INDUKSI HIPERLIPIDEMIA
Kelompok 8
Aulia Taureza G8401201027
Dinda Najla Aulia G8401201041
Aulia Ardhian A. G8401201056
Hamdan Hafizh H. G8401201110
DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
PENDAHULUAN
METODE
Prosedur Penelitian
HASIL
Selama masa adaptasi, tepatnya pada hari ke-4 dan 5 tikus mengalami
kerontokan di bagian punggung, dan dilanjutkan dengan rontok di bagian samping
muka. Namun, pada hari ke-6 bulu tikus sudah mulai tumbuh kembali. Kondisi
umum tikus perlakuan selama 3 Minggu masa perlakuan, selalu dalam kondisi
normal, dan tidak terjadi kerontokan, kejang, kesulitan makan, maupun feses yang
tidak normal.
Gambar 1 Kondisi hati tikus kontrol (kiri) dan perlakuan (kanan) setelah nekropsi
Gambar 1 menunjukkan kondisi hati dari tikus kontrol dan tikus perlakuan.
Berat hati tikus kontrol sebesar 7,47 gram, sedangkan berat tikus perlakuan
sebesar 11,34 gram. Terlihat beberapa perbedaan di antara keduanya bahwa hati
tikus perlakuan terlihat lebih besar dan lebih berlemak dibandingkan hati tikus
kontrol.
Tabel 6 Konsentrasi ALT pada hati tikus setelah induksi pakan tinggi kolesterol
Tabung Absorbansi (λ = 340 nm) [ALT]*
Menit ke-1 Menit ke-2 Menit ke-3 A/min (IU/mL)
Tikus 1.818 1.318 1.145 0.337 595,87
control
Tikus 1.932 1.747 0.639 0.647 1143
perlakuan
Contoh perhitungan:
��
[ALT] = ��� × 1768
(�1−�2)+(�2−�3)
[ALT] tikus kontrol = 2
× 1768
(1.818−1.318)+(1.318−1.145)
[ALT] tikus kontrol = 2
× 1768
[ALT] tikus kontrol = 0.337 x 1768 = 595,87 IU/mL
Tabel 7 Konsentrasi AST pada hati tikus setelah induksi pakan tinggi kolesterol
Tabung Absorbansi (λ = 340 nm) [AST]*
(IU/L)
Menit ke-1 Menit ke-2 Menit ke-3 A/min
Tikus 1.317 1.312 1.311 0.003 5304
control
Tikus 0.878 0.878 0.875 0.0015 2652
perlakuan
Contoh perhitungan:
��
[ALT] = ��� × 1768
(�1−�2)+(�2−�3)
[ALT] tikus kontrol = 2
× 1768
(1.317−1.312)+(1.312−1.311)
[ALT] tikus kontrol = 2
× 1768
[ALT] tikus kontrol = 0.003 x 1768 = 5.304 IU/mL
[ALT] tikus kontrol = 5304 IU/ L
PEMBAHASAN
SIMPULAN
Praktikum induksi hiperlipidemia dilakukan dengan menggunakan tikus
putih sebagai hewan coba. Tikus percobaan kemudian dinekropsi untuk diambil
organ hatinya dan diuji konsentrasi MDA, kolesterol, AST, dan ALT.Tikus
perlakuan induksi hiperlipidemia pada praktikum ini memiliki kadar kolesterol,
ALT, dan AST yang lebih tinggi dari kadar normal. Namun, konsentrasi MDA
pada tikus perlakuan lebih rendah dibandingkan tikus kontrol. Hal ini
menunjukkan bahwa tikus kontrol lebih mengalami stress oksidatif.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN