LEMAK
PENDAHULUAN
Lemak merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air, tapi larut
dalam pelarut nonpolar, seperti eter dan kloroform. Adapun macam-macam lemak
dalam tubuh terdiri atas lemak sederhana, contohnya trigliserida (TG), lemak
kompleks, contohnya fosfolipid dan lipoprotein, serta lemak turunan, contohnya
benda keton, kolesterol, dan steroid.
Karena sifat lemak yang tidak larut dalam air, maka transportasi lemak dalam
tubuh menggunakan lipoprotein. Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain
kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), low density lipoprotein (LDL), dan
high density lipoprotein (HDL). Peningkatan kadar kolesterol LDL dan penurunan
kadar kolesterol HDL seringkali dikaitkan dengan penyakit jantung koroner.
Penderita penyakit jantung koroner beberapa tahun terakhir ini makin
meningkat dan kematian akibat penyakit jantung juga semakin bertambah. Telah
diketahui adanya kaitan antara timbunan kolesterol didalam dinding pembuluh darah
dengan aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Kenaikan kadar kolesterol dan
lemak darah dapat menyebabkan aterosklerosis.
Pemeriksaan kadar kolesterol maupun lipoprotein dan trigliserida sangat
penting untuk mengetahui adanya kelainan metabolisme lemak. Untuk membantu
mahasiswa memperdalam pengetahuannya dalam metabolisme lemak maka perlu
pemahaman tentang pemeriksaan kolesterol dan lipoprotein dalam darah.
TUJUAN
Setelah menyelesaikan percobaan ini dengan baik, para mahasiswa diharapkan :
1. Memahami metabolisme lipoprotein plasma
2. Memahami kaitan antara lipoprotein plasma dengan kolesterol darah.
3. Memahami kaitan antara lipoprotein plasma dengan athero sklerosis.
4. Mampu menjelaskan sintesis kolesterol darah
5. Mampu menjelaskan macam-macam lipoprotein plasma dan fungsinya.
6. Mampu menjelaskan jalur metabolisme lipoprotein plasma.
7. Mampu menyebutkan perbedaan dan persamaan antara VLDL dan kilomikron
8. Dapat menyebutkan dampak DM tidak terkontrol terhadap metabolisme lemak
PERSIAPAN
PRAKTIKUM
Prinsip :
Kolesterol dapat ditentukan setelah dihidrolisis dan dioksidasi, sebagai
indikatornya adalah dengan terbentuknya quinoneimine dari reaksi
hidrogenperoksida + 4 amino antipirin dan fenol yang dikatalisis oleh peroksidase.
Sampel :
Sampel (serum/plasma) -- 10 µL --
Standard -- -- 10 µL
AS
Kadar kolesterol total = X Kadar standard (200 mg/dL)
ASt
8. Nilai kadar kolestrol total hasil percobaan bandingkan dengan nilai normal kadar
kolesterol total dalam darah.
Catatan :
Test ini dikatakan valid jika kadar kolesterol yang diukur sampai 750 mg/dL.
Jika kadar sampel kolesterol lebih tinggi dari 750 mg/dL, maka 1 bagian sampel
harus diencerkan dengan 2 bagian larutan saline, lalu dilakukakan kembali
pengukuran kadarnya. Hasilnya dikalikan 3.
Nilai normal :
Prinsip :
Kilomikron, VLDL dan LDL menggumpal bila bereaksi dengan asam
fosfotungstat dan magnesium klorida. Setelah dilakukan pemisahan, cairan
supernatan yang mengandung fraksi HDL dapat diperiksa kadar HDL – kolesterolnya
dengan menggunakan Larutan Pereaksi Kolesterol.
Pereaksi :
Pelaksanaan :
I. Presipitasi :
1. Siapkan tabung polipropilen, masukkan kedalam tabung 200 µL serum dan 500
µL reagen presipitan
2. Campur hingga rata, diamkan pada suhu ruang selama 15 menit
3. Pisahkan campuran menngunakan sentrifus dengan kecepatan 2500 g selama 20
menit
4. Akan terbentuk 2 lapisan (endapan didasar tabung (pelet) dan cairan bening
diatasnya (supernatan). Ambil supernatan untuk dipakai sebagai sampel
pemeriksaan kadar kolesterol-HDL
Standard -- -- 100 µL
AS
Kadar HDL kolesterol = X Kadar standard (200 mg/dL)
ASt
8. Nilai kadar HDL kolesterol hasil percobaan bandingkan dengan nilai normal kadar
HDL kolesterol dalam darah.
Nilai normal :
Prinsip :
Trigliserida dihidrolisis secara enzimatik oleh enzim lipase khusus menjadi gliserol
dan asam lemak. Gliserol kemudian bereaksi lebih lanjut menurut skema ini :
GK
Gliserol + ATP -gliserol-3-fosfat + ADP
GPO
L--gliserol-3-fosfat + O2 Dihidroksiaseton-fosfat + H2O2
POD
2 H2O2 + 4 klorofenol + aminoantipirin 4 H2O + HCl +Chinonimine
Sampel :
Serum atau plasma diperoleh dengan memisahkan sel darah dan
serum/plasma dari darah. Pasien harus puasa selama 10-12 jam, karena kilomikron
terdapat pada plasma post prandrial dapat terukur sebagai trigliserida. Sampel
serum dapat disimpan pada suhu 40C dan stabil sampai 7 hari.
Pereaksi :
Reagen 1 : larutan bufer
Reagen 2 : larutan campuran ( pereaksi )
Reagen 3 : larutan standart 2.29 mmol / L gliserol 200 mg / dL trigliserida.
Campurkan 1 botol reagen 2 ( 11 mL ) dengan larutan bufer 11 mL. Larutan ini stabil
dalam 14 hari pada suhu 2oC 8oC atau 2 hari pada suhu 15oC 25oC
Standart 200 mg/dL
Pelaksanaan :
1. Siapkan 3 buah kuvet, masing-masing beri tanda B, S dan St dengan label.
2. Masukkan ke dalam masing-masing kuvet, sebagai berikut:
Sampel (serum/plasma) -- 10 µL --
Standard -- -- 10 µL
4. Diamkan pada suhu ruang (270C) selama 20 menit atau 10 menit pada suhu 370C
(bila menggunakan inkubator)
5. Ukur absorbansi larutan dengan spektrofotometer pada panjang gelombang (λ)
500 nm.
Setiap akan mengukur sampel atau standart, spektrofotometer harus di nol kan
AS
Kadar Trigliserida kolesterol = X Kadar stdr (200 mg/dL)
ASt
8. Nilai kadar trigliserida kolesterol hasil percobaan bandingkan dengan nilai normal
kadar trigliserida kolesterol dalam darah.
Catatan :
Tes ini valid jika kadar yang diukur sampai 1000 mg/dL atau 11.4 mmol/L.
Jika kadar trigliserida yang terukur diatas 1000 mg/dL, maka dilakukan pengenceran.
1 bagian sampel diencerkan dengan 5 bagian larutan NaCl 0.9% dan ulangi
pengukuran kadarnya. Hasilnya dikalikan 6.
Nilai Normal :
Nilai Normal :
Catatan :
LEMBAR LAPORAN
KOLESTEROL TOTAL
Data hasil pemeriksaan :
HDL KOLESTEROL
Data hasil pemeriksaan :
TRIGLISERIDA (TG)
Data hasil pemeriksaan :
Kadar trigliserida =
LDL KOLESTEROL
Kadar LDL kolesterol =
Pembahasan :
(………………………..) (……..………………)