Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM IV

PROFIL LIPID

“PEMERIKSAAN KOLESTEROL TOTAL”

18 November 2021

Kelompok 7/ Farmasi 3D

Refi Tazhqiyatul Fadilah (31119196)


Resi Mustika (31119163)
Rifa Sopiatul huda (31119204)
Rindu Alisya Selviyanti (31119199)
Robby Fajar Muharram (3111159)

STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

2021/2022
A. TUJUAN PERCOBAAN
Menganalisis kadar kolesterol total dan menginterpretasikan hasil serta menghubungkan
dengan patologi klinik.

B. LANDASAN TEORI
Kolesterol merupakan komponen membran struktural sel dan komponen sel otak
maupun syaraf. Dalam hati kolesterol disintesis dan disimpan. Kadar tinggi terdapat pada
hati dan jaringan kelenjar. Pembentukan asam empedu, asam folat, hormon adrenal
korteks, estrogen, androgen, dan progesteron memerlukan kolesterol. Kolesterol dalam
tubuh dapat diperoleh dari sintesis dalam hati dengan bahan utama karbohidrat, protein,
dan lemak. Banyak sedikitnya tergantung jumlah kebutuhan dan jumlah kolesterol dari
makanan.
Kolesterol merupakan satu-satunya steroid yang ada dalam kolesterol yang bisa
dinilai diseluruh tubuh, kolesterol sebagian disintesis secara endogen dari asetil Ko-A
melalui β-hidroksi, β metil glutamil Ko-A, dan sebagian diproduksi oleh hepar. Perubahan
pola dan gaya hidup salah satunya adalah banyak restoran makanan cepat saji yang
menjual makanan mengandung kolesterol tinggi berisiko meningkatkan kadar kolesterol
darah atau hiperkolesterolomi. Kenaikan kolesterol darah sangat berhubungan dengan
terjadinya penyakit jantung. Hiperkolesterolomia biasanya terjadi pada orang yang gemuk
atau lanjut usia, tetapi tidak dapat menutup kemungkinan gangguan metabolisme ini dapat
terjadi pada orang kurus bahkan usia muda. Pada penyakit ini fungsi dan struktur dari jari
jaringan atau organ tertentu dapat memburuk dari waktu ke waktu.
Penyakit yang termasuk dalam kelompok ini antara lain penyakit jantung coroner
(PJK) dan kardiovaskuler. Pemeriksaan kadar kolesterol total menggunakan serum darah
seringkali mendapatkan kesulitan karena volume darah yang tidak mencukupi atau kondisi
serum yang lisis akibat pengambilan yang kurang tepat. Kondisi sampel yang tidak baik
tentu akan mempengaruhi hasil pemeriksaan, oleh karena itu apabila hal itu terjadi,
pemeriksaan kolesteol dapat menggunakan sampel plasma EDTA. Penggunaan plasma
biasanya digunakan dalam pemeriksaan karena menghemat waktu yaitu sampel plasma
dapat disentrifuge langsung tanpa menunggu sampel menggumpal dan tidak seperi serum,
perlu menunggu sampai koagulasi selesai dengan volume minimal darah lebih sedikit dan
yang diperlukan untuk pembuatan plasma, akan tetapi penambahan antikoagulan yang
dapat mengganggu beberapa analitis yaitu dapat mempengaruhi hasil.
Kolesterol darah salah satu factor penting ysng memberikan tanda-tanda paling jelas
akan timbulya penyakit jantung. Semakin tinggi kadar kolesterol dalam darah, semakin
besar pula resiko kematian sebagai akibat pengerasan pembuluh darah coroner. Kadar
kolesterol yang diinginkan adalah <200 mg/dL, resiko sedang 200-240 mg/dL dan resiko
tinggi 240 mg/dL. Kolesterol dibandingkan dengan metabolisme lipid dan merupakan
sumber untuk sintesa hormone steroid. Kolesterol diserap dari usus dan masuk kedalam
aliran darah dalam bentuk kilomikron. Setelah kilomikron melepaskan rigliserida, sisa
kilomikron akan membawa kolesterol menuju hati. Hati sendiri juga memproduksi
kolesterol. Sebagian kolesterol diekskresikan kedalam empedu sebagai asam kolat atau
asam kenodioksikolat (asam empedu) atau sering disebut kolesterol yang tak berubah.
Pemeriksaan kolesterol total dapat digunakan plasma atau serum pasien. Plasma adalah
cairan kekuningan yang masih mengandung fibrinogen, factor pembekuan dan protombin
karena adanya penambahan antikoagulan. Sedangkan serum adalah bagian darah yang
tersisa setelah darah membeku. Pembekuan mengubah semua fibrinogen menjadi fibrin
dengan menghabiskan factor VII, V dan protombin. Factor pembekuan lain dan protein
yang tidak ada hubungannya dengan hemostatis tetap ada dalam serum dengan kadar sama
seperti dalam plasma. Bila proses pembekuan tidak normal serum mungkin masih
mengandung sisa fibrinogen, produk perombakan fibrinogen atau protombin yang tidak
berubah.

C. PRINSIP PERCOBAAN
Kolesterol ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi. Indicator
quinoneimine terbentuk dari hydrogen peroxidase dan 4-aminoantipyrin dengan adanya
phenol dan peroxidase.

Kolesterol esterase
Kolesterol ester + H2O kolesterol + asam lemak

Kolesterol oksidase
Kolesterol + O2 4-kolestern-3-one + H2O2
Peroksidase
2H2O2 + fenol + aminoantipyrine quinoneimine + 4H2O
D. ALAT DAN BAHAN
Alat
1. Spektrofotometer/fotometer
2. Micro pipet (ukuran 10 µL dan 1000 µL)
3. Tabung reaksi
4. Tip kuning dan biru
5. Ependorf / kuvet
6. Sentrifugator
7. Timer
8. Kapas alcohol
9. Tissue
10. Spuit (5 mL)

Bahan
1. Sampel serum / plasma (antikoagulan EDTA)
2. Reagen CHOD-PAP
3. Aquadest

E. PROSEDUR PERCOBAAN

Ependorf / Kuvet Blanko Standart Sampel


Serum - - 10 μL
Standart - 10 μL -
Reagen 1000 μL 1000 μL 1000 μL

Dicampur dan diinkubasi Diukur absorban Dihitung


selama 30 menit pada sampel dan standar, konsentrasi/
20-25°C atau 10 menit dibaca terhadap reagen kadar asam
pada 37°C. blanko pada panjang urat dalam
gelombang 520 nm sampel

Interpretasi
• Normal <200 mg/dL Perhitungan :
(𝐴 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙)
• resiko sedang 200-240 Kolesterol sampel (mg/dl) = (𝐴 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟) x
mg/dL konsentrasi standar (mg/dl)
• resiko tinggi 240
mg/dL
F. HASIL PENGAMATAN
Pengulangan Absorbansi Konsentrasi
G.
kolesterol (mg/dl)
Standar - 0,2491 200 mg/dl
Sampel - 0,1325

Dit : kadar kolesterol total dalam serum?


Jawab
Perhitungan :
(𝐴 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙)
Kolesterol sampel (mg/dl) = x konsentrasi standar (mg/dl)
(𝐴 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟)
0,2491
= x 200 mg/dl
0,1325
= 106,38 mg/dl

Interpretasi Hasil : normal, karena ≤ 200 mg/dl

H. PEMBAHASAN

Kolesterol merupakan komponen membran struktural sel dan komponen sel otak
maupun syaraf. Dalam hati kolesterol disintesis dan disimpan. Kadar tinggi terdapat pada
hati dan jaringan kelenjar. Pembentukan asam empedu, asam folat, hormon adrenal
korteks, estrogen, androgen, dan progesteron memerlukan kolesterol. Kolesterol dalam
tubuh dapat diperoleh dari sintesis dalam hati dengan bahan utama karbohidrat, protein,
dan lemak. Banyak sedikitnya tergantung jumlah kebutuhan dan jumlah kolesterol dari
makanan.

