Disusun Oleh :
M YUSUP
191FF03010
S1 3FA1
FAKULTAS FARMASI
2022
MODUL 5
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA, KOLESTEROL, DAN
KREATININ
I. Tujuan
1. Kompetensi yang Dicapai
Mahasiswa mampu menjelaskan Pemeriksaan trigliserida, kolesterol dan kreatinin,
metode pengukuran trigliserida, kolesterol dan kreatinin, parameter pemeriksaan,
pengolahan data, serta penarikan kesimpulan.
2. Tujuan Praktikum
a. Analisis data hasil pemeriksaan trigliserida
b. Analisis data hasil pemeriksaan kolesterol total
II. Prinsip
a. Prinsip pemeriksaan trigliserida
Enzimatis kolorimetrik → Metode GPO-PAP (Glycerol Phosphate Oxidase ± Para
Aminophenazone)
A sample = 0,387 nm
0,385 nm
0,387 nm
A sample – A blanko = 0,322 nm
0,320 nm
0,322 nm
A sample rata-rata = 0,3213 nm
Ditanyakan : Kadar kolesterol tetap ?
Perhitungan :
Kolesterol = (△A Sampel)/(△A Standar) x Konsentrasi Standar (200 mg/dL)
= ( 0,3213 nm / 0,127 nm) x 200 mg/dl
= 2,5299 x 200 mg/dl
= 505,98 mg/dl
2. Trigliserida
Diketahui:
A blanko = 0,147 nm
A standar = 0,345 nm
A standar – A blanko = 0,345 nm – 0,147 nm = 0,198 nm (△A standar)
A sample = 0,256 nm
0,257 nm
0,254 nm
Reagen CHOD-PAP yang digunakan, bekerja dalam tiga tahap reaksi yaitu reaksi
hidrolisis, oksidasi dan pemasangan (couple reaction). Reaksi hidrolisis dilakukan dengan
bantuan enzim pengkatalisis kolesterol ester menjadi kolesterol yaitu enzim
kolesterolesterase. Enzim ini menghidrolisis ikatan kolesterol ester sehingga menjadi
kolesterol. Memasuki tahap oksidasi, kolesterol kemudian dioksidasi menjadi cholest-4-
ene-3-one dengan bantuan enzim kolesterol oksidase (Ratna, 2007)
Perubahan warna menjadi merah ini diperlukan agar campuran dari larutan dapat
diukur absorbansinya menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis dengan sinar visibel.
Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 546 nm yang merupakan panjang
gelombang maksimum untuk quinoeimine , Quinoeimine akan terukur absorbansinya pada
panjang gelombang 546 nm dan nilai absorbansi tersebut sebanding dengan kadar
kolesterol dalam darah.
Berdasarkan hasil pengujian kadar kolesterol didapatkan hasil pengujian sebesar
505,98 mg/dl hasil yang didapatkan ini menunjukan bahwa kadar kolesterol tersebut berada
direntang yang tinggi karena berdasarkan literatur kadar kolesterol yang normal berada
pada rentang < 200 mg/dl (Kemenkes, 2019).Tingginya kadar kolesterol dapat disebabkan
oleh makanan yang tinggi lemak dan sumber kolesterol (seperti makanan berminyak,
bersantan, makanan fast food), alkohol dan gula yang berlebihan.
Pengujian selanjutnya yaitu dilakukan pengukuran kadar trigliserida dalam tubuh.
Trigliserida adalah sumber energi yang sangat penting bagi otot dan jantung selain itu
sebagai tempat penyimpanan lemak di dalam tubuh dan aliran darah.Trigliserida
merupakan penyimpan lipid yang utama di dalam jaringan adipose, lipid akan terlepas
setelah terjadi hidrolisis oleh enzim lipase yang sensitif-hormon menjadi asam lemak bebas
dan gliserol (Ahmad H, 2009).
Penyusun Trigliserida utama minyak nabati dan lemak hewani yang terbentuk dari
3 asam lemak dan gliserol. Fungsi utama trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak
disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida, dan apabila sel membutuhkan energi,
enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen
tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida dan air. Kondisi
tubuh yang normal, simpanan trigliserida cukup untuk memenuhi kebutuhan energi selama
dua bulan (Mustikaningrum, 2010)
Pada pemerikasaan kadar trigiliserida ini metode yang digunakan yaitu enzimatis
kolorimetri (GPO-PAP). Dengan metode ini trigliserida akan dihidrolisa dengan enzimatis
menjadi gliserol dan asam bebas, reaksi yang terjadi pada penetapan kadar trigliserida yaitu
dengan terbentuknya senyawa kompleks 4-(p-benzoquinone-mono-imino)-phenazon yang
berwarna yang dapat diukur kadarnya mengunakan spektrofotometer pada panjang
gelombang 500 nm (Hardisari et al, 2016)
VII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan
kolesterol total didapatkan hasil sebesar 505,98 mg/dL sehingga kadar kolesterol total yang
didapatkan dalam tubuh sangat tinggi karena kadar kolesterol yang normal dalam tubuh
yaitu < 200 mg/dl.Selanjutnya pada pengujian kadar trigliserida yang telah dilakukan
didapatkan hasil kadar sebesar 109,09 mg/dl berdasarkan hasil yang didapatkan tersebut
nilai tligliserida dikatakan normal karena menurut litelatur kadar normal trigliserida yaitu
< 150 mg/dl.Sedangkan yang terakhir dilakukan pengujian kadar kreatinin dan didapatkan
hasil pengujian sebesar 1,47 mg/dl berdasarkan nilai yang didapatkan kadar kreatinin
tersebut dikatakan tinggi karena menurut literatur nilai normal kreatin untuk laki-laki
berada pada rentang 0,9-1,3 mg/dl , dan untuk perempuan berada pada rentang 0,6-1,1
mg/dl.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad H, 2009. Memerangi Diabetes Melalui Diet Golongan Darah Dan Pola Makan
Yang Benar. PT Benteng Pustaka Yogyakarta.
Banerjee A.Renal physiology.In :Clinicalphysiology an examination primer. USA :
Cambridge UniversityPress; 2005. p. 61.
Corwin, Elizabeth.J. 2009. Patofisiologi : Buku Saku. Edisi 5. Egi. Komara.Yudha. Jakarta
: EGC
Dalimartha, S. 2008. 36 Resep Tumbuhan Obat Untuk Menurunkan Kolesterol. Penerbit
Niaga Swadaya. Jakarta
Hardisari, R., & Koiriyah, B. (2016). Gambaran Kadar Trigliserida (Metode Gpo-Pap)
Pada Sampel Serum dan Plasma EDTA. Jurnal Teknologi Laboratorium, 5(1), 27-31.
Kemenkes, 2018. Nilai Normal Trigliserida. Diakses dari
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-
pembuluh-darah/berapa-nilai-trigliserida-anda [pada 06 April 2022]
Kemenkes, 2019 .Nilai Normal Kolesterol Total. Diakses dari
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-
pembuluh-darah/berapa-nilai-normal-kolesterol-total [pada 06 April 2022]
Mustikaningrum Sari. 2010. Perbedaan Kadar Trigliserida Darah Pada Perokok Dan
Bukan Perokok. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Nilawati, S. 2008. Care Yourself Kolesterol. Penerbit Penebar Plus. Jakarta.
Ratna,S. 2007. Pengukuran Kadar Kolesterol Dengan Enzim Sebagai Reagen Pada Kimia
Klinik. Surabaya: Airlangga
Wulandari E.R.N., 2010, Sequential Injection-Flow Reversal Mixing (SI-FRM) untuk
Penentuan Kreatinin dalam Urin. Universitas Brawijaya. Skripsi. FMIPA. Malang.
Zulbadar, P. 2008. Memahami Teori dan Praktik Biokimia Dasar Medis. Jakarta: EGC.