Anda di halaman 1dari 12

Tanggal Praktikum : Jum’at, 24 April 2020

Dosen Pembimbing : Dr. Aziiz Mardanarian Rosdianto,


S.Kep., Ners., M.Si., MH.Kes.

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA


METABOLISME LEMAK

Disusun oleh:

Arvia Chairunnisa (130210190020)

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
APRIL 2020
MODUL III

METABOLISME
LEMAK

Latar belakang

Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol (Michelle


et al, 1993) dan merupakan suatu zat lemak yang beredar di dalam darah,
berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh hati dan
sangat diperlukan oleh tubuh.Kolesterol termasuk golongan lipid yang tidak
terhidrolisis dan merupakan sterol utama dalam jaringan tubuh manusia.
Kolesterol mempunyai makna penting karena merupakan unsur utama dalam
lipoprotein plasma dan membran plasma serta menjadi prekursor sejumlah
besar senyawa steroid (City dan Noni, 2013).

Menurut Nilawati S., dkk. (2008), jika takarannya pas, kolesterol adalah
lemak yang berperan penting dalam tubuh.Kolesterol terbentuk secara alamiah.
Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan
oleh tubuh dengan bermacam-macam fungsi, antara lain untuk membuat hormon
seks, hormon korteks adrenal, vitamin D, dan untuk membuat garam empedu yang
membantu usus untuk menyerap lemak. Kolesterol yang diproduksi oleh tubuh
terdiri dari 2 jenis, yaitu kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang biasa
disebut dengan kolesterol baik dan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein)
disebut dengan kolesterol jahat. Menurut Kowalski (2010), LDL disebut sebagai
kolestrol jahat dikarenakan Klesterol LDL dapat menumpuk pada dinding
pembuluh darah arteri oroner dan menyebabkan penyumbatan. Kelebihan kadar
kolesterol dalam darah disebut dengan hiperkolesterolemia. (Mayes, 2003)

2
Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum Pengenalan Alat-alat Laboratorium adalah


sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui kadar kolestrol dalam darah dengan metode
enzimatik tinder.
b. Untuk mengetahuikadar trigliserida dalam darah dengan metode
enzimatik tinder.

Alat dan Bahan

1. Kolesterol
- Serum
- Larutan kerja : Kolestrol
- Larutan standard
- Aquadest
- Tabung reaksi 3
- Micropipette 1.0 ml
- Micropipette 10 µl
2. Trigliserida
- 3 Tabung reaksi, masing-masing diberi label Blanko, Standar,
Test
- Mikropipet 1,0 ml
- Mikropipet 0,01 ml (10 l)
- Aquades
- Serum
- Reagen
- Larutan standar Trigliserida
- Spektrofotometer

3
Prosedur Kerja

a. Kolesterol

larutan kerja kolesterol sebanyak 1.0 ml

- diisi masing-masing tabung reaksi dengan larutan kerja


kolestrol sebanyak 1.0 ml
- tabung pertama dijadikan tabung blank dengan ketentuan
hanya diberikan larutan kerja kolestrol
- tabung kedua dijadikan tabung standard dengan
ketentuan diberi tambahan larutan standard sebanyak 10
µl
- tabung ke-3 dijadikan tabung test dengan ketentuan
diberi serum sebanyak 10 µl
- masing-masing tabung didiamkan dalam suhu ruangan
selama 20 menit
- dimasukkan tabung blank ke dalam tube dan di cek di
spektrofotometer lalu di set blank dan dicatat
- dibersihkan tube dari larutan blank dan dimasukkan
larutan standard ke dalam tube dan ke kedalam
spektrofotometer lalu catat perubahan
- dibersihkan tube dari larutan standard dan dimasukkan
larutan test ke dalam tube dan ke spektrofotometer lalu
catat perubahan

Hasil

4
b. Trigliserida

tabung diberi label blank, standar, dan test

- larutan blanko dibuat dengan mengambil aquadest dan


reagen sebanyak 10 µl dan 1000 µl
- dibuat larutan standar yang berisi 10 µl, standar gliserida
200 mg/dL dan reagen sebanyak 1000 µl
- dicampur dan diinkubasi selama 20 menit pada suhu
ruangan
- dihitung konsentrasi tligliserida dalam sampel persamaan

