BIDANG KEGIATAN:
PKM KEWIRAUSAHAAN
DIUSULKAN OLEH:
Alysa Nur Chasanah Alam Majid NIM: K4318006 / Angkatan 2018
i
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................... 2
1.4 Manfaat..................................................................................................... 2
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Analisis Pasar............................................................................................3
2.2 Analisis SWOT......................................................................................... 3
2.3 Analisis Keuangan.................................................................................... 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Perencanaan dan Pelaksanaan Produksi....................................................6
3.2 Publikasi dan Pemasaran ..........................................................................7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya........................................................................................ 8
4.2 Jadwal Kegiatan........................................................................................ 8
Daftar Pustaka........................................................................................................ 9
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
berubah-ubah menyebabkan hasil panen tebu tidak maksimal sehingga produksi
gula terhambat.
Tumbuhan yang mengandung pati tinggi dapat dimanfaatkan untuk dibuat
gula dengan memecah pati menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti glukosa
atau fruktosa melalui proses enzimatik. Tumbuhan yang banyak mengandung pati
umumnya berasal dari umbi-umbian. Umbi yang mengandung kadar pati tinggi
sehingga memiliki potensi dijadikan gula, Indonesia memiliki salah satu komoditi
ekspor umbi yang telah mendunia yaitu umbi porang (Amorphophallus muelleri).
Nilai ekspor umbi porang pada akhir tahun 2018 seperti dikutip pada laman berita
KOMPAS regional.kompas.com. (2021) mencapai 1 triliun rupiah dengan
produksi sebanyak 11.000 ton. Pada awal November 2019 ekspor porang telah
mencapai 504 ton dengan keuntungan mencapi 11,2 miliar.
GURIRANG hadir sebagai solusi tingginya impor gula di Indonesia dengan
menghadirkan gula rafinasi dengan kebersihan yang terjamin dan harga yang
tidak jauh berbeda dengan gula rafinasi dari tebu. Selain itu, kandungan
glukomanan pada umbi porang yang tinggi yaitu sekitar 67% (Anggraeni dkk,
2014) memiliki mekanisme dalam memperbaiki mRNA gen pro insulin.
Perbaikan tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pangan terapi
penderita diabetes mellitus (Wulandari & Rahardjo, 2012)
2
BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
3
Tabel 2.1 Biaya Bahan Baku
Biaya Bahan Baku (Variabel Cost)
No Nama Bahan Kuantitas Harga Total Biaya (Rp)
Per Unit
1 Umbi porang 350 kg 4.000 1.400.000
2 Enzim alfa amilase 100 ml 11.000 110.000
3 Kertas pembungkus 1 rim 140.000 140.000
Jumlah 1.650.000
Bahan Baku
Persediaan bahan baku Rp. 1.650.000
Biaya overhead pabrik (Rp. 241.463)
Total biaya produksi Rp. 1.408.437
Total produk yang dihasilkan 100 unit
4
HPP Rp. 14.100/unit
Harga jual (Rp. 14.100 x 82%) + Rp. 14.100 = Rp. 25.700
Proyeksi Laba Rugi
Penjualan
Penjualan Rp. 2.570.000
HPP
HPP (Rp. 1.408.437)
Laba Kotor Rp. 1.161.563
BEP (Biaya tetap) / (Harga per unit - Biaya variabel per unit)
(Rp. 4.777.400)/(Rp. 25.700 - Rp. 14.100) = 411.90
BEP Rp (Biaya tetap) / (Kontribusi margin per unit - Harga per unit)
(Rp. 4.777.400)/(Rp. 11.600 - Rp. 25.700) = 339
Artinya, GURIRANG mencapai Break event Point setelah terjual 339 Produk
PP (Total HPP + Total biaya) / Total penjualan
Rp. 14.100 + Rp. 1.408.437 / Rp. 2.570.000 = 0.554
Dari perhitungan di atas menunjukkan bahwa jumlah investasi / modal usaha
akan terlunasi atau dikembalikan dalam jangka waktu 1 bulan dihitung dari
penjualan.
BCR Harga Jual / Harga Produksi
Rp. 25.700 / Rp.14.100 = 1.82
Artinya, setiap satuan biaya yang dikeluarkan akan memperoleh hasil penjualan
sebesar 1,82 kali lipat. Dengan demikian penjualan GURIRANG layak untuk
dikembangkan.
RCC Total Penjualan / Total HPP
Rp. 2.570.000 / Rp. 1.408.437 = 1.82
5
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
6
Porang yang sudah menjadi tepung, selanjutnya dipanaskan lagi
menggunakan waja supaya kadar airnya benar-benar menghilang.
c) Pengolahan tepung menjadi gula
Tepung porang yang sudah kering selanjutnya memasuki tahap
likuifikasi, sakrifikasi, pemucatan pemurnia, penguapan, kristalisasi,
pemutaran, pengeringan dan pendinginan. Tahap pengolahan tepung
menjadi gula dilakukan secara higienis sehingga menghasilkan gula
yang putih bersih yang disebut gula rafinasi.
c. Pengemasan
Setelah produk siap,kami melakukan pengemasan menggunakan eco
packaging yaitu dengan mengganti plastik menjadi kertas samson yang
kuat dan tidak bereaksi kimia dengan produk kami.
3.2. Publikasi dan Pemasaran
Pemasaran dilakukan sesuai dengan segmen pasar yang telah ditentukan
sebelumnya. Untuk memperluas pemasaran maka diperlukan media promosi
sebagai pemberian informasi kepada konsumen secara update. Promosi secara
langsung dapat dilakukan melalui pengadaan stand pameran, sponsor, serta
penyebaran pamflet pada event-event tertentu. Seiring berkembangnya teknologi
informasi yang berupa sosial media, maka konsumen dengan mudah untuk
mengakses informasi secara luas. Untuk mengetahui informasi yang mendalam
mengenai GURIRANG, akan dapat diakses melalui Whatsapp, Instagram,
Facebook, Email, dan Website.
7
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
8
Daftar Pustaka
Alamsyah, I.E. (2019). Industri jelaskan Alasan terus Bergantung Gula Impor.
https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/19/01/21/ploxht349-indus
tri-jelaskan-alasan-terus-bergantung-gula-impor. (Diakses 3 Januari 2021).
Anggraeni, D. A., Widjanarko, S. B., & Ningtyas, D. W. (2014). Proporsi Tepung
Porang (Amorphophallus Muelleri Blume): Tepung Maizena terhadap
Karakteristik Sosis Ayam [In Press Juli 2014]. Jurnal Pangan dan
Agroindustri, 2(3), 214-223.
Citradi, T. (2020). Pantas RI candu Impor Gula 10 Tahun Lahan Tebu Itu-Itu
Saja.https://www.cnbcindonesia.com/news/20200218173823-4-138801/pant
as-ri-candu-impor-gula-10-tahun-lahan-tebu-itu-itu-saja. (Diakses 3 Januari
2021).
Kompas.com. (2019). Ekspor Porang Capai Rp. 1 Triliun Pemerintah
Kembangkan Bibit dengan Kultur.
https://regional.kompas.com/read/2019/12/05/09581941/ekspor-porang-capai
-rp-1-triliun-pemerintah-kembangkan-bibit-dengan-kultur. (Diakses 3
Januari 2021).
Lidyana, V. (2020). RI Impor 438.000 Ton Gula.
https://finance.detik.com/industri/d-4923609/ri-impor-438000-ton-gula.
(Diakses 3 Januari 2021).
Wulandari, A. A., & Rahardjo, S. J. (2012). SEBAGAI PANGAN TERAPI
BAGI PENDERITA DIABETES MELITUS (GUMMY DIETERY FIBER).