PRAKTIKUM VIII
PEMERIKSAAN KADAR LEMAK
I. Tujuan Praktikum
Menetapkan kadar trigliserid, kolesterol dan HDL-kolesterol
III. Metodologi
3.1 Alat 3.2 Bahan
Vaccutainer - Serum
Tabung reaksi - Reagent Cholesterol, Reagent Triglycerides
Syringe dan Reagent HDL Cholesterol
Zenix 188 - Aquabidest
- Dexstran
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Pembuatan Serum
Diambil darah sebanyak 3 mL
Di sentrifus selama 10 menit dengan kecepatan 4000 rpm
Serum siap dipakai
3.3.2 Pembuatan Sampel
a. Pengujian Trigliserida
Dimasukkan R1 sebanyak 400 l pada tabung
Dimasukkan R2 sebanyak 100 l pada tabung yang sama, larutan ini
disebut “working reagent”
Dicampurkan dengan serum sebanyak 5 l
Diinkubasi pada suhu ruang selama 1 menit. Dilakukan pemeriksaan.
b. Pengujian Kadar Kolesterol
Dimasukkan R1 sebanyak 500 l pada tabung
Dicampurkan dengan serum sebanyak 5 l
Diinkubasi pada suhu ruang selama 1 menit. Dilakukan pemeriksaan.
c. Pengujian Kadar HDL-Kolesterol
Dimasukkan serum sebanyak 100 l pada tabung
Dicampurkan dengan regen HDL sebanyak 250 l. Lalu
disentrifuse selama 10 menit dengan kecepatan 4000 rpm
Didiamkan selama 1 jam pada suhu ruang
Dimasukkan supernatan sebanyak 50 l kedalam tabung reaksi
dan dicampurkan dengan regen kolesterol sebanyak 500 l
Diinkubasi pada suhu ruang selama 10 menit pada suhu ruang.
Dilakukan pemeriksaan.
3.3.3 Pemeriksaan Sampel Menggunakan Zenix 188
Dinyalakan alat dengan menekan tombol pada bagian belakang alat
Ditekan tombol angka 1 untuk melakukan pemeriksaan
Dipilih parameter yang akan diperiksa dengan menggunakan tombol ,
kemudian ditekan enter.
Ditekan enter sampai pada sample test
Dimasukkan aquabidest pada feed tube kemudian ditekan tombol
aspirasi, saat alat meminta water blank “Aspirate”. Ditunggu hingga
selesai.
Dimasukkan sampel pada feed tube, kemudian ditekan tombol aspirasi
Dibiarkan sampel hingga tertera “testing” pada display alat, kemudian
dikeluarkan sampel
Setelah selesai hasil akan dicetak oleh alat, kemudian ditekan “rinse”
Dilakukan poin 6 – 8 untuk sampel berikutnya
Ditekan tombol “ESC” bila sudah dilakukan pemeriksaan
Dimasukkan aquabidest pada feed tube kemudian ditekan tombol
aspirasi, saat muncul “Aspirate” pada display. Ditunggu hingga selesai
Ditekan tombol untuk memilih parameter pengujian yang lain,
kemudian ditekan enter
Dilakukan hal yang sama seperti pada poin 5 – 11
Bila telah selesai menggunakan alat, kembali ke menu utama dengan
ditekan tombol “ESC”
Ditekan tombol “4” untuk mematikan alat.
Setelah muncul “Power Off”, ditekan “ENTER”
Dimasukkan larutan ekstran pada feed tube kemudian ditekan tombol
aspirasi, saat muncul “Aspirate” pada display. Ditunggu hingga selesai
Dimatikan alat dengan ditekan tombol
Dicabut steker
Dicatatlah hasil yang telah diperoleh
IV. Hasil
Kolesterol yang berada dalam tubuh terbagi menjadi beberapa komponen yang
memiliki peran, karakteristik dan jumlahnya mengindikasi kondisi tubuh secara spesifi
k. Untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah perlu dilakukan pemeriksaan.
Praktikum kali ini melakukan pemeriksaan terhadap 4 laki – laki dan 4 perempuan
yang memiliki kadar kolesterol yang berbeda – beda dengan bobot badan yang
berbeda (Tabel 4.1).
Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Kadar Lemak dalam Darah
Probandus Bobot Badan Kadar Lemak dalam Darah (mg/dL)
(Kg) HDL LDL Trigliserida Kolesterol Total
Laki – Laki 1 73 55 177 240 312
Laki – Laki 2 65 71 97,3 134 213
Laki – Laki 3 47 67 47,6 154 166
Laki – Laki 4 48,5 45 90,6 181 196
Perempuan 1 69,9 68 91 201 226
Perempuan 2 71,4 66 68,3 212 205
Perempuan 3 45 70 56,6 160 180
Perempuan 4 43 60 76,3 176 195
Tg
LDL = TC – HDL – ( )
3
V. Pembahasan
Lemak dan minyak adalah adalah salah satu kelompok yang termasuk golongan l
ipida yaitu senyawa organik yang mempunyai satu sifat yang khas yaitu tidak larut dal
am air, tetapi larut dalam pelarut organik misalnya seperti ether, benzene, chloroform,
dan lain – lain (Pargiyanti, 2019). Lemak dan minyak juga merupakan zat yang sangat
penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia (Hermanto et al., 2010).
Kolesterol terdapat pada hampir semua sel hewan dan manusia. Pada tubuh man
usia terdapat di dalam darah, empedu, kelenjar adrenal bagian luar (adrenal korteks) da
n jaringan syaraf. Mula – mula kolesterol diisolasi dari batu empedu karena kolesterol
merupakan komponen utama batu empedu tersebut. Kolesterol dapat larut dalam pelar
ut lemak seperti eter, kloroform, benzena dan alkohol panas. Apabila terdapat dalam k
osentrasi yang tinggi maka kolesterol akan mengkristal dalam bentuk kristalyang tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau dan mempunyai titik lebur 150 – 151C. Enda
pan apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan pembul
uh darah dan berkurangnya elastisitas atau kelenturan pembuluh darah, maka aliran da
rah terganggu dan untuk mengatasi gangguan tersebut maka jantung harus memompa l
ebih keras (Sumarlin, 2018). Kolesterol secara terus – menerus dibentuk atau disintesis
di dalam hati (liver). Bahkan sekitar 70% kolesterol dalam darah merupakan hasil sint
esis di dalam hati, sedangkan sisanya berasal dari asupan makanan. Kolesterol juga me
rupakan bahan dasar pembentukan hormon – hormon steroid (Anies, 2015).
Kadar kolesterol yang tinggi kemungkinan disebabkan karena pola hidup yang k
urang baik serta makan makanan yang mengandung kolesterol yang tinggi dan juga fa
ktor keturunan juga mempengaruhi tingginya kadar kolesterol dalam darah. Oleh kare
na itu, makanan yang dikonsumsi akan sangat menentukan kesehatan seseorang. Karen
a dari makananlah sebagian besar penyakit berasal. Pola hidup dan konsumsi makanan
yang kurang sehat akan menyebabkan berbagai macam penyakit. Makin tinggi kadar k
olesterol maka akan semakin tinggi pula proses aterosklerosis berlangsung (Naim et a
l., 2019).
Apabila sel – sel otot arteri tertimbun lemak maka elastisitasnya akan menghilan
g dan berkurang dalam mengatur tekanan darah. Akibatnya akan terjadi berbagai peny
akit seperti hipertensi, aritmia ,serangan jantung dan stroke, dan lain-lain (Wigati, 200
7). Terjadinya penyakit bisa jadi disebabkan karena kadar HDL dan LDL yang berada
dalam tubuh tidak seimbang. Hasil yang baik adalah ketika seseorang memiliki kadar
kolesterol total yang rendah dan memiliki kadar kolesterol LDL rendah serta Kadar ko
lesterol HDLnya tinggi (Naim et al., 2019).
Terdapat beberapa jenis lemak yang disebut lipid atau fat di dalam darah terutam
a mencakup kolesterol dan trigliserida. Lemak adalah bahan kimia yang berbentuk lem
ak padat seperti lilin. Bahan ini tidak larut dan tidak bisa bercampur dengan air. Kolest
erol jahat atau low density lipopirotein (LDL) juga termasuk dalam salah satu macam l
emak tersebut. Kolesterol bisa kita temui dimana – mana di seluruh sel dan jaringan tu
buh. Kolesterol beredar melewati semua pembuluh darah. Kebanyakan kolesterol dala
m darah bisa menempel pada dinding pembuluh darah, tertimbun, menimbulkan kerak
dan bisa menyumbat pembuluh darah (Tandra, 2018).
Kolesterol merupakan substansi seperti lilin yang berwarna putih yang dapat diju
mpai didalam tubuh. Kolesterol adalah salah satu bagian dari lemak. Lemak merupaka
n salah satu gizi yang diperlukan oleh tubuh selain karbohidrat, protein, vitamin, dan
mineral. Selain sebagai sumber energi, lemak khususnya kolesterol adalah zat yang sa
ngat dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk dinding sel didalam tubuh (Kurniadi da
n Nurrahmani, 2015).
Kolesterol yang berada dalam tubuh terbagi menjadi beberapa komponen yang
memiliki peran, karakteristik dan jumlahnya mengindikasi kondisi tubuh secara spesifi
k. Kolesterol LDL disebut juga sebagai kolesterol jahat. Kolesterol ini berfungsi meng
angkut kolesterol yang paling banyak dalam darah. Meningkatnya kadar LDL dapat m
enyebabkan terjadinya pengendapan kolesterol dalam arteri. LDL disebut lemak jahat
karena memiliki kecenderungan melekat di dinding pembuluh darah, sehingga dapat m
enyebabkan penyempitan pada pembuluh darah (Kurniadi dan Nurrahmani, 2015).
Kolesterol jenis HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit dibandingkan dengan
kolesterol LDL. Fungsi HDL atau yang sering disebut dengan kolesterol baik yaitu me
ncegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi terjadinya aterosklerosis yaitu t
erbentuknya plak pada dinding pembuluh darah. Kelebihan kolesterol dibawa oleh lipo
protein yang disebut HDL untuk dibawa ke hati lalu dibuang ke dalam kandung emped
u (Kurniadi dan Nurrahmani, 2015).
Trigliserida yaitu suatu jenis lemak yang terdapat pada darah dan organ lain dala
m tubuh. Tingginya kadar trigliserida dalam darah dapat menyebabkan meningkatnya
kadar kolesterol. Trigliserida adalah lemak darah yang cenderung meningkat seiring d
engan peningkatan berat badan, diet tinggi gula atau lemak dan gaya hidup (Kurniadi d
an Nurrahmani, 2015).
Tabel 5.1 Pengelompokan Kadar Kolesterol
Kadar Kolesterol Total Kategori Kolesterol Total
< 200 mg/dl Bagus
200 – 239 mg/dl Ambang Batas Atas
240 mg/dl Tinggi
VI. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah di lakukanlakukan menunjukkan hasil kadar H
DL yang terendah 45 mg/dl dan yang tertinggi 71 mg/dl dan hasil pemeriksaan LDL y
ang terendah 47,6 mg/dl dan tertinggi 177 mg/dl. Dari hasil penelitian dapat disimpulk
an bahwa kelebihan kadar HDL dan LDL dapat meningkatkan lemak dalam tubuh, di
mana kelebihan lemak tersebut akan disimpan di bawah jaringan di bawah kulit (subku
tan).
VIII. Lampiran
Pertanyaan
1. Jelaskan penyakit yang mungkin terjadi bila kadar kolesterol jahat di dalam tubuh
tidak sesuai dengan nilai normalnya!
Jawab : Meski memiliki peranan penting bagi tubuh, kadar kolesterol LDL yang ter
lalu tinggi dapat mengendap pada dinding pembuluh darah arteri dan membentuk pl
ak atau aterosklerosis di berbagai bagian tubuh. Plak tersebut bisa menyumbat pem
buluh darah dan menghambat aliran darah, sehingga menimbulkan penyakit. Berba
gai gangguan kesehatan yang dapat terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah,
seperti :
Penyakit jantung koroner
Sumbatan oleh lemak yang terjadi pada dinding pembuluh darah arteri koroner b
isa menyebabkan aliran darah darah ke jantung berkurang. Kondisi ini bisa meny
ebabkan penderitanya mengalami angina pektoris atau bahkan serangan jantung.
