Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK

PEMERIKSAAN KADAR KOLESTROL TOTAL METODE CHOD-PAP

DOSEN PENGAMPU :

Subrata Tri Widada,SKM.MSc

Disusun Oleh :

Vina Nur Aisyah

(P07134121047)

D III TLM Semester 4

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2023/2024
I. HARI,TANGGAL,PRAKTIK KE
Senin, 20 Februari 2023,Praktik ke - 4
II. PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Kadar Kolestrol Total
III. METODE
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah Ezimatis /CHOD-PAP
IV. DASAR TEORI
Kolesterol adalah komponen lemak yang terdapat pada pembuluh darah semua
binatang dan juga manusia. Kolesterol sebenarnya berguna sebagai sumber energi,
membentuk dinding sel-sel dalam tubuh, dan sebagai bahan dasar pembentukan
hormon - hormon steroid. (Anwar.dkk, 1996).Kolesterol memang dibutuhkan tubuh,
namun dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah. Sebagai kolesterol
baik, HDL bertugas mengambil kolesterol jahat serta fosolipida dari darah dan
menyerahkan pada lipoprotein lain, untuk diangkut kembali ke hati. Kemudian lemak
akan diedarkan kembali atau dikeluarkan dari tubuh. Inilah mengapa, kadar HDL
tinggi justru dianggap baik. (Anwar.dkk, 1996)
Di hati, reseptor LDL mengatur kolesterol darah. Jika LDL meningkat, sel-sel
perusak menumpuk di dinding pembuluh darah dan membentuk plak, yang
memperkecil diameter pembuluh darah. Plak yang bercampur dengan protein akan
ditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium dan dalam jangka waktu bertahun-tahun bisa
terjadi atherosclerosis (pengerasan dan penyempitan pembuluh darah). Akibatnya,
suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh terhambat. Jika dibiarkan, dapat
mengakibatkan gangguan jantung, stroke, dan gangguan lain. (Anwar.dkk,
1996).Kolesterol dalam darah manusia terbagi menjadi 2 jenis yakni kolesterol LDL
(kolesterol jahat) dan HDL (kolesterol baik). LDL apabila terlalu tinggi dan tidak
seimbang dengan kolesterol baik HDL dapat menyebabkan penempelan di dinding
pembuluh darah.Kolesterol yang berlebihan bisa menempel di dinding pembuluh
darah sehingga pembuluh darah menyempit dan aliran darah tidak lancar. Inilah
mengapa, kolesterol menjadi salah satu faktor resiko penyakit jantung. (Syahmani dan
Sudarsih, 2010)
Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia bisa terjadi pada usia 50 tahun ke atas.
Penelitian tahun 2004 di Indonesia menunjukkan bahwa 9,3%. Hiperkolesterolemia
disebabkan oleh obesitas, alkoholisme, gangguan ginjal, gangguan hati, diabetes,
diuretik, kortikosteroid, dan penyakit tiroid. Disamping itu, kolesterol tinggi pun
mengundang dislipidemia, yaitu lemak dalam darah. (Syahmani dan Sudarsih, 2010)
V. PRISIP KERJA
Prinsip pemeriksaan dalam praktikum kali ini adalah kadar kolesterol ditentukan
setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi. Indikator quinoneimine terbentuk dari
hidrogen peroksida dan 4-aminoantipyrine dengan adanya phenol dan peroksidase.
VI. ALAT DAN BAHAN
Alat
a. Mikropipet
b. Tabung reaksi
c. Blue tip dan yellow tip
d. kuvet dan tisu
e. Waterbath
f. Spektrofotometer UV-Vis –
Bahan
a. Serum/plasma
b. Kolestrol Reagen FS
c.Larutan standar
d.Aquadest

VII. CARA KERJA

1. Siapkan alat dan bahan


2. Masukkan serum 10 mikron kedalam kuvet dengan menambahkan Reagen
Kolestrol (Kolestrol Reagen FS) sebayak 1000 mikron
3. Buat standar dengan cara menambahkan 10 mikron larutan standar dihomogenkan
dengan Reagen Kolestrol (Kolestrol Reagen FS) sebayak 1000 mikron
4. Buat blanko dengan menambahkan 10 mikron aquadest dicampur dengan Reagen
Kolestrol (Kolestrol Reagen FS) sebayak 1000 mikron
5. Masukkan sampel kedalam waterbath selama kurang lebih 10 menit
6. Kemudian masukkan blanko kedalam spektrofotometer dengan gelombang 500
nm kemudian pencet tombol blank tunggu hingga muncul angka 0,0000 abs
7. Masukkan standar yang telah dibuat kedalam spektrofotometer kemudian pencet
tombol standar tunggu hingga muncul angka
8. Masukkan sampel yang telah dibuat kedalam spektrofotometer kemudian pencet
tombol sampel nomer meletakkan dan tunggu hingga muncul angka
9. Catat hasil yang telah keluar kemudian hitung menggunakan rumus.

