(04011381419142)
(04011381419149)
(04011381419148)
(04011381419144)
(04011381419151)
(04011381419152)
(04011381419193)
(04011381419197)
(04011381419198)
(04011381419200)
(04011381419202)
(04011381419212)
(04011381419213)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya laporan tugas
tutorial ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran KBK berbasis PBL di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada dr. Subandrate selaku tutor
serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan tugas tutorial ini.
Penyusun mohon maaf apabila dalam penyusunan laporan tugas tutorial ini terdapat
kesalahan, baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan tugas tutorial ini.
Penyusun menyadari laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari pembaca akan sangat diharapkan guna perbaikan di masa
yang akan datang.
Palembang, April 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ...................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI ............................................................................................................3
SKENARIO .............................................................................................................4
I. Skenario
Miss A 36 years old. Her BW is 85 kg and height is 165 cm. Since month ago, she
always exercise (aerobic,Running &swimming) around 2 hours(one hour in the morning
and one hour in evening), and she does not eat fat and protein, she only eat fruits and
vegetables and a little rice. She also drinks slimming tea everyday 2-3 cups, her BW
decreases 10 kg a months(formerly her BW =95kg). Now she always feels tired and
always suffers from common cold.
Both of her parents are obese. She went to a family doctor for consultation. The
result of physical exams: BP 140/90 mmHg; RR=26X/minute; Pulse rate=100X/minute
K: 2mEq/L
The doctor diagnose miss A with hypochrome mycrocyteranemia with hypopotasium and
hyponatremia ec drastically reducing body weight.
badan
: Hasil akhir metabolisme protein yang berasal dari asam amino
6. Creatinine
7. Uric acid
8. HbA1c
Masalah
Concern
1.
VV
4.
VV
5.
VV
6.
Miss
diagnosed
hypopotasium
mycrocyter
and hyponatremia
anemia
VVV
with
VV
ec drastically
dan
tinggi
badan.
Cara
penghitungannya adalah:
BMI = Berat Badan (kg) / (Tinggi Badan (m))2
= 85 / (1,65)2
= 85 / 2,7225
= 31,2
Dengan hasil penghitungan BMI 31,2, ms A tergolong ke dalam kategori
obesitas tingkat 1.
IMT (kg/m2)
<18,5
Kisaran Normal
18,5 24,9
>25
Pra-Obes
25 29,9
Obes Tingkat 1
30 34,9
Obes Tingkat 2
35 39,9
Obes Tingkat 3
> 40
b. Adakah Hubungan genetik antara obesitas dari orang tua Miss A dan Miss
A sendiri?
Ya Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktorial, yang terjadi
akibat akumulasi jaringan lemak berlebihan. Obesitas terjadi apabila besar
dan jumlah sel lemak bertambah pada tubuh seseorang. Jaringan lemak
merupakan storage energy yang utama bagi mamalia. Tugas utama dari
lemak adalah menyimpan energy dalam bentuk trigliserida melalui proses
lipogenesis yang terjadi akibat respons kelebihan energi.
Faktor genetik menentukan mekanisme pengaturan berat badan
normal melalui pengaruh hormon dan neural. Selain itu, faktor
genetik juga menentukan banyak dan ukuran sel adiposa serta distribusi
regional lemak tubuh.
c. Apakah dampak dari obesitas?(davin)
Komplikasi dari obesitas dan sindroma metabolic adalah diabetes mellitus,
artherosklerosis, dan serangan jantung. Hal ini dapat pula diperparah
dengan keadaan hipertensi pasien (apabila ada riwayat hipertensi.
Achievable, Realistic and Time limited. Tujuan awal dari terapi adalah
penurunan berat badan yang setidak-tidaknya harus mencapai 10 persen
dari berat badal awal. Batas waktu yang masuk akal untuk penurunan
berat badan sebesar 10 persen adalah 6 bulan terapi. Untuk pasien
sampai 1 kg per minggu atau bisa juga sekitar 10% berat badan / 6 bulan.
f. Bagaimana proses metabolisme lipid dalam tubuh?(lipid lisis yang
menyebabkan penurunan berat badan)
Lipolisis merupakan suatu proses dimana terjadinya dekomposisi
kimiawi dan penhlepasan lemak dari jaringan lemak. Bilamana diperlukan
energy tambahan maka lipolisis merupakan proses yang predominan
terhadap proses loipogenesis. Enzim hormone sensitive lipase (HSL) akan
menyebabkan terjadinya hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak bebas
dan gliserol.
Asam lemak yang dihasilkan akan masuk ke dalam pool asam
lemak, dimana akan terjadi proses re-esterifikasi, beta oksidasi atau asam
lemak tersebut akan dilepas masuk ke dalam sirkulasi darah untuk menjadi
substrat bagi otot skelet, oto jantung, dan hati. Asam lemak akan dibentuk
menjadi ATP melalui proses beta oksidasi dan asam lemak akan dibawa
keluar jaringan lemak melalui sirkulasi darah untuk dijadikan sumber
enrgi bagi jaringan yang membutuhkan.
Hormon insulin mengurangi mobilisasi asam lemak dari jaringan
lemak dengan menghambat enzim trigliserid lipase. Mekanisme
penghambatan ini terjadi melalui proses pengurangan cAMP yang pada
waktunya akan menghambat cAMP dependent protein kinase. Supresi
lipolisis ini akan mengurangi jumlah asam lemak ke hati dan jaringan
perifer. Dengan berkurangnya asam lemak ke hati, maka pembentukan
asam keto akan berkurang. Insulin juga merangsang penggunaan asam
keto oleh jaringan perifer sehingga tidak akan terjadi akumulasi asam ini
di darah.
g.
10
Reaksi glikolisis
Rangkaian I
Rangkaian I Reaksi Glikolisis (pelepasan energi) berlangsung di dalam
sitoplasma (dalam kondisi anaerob) yaitu diawali dari reaksi penguraian
molekul glukosa menjadi glukosa-6-fosfat yang membutuhkan (-1) energi
dari ATP dan melepas 1 P. Jika glukosa-6-fosfat mendapat tambahan 1 P
menjadi fruktosa-6-fosfat kemudian menjadi fruktosa 1,6 fosfat yang
membutuhkan (-1) energi dari ATP yang melepas 1 P. Jadi untuk
mengubah glukosa menjadi fruktosa 1,6 fosfat, energi yang dibutuhkan
sebanyak (-2) ATP. Selanjutnya fruktosa 1,6 fosfat masuk ke mitokondria
dan mengalami lisis (pecah) menjadi dehidroksik aseton fosfat dan
fosfogliseraldehid.
Rangkaian II
Rangkaian II Reaksi Glikolisis (membutuhkan oksigen) berlangsung di
dalam mitokondria (dalam kondisi awal), molekul fosfogliseraldehid yang
11
besar
enzim
glikolisis
glikoneogenesis.
Dalam
tubuh
dan
manusia,
beberapa
hati
enzim
khusus
merupakan
tempat
12
oleh
konsentrasi
karbohidrat selular yang rendah dan penurunan gula darah. Proses ini juga
distimulasi secara hormonal oleh glukagon. Hormon peptida yang
disekresi oleh sel-sel alfa pulau-pulau pankreas, oleh epinefrin medula
adrenal , dan oleh glukokortikoid korteks adrenal.
Siklus Krebs
13
3.
Miss A now Always feels tired and always suffers from common cold.
a. Adakah hubungan common cold yang dialami miss A dengan pola diet
yang di jalaninya?
Dalam kasus ini Miss A mengurangi asupan protein. Padahal protein
adalah bahan dasar pembentuk enzim dan hormon. Dengan kata lain
Imunoglobin yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh (antibody) juga
turun.
Kurangnya
asupan
protein
dalam
tubuh
menyebabkan
14
4.
Blood Pressure
JNC VII mengklasifikasikan hipertensi untuk usia 18 tahun, klasifikasi
hipertensi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Klasifikasi
Tekanan Diastolik
(mmHg)
Normal
<120
<80
Pre Hipertensi
120-139
80-89
Stadium I
140-159
90-99
Stadium II
160
100
15
Pulse Rate
Frekuensi normal = 60-100 kali permenit
Bradikardi = <60 kali/menit
Takikardi = >100 kali/menit
Dampak = febris, shock, dekompensasi jantung, hipertiroid
b. Bagaimana hubungan hasil pemeriksaan fisik Miss A dengan kasus?
Kenaikan tekanan darah disebabkan oleh resistensi insulin. Resistensi
insulinmerupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan kegagalan
organ target yang secaranormal merespon aktivitas hormon insulin. Kadar
insulin yang tinggi mengurangilipolisis (pemecahan lemak) dan
meningkatkan
pembentukkan
lemak.
Kadar
insulinmeningkat
(hiperinsulinemia) menyebabkan hipertrigliserida menstimulus eksresi
VLDL.
Semakin tinggi kadar insulin darah semakin tinggi pula tekanan
darah sistolik dan diastolik.
Pulse Rate meningkat sedikit lebih banyak dikarenakan
pertumbuhan sel yangmeningkat. Hal ini menyebabkankan asupan oksigen
tubuh pun meningkat, untukmenyeimbangkan kondisi ini maka terjadi
hiperventilasi.
Defisiensi lipid mengakibatkan : (1) terjadinya retardasi
pertumbuhan, (2) penurunankemampuan penyembuhan oleh tubuh akibat
kekurangan as. Linolenat, (3) gangguanpenglihatan akibat kekurangan as.
Linolenat. (4) rambut menjadi kasar.
5.
16
Hasil pemeriksaan kreatinin pada Miss A adalah 1,1 mg/dl yang termasuk
kategori normal dimana rentang normal kadar kreatinin pada wanita
dewasa adalah 0.6 mg/dl - 11 mg/dl.
17
Hasil Pemeriksaan asam urat pada Miss A adalah 5 mg/dl yang termasuk
dalam kategori normal dimana rentang normal kadar asam urat pada
wanita dewasa adalah 3.4 mg/dl 7 mg/dl.
Hasil pemeriksaan BSN (kadar glukosa darah pada saat puasa) Miss A
adalah 80 mg/dl yang termasuk dalam rentang normal dimana rentang
nomal BSN adalah 70 mg/dl 100 mg/dl.
Hasil pemeriksaan HbA1c pada Miss A adalah 5 %, yang mana termasuk
dalam kategori normal yaitu kurang dari 7 %.
Hasil pemeriksaan total kolesterol Miss A adalah 80 mg/dl yang termasuk
dalam kadar normal dimana kadar normal kolesterol dalam tubuh orang
dewasa adalah dibawah 200 mg/dl.
Hasil pemeriksaan HDL pada Miss A adalah termasuk 60 mg/dl yang
termasuk dalam kategori normal (bagus) dikarenakan memiliki kadar HDL
lebih dari 35 mg/dl di dalam darah.
Hasil pemeriksaan LDL pada Miss A adalah 60 mg/dl yang termasuk
dalam kategori normal yaitu kurang dari 120 mg/dl.
Hasil pemeriksaan Trigliserida pada Miss A adalah 90 mg/dl
termasuk dalam kategori normal yaitu kurang dari 150 mg/dl.
yang
Hasil pemeriksaan Natrium pada Miss A adalah 115 mEq/l yang termasuk
dalam kategori rendah (hiponatrium) dimana kadar normal natrium ECF
adalah 135 mEq/l 145 mEq/L.
Hasil pemeriksaan Kalium (Potasium) pada Miss A adalah 2 mEq/l yang
termasuk dalam kategori rendah (hipokalemia/hipopotasium) dimana kadar
normal natrium ECF adalah 3.5 mEq/l 5 mEq/L.
Semua gangguan yang dialami Miss A dapat diatasi dengan cara
mengaturpola hidup sehat dan makan yang bergizi serta berserat. Selain itu
juga Miss Aharus berhenti meminum slimming tea serta tidak hanya
makan makanan yangmengandung lipid dan protein. Sebaiknya Miss A
mengkonsumsi makanan yangberserat dan bergizi cukup untuk tubuh.
Serta tidak berlebihan .
6. Miss A is diagnosed getting hypochrome mycrocyter anemia with hypopotasium
and hyponatremia ec drastically reducing body weight
a. Apa penyebab hypochrome mycrocyter anemia?
18
timbul
merupakan
anemia
ingesti
dengan
timah.
Anemia
cincin
sideroblas
cadangan besi dan merupakan tahap deplesi besi (iron depleted state).
Keadaan ini ditandai oleh penurunan kadar feritin serum, peningkatan
19
absorbsi besi dalam usus, serta pengecatan besi dalam sumsum tulang
negatif. Apabila kekurangan besi berlanjut terus maka cadangan besi
menjadi kosong sama sekali, penyediaan besi untuk eritropoesis
berkurang sehingga menimbulkan gangguan pada bentuk eritrosit tetapi
anemia secara klinis belum terjadi. Keadaan ini disebut sebagai iron
deficient erythropoiesis. Apabila penurunan jumlah besi terus terjadi
maka eritropoesis semakin terganggu sehingga kadar
hemoglobin
yang
pucat,
terutama
pada
2006).
normositik
perdarahan akut,
normokrom
disebabkan
oleh
karena
Terjadi
penurunan
jumlah
20
Anemia dengan ukuran eritrosit yang lebih besar dari normal dan
hiperkrom karena konsentrasi hemoglobinnya lebih dari normal.
(Indeks eritrosit pada anak
21
konsentrasi hemoglobin (Indeks eritrosit normal pada anak: MCV 73 101 fl,
MCH 23 31 pg , MCHC 26 35 %), bentuk dan ukuran eritrosit.
2) Anemia makrositik hiperkrom
Anemia dengan ukuran eritrosit yang lebih besar dari normal dan hiperkrom
karena konsentrasi hemoglobinnya lebih dari normal. (Indeks eritrosit pada
anak MCV > 73 fl, MCH = > 31 pg, MCHC = > 35 %). Ditemukan pada
anemia megaloblastik (defisiensi vitamin B12, asam folat), serta anemia
makrositik non-megaloblastik (penyakit hati, dan myelodisplasia)
3) Anemia mikrositik hipokrome
Anemia dengan ukuran eritrosit yang lebih kecil dari normal dan mengandung
konsentrasi hemoglobin yang kurang dari normal. (Indeks eritrosit : MCV <
73 fl, MCH < 23 pg, MCHC 26 - 35 %). Adapun penyebab anemia mikrositik
hipokrom:
gangguan
pertumbuhan
sering
dan
terserang
22
merupakan
anemia
ingesti
dengan
timah.
cincin
Anemia
sideroblas
23
3. Metabolisme Karbohidrat
Glikolisis
Glikolisis berlangsung di dalam sitosol semua sel. Lintasan katabolisme ini
adalah proses pemecahan glukosa menjadi:
1. asam piruvat, pada suasana aerob (tersedia oksigen)
2. Asam laktat, pada suasana anaerob (tidak tersedia oksigen)
Glikolisis merupakan jalur utama metabolisme glukosa agar terbentuk
asam piruvat, dan selanjutnya asetil-KoA untuk dioksidasi dalam siklus
asam sitrat (Siklus Krebs). Selain itu glikolisis juga menjadi lintasan
utama metabolism fruktosa dan galaktosa.
Keseluruhan persamaan reaksi untuk glikolisis yang menghasilkan laktat
adalah:
Glukosa + 2ADP +2Pi 2L(+)-Laktat +2ATP +2H2O
Secara rinci, tahap-tahap dalam lintasan glikolisis adalah sebagai berikut
(pada setiap tahap, lihat dan hubungkan dengan Gambar Lintasan detail
metabolisme karbohidrat):
1. Glukosa masuk lintasan glikolisis melalui fosforilasi menjadi glukosa-6
fosfat dengan dikatalisir oleh enzim heksokinase atau glukokinase pada
sel parenkim hati dan sel Pulau Langerhans pancreas. Proses ini
memerlukan ATP sebagai donor fosfat. ATP bereaksi sebagai kompleks
Mg-ATP. Terminal fosfat berenergi tinggi pada ATP digunakan, sehingga
hasilnya adalah ADP. (-1P) Reaksi ini disertai kehilangan energi bebas
dalam jumlah besar berupa kalor, sehingga dalam kondisi fisiologis
dianggap irrevesibel. Heksokinase dihambat secara alosterik oleh produk
reaksi glukosa 6-fosfat. Mg2+Glukosa + ATP glukosa 6-fosfat + ADP
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 6-fosfat dengan bantuan
enzim fosfoheksosa isomerase dalam suatu reaksi isomerasi aldosaketosa. Enzim ini hanya bekerja pada anomer -glukosa 6-fosfat. -Dglukosa 6-fosfat -D-fruktosa 6-fosfat
3. Fruktosa 6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 1,6-bifosfat dengan bantuan
enzim fosfofruktokinase. Fosfofruktokinase merupakan enzim yang
bersifat alosterik sekaligus bisa diinduksi, sehingga berperan penting
24
dalam laju glikolisis. Dalam kondisi fisiologis tahap ini bisa dianggap
irreversible. Reaksi ini memerlukan ATP sebagai donor fosfat, sehingga
hasilnya adalah ADP.(-1P) -D-fruktosa 6-fosfat + ATP D-fruktosa
1,6-bifosfat
4. Fruktosa 1,6-bifosfat dipecah menjadi 2 senyawa triosa fosfat yaitu
gliserahdehid 3- fosfat dan dihidroksi aseton fosfat. Reaksi ini
dikatalisir oleh enzim aldolase (fruktosa 1,6-bifosfat aldolase). D-fruktosa
1,6-bifosfat D-gliseraldehid 3-fosfat + dihidroksiaseton fosfat
5. Gliseraldehid 3-fosfat dapat berubah menjadi dihidroksi aseton fosfat
dan sebaliknya (reaksi interkonversi). Reaksi bolak-balik ini mendapatkan
katalisator enzim fosfotriosa isomerase. D-gliseraldehid 3-fosfat
dihidroksiaseton fosfat
6. Glikolisis berlangsung melalui oksidasi Gliseraldehid 3-fosfat menjadi
1,3- bifosfogliserat, dan karena aktivitas enzim fosfotriosa isomerase,
senyawa dihidroksi aseton fosfat juga dioksidasi menjadi 1,3bifosfogliserat melewati gliseraldehid 3- fosfat. D-gliseraldehid 3-fosfat +
NAD+ + Pi 1,3-bifosfogliserat + NADH + H+ Enzim yang bertanggung
jawab terhadap oksidasi di atas adalah gliseraldehid 3-fosfat
dehidrogenase, suatu enzim yang bergantung kepada NAD.Atom-atom
hydrogen yang dikeluarkan dari proses oksidasi ini dipindahkan kepada
NAD+ yang terikat pada enzim. Pada rantai respirasi mitokondria akan
dihasilkan tiga fosfat berenergi tinggi. (+3P)
Catatan:
Karena fruktosa 1,6-bifosfat yang memiliki 6 atom C dipecah menjadi
Gliseraldehid 3-fosfat dan dihidroksi aseton fosfat yang masing-masing
memiliki 3 atom C, dengan demikian terbentuk 2 molekul gula yang
masing-masing beratom C tiga (triosa). Jika molekul dihidroksiaseton
fosfat juga berubah menjadi 1,3-bifosfogliserat, maka dari 1 molekul
glukosa pada bagian awal, sampai dengan tahap ini akan menghasilkan 2 x
3P = 6P. (+6P)
7. Energi yang dihasilkan dalam proses oksidasi disimpan melalui
pembentukan ikatan sulfur berenergi tinggi, setelah fosforolisis, sebuah
gugus fosfat berenergi tinggi dalam posisi 1 senyawa 1,3 bifosfogliserat.
Fosfat berenergi tinggi ini ditangkap menjadi ATP dalam reaksi lebih
lanjut dengan ADP, yang dikatalisir oleh enzim fosfogliserat kinase.
Senyawa sisa yang dihasilkan adalah 3-fosfogliserat. 1,3-bifosfogliserat +
ADP 3-fosfogliserat + ATP Catatan:Karena ada dua molekul 1,3bifosfogliserat, maka energi yang dihasilkan adalah 2 x 1P = 2P. (+2P)
8. 3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat dengan dikatalisir oleh
enzim fosfogliserat mutase. Senyawa 2,3-bifosfogliserat (difosfogliserat,
25
26
Oksidasi piruvat
Dalam jalur ini, piruvat dioksidasi (dekarboksilasi oksidatif) menjadi
Asetil-KoA, yang terjadi di dalam mitokondria sel. Reaksi ini dikatalisir
oleh berbagai enzim yang berbeda yang bekerja secara berurutan di dalam
suatu kompleks multienzim yang berkaitan dengan membran interna
mitokondria. Secara kolektif, enzim tersebut diberi nama kompleks piruvat
dehidrogenase dan analog dengan kompleks -keto glutarat dehidrogenase
pada siklus asam sitrat.
Jalur ini merupakan penghubung antara glikolisis dengan siklus Krebs.
Jalur ini juga merupakan konversi glukosa menjadi asam lemak dan lemak
dan sebaliknya dari senyawa non karbohidrat menjadi karbohidrat.
Rangkaian reaksi kimia yang terjadi dalam lintasan oksidasi piruvat adalah
sebagai berikut:
1. Dengan adanya TDP (thiamine diphosphate), piruvat didekarboksilasi
menjadi derivate hidroksietil tiamin difosfat terikat enzim oleh komponen
kompleks enzim piruvat dehidrogenase. Produk sisa yang dihasilkan
adalah CO2.
2. Hidroksietil tiamin difosfat akan bertemu dengan lipoamid teroksidasi,
suatu kelompok prostetik dihidroksilipoil transasetilase untuk membentuk
asetil lipoamid, selanjutnya TDP lepas.
27
28
29
menjadi
30
Kalau kita hubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat dan siklus Krebs,
akan dapat kita hitung bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna (aerob)
akan menghasilkan energi dengan rincian sebagai berikut:
31
Glikogenesis
Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan glukosa
(glikolisis) menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil
KoA. Akhirnya asetil KoA masuk ke dalam rangkaian siklus asam sitrat
untuk dikatabolisir menjadi energi.
Proses di atas terjadi jika kita membutuhkan energi untuk aktifitas,
misalnya berpikir, mencerna makanan, bekerja dan sebagainya. Jika kita
memiliki glukosa melampaui kebutuhan energi, maka kelebihan glukosa
yang ada akan disimpan dalam bentuk glikogen. Proses anabolisme ini
dinamakan glikogenesis.
Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama di dalam
tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama
terdapat didalam hati (sampai 6%), otot jarang melampaui jumlah 1%.
Akan tetapi karena massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka
besarnya simpanan glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai empat kali
lebih banyak. Seperti amilum, glikogen merupakan polimer -D-Glukosa
yang bercabang.
Glikogen otot berfungsi sebagai sumber heksosa yang tersedia dengan
mudah untuk proses glikolisis di dalam otot itu sendiri. Sedangkan
glikogen hati sangat berhubungan dengan simpanan dan pengiriman
heksosa keluar untuk mempertahankan kadar glukosa darah, khususnya
pada saat di antara waktu makan. Setelah 12-18 jam puasa, hampir semua
simpanan glikogen hati terkuras habis. Tetapi glikogen otot hanya terkuras
secara bermakna setelah seseorang melakukan olahraga yang berat dan
lama.
Rangkaian proses terjadinya glikogenesis digambarkan sebagai berikut:
1. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang
lazim terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir
oleh heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase.
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan
bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan
mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam
reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat. Enz-P +
Glukosa 6-fosfat Enz + Glukosa 1,6-bifosfat Enz-P + Glukosa 1fosfat
3. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP)
untuk membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini
dikatalisir oleh enzim UDPGlc pirofosforilase.
4. Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase
32
3. Obesitas
Kelebihan berat badan adalah suatu kondisi dimana perbandingan berat badan
dan tinggi badan melebihi standar yang ditentukan. Sedangkan obesitas adalah
kondisi kelebihan lemak, baik di seluruh tubuh atau terlokalisasi pada bagian
bagian tertentu. Obesitas merupakan peningkatan total lemak tubuh, yaitu apabila
ditemukan kelebihan berat badan >20% pada pria dan >25% pada wanita karena
lemak (Ganong W.F, 2003).
Faktor-faktor penyebab obesitas masih terus diteliti. Baik faktor lingkungan
maupun genetik berperan dalam terjadinya obesitas. Faktor lingkungan antara lain
pengaruh psikologi dan budaya. Dahulu status sosial dan ekonomi juga dikaitkan
dengan obesitas. Individu yang berasal dari keluarga sosial ekonomi rendah
33
34
melakukan koreksi terhadap umur dan jenis kelamin. Bila melakukan penilaian
IMT, perlu diperhatikan adanya perbedaan individu dan etnik.
Hubungan antara lemak tubuh dan BMI ditentukan oleh bentuk tubuh dan
proporsi tubuh, sehingga dengan demikian BMI belum tentu memberikan
kegemukan yang sama bagi semua populasi. BMI memberikan kesan yang umum
mengenai derajat kegemukan (kelebihan jumlah lemak) pada populasi, terutama
pada kelompok usia lanjut dan pada atlit dengan banyak otot. BMI dapat
memberikan gambaran yang tidak sesuai dengan keadaan obesitas karena variasi
lean body mass.
Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas pada Orang Dewasa
Berdasrkan IMT Menurut WHO
Klasifikasi
IMT (kg/m2)
<18,5
Kisaran Normal
18,5 24,9
>25
Pra-Obes
25 29,9
Obes Tingkat 1
30 34,9
Obes Tingkat 2
35 39,9
Obes Tingkat 3
> 40
35
badan. Terapi penurunan berat badan yang sukses meliputi empat pilar, yaitu diet
rendah kalori, aktivitas fisik, perubahan perilaku dan obat-obatan serta bedah.
Tujuan Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan harus SMART : Specific, Measurable, Achievable,
Realistic and Time limited. Tujuan awal dari terapi adalah penurunan berat badan
yang setidak-tidaknya harus mencapai 10 persen dari berat badal awal. Batas
waktu yang masuk akal untuk penurunan berat badan sebesar 10 persen adalah 6
bulan terapi. Untuk pasien overweight dengan rentang BMI 27 35, penurunan
kalori sebesar 300 hingga 500 kcal/hari akan menyebabkan penurunan 0,5 1 kg
per minggu dan penurunan sebanyak 10 persen dalam rentang 6 bulan.
Setelah 6 bulan penurunan berat badan cenderung akan melambat dan
berat badan menetap karena seiring dengan berat badan berkurang terjadi
penurunan energy expenditure.
Oleh karena itu, setelah terapi penurunan berat badan selama 6 bulan,
program penurunan berat badan harus terus dilakukan. Jika dibutuhkan penurunan
berat badan lebih banyak, dapat dilakukan penyesuaian lebih lanjut terhadap
anjuran diet dan aktivitas fisik.
Untuk pasien yang tidak mampu mencapai penurunan berat badan yang
signifikan, pencegahan kenaikan berat badan lebih lanjut merupakan tujuan yang
paling penting. Pasien seperti ini tetap diikutkan dalam program manajemen berat
badan.
36
Kebutuhan kalori total sama dengan BEE dikali dengan jumlah faktor
stress dan aktivitas. Faktor stress ditambah aktivitas berkisar dari 1,2 sampai lebih
2. Disamping pengurangan lemak jenuh, total lemak seharusnya kurang dan sama
dengan 30 persen dari total kalori. Pengurangan persentase lemak dalam menu
sehari-hari saja tidak dapat menyebabkan penurunan berat badan, kecuali total
kalori juga berkurang. Ketika asupan lemak dikurangi, prioritas harus diberikan
untuk mengurangi lemak jenuh. Hal tersebut dimaksudkan untuk menurunkan
LDL.
Dampak dari pelatihan fisik yang berlebihan adalah adanya
ketidakseimbangan antara pelatihan fisik dengan waktu
pemulihan. Pelatihan fisik yang berlebihan dapat berefek buruk
pada kondisi homeostasis dalam tubuh, yang akhirnya
berpengaruh juga terhadap sistem kerja organ tubuh.
Kkal/mnt
0,7-2,0
Berjalan
2,0-0,6
Lari cepat
15 atau lebih
10 atau lebih
Bersepeda
10 atau lebih
4. Glukoneogenesis
Glukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidak tersedia lagi.
Maka tubuh adalah menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga
tak tersedia, barulah memecah protein untuk energi yang sesungguhnya protein
berperan pokok sebagai pembangun tubuh.
Jadi bisa disimpulkan bahwa glukoneogenesis adalah proses pembentukan
glukosa dari senyawa-senyawa non karbohidrat, bisa dari lipid maupun protein.
Secara ringkas, jalur glukoneogenesis dari bahan lipid maupun protein dijelaskan
sebagai berikut:
1. Lipid terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu asam lemak dan gliserol.
Asam lemak dapat dioksidasi menjadi asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk
37
dalam siklus Krebs. Sementara itu gliserol masuk dalam jalur glikolisis.
2. Untuk protein, asam-asam amino penyusunnya akan masuk ke dalam siklus
Krebs.
38
39
Glukoneogenesis dari bahan protein. Dalam hal ini protein telah dipecah
menjadi berbagai macam asam amino (dipetik dari: Murray dkk. Biokimia
Harper)
40
5. Pemeriksaan Lab
1. Hb
Hemoglobin adalah molekul di dalam eritrosit (sel darah merah) dan
bertugas untuk mengangkut oksigen. Kualitas darah dan warna merah pada
darah ditentukan oleh kadar Hemoglobin.
Kadar normal Hb :
Wanita 12-16 gr/dL
Pria 14-18 gr/dL
Anak 10-16 gr/dL
Bayi baru lahir 12-24gr/dL
Penurunan Hb terjadi pada penderita: anemia penyakit ginjal, dan
pemberian cairan intra-vena (misalnya infus) yang berlebihan. Selain itu
dapat pula disebabkan oleh obat-obatan tertentu seperti antibiotika, aspirin,
antineoplastik (obat kanker), indometasin (obat antiradang).Peningkatan Hb
terjadi pada pasien dehidrasi, penyakit paru obstruktif menahun (COPD),
gagal jantung kongestif, dan luka bakar. Obat yang dapat meningkatkan Hb
yaitu metildopa (salah satu jenis obat darah tinggi) dan gentamicin (Obat
untuk infeksi pada kulit.
2. White Blood Cells
Nilai normal:
Dewasa : 4000-10000/mm3
Anak: 9000-12000/mm3
Bayi baru lahir : 9000-30000/mm3
3. Red Blood Cells
Nilai normal eritrosit :
41
42
6. MCV
MCV digunakan untuk mengetsahui nilai normal dari rata-rata volume
eritrosit. Nilai normal dari MCV yaitu 80-100 Fl.
7. MCH
Mean Corpuscular Hemoglobin digunakan untuk mengetahui banyaknya
rata-rata hemoglobin pada eritrosit. Nilai normal MCH adalah sekitar 26-34
pg.
8. MCHC
Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) merupakan
konsentrasi hemoglobin pada volume eritrosit. Pemeriksaan ini dilakukan
untuk menentukan keadaan anemia. Nilai normal MCHC adalah 32-36 mg/dL.
9. Gula Darah
Kadar gula darah normal pada manusia berada pada angka antara 70-110
mg
10. Trigliserida
: <40 mg/dL
Diharapkan
: 60 mg/dL
13. LDL
Kolesterol LDL yang optimal adalah bila kadarnya dalam darah di bawah
100
mg
mg
(borderline). Jika diatas 130 dan disertai faktor resiko lain seperti merokok,
43
gemuk, diabetes, tidak berolah raga, apalagi jika sudah mencapai 160 atau
lebih, maka segera perlu diberi obat.
