ANTIKOLESTEROL
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami dan membandingkan efek
farmakologi antihiperkolesterol
2. Mahasiswa mampu mempraktekkan uji antihiperkolesterol pada
hewan uji
II. DASAR TEORI
1
Sumber kolesterol ada dua, yaitu kolesterol eksogen yang berasal
dari makanan yang kita makan sehari-hari, dan koleterol endogen
yang dibuat didalam sel tubuh terutama hati. Di dalam tubuh,
kolesterol bersama dengan fosfolipid digunakan untuk membentuk
membran sel dan membran organ-organ yang berada di dalam tubuh
(Fatmah, 2010). Sekitar separuh kolesterol tubuh berasal dari proses
sintesis (sekitar 700 mg/hari) dan sisanya diperoleh dari makanan.
Hati dan usus masing-masing menghasilkan sekitar 105 dari sintesis
total pada manusia (Botham dan Mayes, 2009). Bahan makanan yang
mengandung tinggi kolesterol adalah kuning telur, daging merah,
otak, dan hati. Kolesterol tidak disintesis oleh tumbuhan, sayur dan
buah-buahan (Manurung, 2004).
2
III. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA
A. Alat
1. Bak mencit
2. Jarum kanul/sonde
3. Glukometer
4. Gunting bedah
5. Botol minum mencit
6. Cawan petri
7. Strip kolesterol
B. Bahan
1. Mencit jantan, umur 60-90 hari,berat 25-40 gram.
2. Kuning telur puyuh 0,4 ml
3. Simvastatin 0,2 ml yang sudah dilarutkan
4. Betadin
C. Cara kerja
1. Siapkan hewan uji mencit untuk tahap perlakuan
2. Mencit dipuasakan dan diukur kadar kolesterol (KT0)
3. Mencit diinduksi secara eksogen dengan memberi kuning
telur puyuh 0,4ml perekor secara peroral, 2 kali sehari
selama 3 hari.
4. Mencit diukur kadar kolesterolnya yang sebelumnya telah
dipuasakan (KT1)
5. Mencit dibagi 2 perlakuan, yaitu :
Mencit I : diinduksi kuning telur puyuh 0,4ml.
Mencit II : diinduksi kuning telur puyuh 0,4ml dan
diberi simvastatin 0,2 ml peroral.
6. Dalam kandang terdapat 2 ekor mencit, yaitu mencit 1 tidak
diberi tanda pada ekornya menggunakan sepidol (kontrol)
diinduksi kuning telur puyuh 0,4ml secara peroral setelah
15 menit diukur kadar kolesterol dengan memotong ekor
mencit (KT2)
3
7. Mencit yang satunya yang diberi tanda ekornya
menggunakan sepidol diinduksi kuning telur puyuh 0,4ml
dan diberi simvastatin 0,2ml secara peroral setelah 15 menit
diukur kadar koleterol dengan memotong ekor mencit
(KT2).
8. Hasil pengukuran ditabulasikan seperti table.
Phylum : Chordate
Sub phylum : Vertebrata
Class : Mammalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
4
Mencit ( Mus musculus L.) memiliki ciri-ciri berupa tubuh kecil,
berwarna putih, memiliki siklus estrus yaitu 4-5 hari. Kondisi ruang
untuk pemeliharaan mencit ( Mus musculus L.) harus senantiasa
bersih, kering dan jauh dari kebisingan. Suhu ruang pemeliharaan juga
harus dijaga kisaran antara 18-190C serta kelembaban udara antara 30-
70%.
Mencit sering digunakan dalam penelitian dengan pertimbangan
hewan tersebut memiliki beberapa keuntungan antara lain yaitu daur
estrusnya teratur dan dapat dideteksi, periode kebuntunganya relative
singkat, dan mempunyai anak yang banyak serta terdapat keselarasan
pertumbuhan dengan kondisi manusia (Akbar, 2010).
Simvastatin
5
V. DATA
Hasil
Perlakuan hewan uji Kadar kolesterol mencit ke-
Keterangan :
KT0 : kadar kolesterol awal (sebelum diinduksi dengan kuning telur puyuh)
KT1 : kadar kolesterol pada mencit setelah diberikan kuning telur puyuh 0,4 ml
KT2 : kadar kolesterol pada mencit setelah diberikan kuning telur puyuh 0,4 ml
dan larutan Simvastatin 0,2 ml
180
160
140
120
100
kontrol
80
Simvastatin
60
40
20
0
KT0 KT1 KT2
6
VI. PEMBAHASAN
7
peroral 2 kali sehari selama 3 hari. Mencit diukur kadar kolesterol dengan
menggunakan glukometer yang sebelumnya telah dipuasakan mencit yang
sebagai kontrol (tidak ada tanda pada ekornya) 149 mg/dL sedangkan
mencit yang dibuat perlakuan (ada tanda pada ekornya) 123 mg/dL.
Mencit yang sebagai kontrol diinduksi dengan kuning telur puyuh
sebanyak 0,4 ml secara peroral setelah 15 menit diukur kadar kolesterol
sebesar 154 mg/dL . sedangkan mencit yang dibuat perlakuan diinduksi
kuning telur puyuh 0,4 ml dan diberi simvastatin 0,2 ml setelah 15 menit
diukur kadar kolesterol didapat 118 mg/dL.
Dari praktikum kali ini didapatkan bahwa kuning telur puyuh dapat
meningkatkan kadar kolesterol pada mencit sedangkan simvastatin dapat
menurunkan kolesterol .
VII. KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
Botham, K.M, dan Mayes, P.A. 2009. Sintesis, Transpor, dan Ekskresi
Kolesterol. In: Murray R.K, Granner D.K, dan Rodwell, V.W.
Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta: ECG.
Manurung, Elvi, 2004. Hubungan Antara Asupan Asam Lemak Tak Jenuh
Tunggal dengan Kadar Kolesterol HDL Plasma Penderita Penyakit
Jantung Koroner. Tesis, Mahasiswa Magister Sains Ilmu Gizi
Klinik, UI,Jakarta
9
10