Anda di halaman 1dari 28

KELOMPOK 6

REPRODUKSI
FUNGI
NAILI RACHMAENI
(P07134121023)
ARDINSA PRAYOGA
KELOMPOK 6 (P07134121024)
RIE FARISA PUTRI (P07134121025)

AZZIRI NAHJAH Q
(P07134121026)
Reproduksi Jamur

Fungi umumnya terjadi dalam 2 cara, yaitu secara


seksual (perkembangbiakan generatif) dan secara
aseksual (perkembangbiakan vegetatif ).
GENERATIF

Perkembangbiakan Fungi secara generatif adalah perkembangbiakan yang diawali dengan


peleburan gamet (sel-sel kelamin), yang didahului dengan penyatuan 2 hifa yang berbeda,
yang disebut konjugasi. Berdasarkan gametnya, proses ini dapat dikelompokkan sebagai
isogami, anisogami, oogami, gametangiogami, somatogami, dan spermatisasi.
Isogami
Isogami yaitu peleburan 2 gamet yang sama
bentuk dan ukuran nya.
Anisogami

peleburan 2 gamet yang tidak sama ukurannya


disebut anisogami.
Oogami

Pada oogami, ovum yang dihasilkan dalam oogoium


dibuahi oleh spermatozoid yang dibentuk dalam
anteridium
Gametangiogami
yang disebut dengan gametangiogami adalah bila
peleburan isi 2 gametangium yang berbeda jenisnya
tersebut menghasilkan zigospora.
Somatogami
Pada somatogami, yang terjadi yaitu peleburan 2 sel
hifa. Dua sel hifa yang tidak berdeferensiasi inti
selnya berpasangan, kemudian terbentuk hifa diploid
yang selanjutnya akan dibentuk askospora.
Spermatiasi
spermatisasi yaitu peleburan antara spermatium
(gamet jantan) dengan gametangium betina (hifa) yang
kemudian berkembang membentuk hifa baru (diploid)
dan menghasilkan askospora.
SPORA ASEKSUAL
• Askospora
Spora yang dibentuk secara endogen di dalam suatu
kantung yang dinamakan askus
misal Saccharomeces sp, Piedraia hortai,
Allescheria boydi
• Basidiospora
Spora yang dibentuk secara eksternal di dalam
kantung berbentuk ganda yang dinamakan basidium
misal Volvariella volvacea
• Zigospora
Spora yang dibentuk oleh dua hifa yang sebelumnya
sudah bergabung atau dibentuk oleh dua sel yang sama
bentuknya
misal Mucor sp, Rhizopus sp
• Oospora
Spora yang dibentuk dari hasil peleburan (fusi) dua inti
yang bentuk maupun jenis kelaminnya berbeda atau
dibentuk oleh dua sel yang berbeda bentuknya
misal Basidiobolus sp, Absidia sp
VEGETATIF

Seperti halnya reproduksi seksual, reproduksi aseksual juga dapat terjadi melalui beberapa
cara. Cara reproduksi yang paling sederhana adalah dengan pembentukan tunas (budding)
yang biasa terjadi pada jamur uniseluler, misalnya ragi (Saccharomyces cerevisiae).
spora aseksual meliputi
• Blastospora
spora yang dibenbtuk sebagai tunas dari sel induknya yang kemudia dilepaskan
misal Candida albican, Criptococcus neoformans, Saccharomyces sp, Blastomyces sp
• Artspora
spora yang dibentuk karena pada tempat septasinya terputus, pada bekas septa dindingnya
menebal, kadang-kadang berbentuk bulat/persegi sehingga tampak beruas-ruas
misal Geotrichum sp, Coccidioides immitis
• Klamidospora
spora yang dibentuk oleh karena hifa pada tempat-tempat tertentu
membesar, membulat, dan menebal dindingnya.
misal Histoplasma capsulatum, Candida albicans, Blastomyces
dermatidis, Cladosporium werneckii
• Konidiospora
spora yang dibentuk langsung oleh hifa pada bagian ujung
misal Blastomyces sp
• Sporangiospora
Spora yang dibentuk didalam kantung.
misal Mucor sp, Rhizopus sp, Rhisnosporium sceberi.
Siklus Hidup
Ka r pu s
b u h fu n g i)
( tu
karpus seksual
Fungi filum Ascomycota dan
Basidiomycota yang bereproduksi secara
karpus aseksual
seksual menghasilkan karpus seksual
Reproduksi cara aseksual membentuk karpus
asseksual yang di dalamnya mengandung hifa-
hifa fertil yang menghasilkan spora atau
konidia
Karpus seksual
Ascomycota
Apothecium Perithecium Cleistothecium Pseodothecium
berbentuk seperti berbentuk seperti berbentuk bulat Karpus ascomycota
cawan yang lebar, labu dengan leher yang seluruhnya yang menghasilkan
seperti cangkir, atau panjang yang pada di tutupi oleh hifa- askusnya di dalam
seperti bola yang ujungnya mempunyai hifa yang rapat rongga ( loculus )
terdapat caawan pada lubang atau osteol mirip suatu yang terbentuk di
permukaanya. dinding, yang di dalam stromata
sebut peridium
ascomycota
Karpus
seksual
K a r pu s Basidiospora

se k s u a l
Basidium adalah karpus seksual pada
basidiomycota. Basidiospora terbentuk
pada bagian luar dari basidium, dan duduk
pada suatu sterigma, sehingga
berhubungan langsung dengan lingkungan
luar.
Basidiospora
Karpus
seksual
KARPUS ASEKSUAL
Acervulus karpus aseksual yang mirip suatu cawan yang
dapat di temukan pada Marsonia sp.

karpus aseksual berbentuk bulat mirip kendi


pycnidium dan mempunyai lubang di bagian atas dan
dapat di temukan pada Mseptoria sp. dan
Phoma sp.
karpus aseksual yang mirip bantalan-
bantalan tebal yang dapat di temukan pada sporodochium
Epicoccum sp

dapat di temukan pada Penicillium sp.


synnemata
dan Arthrobotrium sp.
Karpus
aseksual
REFERENSI
Creager, A.N.H. (2002) (Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku)
Mengenallebih dalam mengenai jamur (edisi ke-Edisi ke-2). Chicago:
University ofChicago Press. hlm. hlm. 119. ISBN
0226120260, 9780226120263.

Gandjar, Indrawati, dkk..2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan


Obor Indonesia.

Gandjar, Indrawati, dkk..2009. Glosarium Mikologi. Jakarta: Yayasan Obor


Indonesia.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai