TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Glukosa MR (Metode Enzimatik Kalorimetri)
2.1.1 Glukosa
Glukosa merupakan salah satu bentuk hasil metabolisme karbohidrat yang
berfungsi sebagai sumber energi utama yang dikontrol oleh insulin. Kelebihan
glukosa diubah menjadi glikogen yang akan disimpan di dalam hati dan otot untuk
cadangan jika diperlukan (Auliya dkk, 2016). Kadar gula (glukosa) darah adalah
juga berarti kadar gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat
dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. Kadar gula
darah tersebut merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh di otot dan jaringan
(Rachmawati, 2015). Peningkatan kadar glukosa darah terjadi pada penderita
Toleransi Glukosa Terganggu (TGT), Gula Darah Puasa Terganggu (GDPT) dan
Diabetes Mellitus (DM) (Auliya dkk, 2016).
2.1.2 Pemeriksaan Glukosa MR
Laboratorium sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan dituntut untuk
memberikan pelayanan seoptimal mungkin, sebab semakin hari konsumen akan
semakin kritis dengan teknik pelayanan maupun hasil pemeriksaan yang
dikeluarkan oleh suatu laboratorium klinik. Oleh karena itu dituntut kepada
pengelola laboratorium untuk selalu melakukan kontrol atas segala kegiatan yang
dilaksanakan baik tahap pra analisa, Analisa dan post Analisa. Persiapan reagen
kerja merupakan bagian dari tahap pra-analisa. Tahap ini sangat menentukan
kualitas hasil pemeriksaan sampel yang nantinya akan dihasilkan dan
mempengaruhi proses berikutnya (Kustiningsih dkk, 2017).
Metode uji glukosa darah yang digunakan pada laboratorium klinik adalah
pemeriksaan enzimatik. Metode enzimatik yang digunakan untuk uji glukosa
darah ada tiga macam, yaitu: glukosa heksokinase, oksidase dan dehydrogenase.
Laboratorium ini menggunakan metode oksidase. Pada pemeriksaan glukosa
darah metode enzimatik tersebut terdapat reagen warna yang berupa enzim,
sehingga persiapan pra-analisa reagen ini harus diperhatikan karena akan
mempengaruhi kepekaan reaksi kimia yang terjadi (Kustiningsih dkk, 2017).
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, pH, kadar
substrat, kadar enzim, dan inhibitor. Kecepatan reaksi meningkat seiring
peningkatan suhu, tetapi dengan berjalannya reaksi enzimatik, titik maksimal akan
dicapai dan laju reaksi akan menurun dengan peningkatan suhu. Pada suhu rendah
reaksi kimia berlangsung lambat, sedangkan pada suhu yang lebih tinggi reaksi
berlangsung lebih cepat sampai pada suhu optimal (37 oC) (Kustiningsih dkk,
2017).
2.1.3 Prinsip Pemeriksaan Glukosa MR
Semakin hari kata kolesterol semakin sering terdengar, efek negatif dari
kolesterol semakin meningkat. Banyak informasi tentang bahaya kolesterol.
kolesterol yang menggnggu kesehatan tubuh bahkan dapat mematikan, akhirnya
tidak sedikit orang yang takut dan kolesterol adalah zat yang berbahaya bagi
tubuh dan harus dihindari. Biasanya orang yang tidak menyadari adanya kelebihan
kolesterol dalam darahnya, dan juga tidak sedikit setelah mengalami serangan
jantung dan stroke baru seseorang menyadari bahwa dia memiliki kelebihan
kolesterol yang cukup tinggi dalam tubuhnya. Untuk dapat mengetahui keadilan
dalam tubuh seseorang, diperlukan pemeriksaan khusus dengan mengambil darah
dari pasien dan mengukur kadar kolesterol di dalam darah tersebut di
laboratorium (Graha, 2010).
Total Kolesterol :
1. Kurang dari 200 mg/dL (5,17 mmol/L) dikategorikan sebagai standar yang
baik.
2. 200-239 mg/dL (5,17 - 6,18 mmol/L) dikategorikan sebagai batas normal
tertinggi.
3. Lebih dari 240 mg/dL (6,21 mmol/L) dikategorikan sebagai koresterol
tinggi.
(Graha, 2010).
DAFTAR PUSTAKA
Auliya, P., F. Oenzil., Z.D. Rofinda. 2016. Gambaran Kadar Gula Darah pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang Memiliki Berat
Badan Berlebih dan Obesitas. Jurnal Kesehatan Andalas 5(3): 528-533.
Dalimartha, S., F. Adrian 2012. Makanan dan Herbal Untuk Penderita Diabetes
Militus. Jakarta: Penebar Swadaya.
Graha, C.K. 2010. 100 Ouestion and Answer Kolesterol. Jakarta: Elex Media
Komputindo
Kustiningsih, Y., N. Megawati., J.J. Kartiko., L. Lutpiatina. 2017. Pengaruh
Variasi Suhu Awal Reagen Terhadap Kadar Glukosa Darah Metode
Enzimatik. Medical Laboratory Technology Journal ISSN 2461-0879.
Rachmawati, N. 2015. Gambaran Kontrol Dan Kadar Gula Darah Pada Pasien
Diabetes Melitus Di Poliklinik Penyakit Dalam Rsj Prof. Dr. Soerojo
Magelang. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang Fakultas Kedokteran
Jurusan Keperawatan.
Santhi, D. 2019. Penuntun Praktikum Kimia Klinik. Denpasar: Departemen
Patologi Klinis Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana.
Soeroso, J., H. Algristian. 2011. Asam Urat. Jakarta: Penebar Swadaya Grup.
Zahroh, C., K. Faiza. 2018. Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan
Nyeri Pada Penderita Penyakit Artritis Gout. Jurnal Ners dan Kebidanan
5(3): 182-187.