Hasil

Hasil dan Pembahasan

Abs. Serum u/ kolesterol

5
Abs. Serum u/ triglisarida

a. Perhitungan Triglisarida

b. Perhitungan Kolesterol

Kolesterol [sampel]

6
No. Hasil Pembahasan
1. Kolesterol Kolestrol merupakan komponen dalam membentuk
lemak. Secara umum, kolesterol berfungsi untuk
membangun dinding didalam sel (membran sel) dalam
tubuh. Selain itu, kolesterol juga berperan penting
dalam memproduksi hormon seks, vitamin D, serta
berperan penting dalam menjalankan fungsi saraf dan
otak (Mumpuni Y Wulandari, 2011).
2. Absorbansi Masing-masing tabung reaksi diisi dengan larutan kerja
tabung blank = kolesterol sebanyak 1 ml dan tabung reaksi ini dijadikan
0,0606 mg/dl sebagai blank. Tabung ini hanya diisi dengan larutan
kerja kolesterol kemudian tabung reaksi diinkubasi
selama 20 menit. Penelitian lama waktu pemeriksaan
kadar HDL inkubasi menggunakan metode kolesterol
dimana spesimen harus enzimatik, diinkubasi pada
suhu yang sesuai dengan suhu pemeriksaan (Depkes RI,
2008). proses inkubasi ini bertujuan agar terjadi reaksi
pada larutan tersebut, namun karena pada tabung ini
merupakan larutan blank, maka hanya dijadikan
sebagai pembanding bagi tabung standard dan tabung
test. Setelah itu tabung blank dimasukkan ke dalam tube
dan di cek di spektrofotometer. Hasil absorbansi test
yang didapatkan adalah 0.0606 pada semua sampel.
3. Absorbansi Larutan berwarna merah berasal dari quinonimine.
tabung standard = Quinonimine merupakan hasil reaksi yang terjadi antara
0,2027 mg/dl larutan kerja kolesterol dengan larutan standard.
Indikator quinoneimine terbentuk dari hydrogen
Larutan berwarna
peroksida dan 4 - aminoantiphyrine dengan adanya
merah
phenol dan peroksidase. Reaksi kimia yang terjadi :

7
Cholesterol ester + H2O - cholesterol asam lemak
cholesterol + O2 → cholesterol - 3 -:1 + H2O22H22O2 +
4 - aminoantiphyrine + phenol g quinoneimine + 4H2O
Nilai normal: < 200 mg dl
(Hardjoeno, 2003). Hasil yang didapatkan dari
absorbansi serum untuk kolesterol pada tabung standard
yaitu 0,2027 mg/dl.
4. Rata-rata Larutan kerja kolesterol dicampurkan dengan serum
absorbansi sebanyak 10 μl sehingga tabung ketiga ini menjadi
tabung tabung test. Serum adalah bagian cair darah yang tidak
test=0,292979999 mengandung sel-sel darah dan faktor-faktor pembekuan
mg/dl ~ 0,2930 darah. Protein-protein koagulasi lainnya dan protein
mg/dl. yang tidak terkait dengan hemostasis, tetap berada
[Kolesterol] dalam serum dengan kadar serupa dalam plasma.
sampel = 327,065 Apabila proses koagulasi berlangsung secara abnormal,
mg/dl. serum mungkin mengandung sisa fibrinogen dan
produk pemecahan fibrinogen atau protrombin yang
belum di konevensi (Sacher dan McPerson, 2012).
Serum diperoleh dari spesimen darah yang tidak
ditambahkan antikoagulan dengan cara memisahkan
darah menjadi 2 bagian dengan menggunakan
sentrifuge, setelah darah didiamkan hingga membeku
kurang lebih 15 menit (Nugraha, 2015). Larutan yang
berisi campuan antara larutan kerja kolesterol dengan
serum di inkubasi selama 20 menit agar terjadi reaksi
antara kedua larutan tersebut dan menghasilkan warna
merah yang berasal dari quinoneimine. Kemudian
tabung diukur menggunakan spektofotometer dengan
panjang gelombang. Hasil yang didapatkan absorbansi

8
tabung blank, tabung standard, dan tabung test masing-
masing adalah 0,0606 ; 0,2027 ; 0,2930 mg/dl.

