Disusun oleh:
METABOLISME
LEMAK
Latar belakang
Menurut Nilawati S., dkk. (2008), jika takarannya pas, kolesterol adalah
lemak yang berperan penting dalam tubuh.Kolesterol terbentuk secara alamiah.
Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan
oleh tubuh dengan bermacam-macam fungsi, antara lain untuk membuat hormon
seks, hormon korteks adrenal, vitamin D, dan untuk membuat garam empedu yang
membantu usus untuk menyerap lemak. Kolesterol yang diproduksi oleh tubuh
terdiri dari 2 jenis, yaitu kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang biasa
disebut dengan kolesterol baik dan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein)
disebut dengan kolesterol jahat. Menurut Kowalski (2010), LDL disebut sebagai
kolestrol jahat dikarenakan Klesterol LDL dapat menumpuk pada dinding
pembuluh darah arteri oroner dan menyebabkan penyumbatan. Kelebihan kadar
kolesterol dalam darah disebut dengan hiperkolesterolemia. (Mayes, 2003)
2
Tujuan Praktikum
1. Kolesterol
- Serum
- Larutan kerja : Kolestrol
- Larutan standard
- Aquadest
- Tabung reaksi 3
- Micropipette 1.0 ml
- Micropipette 10 µl
2. Trigliserida
- 3 Tabung reaksi, masing-masing diberi label Blanko, Standar,
Test
- Mikropipet 1,0 ml
- Mikropipet 0,01 ml (10 l)
- Aquades
- Serum
- Reagen
- Larutan standar Trigliserida
- Spektrofotometer
3
Prosedur Kerja
a. Kolesterol
Hasil
4
b. Trigliserida
Hasil
5
Abs. Serum u/ triglisarida
a. Perhitungan Triglisarida
b. Perhitungan Kolesterol
Kolesterol [sampel]
6
No. Hasil Pembahasan
1. Kolesterol Kolestrol merupakan komponen dalam membentuk
lemak. Secara umum, kolesterol berfungsi untuk
membangun dinding didalam sel (membran sel) dalam
tubuh. Selain itu, kolesterol juga berperan penting
dalam memproduksi hormon seks, vitamin D, serta
berperan penting dalam menjalankan fungsi saraf dan
otak (Mumpuni Y Wulandari, 2011).
2. Absorbansi Masing-masing tabung reaksi diisi dengan larutan kerja
tabung blank = kolesterol sebanyak 1 ml dan tabung reaksi ini dijadikan
0,0606 mg/dl sebagai blank. Tabung ini hanya diisi dengan larutan
kerja kolesterol kemudian tabung reaksi diinkubasi
selama 20 menit. Penelitian lama waktu pemeriksaan
kadar HDL inkubasi menggunakan metode kolesterol
dimana spesimen harus enzimatik, diinkubasi pada
suhu yang sesuai dengan suhu pemeriksaan (Depkes RI,
2008). proses inkubasi ini bertujuan agar terjadi reaksi
pada larutan tersebut, namun karena pada tabung ini
merupakan larutan blank, maka hanya dijadikan
sebagai pembanding bagi tabung standard dan tabung
test. Setelah itu tabung blank dimasukkan ke dalam tube
dan di cek di spektrofotometer. Hasil absorbansi test
yang didapatkan adalah 0.0606 pada semua sampel.
3. Absorbansi Larutan berwarna merah berasal dari quinonimine.
tabung standard = Quinonimine merupakan hasil reaksi yang terjadi antara
0,2027 mg/dl larutan kerja kolesterol dengan larutan standard.
Indikator quinoneimine terbentuk dari hydrogen
Larutan berwarna
peroksida dan 4 - aminoantiphyrine dengan adanya
merah
phenol dan peroksidase. Reaksi kimia yang terjadi :
7
Cholesterol ester + H2O - cholesterol asam lemak
cholesterol + O2 → cholesterol - 3 -:1 + H2O22H22O2 +
4 - aminoantiphyrine + phenol g quinoneimine + 4H2O
Nilai normal: < 200 mg dl
(Hardjoeno, 2003). Hasil yang didapatkan dari
absorbansi serum untuk kolesterol pada tabung standard
yaitu 0,2027 mg/dl.
4. Rata-rata Larutan kerja kolesterol dicampurkan dengan serum
absorbansi sebanyak 10 μl sehingga tabung ketiga ini menjadi
tabung tabung test. Serum adalah bagian cair darah yang tidak
test=0,292979999 mengandung sel-sel darah dan faktor-faktor pembekuan
mg/dl ~ 0,2930 darah. Protein-protein koagulasi lainnya dan protein
mg/dl. yang tidak terkait dengan hemostasis, tetap berada
[Kolesterol] dalam serum dengan kadar serupa dalam plasma.
sampel = 327,065 Apabila proses koagulasi berlangsung secara abnormal,
mg/dl. serum mungkin mengandung sisa fibrinogen dan
produk pemecahan fibrinogen atau protrombin yang
belum di konevensi (Sacher dan McPerson, 2012).
Serum diperoleh dari spesimen darah yang tidak
ditambahkan antikoagulan dengan cara memisahkan
darah menjadi 2 bagian dengan menggunakan
sentrifuge, setelah darah didiamkan hingga membeku
kurang lebih 15 menit (Nugraha, 2015). Larutan yang
berisi campuan antara larutan kerja kolesterol dengan
serum di inkubasi selama 20 menit agar terjadi reaksi
antara kedua larutan tersebut dan menghasilkan warna
merah yang berasal dari quinoneimine. Kemudian
tabung diukur menggunakan spektofotometer dengan
panjang gelombang. Hasil yang didapatkan absorbansi
8
tabung blank, tabung standard, dan tabung test masing-
masing adalah 0,0606 ; 0,2027 ; 0,2930 mg/dl.
9
Hasil absorbansi tabung standar : 0.2154
Kesimpulan
1. Sampel melebihi dari batas kolesterol yang normal, berarti didalam darah sampel
atau tabung test mengandung banyak kolesterol yang berlebih atau biasa disebut
juga sebagai hiperkolesterolemia.
2. Konsentrasi trigliserida dari sampel atau tabung memiliki nilai yang melebihi dari
standar konsentrasi trigliserida (200 mg/dl). Hal tersebut menunjukan bahwa di
dalam darah tersebut mengandung kadar trigliserida yang berlebih atau biasa
disebut juga sebagai hipertrigliseridemia.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ardian Felix dan Dalimartha Setiawan (2011), Khasiat Buah Dan Sayur, Depok :
Penebar Swadaya
City, Ardhilla and Noni, Oktaviani, 2013. Diaskol Jantroke (Diabetes Millitus,
Asam Urat, Kolesterol, Jantung, dan Stroke). IN AzNa Books. Yogyakarta.
Guyton, A.C. 1997. Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC: 1348-1349, 1351,
1353.
Mayes P.A. 2003. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid. Dalam: Murray R.K.,
Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W., ed:Biokimia Haper. Edisi 25.
Jakarta: EGC. Hal 254-269
Mumpuni Y., Wulandari A., 2011. Cara Jitu Mengtasi Kolesterol. Yogyakarta:
Andi.
11
Sacher, R. A. and McPherson, R. A. (2012) Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Laboratorium. Edisi 11. Alih Bahasa: H. Hartanto. Jakarta: EGC.
12