Anda di halaman 1dari 5

STUDI KASUS FISIOLOGI HEWAN

“Pengaruh Pemberian Alkohol Terhadap Kadar Glukosa dan Kolesterol pada


Mencit (Mus Musculus)”

Oleh :
KELOMPOK 5

Nida Salimah Tina 2106050035


Tania Sulistyowati 2106050039
Brenda Marcelin Killa 2106050050
Dhiyanti Faizah Ramelan 2106050054
Medlin Sinthike Manafe 2106050063

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023
I. JUDUL
Adapun judul pengamatan yang telah dilakukan yaitu “Pengaruh Pemberian
Alkohol Terhadap Kadar Glukosa dan Kolesterol pada Mencit (Mus Musculus)”
II. TUJUAN
Adapun tujuan dilakukannya pengamatan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian alkohol terhadap kadar glukosa pada mencit.
2. Untuk mengetahui pengaruuh pemberian alkohol terhadap kadar kolesterol pada
mencit.
III. DASAR TEORI
Alkohol adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsi hidroksil (OH)
terikat pada atom karbon. Alkohol merupakan senyawa organik yang sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Pada penelitian ilmu eksakta, alkohol digunakan sebagai
pelarut, bahan bakar, dan antiseptik. Alkohol juga sebagai campuran pada minuman,
misalnya anggur, vodka, dan bir. Pada minuman, jenis alkohol yang digunakan adalah
ethyl alcohol (ethanol). Dalam jumlah yang rendah atau sedang, penggunaan alkohol
dapat memberikan efek positif seperti menghilangkan kecemasan dan memberi rasa
tenang. Namun, jika dikonsusmsi dalam jumlah yang banyak secara terus menerus dalam
waktu yang lama, alkohol dapat mempengaruhi homeostasis tubuh dan menyebabkan
kurangnya kemampuan koordinasi sistem motorik.
Kolesterol merupakan salah satu jenis lipid utama yang terdapat di dalam plasma
dan memegang peranan penting dalam sintesis membran sel, hormon steroid, dan asam
empedu. Kolesterol dihasilkan dari hati (70% – 75%) dan makanan (25% – 30%), sifat
fisik dari kolesterol berupa lemak yang terdiri dari gugus steroid.. Secara alami, tubuh
manusia memerlukan kolesterol. Kolesterol merupakan komponen esensial membran sel,
komponen utama sel otak, dan jaringan saraf dan bahan baku untuk pembentukan hormon
steroid yang dihasilkan oleh korteks adrenal, testis, dan ovarium, serta dibutuhkan untuk
sintesis asam/garam empedu dan sintesis vitamin D. Kolesterol terdapat pada semua
jaringan dan lipoprotein plasma, terdapat dalam bentuk kolesterol bebas atau gabungan
asam lemak rantai panjang sebagai ester kolestril. Unsur ini disintesis dari Acetil-co A
dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh lewat empedu sebagai garam kolesterol. Kolesterol
bebas dikeluarkan dari jaringan oleh HDL dan diangkut ke dalam hati untuk diubah
menjadi asam empedu. Rata-rata kadar kolesterol mencit jantan yang masih normal
yaitu 40-130 mg/dL.
Glukosa darah adalah bahan bakar karbohidrat utama yang ditemukan dalam
darah, dan bagi banyak organ tubuh, glukosa merupakan bahan bakar primer karena
digunakan sebagai sumber energi. Kadar glukosa darah normal pada manusia antara 70-
110 mg/dl melebihi angka tersebut dapat dikatakan hiperglikemia. Sedangkan rentang
kadar glukosa darah normal mencit yaitu 62-175 mg/dl.

IV. METODOLOGI PRAKTIKUM


4.1 Waktu dan Tempat 
Pengamatan dilakukan pada hari Rabu, 10 Mei 2023 pada pukul 14.00 – 17.00
di Laboratorium Zoologi, Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknik,
Universitas Nusa Cendana.
4.2 Alat dan Bahan 
Bahan yang digunakan pada praktikum ini terdiri dari : 
1. Mencit (Mus musculus) 
2. Pakan mencit 
3. Minuman Beralkohol (Bir) (kadar 4,9%) 
5. Air putih (untuk kontrol)
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: 
1. Autocheck
2. Kapas dan tisu 
3. Alat bedah
4. Pipet ukur 
5. Gelas beker 
6. Bak parafin, sebagai media tempat diletakannya mencit untuk dibedah 
7. Jarum pentul, sebagai alat penusuk pada hewan yang ingin di bedah. 
8. Kamera digital, untuk mengambil gambar 
9. Silet  
IV.3 Prosedur Kerja
 Perlakuan 
1. Siapkan 2 ekor mencit , alat dan bahan lainnya yang dibutuhkah 
2. Sebelum menggunakan mencit terlebih dahulu mengaklamasi mencit selama 6
hari kemudian memelihara selama 10 hari 
3. Memberikan minuman air putih untuk perlakuan kontrol pada mencit 
4. Memberikan minuman beralkohol perlakuan pada mencit melalui jalur oral
sebanyak 1,5 ml pada yang diberi perlakuan dengan bantuan spet injeksi dan
jarum gavage setiap hari. 
5. Setelah 10 hari perlakuan, sampel darah diambil melalui ekor dengan cara
melukai pembuluh darah mencit. 
 Menghitung Kadar Kolesterol dan Glukosa
1. Diambil darah mencit yang telah diberi perlakuan, melalui ekor dengan
melukai bagian pembuluh darahnya.
2. Dihitung dengan menggunakan autocheck dengan cara diletakkan setetes
darah pada strip tetes dan tunggu hasilnya (strip hijau untuk gula darah dan
biru untuk kolesterol) dan lihat angka yang tertera pada autocheck.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
V.1Kadar Kolesterol dan Glukosa pada Darah Mencit
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan kaadr kolesterol
dan glukosa darah mencit yang diberi perlakuan alkohol didapatkan hasil pada tabel
di bawah ini :
Tabel 5.1.1 Kadar Kolesterol dan Glukosa pada Darah Mencit
Mencit yang Diberi
Parameter Mencit Normal (mg/dL)
Alkohol (mg/dL)
Kolesterol 123 143
Glukosa 180 291
Berdasarkan hasil pengamatan didapat bahwa ada perbedaan antara kadar
kolesterol dan glukosa darah mencit normal dan mencit diberi perlakuan alkohol.
Pada mencit normal kadar kolesterol adalah 123 mg/dL dan kadar glukosa darah
adalah 180 mg/dL. Pada mencit yang diberikan perlakuan, kadar kolesterolnya adalah
143 mg/dL dan kadar glukosa darah adalah 291 mg/dL.
VI. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Guyton Ac Dan Hall 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed Ke-9. Diterjemahkan
Oleh Setiawan I, Tengadi Ka, Santoso A. Jakarta: Egc. Terjemahan Dari:
Textbook Of Medical Physiology.
Guyton Ac. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Textbook Of Medical Physiology. Ed
Ke7.
Diterjemahkan Oleh Tengadi Iw. Jakarta: Egc. Hlm 52-67.
Kumalaningsih. 2006. Antioksidan Alami Terong Belanda (Tamarillo). Surabaya: Trubus
Agrisarana. hlm. 4-11.

Anda mungkin juga menyukai