Pada praktikum ini, dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total. Interpretasi angka
kolesterol darah adalah <200 mg/dL yaitu angka yang diharapkan, 200-239 mg/dL yaitu
batas normal tertinggi, dan >240 yaitu tinggi.
Pada praktikum kali ini, pemeriksaan kadar kolesterol dilakukan dengan
menggunakan metode CHOD-PAP dimana kolesterol ditentukan setelah hidrolisa
enzimatik dan oksidasi, dengan alat Photometer Intherma yang dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi STIKes Bakti Tunas Husada, Jurusan S1 Farmasi, didapat hasil dari sampel
yaitu dengan konsentrasi kolesterol 106,38 mg/dL.
Terlihat pada konsentrasi kolesterol yang didapat , angka konsentrasi dengan
kategori angka yang diharapkan yaitu normal , yang artinya tidak mengalami berlebih
kolestrol dan juga tidak memiliki penyakit Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia adalah kelebihan kolesterol dalam jaringan yang terjadi akibat adanya
penumpukan kolesterol, sehingga kadar kolesterol plasma melebihi kondisi normal. Pengendapan
kolesterol pada dinding pembuluh darah menyebabkan terjadinya penyumbatan aliran darah yang
akan memicu terjadinya arterosklerosis. Arterosklerosis terjadi pada perbagai pembuluh darah
dalam tubuh manusia dan dapat mulai terbentuk pada usia muda. Proses tersebut terjadi akibat
penyusupan lemak ke dalam dinding pembuluh darah dan berjalan terus tanpa gejala sampai
terjadi penyempitan yang cukup nyata, sehingga mengganggu aliran darah ke daerah tersebut.
Dengan tetap menjaga pola makan yang baik dan bagus akan menjaga kita dari berbagi jenis
penyakit terutama penyakit hiperkolesterolemia.
I. KESIMPULAN
Dari hasil analisa data dan pemeriksaan kolesterol darah dengan menggunakan
fotometri yaitu 106.38 mg/dl yang artinya kolesterol dalam darah normal karna kurang
dari 200 mg/dl.
EVALUASI

1. Jenis-jenis kolesterol?
- LDL (Low Density Lipoprotein) : bersifat aterogenik dan sering disebut dengan
kolesterol jahat, karena mudah melekat di pembuluh darah dan menyebabkan
penumpukan lemak yang lama-kelamaan mengeras (membentuk plak). Akibatnya,
terjadi penyumbatan dan kekakuan. Pada akhirnya dapat menimbulkan arterosklerosis
(penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri).
- HDL (High Density Lipoprotein) : sering disebut kolesterol bak karena bersifat anti-
aterogenik. Fungsinya mengangkut kolesterol bebas atau LDL dari pembuluh darah dan
jaringan lain menuju hati. Selanjutnya, mengeluarkannya melalui empedu.

2. Interpretasi hasil?
- Kurang dari 200 mg/dL, dikategorikan level kolesterol yang diinginkan
- Antara 200 – 239 mg/dL, dikategorikan batas level kolesterol tinggi
- Lebih besar atau sama dengan 240 mg/dL, dikategorikan level kolesterol tinggi

3. Prinsip pada pengujian kada kolesterol total?


Menurut metode enzimatik, prinsipnnya adalah kolestrol ester diurai menjadi
kolestrol dan asam lemak menggunakan enzim kolestrol esterase. Kolestrol yang terbentuk
kemudian diubah menjadi kolestrol-3-one dan hydrogen proxsida dan enzim kolestrol
oksidase. Hidrogen proxide yang terbentuk berserta fenol dan 4-aminantipyrin (4-
aminophenazone) oleh peroxidase diubah menjadi zat yang berwarna merah. Intensitas
warna yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi kolestrol total.

Kolesterol esterase
Kolesterol ester + H2O kolesterol + asam lemak

Kolesterol oksidase
Kolesterol + O2 4-kolestern-3-one + H2O2

Peroksidase
2H2O2 + fenol + aminoantipyrine quinoneimine + 4H2O
DAFTAR PUSTAKA

Ekayanti, I. G. A. S. (2020). ANALISIS KADAR KOLESTEROL TOTAL DALAM


DARAH PASIEN DENGAN DIAGNOSIS PENYAKIT
KARDIOVASKULER. International Journal of Applied Chemistry
Research, 1(1), 6-11.
Herliana, E. Sitanggang, M. (2009). Solusi Sehat Mengatasi Kolesterol Tinggi. Jakarta
: PT Agromedia Pustaka
MANURUNG, D. D. S. (2019). PEMERIKSAAN KOLESTEROL PADA
MAHASISWA MAHASISIWI OBESITAS DI POLTEKKES
KEMENKES RI MEDAN JURUSAN ANALIS KESEHATAN.
LAMPIRAN

Mengambil sampel, serum 10 μL hasil sampel dan reagen

Hasil konsentrasi kadar kolesterol total

Anda mungkin juga menyukai