Nilai absorbansi dari tabung standar : 0.1421

Nilai absorbansi dari tabung test : 0.2324


5. Trigliserida Trigliserida adalah ester dari alkohol gliserol dengan
asam lemak. Trigliserida merupakan bentuk simpanan
lemak di dalam tubuh yang berfungsi sebagai sumber
energi. Ketika tubuh membutuhkan energi, maka enzim
lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida
menjadi asam lemak dan gliserol dan melepasnya ke
dalam pembuluh darah. Sel-sel yang membutuhkan
kompenen tersebut akan membakarnya maka
komponen tersebut akan menghasilkan energi,
karbondioksida (CO2) dan air (H2O) (Guyton, 1997).
Trigliserida terbentuk dari lemak dan gliserol yang
berasal dari makanan dengan rangsangan insulin atau
kalori yang berlebihan karena konsumsi makan yang
berlebihan. Kelebihan kalori tersebut kemudian diubah
menjadi trigliserida dan disimpan sebagai lemak di
bawah kulit (Dalimartha, 2011).
6. Konsentrasi Digunakan larutan standar sebagai pembanding untuk
trigliserida
larutan lain. Lalu ditambahkan reagen sebanyak 1000 μl
254.64 mg/dl. ke dalam masing-masing tabung reaksi yang
selanjutnya diinkubasi 20 menit, kemudian dilakukan
absorbansi test menguunakan spektofotometer dengan
panjang gelombang 546 nm (panjang gelombang sinar
tampak 380-780 nm.

Hasil absorbansi tabung blank : 0.0485

9
Hasil absorbansi tabung standar : 0.2154

Rata - rata hasil dari tabung sampel : 0.2610

Kesimpulan

1. Sampel melebihi dari batas kolesterol yang normal, berarti didalam darah sampel
atau tabung test mengandung banyak kolesterol yang berlebih atau biasa disebut
juga sebagai hiperkolesterolemia.

2. Konsentrasi trigliserida dari sampel atau tabung memiliki nilai yang melebihi dari
standar konsentrasi trigliserida (200 mg/dl). Hal tersebut menunjukan bahwa di
dalam darah tersebut mengandung kadar trigliserida yang berlebih atau biasa
disebut juga sebagai hipertrigliseridemia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ardian Felix dan Dalimartha Setiawan (2011), Khasiat Buah Dan Sayur, Depok :
Penebar Swadaya

City, Ardhilla and Noni, Oktaviani, 2013. Diaskol Jantroke (Diabetes Millitus,
Asam Urat, Kolesterol, Jantung, dan Stroke). IN AzNa Books. Yogyakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Profil kesehatan Indonesia 2007. Jakarta :


Depkes RI Jakarta.

Guyton, A.C. 1997. Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC: 1348-1349, 1351,
1353.

Hardjoeno, H. 2003. Interprestasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik Lembaga


Penerbitan Hasanudin. Universitas Hasanudin Makasar

Kowalski, Robert. 2010. Terapi Hipertensi: Program 8 minggu Menurunkan


Tekanan Darah Tinggi. Alih Bahasa: Rani Ekawati. Bandung: Qanita Mizan
Pustaka

Mayes P.A. 2003. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid. Dalam: Murray R.K.,
Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W., ed:Biokimia Haper. Edisi 25.
Jakarta: EGC. Hal 254-269

Mumpuni Y., Wulandari A., 2011. Cara Jitu Mengtasi Kolesterol. Yogyakarta:
Andi.

Nilawati, S dkk., 2008. Care Yourself Kolesterol, Niaga Swadaya, Jakarta.

Nugraha, Gilang (2015) Panduan Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar.


Jakarta: CV Trans Info Medika.

11
Sacher, R. A. and McPherson, R. A. (2012) Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Laboratorium. Edisi 11. Alih Bahasa: H. Hartanto. Jakarta: EGC.

12

Anda mungkin juga menyukai