Stroke
Penumpukan lemak juga bisa menyumbat pembuluh darah di otak dan menyeba
bkan penurunan aliran darah otak. Kurangnya pasokan darah inilah yang bisa me
nyebabkan stroke.
Hipertensi
Penumpukan kolestrol pada pembuluh darah arteri dapat menyebabkan pembulu
h darah mengeras dan menyempit. Hal ini membuat jantung perlu bekerja lebih k
eras untuk memompa darah agar pasokannya ke seluruh organ tubuh terpenuhi.
Akibatnya, terjadilah peningkatan tekanan darah atau hipertensi.
Penyakit arteri perifer
Aterosklerosis akibat kadar kolestrol LDL tinggi juga bisa terjadi pada pembulu
h darah arteri yang memberi pasokan ke tangan atau kaki. Akibatnya, pasokan d
arah berkurang dan menyebabkan nyeri klaudikasio intermiten.
Batu empedu
Kelebihan kolestrol LDL pada darah dapat meningkatkan jumlah asam empedu
di dalam kantung empedu. Hal ini akan meningkatkan risiko terjadinya batu emp
edu.
2. Jelaskan usaha yang harus kita lakukan untuk menjaga kadar lemak dalam tubuh
tetap berada dalam batas normal!
Jawab : Sebagai tindakan pencegahan, ada banyak cara yang dapat ditempuh agar k
adar lemak dalam tubuh tidak terus melonjak hingga menjadi sumber bahaya, misal
nya:
Selalu konsumsi makanan berprotein tanpa lemak, salah satunya mengonsumsi d
aging tanpa lemak atau bersihkan lemaknya sebelum diolah. Selain itu, juga bisa
mengganti daging merah dengan ikan, seperti salmon atau makarel.
Batasi konsumsi makanan yang digoreng. Lebih baik olah makanan dengan cara
direbus ataupun dikukus.
Buang kulit ayam sebelum mengolahnya.
Saat mengonsumsi telur, sebaiknya hindari menyertakan kuning telur.
Pilih susu, es krim, keju dan yoghurt rendah lemak.
Konsumsi cukup sayur dan buah untuk mencukupi kebutuhan serat.
Hindari konsumsi gula berlebih dan makanan yang diproses, seperti makanan ya
ng terbuat dari tepung terigu.
Hindari konsumsi minuman mengandung alkohol. Minuman alkohol mengandun
g kalori dan gula tinggi yang dapat meningkatkan kadar trigliserida.
Selain menurunkan kadar gula darah dan tekanan darah, berolahraga rutin tur
ut berperan meningkatkan kadar kolesterol baik dan menurunkan kadar trigliserida.
Beberapa jenis olahraga dapat dipilih, seperti berjalan kaki, berenang, atau berseped
a. Upayakan untuk rutin berolahraga setidaknya 30 menit sebanyak 4 – 5 kali sepek
an. Jika waktu yang dipunya terbatas, lakukan olahraga selama 10 menit lebih dari
5 kali setiap minggu. Berbagai cara dapat dilakukan sebagai upaya alami mengelola
kadar lemak. Selain ini, ada obat – obatan penurun kadar lemak yang umumnya dib
erikan kepada mereka yang sudah berisiko tinggi terkena penyakit jantung. Meski b
egitu, konsumsi obat tanpa disertai perubahan gaya hidup yang lebih sehat tetap tid
ak akan mendatangkan manfaat maksimal.
3. Seseorang mengalami nyeri yang cukup tajam di abdomen kanan atas setelah
menyantap makanan tinggi lemak. Hasil pemeriksaan fesesnya berwarna putih
keabuan. Apa kemungkinan besar penyebab gejala – gejalanya?
