Anda di halaman 1dari 4

PENENTUAN KADAR KOLESTEROL ( Metoda CHOD – PAP)

PENDAHULUAN

Kolesterol adalah lemak yang terdapat dalam aliran darah atau berada dalam sel tubuh,
yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa
hormon, namun apabila kadar kolesterol dalam darah berlebihan, akan mengakibatkan penyakit
jantung koroner dan stroke. Kolesterol secara alami bisa dibentuk oleh tubuh sendiri, selebihnya
didapat dari makanan hewani, seperti daging, unggas, ikan, margarin, keju, dan susu. Makanan yang
berasal dari nabati, seperti buah, sayur, dan beberapa biji-bijian, tidak mengandung kolesterol.
Kolesterol sendiri tidak larut dalam darah, untuk itu perlu berikatan dengan pengangkutnya yaitu
lipoprotein, yaitu low-density lipoprotein (LDL) atau high-density lipoprotein (HDL). Kolesterol yang
normal harus di bawah 200 mg/dl. Apabila di atas 240, anda berisiko tinggi terkena serangan jantung
atau stroke.

Mengukur kadar kolesterol dengan metode “CHOD-PAP” dengan menjelaskan nilai normal
kolesterol serta keadaan patologis dari hasil. Melakukan diagnosa dini penyakit apa saja yang
disebabkan oleh hasil kolesterol abnormal / patologis melalui bantuan hasil praktikum yang
dilakukan. Metabolisme lipoprotein dapat dibagi atas 3 jalur, yaitu jalur metabolisme eksogen, jalur
metabolisme endogen dan jalur reverse cholesterol transport pathway (RCTP). Makanan berlemak
yang kita makan terdiri dari trigliserida dankolesterol. Selain lemak yang berasal dari makanan,
dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang dieksresi dari empedu ke usus halus baik lemak
diusus halus yang berasal dari makanan maupun berasal dari hati disebut lemak eksogen. Trigliserid
dan kolesterol dalam usus halus akan diserap kedalam enterosit mukosa usus halus. Trigliserida akan
diserap sebagai asam lemak bebas sedang kolesterol akan diserap sebagai asam sebagai kolesterol .
Didalam usus halus asam lemak bebeas akan dirubah lagi menjadi trigliserda, sedang kolesterol akan
mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester dan keduanya bersama fosfolipid dan apolipoprotein
akan membentuk lipoprotein yang dikenal dengan kilomikrom.

METODE

Metode pemeriksaan yang digunakan adalah metode kolorimetrik enzimatik CHOD-PAP

PRINSIP

Kolesterol ditentukan secara hidrolisis dan oksidasi enzimatik. Indikator kolorimetri adalah
quinoneimine yang dihasilkan dari 4-aminoantipyrine dan fenol dengan katalisator peroksidase
membentuk quinoneimine yang berwarna merah. Intensitas warna sebanding dengan konsentrasi
kolesterol dan dapat ditentukan secara fotometrik. Absorbansi warna diukur pada panjang
gelombang 546 nm.

Cholesterol ester + H2O CHE Cholesterol + Fatty Acid

Cholesterol + O2 CHO Cholesterol + 2H2O2

2H2O2 + 4-aminoantipyrine + phenol POD Quinoneimein + 4H2O


PERSIAPAN SPESIMEN

 Serum , EDTA atau Plasma Heparin bebas dari hemolisis.


 Kolesterol dalam serum atau plasma stabil hingga 5 hari pada 2-8ºC dan selama beberapa
bulan pada -20ºC

ALAT DAN BAHAN

Alat:

• Tabung reaksi

• Rak tabung reaksi

• Mikropipet 1000 µl

• Mikropipet 10 µl

• Yellow tip

• Blue tip

• Kuvet

• Spektrofotometer

• Stopwatch

Bahan:

• Reagen :

 R1 Monoreagent. 200 mmol/L pH 7.0, sodium cholate 1 mmol/L, cholesterol esterase


>250 mmol/L, cholesterol oksidase >250 U/L, peroksidase > 1 KU/L, 4-aminoantipyrine 0.33
mmol/L, phenol 4 mmol/L, non-ionic tensioactives 2 g/L.

 Choleterol Standard. Cholesterol 200 mg/dL (5.18 mmol/L).

• Sampel : Serum

• Aquadest

CARA KERJA

1. Keluarkan reagen hingga suhu ruang.

2. Ambil 3 tabung reaksi dan masing-masing tabung diberi label “blanko”, “standar”, dan “test”.
3. Masing-masing tabung diberi larutan sebagai berikut :

Tabung Blank Sample CAL. Standard


R1 Monoreagent 1.0 mL 1.0 mL 1.0 mL
Sample - 10 µl -
CAL. Standard - - 10 µl

3. Campuran dalam masing-masing tabung dihomogenkan.

4. Campuran diinkubasi 10 menit pada suhu ruang atau 5 menit pada suhu 37ºC.

5. Masing-masing campuran dituang ke dalam kuvet.

6. Absorbansi campuran tadi dibaca dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm
dengan titik nol sebagai blanko.

7. Hasil absorbansi dicatat dan dihitung kadar kolesterol total.

PERHITUNGAN

A. Sample x C Standard = ..... mg/dL total cholesterol

A. Standard

NILAI NORMAL

Klasifikasi Resiko Nilai Rujukan (mg/dl)


Nilai rujukan normal < 200
Resiko sedang 200 - 400
Resiko tinggi >240

PEMANTAPAN MUTU

Penggunaan standar untuk menghitung hasil memungkinkan diperolehnya akurasi yang tidak
bergantung pada sistem atau instrumen yang digunakan. Untuk memastikan kontrol kualitas yang
baik, setiap proses harus menyertakan satu set kontrol (normal dan patologis).

Jika nilai ditemukan di luar rentang yang ditentukan, periksa instrumen, reagen, dan prosedurnya.
Setiap laboratorium harus menetapkan skema kendali mutu dan tindakan korektifnya sendiri jika
kendali tidak memenuhi toleransi yang dapat diterima.
CATATAN

 Deteksi Limit : 1.20 mg/L


 Linearity : 600 mg/dl. Sample dengan konsentrasi diatas 600 mg/dl harus diencerkan 1:2
dengan saline/ NaCl dan diuji lagi setelah itu kalikan hasilnya dengan 2
 Jika hasil dikonversi ke SI perhitungannya
mg/dl x 0.0259 = .... mmol/L
 Interferensi :
1. Lipemia ( Intralipid 5 g/L ) dapat mempengaruhi hasil
2. Bilirubin ( 40 mg/dL ) tidak menggangu
3. Hemoglobin ( > 1 g/L ) dapat mempengaruhi hasil
4. Obat dan zat lain dapat mengganggu

REFERENCE

1. Allain, C.C., Poon, L.S., C.S.G, Richmond, W and Fu, P.D. Clin. Chem. 20 : 470 (1974)
2. Richmond, W. Ann. Clin. Biochem. 29:577( 1992).
3. Young DS. Effects of drugs on clinical laboratory tests, 5th ed. ACC Press, 2000.
4. SPESIAL REPORT. Executive Summary of the Third Report of the National Chelesterol
Education Program (NCEP) Ezpert Panel on Detection, Evaluation, and Treatment of High
Blood Cholesterol im Adults (Adult Treatment Panel III). JAMA. 285:2486 (2001)

Anda mungkin juga menyukai