VII. HASIL
Probadus : Vina Nur Aisyah
Umur : 20 tahun
Bahan : Serum
Hasil :
A pemeriksaan = 0,173
A standar = 0,558
A pemeriksaan
Kadar Kolestrol Total= x 200 mg/dl
A stadar
0,173
Kadar Kolestrol Total= x 200 mg/dl
0,55 8
Kadar Kolestrol Total=62,007 mg/dl

VIII. PEMBAHASAN
Hasil yang didapatkan yaitu Vina Nur Aisyah umur 20 tahun dengan bahan
sampel serum mendapatkan hasil 62,007 mg/dl,berdasarkan hasil tersebut dapat
dinyatakan bahwa probandus memiliki kadar kolestrol total normal karena tidak
melebihi batas normal yakni ≥ 200 mg/dl.Faktor – faktor yang mempengaruhi kadar
kolesterol dalam darah yaitu usia, berat badan, dan gender. Bila pola hidup yang salah
tersebut dikombinasikan dengan faktor-faktor genetik yang bisa menyebabkan
persoalan kolesterol, proses terbentuknya atherosclerosis dipercepat dan ini potensial
meningkatkan terjadinya penyakit kardiovaskuler pada usia dewasa atau tua. Dengan
mengetahui bahwa banyak dari sebab-sebab penyakit pada masa dewasa dapat
dideteksi pada usia anak-anak atau remaja, kita dapat berusaha memperbaikinya
dengan memilih diet dan nutrisi yang paling baik untuk dewasa.
Mengapa kolesterol sangat erat kaitannya dengan berat badan, ini karena berat
yang berlebih mengumpulkan lemak di sel-sel jantung, atau yang biasa dikenal
dengan kadar trigliserida tinggi. Hal inilah yang memicu rusaknya sel-sel pada
jantung yang berakibat pada terganggunya kerja jantung dalam memompa darah.
Selain itu, obesitas juga membuat pembuluh darah andatertimbun olehl emak. Jika
yang tertimbun adalah pembuluh darah di jantung, tentu saja akan membuat
pembuluh darah kaku, kemudian menciptakan protein jahat yang memicu
terjadinyaperadangan pada pembuluh darahtersebut. Hal inilah yang kemudian
berakhir pada serangan jantung koroner. Hubungan berat badan dengan kolesterol
jugaberdekatan dengan resiko gagal jantung, karena didukung oleh pembuluh darah
di jantung yang meradang, tekanan darah yang meningkat, munculnya penyakit
kencing manis dan serangan gangguan lemak, sampai radikal bebas yang
meningkat.Pada kadar kolesterol tinggi tidak otomatis menandakan adanya bahaya
kolesterol karena bisa saja yang tinggi adalah HDL kolesterol ( kolesterol baik ) yang
justru bermanfaat bagi kesehatan. Pada kadar kolesterol yang normal, kolesterol dapat
larut dalam pelarut lemak. Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah
dapat menyebabkan penyempitan darah karena dinding pembuluh darah makin tebal.
Hal ini mengakibatkan jantung bekerja ekstra keras. Sedangkan bila mengalami
penurunan kadar kolesterol menyebabkan hipertensi, kelaparan dan malabsorbsi.
( Adisty, 2012 ).
IX. KESIMPULAN
Dari praktikum kali ini probandus atas nama Vina Nur Aisyah dengan umur 20 tahun
didapatkan hasil kadar kolestrol sebesar 62,007 mg/dl yang artinya hasil tersebut
tidak melebihi batas normal yakni ≥200 mg/dl.
X. REFERESI
Anwar, Chairil, Bambang Purnowo, Harno Dwi Pranowo dan Tutik Dwi
Wahyuningsih. 1996. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Depdikbud, Jakarta.
Syahmani dan Sudarsih. 2010. Penuntun Praktikum Biokimia. FKIP Unlam,
Banjarmasin

Anda mungkin juga menyukai