Feses berwarna putih keabuan menandakan memiliki kerusakan atau penyum
batan pada organ hati atau saluran empedu. Beberapa masalah hati dan empedu yan
g menyebabkan feses keabuan, diantaranya:
Mengalami hepatitis A, B dan C
Memiliki penyakit autoimun yang menyerang fungsi hati dan kanker hati
Atresia bilier, yakni penyumbatan dan pembengkakan kantong empedu
Cholestasis, yaitu berkurangnya aliran empedu yang mengakibatnya bilirubin ma
suk ke aliran darah dan menyebabkan jaundice. Kondisi ini bisa terjadi akibat atr
esia bilier yang tidak diobati.
Gejalanya dapat karena pola hidup yang tidak sehat dengan makan yang tidak
teratur serta asupan gizi yang kurang, atauobat, makanan, dan minuman yang berleb
ihan. Apabila feses berwarna putih dan terlihat pucat seperti tanah liat, bias jadi ini
adalah tanda mengalami masalah pada organ hati atau terjadi penyumbatan di salur
an empedu yaitu penyakit kolesistitis, yaitu peradangan yang terjadi pada kantonge
mpedu. Kantong empedu merupakan organ tempat penyimpanan cairan empedu, ya
itu cairan yang berperan penting dalam pencernaan lemak di dalam tubuh. Kolesisti
tis bias terjadi secara tiba-tiba (akut) atau dalam jangka panjang (kronis). Sebagian
besar kasus kolesistitis akut disebabkan oleh penyumbatan di saluran empedu, seda
ngkan kolesistitis kronis merupakan peradangan yang terjadi setelah seseorang men
galami kolesistitis akut berulang kali.
Penyebab penyakit ini adalah :
Batu empedu, yaitu partikel keras di dalam kantung empedu yang biasanya meru
pakan kumpulan kolesterol.
Lumpur bilier, yaitu cairan empedu yang telah tercampur dengan kolesterol dan
kristal garam
Penyakit infeksi, seperti HIV/AIDS yang memicu peradangan pada saluran emp
edu
Gangguan pada pembuluh darah, biasanya akibat diabetes
Jaringan parut pada saluran empedu
Tumor pada saluran empedu.
Gejala Kolesistitis:
Gejala utama kolesistitis adalah munculnya rasa sakit parah di perut bagian ka
nan atas yang bertahan selama beberapa jam. Rasa sakit ini cenderung muncul setel
ah mengonsumsi makanan berlemak. Rasa nyeri perut yang muncul bias menjalar h
ingga kepunggung atau tulang belikat kanan. Selain itu, kolesistitis juga dapat disert
ai gejalagejala seperti sakit perut yang terasa menusuk dan bertambah parah saat me
narik napas Panjang, mual, muntah, kembung, dan nafsu makan hilang, demam, kul
it dan bagian putih mata menjadi kuning, benjolan di perut, tinja berwarna seperti ta
nah liat atau putih pucat.
Penghitungan
Tg
LDL = TC – HDL – ( )
3
1. Laki – Laki 1
Tg
LDL = TC – HDL – ( )
3
240
LDL = 312 – 55 – ( ) = 177
3
2. Laki – Laki 2
Tg
LDL = TC – HDL – ( )
3
134
LDL = 213 – 71 – ( ) = 97,3
3
3. Laki – Laki 3
Tg
LDL = TC – HDL – ( )
3
154
LDL = 166 – 67 – ( ) = 47,6
3
4. Laki – Laki 4
Tg
LDL = TC – HDL – ( )
3
181
LDL = 196 – 45 – ( ) = 90,6
3
5. Perempuan 1
Tg
LDL = TC – HDL – ( )
3
201
LDL = 226 – 68 – ( ) = 91
3
6. Perempuan 2
Tg
LDL = TC – HDL – ( )
3
212
LDL = 205 – 66 – ( ) = 68,3
3
7. Perempuan 3
Tg
LDL = TC – HDL – ( )
3
160
LDL = 180 – 70 – ( ) = 56,6
3
8. Perempuan 4
Tg
LDL = TC – HDL – ( )
3
176
LDL = 195 – 60 – ( ) = 76,3
3