3 (1/2m x 2m) 51.000
- Pamlet 1.000 200 lembar 200.000
Seminar (spanduk acara,
17.000 2 (3mx1m) 102.000
snak +minum peserta
15.000 30 orang 450.000
(30 peserta)
Laporan (arsip pribadi
20.000 4 buah 80.000
kampus + jilid)
7.000 4 buah 28.000
Alat tulis (Pensil 2B,
2.500 5 buah 12.500
tipe-x, penghapus,
2.000 2 buah 4.000
penggaris)
500 5 buah 2.500
1.500 2 buah 3.000
250.000 250.000
Biaya lainnya
1.922.000
Total
Jumlah 8.471.000
17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Program Alokasi
NO Nama/NIM Studi Waktu Uraian Tugas
(Jam/Minggu)
1. Abd. Gafur/ Akuntansi 36 Sebagai Ketua
A1C012001 pelaksana dan
bertanggung jawab
atas semua kegiatan
2. Azuzatul 36 Bertanggung jawab
Lutfiah/J1A014012 dalam kegiatan
pemasaran, promosi
baik, survey pasar,
dan strategi dalam
pemasaran produk
3. Nur Jumratul 36 Bertanggung jawab
Hasanah/J1A01408 dalam pengembangan
5 usaha melalui
penelitian dan kajian-
kajian yang berkaitan
dengan dunia usaha.
4. Nur 36 Bertanggung jawab
Azizah/C1K014070 dalam hal keuangan.
Kebutuahan dana dan
solusi pendanaan lain
ketika tim
membutuhkan.
Termasuk di
dalamnya menjalin
kerja sama dengan
para sponsor (mitra)
18

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai