Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM III

ANTIKOLESTEROL

I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami dan membandingkan efek
farmakologi antihiperkolesterol
2. Mahasiswa mampu mempraktekkan uji antihiperkolesterol pada
hewan uji
II. DASAR TEORI

Kolesterol adalah lipid amfipatik dan merupakan komponen


structural esensial pada membran dan lapisan luar lipoprotein plasma.
Senyawa ini disintesis di banyak jaringan dari Asetil KoA. Kolesterol
merupakan komponen utama sel otak dan syaraf. Kolesterol terdapat
dalam konsentrasi tinggi dalam jaringan kelenjar dan di dalam hati di
mana kolesterol disintesis dan disimpan. Kolesterol merupakan bahan
antara pembenukan sejumlah steroid penting, seperti asam empedu,
asam folat, hormone-hormonadrenal korteks, estrogen, androgen dan
progesteron (Almatsier, 2009).

Bila asupan kolesterol tidak mencukupi, sel hati akan


memproduksinya. Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang
bernama LDL (low density lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh
yang memerlukan termasuk sel otot jantung, otak, dan lain-lain agar
dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan kolesterol akan
diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (high density
lipoprotein) untuk dibawa ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu
dibuang ke dalam kantung empedu sebagai asam (cairan) empedu
(Garnadi, 2012).

1
Sumber kolesterol ada dua, yaitu kolesterol eksogen yang berasal
dari makanan yang kita makan sehari-hari, dan koleterol endogen
yang dibuat didalam sel tubuh terutama hati. Di dalam tubuh,
kolesterol bersama dengan fosfolipid digunakan untuk membentuk
membran sel dan membran organ-organ yang berada di dalam tubuh
(Fatmah, 2010). Sekitar separuh kolesterol tubuh berasal dari proses
sintesis (sekitar 700 mg/hari) dan sisanya diperoleh dari makanan.
Hati dan usus masing-masing menghasilkan sekitar 105 dari sintesis
total pada manusia (Botham dan Mayes, 2009). Bahan makanan yang
mengandung tinggi kolesterol adalah kuning telur, daging merah,
otak, dan hati. Kolesterol tidak disintesis oleh tumbuhan, sayur dan
buah-buahan (Manurung, 2004).

Manfaat Kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks


yang dihasilkan oleh tubuh dan mempunyai berbagai macam manfaat
antara lain :
1. Kolesterol berperan sebagai proses pembentukan membran
sel.
2. Sebagai bahan dasar pembentuk hormon-honmon steroid.
3. Membuat asam empedu untuk proses emulsi lemak.
4. Berperan sebagai prekusor dalam proses pembentukan
Vitamin D
Jumlah kolesterol melimpah di otak dan jaringan saraf lainnya, hal
tersebut mencerminkan bahwa pentingnya fungsi kolesterol pada
jaringan-jaringan tersebut (Soeharto, 2001).

2
III. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA
A. Alat
1. Bak mencit
2. Jarum kanul/sonde
3. Glukometer
4. Gunting bedah
5. Botol minum mencit
6. Cawan petri
7. Strip kolesterol
B. Bahan
1. Mencit jantan, umur 60-90 hari,berat 25-40 gram.
2. Kuning telur puyuh 0,4 ml
3. Simvastatin 0,2 ml yang sudah dilarutkan
4. Betadin
C. Cara kerja
1. Siapkan hewan uji mencit untuk tahap perlakuan
2. Mencit dipuasakan dan diukur kadar kolesterol (KT0)
3. Mencit diinduksi secara eksogen dengan memberi kuning
telur puyuh 0,4ml perekor secara peroral, 2 kali sehari
selama 3 hari.
4. Mencit diukur kadar kolesterolnya yang sebelumnya telah
dipuasakan (KT1)
5. Mencit dibagi 2 perlakuan, yaitu :
Mencit I : diinduksi kuning telur puyuh 0,4ml.
Mencit II : diinduksi kuning telur puyuh 0,4ml dan
diberi simvastatin 0,2 ml peroral.
6. Dalam kandang terdapat 2 ekor mencit, yaitu mencit 1 tidak
diberi tanda pada ekornya menggunakan sepidol (kontrol)
diinduksi kuning telur puyuh 0,4ml secara peroral setelah
15 menit diukur kadar kolesterol dengan memotong ekor
mencit (KT2)

3
7. Mencit yang satunya yang diberi tanda ekornya
menggunakan sepidol diinduksi kuning telur puyuh 0,4ml
dan diberi simvastatin 0,2ml secara peroral setelah 15 menit
diukur kadar koleterol dengan memotong ekor mencit
(KT2).
8. Hasil pengukuran ditabulasikan seperti table.

IV. HEWAN UJI


1. Deskripsi Hewan Uji

Hewan mencit jantan, berjenis galur swiss,dengan berat ± 20 g,


usia 4 bulan.

Mencit ( Mus musculus L.)

Mencit ( Mus musculus L.) termasuk mamalia pengerat (rodensia)


yang cepat berkembang biak, mudah dipelihara dalam jumlah banyak,
variasi genetiknya cukup besar serta sifat Anatominya dan fisiologinya
terkarakteristik dengan baik. Mencit juga sering digunakan dalam
penelitian dilaboratorium merupakan hasil perkawinan tikus putih
“inbreed” maupun “outbrees”. Dari hasil perkawinan sampai 20 akan
dihasilkan strain-strain murni dari mencit. Adapun klasifikasinya
adalah sebagai berikut :

Phylum : Chordate
Sub phylum : Vertebrata
Class : Mammalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus

4
Mencit ( Mus musculus L.) memiliki ciri-ciri berupa tubuh kecil,
berwarna putih, memiliki siklus estrus yaitu 4-5 hari. Kondisi ruang
untuk pemeliharaan mencit ( Mus musculus L.) harus senantiasa
bersih, kering dan jauh dari kebisingan. Suhu ruang pemeliharaan juga
harus dijaga kisaran antara 18-190C serta kelembaban udara antara 30-
70%.
Mencit sering digunakan dalam penelitian dengan pertimbangan
hewan tersebut memiliki beberapa keuntungan antara lain yaitu daur
estrusnya teratur dan dapat dideteksi, periode kebuntunganya relative
singkat, dan mempunyai anak yang banyak serta terdapat keselarasan
pertumbuhan dengan kondisi manusia (Akbar, 2010).

2. Dosis Hewan Uji

Simvastatin

a. Konversi dosis Simvastatin 10 mg/70 kg BB

Dosis mencit (20 g) = 10mg X 0,0026 mg = 0,026 mg

Dosis mencit (kg/BB) =1,3 mg X 1000 = 65 mg/kgBB


20
b. Pemakaian pada mencit
1,3 mg Simvastatin ditimbang dan digerus sampai halus
dan dilarutkan dalam aquabides 10ml . aduk sehingga
terbentuk suspense yang homogen.

Dosis Simvastatin = 0,026 X 10ml = 0,2 ml


1,3

5
V. DATA
Hasil
Perlakuan hewan uji Kadar kolesterol mencit ke-

KT0 KT1 KT2

Kontrol 144 149 153

Kuning telur dan 120 123 118


Simvastatin

Keterangan :

KT0 : kadar kolesterol awal (sebelum diinduksi dengan kuning telur puyuh)

KT1 : kadar kolesterol pada mencit setelah diberikan kuning telur puyuh 0,4 ml

KT2 : kadar kolesterol pada mencit setelah diberikan kuning telur puyuh 0,4 ml
dan larutan Simvastatin 0,2 ml

180

160

140

120

100
kontrol
80
Simvastatin
60

40

20

0
KT0 KT1 KT2

6
VI. PEMBAHASAN

Dalam tubuh, kolesterol ditransportasikan melalui plasma darah


dengan cara berikatan dengan protein. Ikatan ini disebut dengan
lipoprotein. Terdapat dua jenis utama dari lipoprotein, yaitu sebagai
berikut (Mumpuni dan Wulandari,2011):
1. Low Density Lipoprotein (LDL). Jenis kolesterol ini sering disebut
Sebagai kolesterol jahat. Kolesterol LDL mengangkut kolesterol paling
banyak di dalam darah. Tingginya kadar kolesterol LDL menyebabkan
pengendapan kolesterol dalam arteri. Kolesterol LDL merupakan faktor
resiko utama penyakit jantung koroner (Nurrahmani, 2012).
2. High Density Lipoprotein (HDL). Kolesterol HDL mengangkut
kolesterol lebih sedikit dari pada LDL dan sering disebut kolesterol baik
karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah
arteri kembali ke hati, untuk diproses dan dibuang. HDL mencegah
kolesterol mengendap di arteri dan melindungi pembuluh darah dari proses
aterosklerosis (Nurrahmani, 2012). Batasan kadar kolesterol total pada
irang dewasa dapat dilihat pada table 1.

Tabel 1. kadar kolesterol total orang dewasa


kriteria Kolesterol total (mg/dL)
Rendah < 200
Normal 200-239
Tinggi ≥ 240

Kolesterol yang melebihi batas normal di dalam tubuh, yaitu lebih


dari 240 mg/dl dapat menyebabkan arterosklerosis (penyumbatan pada
pembuluh darah) (Roskoski, 1996 : 241).
Pada praktikum kali ini menggunakan 2 mencit . langkah awal dari
praktikum ini mencit dipuasakan untuk diukur kadar kolesterol selanjutnya
mencit diinduksi dengan memberikan kunung telur puyuh 0,4ml secara

7
peroral 2 kali sehari selama 3 hari. Mencit diukur kadar kolesterol dengan
menggunakan glukometer yang sebelumnya telah dipuasakan mencit yang
sebagai kontrol (tidak ada tanda pada ekornya) 149 mg/dL sedangkan
mencit yang dibuat perlakuan (ada tanda pada ekornya) 123 mg/dL.
Mencit yang sebagai kontrol diinduksi dengan kuning telur puyuh
sebanyak 0,4 ml secara peroral setelah 15 menit diukur kadar kolesterol
sebesar 154 mg/dL . sedangkan mencit yang dibuat perlakuan diinduksi
kuning telur puyuh 0,4 ml dan diberi simvastatin 0,2 ml setelah 15 menit
diukur kadar kolesterol didapat 118 mg/dL.
Dari praktikum kali ini didapatkan bahwa kuning telur puyuh dapat
meningkatkan kadar kolesterol pada mencit sedangkan simvastatin dapat
menurunkan kolesterol .

VII. KESIMPULAN

Pada praktikum ini pemberian larutan simvastatin dapat bekerja


dan terlihat pada mencit yang diberi kuning telur puyuh dapat
menurunkan kadar kolesterol mencit .

8
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama

Akbar, budhi. 2010. tumbuhan dengan kandungan senyawa aktif yang


berpotensi sebagai bahan antifertilitas. adabia press.

Botham, K.M, dan Mayes, P.A. 2009. Sintesis, Transpor, dan Ekskresi
Kolesterol. In: Murray R.K, Granner D.K, dan Rodwell, V.W.
Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta: ECG.

Fatmah. 2010, Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Garnadi, Yudi. 2012. Hidup Nyaman Dengan Hiperkolesterol. Jakarta:


Agromedia Pustaka.

Manurung, Elvi, 2004. Hubungan Antara Asupan Asam Lemak Tak Jenuh
Tunggal dengan Kadar Kolesterol HDL Plasma Penderita Penyakit
Jantung Koroner. Tesis, Mahasiswa Magister Sains Ilmu Gizi
Klinik, UI,Jakarta

Mumpuni, Y. Dan Wulandari, A. 2011. Cara Jitu Mengatasi Kolesterol.


Yogyakarta : Penerbit Andi.

Nurrahmani, Ulfa. 2012. Stop! Kolesterol Tinggi. Yogyakarta : Falimia


(Group Relasi Intimeda).

Roskoski, R.1996. Biochemistry. United State of America : W.B. Saunders


Company.

Soeharto, I. 2001. Kolesterol dan Lemak Jahat, Kolesterol dan Lemak


Baik, dan proses Terjadinya Serangan Jantung dan Stroke. Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama 9

9
10

Anda mungkin juga menyukai