Penentuan indeks eritrosit secara tidak langsung dengan flowcytometri
atau menggunakan rumus:
a. Mean Corpusculer Volume (MCV)
MCV adalah volume rata-rata eritrosit, MCV akan menurun apabila
kekurangan zat besi semakin parah, dan pada saat anemia mulai
berkembang. MCV merupakan indikator kekurangan zat besi yang spesiflk
setelah thalasemia dan anemia penyakit kronis disingkirkan.Dihitung
dengan membagi hematokrit dengan angka sel darah merah.Nilai normal
70-100 fl, mikrositik < 70 fl dan makrositik > 100 fl.
b. Mean Corpuscle Haemoglobin (MCH)
MCH adalah berat hemoglobin rata-rata dalam satu sel darah merah.
Dihitung dengan membagi hemoglobin dengan angka sel darah merah. Nilai
normal 27-31 pg, mikrositik hipokrom < 27 pg dan makrositik > 31 pg.
c. Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration (MCHC)
MCHC adalah konsentrasi hemoglobin eritrosit rata-rata. Dihitung dengan
membagi hemoglobin dengan hematokrit. Nilai normal 30- 35% dan
hipokrom < 30%.
6. Pemeriksaan Fisik
Hasil pemeriksaan fisik serta interpretasinya
Blood Pressure
JNC VII mengklasifikasikan hipertensi untuk usia 18 tahun, klasifikasi
hipertensi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Klasifikasi
Normal
<120
<80
Pre Hipertensi
120-139
80-89
Stadium I
140-159
90-99
Stadium II
160
100
44
Normalnya tekanan darah berkisar 120/80 mm Hg. Pada kasus tekanan darah
miss A yaitu 140/90 mmHg, menunjukkan bahwa miss A menderita hipertensi
stadium I dengan tekanan sistolik 140 mmHg dan tekanan diastolic 90 mmHg.
Respiratory rate
Frekuensi normalnya adalah 12-20 kali permenit. Sedangkan pada kasus
Respiratory Rate miss A 26x/min. Hal ini menunjukkan bahwa miss A
mengalami pernapasan cepat atau tachypnea karena lebih dari 20 kali per menit
Pulse Rate
Frekuensi normal = 60-100 kali permenit
Bradikardi = <60 kali/menit
Takikardi = >100 kali/menit
Dampak = febris, shock, dekompensasi jantung, hipertiroid
Pada kasus Pulsa rate Miss A 100x/min menunjukkan bahwa masih dalam
frekuensi normal.
Efek yang ditimbulkan dari ketidaknormalan tanda vital miss A
Kenaikan tekanan darah disebabkan oleh resistensi insulin. Resistensi
insulinmerupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan kegagalan organ
target yang secaranormal merespon aktivitas hormon insulin. Kadar insulin yang
tinggi mengurangilipolisis (pemecahan lemak) dan meningkatkan pembentukkan
lemak.
Kadar
insulinmeningkat
(hiperinsulinemia)
menyebabkan
hipertrigliserida menstimulus eksresi VLDL.
Semakin tinggi kadar insulin darah semakin tinggi pula tekanan darah sistolik
dan diastolik.
Pulse Rate meningkat sedikit lebih banyak dikarenakan pertumbuhan sel
yangmeningkat. Hal ini menyebabkankan asupan oksigen tubuh pun meningkat,
untukmenyeimbangkan kondisi ini maka terjadi hiperventilasi.
Defisiensi lipid mengakibatkan : (1) terjadinya retardasi pertumbuhan, (2)
penurunankemampuan penyembuhan oleh tubuh akibat kekurangan as. Linolenat,
(3) gangguanpenglihatan akibat kekurangan as. Linolenat. (4) rambut menjadi
kasar.
7. Common cold dan Kelelahan
Common cold adalah infeksi virus yang mengenai saluran pernapasan atas
(hidung, dan tenggorokan) . Risiko tertinggi dijumpai pada anak usia prasekolah
45
46
Subfebril
Badan pegal
Penatalaksanaan untuk penderita common cold:
Tidak ada terapi spesifik, terapi bersifat simptomatik
Antibiotik : tidak diberikan kecuali terdapat infeksi sekunder
Antivirus : tidak terbukti ampuh mengurangi gejala flu
Antihistamin
Dekongestan
NSAIDs
Vitamin C
Zinc
8. Hyponatremia
Hyponatremia merujuk kepada lebih rendah daripada tingkat normal sodium
didalam darah. Sodium sangat penting bagi banyak fungsi tubuh termasuk
pemeliharaan keseimbangan cairan, regulasi tekanan darah, dan fungsi normal
sistem saraf. Sodium adalah pengisian ion positif yang utama (cation) dalam
cairan di luar sel tubuh. Notasi kimia untuk sodium adalah Na. Ketika
dikombinasikan dengan khlorida (Cl), substansi yang dihasilkan adalah garam
meja
(NaCl).
Tingkat
sodium
normal dalam
darah adalah
135
145
milliEquivalents / liter (mEq / L), atau di unit internasional, 135 - 145 millimoles /
liter (mmol / L). Hasilnya mungkin bervariasi sedikit di antara laboratorium yang
berbeda.
Sodium tingkat yang rendah di dalam darah dapat menyebabkan kelebihan air
atau cairan di dalam tubuh, menipiskan jumlah sodium yang normal sehingga
muncul konsentrasi rendah. Hyponatremia jenis ini dapat menyebabkan kondisi
kronis seperti gagal ginjal (bila kelebihan cairan tidak dapat efisien dikeluarkan)
47
dan gagal jantung,yang mana akumulasi kelebihan cairan dalam tubuh. SIADH
(syndrome of inappropriate anti-diuretic hormone) adalah penyakit dimana tubuh
memproduksi
terlalu
banyak
hormon
anti
diuretic
(ADH),
Sakit kepala,
Serangan, dan
Keresahan,
Mual dan muntah-muntah mungkin dapat menemani salah satu dari gejala.
48
lanjut
mungkin
diperlukan
untuk
menentukan
penyebab
penyesuaian
dalam
diet,
gaya
hidup,
atau
obat-obatan.
Untuk
dan
cairan.
merawat penyebab
Dalam
hal
ini
dari hyponatremia
obat-obatan sering
serta
obat-
49
merupakan
kejadian
yang
sering
dijumpai.
Penyebab
50
goreng, nugget),
hindari
jajanan
manis
(bila
lapar,
dapat
pilih snack berupa buah atau sayur yang manis). Cobalah agar makan pagi Anda
selalu disertai oleh buah yang manis. Untuk malam hari hindari makanan yang
terlalu besar porsinya.
Kesalahan Fatal dalam Diet:
1. Menahan Lapar
Jika banyak makan dapat menambah berat badan, maka dengan porsi
makanan yang sedikit bisa menurunkan berat badan. Bila rasa lapar sudah
terasa, kita akan berusaha menahan rasa lapar kemudian menunda makan.
Padahal menahan lapar membuat metabolisme tubuh seseorang menurun,
sehingga pembakaran lemak menjadi terhambat, merasa loyo dan kurang fit
51
52
pelangsing bermanfaat
membantu
mengurangi
berat
badan
dan
53
sementara. Kalau tidak mengkonsumsi lagi, bisa jadi bobot badan naik lagi. Kalau
tidak terkontrol bisa-bisa terjadi dehidrasi. Apalagi bagi yang ginjalnya tidak kuat
bisa terjadi sakit ginjal.
11. Kandungan Gizi Makanan
Pemenuhan nutrisi tubuh adalah hal yang penting bagi kesehatan kita. Setiap
hari, tubuh akan melakukan aktivitas, baik secara volunter (bergerak, berlari)
maupun involunter (fungsi organ tubuh). Aktivitas akan memerlukan energi.
Dalam diet harian yang benar, karbohidrat biasanya menyokong 50 60 %
kebutuhan energi harian kita, sedangkan lemak menyokong sekitar 27 - 30 %
kebutuhan energi harian kita, dan protein menyokong sekitar 10 13 %
kebutuhan energi harian kita.
Kebutuhan energi harian dapat dihitung dengan menjumlahkan kebutuhan
energi dasar (BEE/ Basal Energy Expenditure) + peningkatan energy expenditure
karena makanan (TEF/ Thermal Effect of Food) + Aktivitas. BEE dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan Harris Bennedict yaitu :
BEE female: 65.5 + 9.7( BB dalam kg) + 1.85 (Tinggi dalam cm) 4.7 (usia)
BEE male: 66.5 + 13.75 (BB dalam kg) + 5 (Tinggi dalam cm) 6.8 (Usia)
Bila intake energi < output energi, maka BB akan turun. Bila intake energi =
output energi, maka BB akan stabil (tidak turun dan tidak naik). Bila intake energi
> output energi, maka BB akan naik.
Kekurangan protein dapat mengakibatkan busung lapar, kwasiorkor, dan
marasmus, penurunan fungsi imun dan penurunan kemampuan menyerap beberapa
mineral seperti zat besi. Kekurangan lemak dapat mengakibatkan peningkatan
lipoisis yang mengarah pada pembentukan badan keton dan ketoasidosis,
gangguan penyerapan vitamin A, D, E, K dan gangguan kerja hormon steroid.
54
Selain pemenuhan energi, tubuh juga memerlukan vitamin dan mineral setiap hari.
Fungsi vitamin dan mineral itu sangat beragam, dapat dilihat ada tabel berikut :
55
56
Konsumsi
Slimming
Tea
Disertasi olahraga 2
jam / Lhari
Hyponatrem
ia
Kekurangan
Karbohidrat
Pengaruh Enzim
Hormone
Sensitive Lipase
Kekurangan Besi
Heme(Berasal
dari daging dan
ikan)
Hypochrome
mycrocyter
Anemia
Hypopotasia
Sekresi
Glukagon
oleh
Hidrolisis trigliserida
menjadi asam lemak
bebas dan Gliserol
Glukoneogenesi
s (Lipolisis)
Mengalami penurunan
berat badan 10kg dalam
satu bulan
Common
Fatigue
VII. Kesimpulan
Miss A menderita hypochrome mycrocyter anemia dengan hipopotasium dan
hiponatremia karena pengurangan berat badan yang sangat drastis.
57
DAFTAR PUSTAKA
Price dan Wilson. 2003. Patofisiologi Konsep Klini Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC
Setiati,dkk.. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Interna Publishing: Jakarta Pusat
http://www.nutrition.org.uk/nutritionscience/energy/energy-intake-and-expenditure.html?
start=5, diunduh pada 14 April 2015, pukul 23:12 WIB
Murray, Daryl, Peter, dan Victor. 2003. Harpers Illustrated Biochemistry, Twenty-Sixth
Edition. Mc Graw-Hill Companies: US
http://id.scribd.com/doc/22568548/Pemeriksaan-Vital-Sign
http://www.ayohidupsehat.info/2011/03/kadar-lemak-dalam-berat-tubuh.html
http://childrengrowup.wordpress.com/2012/03/09/fungsi-dan-analisaberbagai-pemeriksaan-laboratorium/
58